Menyusun Opini dalam Bentuk Paragraf

Paragraf opini adalah jenis paragraf yang berisi pandangan, pemikiran atau pendapat penulis mengenai suatu topik atau peristiwa yang sedang dibahas. Paragraf opini biasanya digunakan dalam jenis tulisan seperti editorial, artikel opini, atau esai. Paragraf opini bertujuan untuk membujuk pembaca menerima opini atau pandangan yang ditawarkan oleh penulis.

Di dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak sekali melakukan aktivitas ,membaca. Dalam membaca suatu bentuk tulisan diperlukan daya kritis, apakah tulisan itu berupa fakta atau opini. Dalam bentuk tulisan, suatu opini sebenarnya mudah dikenali. Berikut adalah penanda-penanda opini dalam suatu paragraf.
  1. Menggunakan kutipan kata-kata seseorang, biasanya ditandai dengan adanya tanda baca petik dua (”. . . .”).
  2. Menggunakan sudut pandang penulis dalam bentuk penafsiran terhadap fakta.
  3. Menggunakan kata yang tidak pasti (mungkin, rasanya, dll).
  4. Menggunakan kata yang bertujuan menyampaikan sesuatu (sebaiknya, saran, pendapat, dll).

Inti dari paragraf opini adalah dapat ditemukan kata atau kalimat yang menunjukan bahwa itu adalah sebuah pendapat pribadi ataupun pandangan seseorang yang belum tentu benar, hanya berdasarkan pemikiran seseorang.
Paragraf Opini
Berikut adalah contoh menyusun opini dalam bentuk paragraf.
Opini 1
Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata merupakan novel yang sangat bagus. Novel ini memberikan kesan yang sangat mendalam dan melibatkan emosi para pembacanya. Tak hanya itu, novel ini juga memberikan pengalaman kepada pembacanya seolah-olah mereka ikut terlibat di dalam cerita tersebut. Terlebih lagi, novel ini juga sangat dicintai para pecinta novel karena mengangkat budaya lokal. Mereka menganggap bahwa Laskar Pelangimerupakan karya terbaik Andrea Hirata. Tak heran novel ini laku keras di pasaran.

Opini 2
Menurut Alex Sudrajat, Jokowi adalah presiden yang sangat sederhana. Dia juga menambahkan bahwa Jokowi sangatlah ramah dan tidak suka dengan hal yang berbau mewah. Dengan pesonanya, Jokowi berhasil merebut hati para pemilih yang kebanyakan ibu-ibu. Mereka jatuh cinta dengan kesederhanaan dan kepolosan yang ada pada sosok Jokowi. Meskipun ramah dan sederhana, Jokowi merupakan pemimpin yang cukup tegas. 

Setelah kamu membaca teks Bahasa Indonesia Paling Populer di Kalangan Anak-Anak Australia dan Bunga Pertama Mekar di Angkasa Luar tulislah mana yang merupakan paragraf opini berdasarkan format tabel di bawah ini. Kamu bisa mengerjakannya di buku kerjamu!
No.Opini
Teks PertamaTeks Kedua
1.Uji Coba ini memberikan akses bagi anak-anak berusia di bawah lima tahun untuk belajar bahasa asing lewat aplikasi, kata Birmingham. Senator Birmingham mengatakan minat untuk belajar bahasa Indonesia sebenarnya menurun di tingkat sekolah menengah atas di Australia, dalam beberapa tahun terakhir. (paragraf 3)Apakah mungkin ada kehidupan di angkasa luar?(Paragraf 1)
2.Namun, pemerintah berharap, keadaan itu akan berubah (Paragraf 5)Pihak Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) mengatakan, jeruk zinnia dipilih karena lebih sulit tumbuh ketimbang letucce.(Paragraf 1)
3.Senator Birmingham mengatakan, bila uji coba ini dianggap berhasil, aplikasi tersebut akan diberlakukan secara nasional mulai tahun 2017.(Paragraf 6)Harapannya, hal itu juga bisa dilakukan di Mars. (Paragraf 3)

Demikian pembahasan mengenai Menyusun Opini dalam Bentuk Paragraf. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia keas XII Kurikulum 2013, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 1:11 PM

Mengungkapkan Opini dalam Bentuk Kalimat yang Benar

Struktur artikel 0pini diawali dengan pernyataan pendapat (thesis statement) atau topik yang akan kamu kemukakan. Selanjutnya, kamu kemukakan beberapa argumentasi tentang pendapat atau pandangan kamu terhadap masalah yang dikemukakan. Pada bagian ini disebut argumentasi (arguments). Bagian akhir artikel berisi pernyataan ulang pendapat (reiteration), yakni penegasan kembali pendapat yang telah dikemukakan agar pembaca yakin dengan pandangan atau pendapat tersebut

Bagian terpenting dalam artikel opini adalah argumentasi. Argumentasi yang kalian kemukakan harus kuat. Artinya argumentasi harus didukung data aktual karena artikel opini pada umumnya bersifat aktual yang berisi analisis subjektif terhadap suatu permasalahan. Argumentasi yang dibangun harus konstruktif agar pesan dalam tulisan dapat diserap secara baik oleh pembaca. Kemudian, kalian harus memberikan solusi yang komprehensif.

Bahasa dalam artikel bersifat ilmiah populer, berbeda dengan bahasa ilmiah pada umumnya. Penggunaan bahasa penting untuk diperhatikan untuk melihat sasaran pembacanya. Kecenderungan pembaca teks artikel adalah membaca tulisan yang tidak terlalu panjang, mudah dibaca, dan mudah dipahami. Oleh karena itu, pada saat membuat opini, gunakan bahasa yang komunikatif, tidak bertele-tele, dan ringkas penyajiannya. Dalam menggali gagasan dan argumentasi, gunakanlah kalimat yang efektif, efisien, dan mudah dimengerti. Jika kamu menggunakan istilah asing atau bahasa daerah, buatlah padanan kata dalam bahasa Indonesia.

Tugas 1
Pada kegiatan ini akan disajikan gambar-gambar yang berkaitan dengan isu-isu yang terjadi di dalam masyarakat. Kamu diminta untuk mengungkapkan pendapat terkait dengan gambar tersebut. Namun, sebelum itu, kamu harus memperhatikan beberapa hal berikut ini.
  1. Perhatikan gambar yang tersaji berikut ini.
  2. Pilih salah satu gambar yang menurutmu mudah dan kamu mengetahui isu yang dimaksud gambar tersebut.
  3. Kaitkan gambar tersebut dengan pengetahuan yang telah kamu miliki

Perhatikan gambar berikut ini!
oPINI
Tuliskan pendapatmu pada kolom berikut ini!
No.Opini
1.
  1. Belum layaknya insfratruktur di daerah yang ada di Indonesia mengharuskan anak-anak yang hendak sekolah harus menyebrang kali menggunakan jembatan tali yang tergantung.
  2. Sebagai sarana utama, insfratruktur terkait dengan pembangunan jembatan di daerah harus menjadi prioritas utama.
  3. Sungguh miris sekali dengan kekayaan yang dimiliki Indonesia masih ada anak sekolah menyebrang menggunakan jembatan yang tidak layak seperti yang terdapat dalam gambar.
  4. Dengan insfratruktur yang tidak memadai tersebut tentunya sangat mengancam nyawa para pengguna, terlebih anak-anak yang masih bersekolah.
  5. Pemerintah harus turun tangan bersama masyarakat untuk membuat jembatan yang layak dan lebih aman. Sehingga, siapapun dapat menyebrangi sungai dengan selamat. 
2.
  1. Sampah plastik yang terdiri dari sampah bungkus mi instan, bungkus makanan, dan sebagainya sangat susah diurai bahkan hingga bertahun-tahun.
  2. Masyarakat kita masih belum terlalu peduli dengan budaya membuang sampah pada tempatnya, sebagian besar masih memilih membuang sampah di sungai.
  3. Pada persoalan ini, masyarakat juga tersosialisasikan dengan baik terkait dengan pemanfaatan ekonomi dari sampai.
  4. Lama kelamaan air sungai menjadi penuh dengan sampah yang dibuang masyarakat.
  5. Jika sungai meluap karena aliran tersumbat sampah, kemungkinan terjadi banjir. 
3.
  1. Pada gambar tersebut jelas terlihat adanya kebakaran hutan yang bisa saja disebabkan karena ulah manusia atau memang ada faktor alam yang menyebabkan hal itu terjadi.
  2. Faktor alam yang bisa me jadi penyebab kebakaran adalah seperti berubahnya iklim menjadi panas dan konstur tanah yang mudah terbakar.
  3. Kebakaran Hutan akibat ulah manusia bisa saja disebabkan karena keserakahan manusia yang menghalalkan segala cara termasuk membakar hutan untuk babat alas agar lebih cepat tanpa mengeluarkan biaya yang banyak.
  4. Banyak dampak negatif yang dihasilkan jika terjadi kebakaran hutan salah satunya yakni polusi udara dan penyakit pernafasan.

Demikian pembahasan mengenai Mengungkapkan Opini dalam Bentuk Kalimat yang Benar. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas XII Kurikulum 2013, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 12:37 PM

Menulis Puisi Berdasarkan Cerpen Hatarakibachi

Puisi dan cerpen (cerita pendek) menjadi karya sastra yang paling sederhana dalam menulis kreatif. Karena proses penciptaan yang dilakukan tergolong tidak kompleks.

Cerpen atau disebut juga cerita pendek adalah sebuah karangan prosa yang terbilang tidak Panjang, singkat dan pendek. Cerpen dikatakan cerita pendek karena cerpen hanya berisi satu masalah (permasalahan yang ada di dalam cerpen hanya terdapat satu dan tidak lebih). Satu masalah tersebut merupakan satu bagian kehidupan tokoh (tidak mengalami perubahan nasib) dan hanya menampilkan perwatakan tokoh secara sekilas.

Umumnya, struktur cerita cerpen tergolong sederhana dan memuat pengisahan yang terdiri dari: 1) situasi pembuka cerita, 2) peristiwa-peristiwa yang terjadi, 3) peristiwa-peristiwa inti mulai memuncak, 4) klimaks, dan 5) anti klimaks.

Puisi adalah karya sastra dengan pilihan kalimat yang padat dan berbahasa indah. Menurut Richards (Raharjo, 2018: 47), struktur batin puisi ada empat, yakni tema, perasaan penyair, nada atau sikap penyair terhadap pembaca, dan amanat (tujuan/pesan). Untuk menulis kreatif karya sastra puisi, perlu dipahami langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Menentukan tema;
  2. Membangun rasa dengan memaksimalkan imajinasi menggunakan  panca indera saat menyusunnya;
  3. Menciptakan nada dengan pemilihan gaya bahasa indah melalui diksi dan majas; serta
  4. Menyisipkan tujuan atau pesan dengan ungkapan yang indah dan memikat.
Hatarakibachi
Setelah memahami cerpen “Hatarakibachi” karya Awit Radiani, ubahlah cerpen tersebut menjadi sebuah puisi sesuai dengan unsur-unsur puisi yang telah dibahas. Puisi terdiri atas 4-8 bait. Kerjakanlah kegiatan ini secara berkelompok yang terdiri atas 4-5 siswa.

NamaWawan Hendrawan
Tema PuisiPercintaan, persahabatan
Judul Puisi:Pertemuan Kembali di Hatarakibach
Puisi
Di negeri matahari terbit, aku berdiri tegar
Kendala bahasa membuat kepala terasa berat
Undangan Satoshi-san, sebuah tugas berat
Kehormatan kongres seni budaya Asia menanti

Angin musim semi membelai rambutku
Tokyo yang ramah menyambut kehadiranku
Tobu Levant di Sumida-ku kutempuh dalam perjalanan
Aku sedikit mual, mengingat akar-akar kampung

Seorang seniman kampung di negeriku
Kini menjadi duta seni, mewakili bangsaku
Tak siap dengan perjalanan jauh ini
Namun aku terus melangkah, menghadapinya

Di sepanjang jalan kulihat barisan para pedagang
Sushi asli menanti untuk dicicipi
Pemandangan Tokyo Sky Tower menjulang
Landmark kota, sebuah kemegahan yang serupa

Tinggi menara, tak terjangkau pandang mata
Kupandang dengan penuh rasa takjub
Tapi di hati, aku merindu tanah airku
Tugu Yogya, landmark sederhana yang merakyat

Demikian pembahasan mengenai Menulis Puisi Berdasarkan Cerpen. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas XI Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 5:24 PM

Mahir Menggunakan Tanda Baca

Pada pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XII Kurikulum Merdeka terdapat pembahasan tentang. Tujuan pembelajaran kali ini adalah peserta didik mampu menggunakan tanda baca pada kalimat yang mengandung kata-kata serapan asing/daerah serta kata-kata teknis dengan penekanan dan intonasi yang sesuai dengan konteksnya.

Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang telah diintegrasikan ke bentuk bahasa dan telah diterima penggunaanya secara umum. Kata serapan berfungsi untuk memperkaya kosa kata dan memberikan pengetahuan lebih tentang bahasa asing kepada pemakai Bahasa Indonesia.

Penyebab adanya kata serapan ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang menyebabkan terjadinya pola suatu bahasa yang mengambil dari bahasa lain berbeda. Misalnya dalam bahasa Indonesia, munculnya bahasa serapan yang masuk ke dalam bahasa ini selain diakibatkan dari faktor interaksi masyarakat, juga diakui dari faktor pesatnya ilmu pengetahuan dari berbagai bidang dan kehidupan.

Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa bahasa Indonesia sebetulnya berasal dari bahasa Melayu. Pada perkembangan, bahasa Melayu menyerap bahasa asing sebelum diresmikan kedalam bahasa Indonesia. Dikutip dari berbagai sumber, bahasa yang banyak diserap kedalam bahasa Melayu atau Indonesia merupakan bahasa Sansekerta, Belanda, China, Arab, Inggris, Portugis, Parsi, Tamil, dan Hindi.

Perhatikan tiga kalimat berikut ini:
1. Saat ini cyberbullying ‘perundungan siber’ termasuk jenis perundungan yang mengkhawatirkan.
2. Saat ini cyberbullying (perundungan siber) termasuk jenis perundungan yang mengkhawatirkan.
3. Saat ini cyberbullying/perundungan siber termasuk jenis perundungan yang mengkhawatirkan.

Di dalam ketiga kalimat tersebut terdapat istilah dalam bahasa Inggris dan padanannya dalam bahasa Indonesia. Keduanya digunakan bersamaan dengan tujuan memperkenalkan padanannya dalam bahasa Indonesia. Kalian menemukan bahwa ada tanda petik tunggal (‘…’), dalam kurung ((…)), dan garis miring (/) digunakan di dalam kalimat. Untuk memahami penggunaan tanda baca tersebut, bacalah penjelasan berikut ini yang dikutip dari PUEBI Daring.
Tanda Baca

1. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan.
Misalnya:
  • tergugat ‘yang digugat’
  • retina ‘dinding mata sebelah dalam’
  • noken ‘tas khas Papua’
  • tadulako ‘panglima’
  • marsiadap ari ‘saling bantu’
  • tuah sakato ‘sepakat demi manfaat bersama’
  • policy ‘kebijakan’
  • wisdom ‘kebijaksanaan’
  • money politics ‘politik uang’

2. Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Misalnya:
  • Dia memperpanjang surat izin mengemudi (SIM).
  • Warga baru itu belum memiliki KTP (kartu tanda penduduk).
  • Lokakarya (workshop) itu diadakan di Manado.

3. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, serta setiap.
Misalnya:
  • mahapeserta didik/mahasiswi = ‘mahapeserta didik dan mahasiswi’
  • dikirimkan lewat darat/laut = ‘dikirimkan lewat darat atau lewat laut’
  • buku dan/atau majalah = ‘buku dan majalah atau buku atau majalah’
  • harganya Rp1.500,00/lembar = ‘harganya Rp1.500,00 setiap lembar

Ayo Berlatih
1. Ucapkanlah kalimat berikut ini dengan intonasi yang tepat. Rekamlah dengan gawaimu.
a. Kita harus mencegah terjadinya cyberbullying (perundungan siber) di sekolah ini!
b. Apakah kalian menyadari bahwa komentar pedas yang kalian sampaikan melalui media sosial itu termasuk cyberbullying ‘perundungan siber’?
c. Penyandang disabilitas/kaum difabel berhak mendapatkan pelayanan untuk mengakses pendidikan. 

2. Buatlah tiga contoh kalimat yang masing-masing menggunakan tanda petik tunggal, tanda kurung, dan tanda garis miring secara tepat.
  • Karena kita keluarga, maka berat sama dipikul ringan sama dijinjing alias 'terus bersama dalam duka dan suka'.
  • Bahasa Indonesia mempunyai tes standar yang disebut Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI).
  • Kecepatan mobil ini dapat mencapai 150 km/jam.

3. Carilah sebuah teks tentang teknologi informasi. Temukan kalimat yang menggunakan tanda baca kurang tepat. Perbaikilah kalimat tersebut. Contoh:
Kalimat AsliKalimat Setelah Perbaikan
Bantu mereka dengan memahami alasan di balik perilaku bullying mereka (seperti apakah mereka punya masalah di rumah, kurangnya perhatian, pengalaman bullying sebelumnya, dll.)Bantu mereka untuk memahami alasan di balik perilaku bullying, seperti masalah yang ada di rumah mereka, kurangnya perhatian, dan pengalaman bullying sebelumnya
Penjelasan mengenai anatomi otak manusia bisa kamu baca di buku karangan Netter halaman 1255.Penjelasan mengenai anatomi otak manusia bisa kamu baca di buku karangan Netter halaman 1.255.
Susunan acara jalan sehat hari ini adalah pembukaan oleh ketua RW, ketua RT, dan ketua panitia, senam, jalan sehat, serta pembagian konsumsi, pin, dan doorpize.Susunan acara jalan sehat hari ini adalah pembukaan oleh ketua RW, ketua RT, dan ketua panitia; senam; jalan sehat; serta pembagian konsumsi, pin, dan doorpize.
Budiman tidak bisa tidur malam itu setelah ia membaca ‘Misteri Pembunuhan di Usaha Tando’.Budiman tidak bisa tidur malam itu setelah ia membaca “Misteri Pembunuhan di Usaha Tando”.
“Eh, tahukah kau dari mana suara teriakan “aduh” barusan berasal?”“Eh, tahukah kau dari mana suara teriakan ‘aduh’ barusan berasal?”

Demikian pembahasan mengenai Mahir Menggunakan Tanda Baca. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas XII Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 3:56 PM

Mengenali Istilah dari Fenomena Sosial

Pada pembelajaran Bhasa Indonesia Kelas XII Kurikulum Merdeka terdapat pembahasan tentang Mengenali Istilah dari Fenomena Sosial. Tujuan pembelajaran kali ini adalah peserta didik menggunakan kata-kata baru yang digunakan dalam konteks topik sains/sosial tertentu dalam tulisan dengan format yang lebih baku berdasarkan pengetahuannya terhadap kombinasi huruf)

Sebuah fenomena sosial seperti perundungan terkadang mendorong penggunaan kata atau istilah dalam bahasa asing, lalu muncul padanan dalam bahasa Indonesia. Sebagai contoh ialah istilah bullying yang kemudian dipadankan dengan kata ‘merundung’.

Di dalam KBBI makna ‘merundung’ adalah “menyakiti orang lain, baik secara fisik maupun psikis, dalam bentuk kekerasan verbal, sosial, atau fisik berulang kali dan dari waktu ke waktu, seperti memanggil nama seseorang dengan julukan yang tidak disukai, memukul, mendorong, menyebarkan rumor, mengancam, atau merongrong”. Kata ‘merundung’ juga bersinonim dengan kata ‘merisak’

Saat ini ada pilihan kata lain untuk penyandang cacat ialah difabel yang berasal dari singkatan dalam bahasa Inggris different ability. Keadaan seseorang yang mengalaminya disebut disabilitas. Kata disabilitas berasal dari bahasa Inggris disability. Selain difabel digunakan juga kata penyandang disabilitas yang resmi tercantum di dalam Undang-Undang tentang  Penyandang Disabilitas. 

Penyandang disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.
Difabel
Adapun khusus untuk anak-anak digunakan istilah anak berkebutuhan khusus (ABK).Kedua istilah itu difabel dan penyandang disabilitas dapat digunakan. Asosiasi penyandang disabilitas lebih merekomendasikan penggunaan istilah ‘penyandang disabilitas’ sesuai dengan Undang-Undang.

Terkait dengan fenomena sosial, kita juga dapat mengamati kata yang awalnya digunakan, kemudian digantikan kata lain. Sebagai contoh, kata cacat atau tuna- saat ini dihindarkan penggunaannya. Karena itu, istilah penyandang cacat atau tuna- tidak lagi digunakan karena dianggap kurang etis untuk diucapkan atau dituliskan alih-alih menjadi semacam perundungan verbal. Bandingkan dengan kata bisu, tuli, buta, atau buntung yang terasa lebih kasar lagi. 

Ayo Berlatih
1. Carilah makna dari istilah berikut ini.
IstilahMakna
perundungan fisikTindakan intimidasi yang dilakukan sebagai usaha mengontrol korban dengan kekuatan yang dimiliki pelakunya. Termasuk di antaranya menendang, memukul, meninju, menampar, mendorong, dan serangan fisik lainnya.
perundungan verbalTindakan perundungan yang dilakukan secara verbal (katakata) dengan cara mengejek, menghina, mengancam, dan  komentar seksual yang tidak diinginkan
perundungan siberTindakan perundungan yang terjadi secara online di dunia maya. Ini merupakan tindakan perundungan yang paling jarang disadari oleh orangtua dan guru. Pelaku melakukan perundungan dengan cara melecehkan, mengancam, mempermalukan, dan menargetkan korban melalui media online. 
perundungan sosialTindakan perundungan yang berkenaan dengan perundungan relasional yang bertujuan untuk merusak reputasi seseorang, seperti mempermalukan dan memerintahkan peminggiran seseorang
perundungan seksualTindakan yang berbahaya dan memalukan seseorang secara seksual. Intimidasi seksual ini termasuk pemanggilan nama seksual atau cat-calling, gerakan vulgar, menyentuh, dan materi pornografi.
disabilitas fisikTerganggunya fungsi gerak, antara lain amputasi, lumpuh layuh atau kaku, paraplegi, celebral palsy (CP), akibat stroke, akibat kusta, dan orang kecil.
disabilitas sensorikTerganggunya salah satu fungsi dari pancaindra antara lain disabilitas netra, rungu, dan atau wicara.
disabilitas mentalTerganggunya fungsi pikir, emosi, dan perilaku antara lain: psikososial, misalnya skizofrenia, bipolar, depresi, anxietas, gangguan kepribadian. Disabilitas perkembangan yang berpengaruh pada kemampuan interaksi sosial, misalnya autis dan hiperaktif
disabilitas intelektualTerganggunya intelektual yang ditandai dengan kemampuan mental atau intelegensi di bawah rata-rata (down syndrome).

2. Kata ‘cacat’ berkembang pemakaiannya. Carilah makna dari istilah berikut ini dan buat satu kalimat dari setiap istilah. 
a. cacat prosedur
b. cacat hukum
c. cacat naskah
d. cacat bahasa

  • Cacat prosedur adalah suatu kebijakan yang dihasilkan dengan tidak sesuai dengan langkah-langkah, urutan, atau prosedur yang berlaku atau ditetapkan. Kalimat:Penunjukkan Pak Diro sebagai pimpinan perusahaan itu cacat prosedur.
  • Cacat hukum adalah suatu perjanjian, kebijakan atau prosedur yang tidak sesuai dengan hukum yang berlaku, sehingga dikatakan cacat dan tidak mengikat secara hukum. Kalimat: Perjanjian jual beli tanah antara pihak pertama dan kedua ternyata cacat hukum.
  • Cacat naskah adalah bagian naskah yang mengandung kesalahan, keburukan, atau tidak sesuai dengan norma dan aturan. Kalimat:Naskah drama yang akan dipentaskan mengandung penghinaan taerhadap agama dan suku tertentu sehingga naskah tersebut dikategorikan sebagai cacat naskah
  • Cacat bahasa adalah kelainan dalam bahasa seseorang yang disebabkan oleh gangguan atau cedera psikofisiologis. 

Demikian pembahasan mengenai Mengenali Istilah dari Fenomena Sosial. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas XII Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 8:59 PM

Mengungkap Fakta, Fiksi, Opini, dan Asumsi di dalam Narasi

Teks naratif adalah teks yang mengandung kisah. Teks naratif secara umum terdapat pada karya fiksi seperti cerita pendek dan novel. Namun, teks naratif juga dapat berupa karya nonfiksi, seperti memoar, biografi, autobiografi, atau karangan khas (feature).

a. Fakta dan Fiksi dalam Teks Naratif
Di dalam sebuah teks cerita dapat terkandung unsur fakta, fiksi  (khayalan), opini, dan asumsi. Fakta adalah sesuatu yang benar-benar terjadi. Fiksi adalah sesuatu yang tidak benar-benar terjadi atau sekadar khayalan. Namun, bukan berarti dalan teks naratif, khususnya prosa, tidak mengandung unsur fakta. Beberapa cerita justru diangkat dari fakta peristiwa, baik yang dialami sendiri oleh pengarang maupun dialami oleh orang lain.

b. Opini dan Asumsi dalam Teks Sastra
Opini adalah pendapat atau pemikiran seseorang terhadap suatu permasalahan. Asumsi adalah dugaan yang diterima sebagai dasar untuk bertindak. Dalam teks narasi sangat memungkinkan muncul kedua unsur tersebut. Umumnya, opini dan asumsi itu muncul sebagai respons atau tanggapan terhadap teks narasi yang dibaca.

Ayo Berlatih
1. Berdasarkan kisah perundungan (bullying) yang dialami oleh Quaden Bayles di dalam teks karangan khas di atas, jawablah pertanyaan berikut ini.
Quaden Bayles
Apa fakta yang disampaikan Yarakka Bayles tentang anaknya di dalam unggahan video?
Beberapa fakta yang diungkapkan di antaranya: 
Anaknya sering mengungkapkan keinginanya untuk bunuh diri; anaknya sering  mendapatkan perundungan (bullying) dari teman-temannya di sekolah; Yarraka Bayles juga menyampaikan fakta bahwa video yang menampilkan anaknya di bully oleh netizen secara verbal.

Beberapa orang berasumsi melalui komentar atas unggahan video Yarakka Bayles. Asumsi yang keliru itu dibantah oleh Yarakka Bayles. Apakah asumsi itu?
Asumsi keliru dari orang-orang yang memberikan komentar atas unggahan video Yarakka Bayles di antaranya dengan mengatakan “Jelek sekali anak itu.” Tak lama disusul pula komentar cemooh lain seperti, “Lihat si cebol itu.”, “Itu anak korban obat-obatan.” Bahkan ada seseorang yang tega mengatakan, “Itulah yang terjadi jika Anda mengonsumsi obat-obatan (psikotropika) saat hamil”. Komentar tersebut tidak layak disampaikan karena bagian dari perisakan /perundungan siber (cyberbullying) secara verbal. Sebagai orang tua, Yarakka Bayles tidak menerima anaknya yang mengalami dwarfisme diperlakukan seperti itu. Yarakka justru membuat dan membagikan video tersebut sebagai wujud rasa bangganya atas pencapaian sang anak setelah diterapi di rumah sakit di Brisbane, Australia.

Yarakka Bayles memberikan pendapat/opininya tentang perundungan. Apakah opini yang disampaikan Yarakka Bayles itu?
Yarakka Bayles memberikan sebuah opini bahwa apa yang menimpa anaknya sungguh berlebihan. Yarakka menggunggah video di laman pribadinya dan tidak berharap akan diperlakukan sedemikian rupa. Lebih lanjut Yarakka mengatakan, “Tidak ada seorang pun yang ingin mendengar hal buruk tentang anak mereka atau ketika mereka mengalami perundungan.” Untuk itu, Yarakka mengimbau kepada para orang tua agar bisa mendidik anak-anaknya agar tidak melakukan  perisakan perundungan.

2. Carilah sebuah informasi tentang perundungan siber. Ungkapkanlah beberapa fakta tentang perundungan siber tersebut dengan bahasa kalian sendiri dalam 1–2 paragraf.
Salah satu fakta kasus cyberbullying atau perundungan siber di Indonesia dialami oleh anak artis dan presenter Ussy Sulistyowati. Beberapa waktu lalu, ibu dari empat anak ini sempat mengunggah foto bersama keluarganya, di akun instagram miliknya. Usai diunggah, foto tersebut justru mendapatkan komentar-komentar tidak sopan dari warganet yang ditujukan pada anak perempuan Ussy.

Warganet mengomentari perihal cara berbusana [anak Ussy] yang dinilai tidak sesuai usia. Tidak sekali ini saja, anak tertua Ussy yang berinisial A ini juga sering terkena body shamming, hingga menyebabkan ia sempat tidak mau makan demi mendapatkan tubuh langsing.

Efek yang paling nyata dan paling awal dirasakan oleh anak yang dirundung adalah masalah psikis dan kesehatan. Riset yang dilakukan oleh Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development menunjukkan bahwa, anak yang dirundung melalui media elektronik, seperti komputer atau telepon seluler, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk depresi daripada anak yang dirundung secara langsung.Penindasan dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan emosional, baik  dalam jangka pendek maupun jangka panjang

Hal ini dapat menyebabkan cedera fisik, masalah sosial, masalah emosional, dan bahkan kematian. Mereka yang diintimidasi juga lebih rentan dengan masalah kesehatan mental, sakit kepala, dan adaptasi dengan sekolah. Perundungan juga dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang dalam hal menghargai diri sendiri
3. Sering kali perundungan dilakukan terhadap orang-orang yang mengalami keterbatasan fisik atau keterbatasan mental. Contohnya Quaden Bayles yang menderita dwarfisme. Carilah informasi dan fakta tentang dwarfisme. Sampaikanlah dengan bahasa kalian sendiri dalam 1–2 paragraf.
Pengertian Dwarfisme
Dwarfisme merupakan kondisi perawakan pendek yang terjadi akibat faktor genetik atau medis. Dwarfisme secara umum didefinisikan sebagai tinggi orang dewasa yang sama dengan atau kurang dari 147 sentimeter (4 kaki 10 inci). Rata-rata tinggi orang dewasa pada mereka yang mengalami dwarfisme adalah 122 sentimeter (4 kaki).Kondisi yang menyebabkan dwarfisme dibagi menjadi dua kategori besar:
  1. Dwarfisme disproporsional, yaitu bila ukuran tubuh tidak proporsional. Ada beberapa bagian tubuh tampak kecil dan beberapa bagian lainnya tampak sedang atau lebih dari ukuran rata-rata. Kondisi yang menyebabkan dwarfisme disproporsional menghambat perkembangan tulang.
  2. Dwarfisme proporsional. Tubuh dikatakan kecil secara proporsional apabila seluruh bagian tubuh berukuran kecil dengan derajat yang sama dan tampak seperti tubuh proporsional dengan ukuran kecil. Kondisi medis yang timbul saat lahir atau berawal pada masa kanak-kanak dapat membatasi pertumbuhan dan perkembangan sebelum mencapai titik pertumbuhan sepenuhnya.

Penyebab Dwarfisme
Penyebab untuk masing-masing kondisi yang menyebabkan dwarfisme sebagai berikut.
  1. Akondroplasia. Sekitar 80 persen individu dengan akondroplasia lahir dari orang tua dengan tinggi badan rata-rata. Mereka yang mengalami akondroplasia dengan dua orang tua yang memiliki tinggi badan normal, mendapatkan satu gen yang mengalami mutasi dari salah satu orang tua dan satu gen normal. Orang dengan kondisi ini dapat menurunkan antara gen yang mengalami mutasi atau gen normal kepada anaknya.
  2. Sindrom Turner. Kondisi ini hanya memengaruhi wanita. Bisa terjadi apabila salah satu kromosom seks (kromosom X) hilang atau hilang sebagian. Wanita mendapatkan kromosom X dari masing-masing orang tua. Wanita dengan sindrom Turner hanya memiliki satu kromosom X yang berfungsi secara menyeluruh.
  3. Defisiensi hormon pertumbuhan. Penyebab dari defisiensi hormon pertumbuhan terkadang dapat dikaitkan dengan mutasi genetik atau cedera. Namun, untuk sebagian besar individu yang mengalami kondisi ini, penyebab pasti tidak dapat diidentifikasi.

Gejala Dwarfisme
Selain perawakan pendek, tanda dan gejala lain dwarfisme dapat bervariasi sesuai dengan spektrum penyakit yang timbul. Penyebab paling sering dari dwarfisme disproporsional adalah akondroplasia. Kondisi ini menyebabkan perawatan pendek secara disproporsional. Umumnya menampakkan tanda dan gejala sebagai berikut.
  1. Badan berukuran rata-rata
  2. Lengan dan tungkai yang pendek, terutama lebih pendek pada lengan atas dan tungkai atas.
  3. Jari-jari yang pendek, terkadang dengan perpisahan yang sangat lebar antara jari tengah dan jari manis.
  4. Pergerakan yang terbatas pada sendi siku
  5. Kepala yang besar secara disproporsional, dengan dahi yang prominen dan jembatan hidung yang rata.
  6. Perkembangan bentuk kaki yang abnormal
  7. Perkembangan punggung bawah yang miring
  8. Tinggi dewasa sekitar 122 sentimeter (4 kaki)

Penangangan Dwarfisme
Sebagian besar penanganan dwarfisme tidak akan meningkatkan tinggi perawakan. Akan tetapi, terapi dapat mengoreksi atau meredakan masalah yang disebabkan oleh komplikasi yang timbul.Prosedur pembedahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah pada individu dengan dwarfisme disproporsional adalah:
  1. Mengoreksi arah tumbuh tulang
  2. Menstabilisasi dan mengoreksi bentuk tulang belakang
  3. Meningkatkan ukuran celah pada tulang belakang untuk mengurangi  tekanan pada saraf tulang belakang
  4. Melakukan pemasangan shunt untuk mengeluarkan kelebihan cairan di sekitar kepala

Penanganan lain yang dapat dilakukan mencakup pemanjangan ekstremitas atau terapi hormonal, bergantung dari penyakit yang mendasari kondisi dwarfisme.

4. Carilah sebuah cerita pendek yang berbasis cerita keseharian atau kehidupan nyata. Lalu, temukan cerita fakta dan fiksi di dalam cerita tersebut. Isilah tabel berikut ini
Judul CerpenKetika Laut Marah
Penulis/PengarangWidya Suwarna
Tokoh UtamaPak Yus
Fakta di dalam CeritaSudah empat hari nelayan-nelayan tak bisa turun ke laut. Pada malam hari, hujan lebat turun. Gemuruh gelombang, tiupan angin kencang di kegelapan malam seolah-olah memberi tanda bahwa alam sedang murka, laut sedang marah. Terlebih lagi, bintang-bintang pun seolah tak berani menampakkan diri.
Fiksi di dalam CeritaNamun, selama hari-hari sulit, ada pesta di rumah Pak Yus. Tak ada yang menikah, tak ada yang ulang tahun, dan Pak Yus juga bukan orang kaya. Pak Yus hanyalah nelayan biasa, seperti para tetangganya.
Sumber : https://www.brainacademy.id/blog/contoh-cerita-pendek

Demikian pembahasan mengenai Mengungkap Fakta, Fiksi, Opini, dan Asumsi di dalam Narasi. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas XII Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 4:45 PM

Menyimpulkan Bacaan dengan Tampilan Grafis

Pada pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XII Kurikulum Merdeka terdapat pembahasan tentang Menyimpulkan Bacaan dengan Tampilan Grafis. Tujuan pembelajaran kali ini adalah menyimpulkan antara satu bacaan dan bacaan lain dalam pengaturan grafis

Infografik adalah kumpulan visualisasi, grafik, dan sedikit teks. Semua itu dirangkai untuk memudahkan pemahaman audiens akan suatu topik. Penggunaannya juga bermacam-macam. Pembuat infografik biasanya merancang infografik untuk konten mereka. Akan tetapi, saat sedang presentasi, kamu juga bisa menggunakan infografik.

Menurut Venngage, infografik adalah bentuk komunikasi visual yang patut diperhitungkan. Sebab, jika desainnya unik dan menarik, audiens akan sangat tertarik pada konten ini. Akan tetapi, jangan sekadar memikirkan desain. Kita tak boleh lupa dengan kualitas dan kejelasan informasi di dalam infografik. Ingat, konten visual ini diciptakan untuk memudahkan pemahaman.

Dua teks yang telah kalian baca pada kegiatan sebelumnya yaitu Dia Merundungku dengan Menjadi Aku dalam Halloween Mengenal Jenis-Jenis Bullying atau Perundungan dan dapat disimpulkan ke dalam bentuk grafis. Bentuk grafis yang berisikan informasi salah satunya adalah infografik. Infografik itu dapat dibuat dari hasil penelusuran data dan fakta pada beberapa bacaan.

Selanjutnya, berdasarkan bacaan yang kalian baca dan kumpulkan tentang Aija Mayrock, dapat ditampilkan infografik seperti berikut ini.
Aija Mayrock
Ayo Berlatih
Carilah beberapa bahan bacaan tentang perundungan. Buatlah simpulan dari bahan bacaan tersebut dan sajikan dalam bentuk grafis. Grafis dibuat dalam ukuran kertas A4 serta mengandung teks dan gambar. Panjang teks maksimal 150 kata. Cantumkan sumber bacaan yang kalian kutip
Amira
Sumber : https://www.detik.com/jabar/kuliner/d-6795907/cerita-amira-dulu-jadi-korban-kini-melawan-perundungan

Teks naratif adalah teks yang mengandung kisah di dalamnya. Teks naratif secara umum terdapat pada karya fiksi seperti cerita pendek dan novel. Namun, teks naratif juga dapat berupa karya nonfiksi, seperti memoar, biografi, autobiografi, atau karangan khas (feature).

Tujuan teks naratif biasanya digunakan sebagai media hiburan untuk pembaca. Teks naratif disebut mampu memberikan pengetahuan tentang cerita fiksi atau non fiksi yang baik kepada para pembacanya. Selain digunakan sebagai media penghibur, teks naratif juga bisa memberikan pengalaman keindahan, pengetahuan baru, hingga informasi penting kepada pembaca.

Teks naratif sendiri menyimpan banyak pesan moral dan amanat yang dimasukkan oleh penulisnya. Beberapa contoh teks naratif adalah cerita pendek, cerita panjang, novel hingga roman.

Karya yang berbentuk teks naratif cenderung memiliki dampak positif bagi para pembaca. Bahkan, banyak pembaca yang terpengaruh dan terinspirasi untuk mengikuti cerita yang dibuat oleh penulis.

Demikian pembahasan mengenai Menyimpulkan Bacaan dengan Tampilan Grafis. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas XII Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 4:06 PM

Menulis Tanggapan tentang Perundungan Secara Kreatif

Menurut Hudzaifah (2008:1) resensi (review, recentie) adalah tulisan yang berisi penilaian tentang kelebihan atau kekurangan sebuah karya tulis (buku), karya sastra (novel), atau karya seni (film, sinema). Biasanya mengandung penilaian tentang tema dan isi, kritikan, dan dorongan kepada publik tentang perlu tidaknya membaca atau menonton karya tersebut. 

Langkah pertama menulis resensi adalah dengan membaca dan memahami isinya secara kritis. Pembahasan mengenai baik buruk buku tersebut akan dapat diketahui jika kita telah membaca dan memahaminya secara baik.

Menurut Samad (1997:2) resensi buku memiliki tujuan:
  1. Memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif tentang apa yang terungkap dalam sebuah buku.
  2. Mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena atau problema yang muncul dalam sebuah buku.
  3. Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah sebuah buku pantas mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.
  4. Menjawab pertanyaan yang timbul jika seseorang melihat buku baru terbit.
  5. Untuk yang membaca resensi, pembaca akan mendapatkan bimbingan dalam memilih buku-buku atau jika tidak ada waktu untuk membaca buku maka dapat membaca resensi.

Membaca resensi novel Unfriend You yang ditulis oleh Nurina Widiani ini kalian menjadi lebih tahu jalan cerita novel tersebut. Ada tokoh lain yang juga berperan bernama Priska Steffanie Shanatavia dan Jonas. Resensi mendorong kalian untuk membaca novel ini secara utuh meskipun ada kritik yang disampaikan penulis resensi

Ayo Berlatih
1. Di dalam resensi terdapat pujian dan kritik dari penulis resensi berdasarkan hasil analisis. Tuliskan dengan bahasa kalian sendiri pujian dan kritik yang disampaikan penulis resensi.
PujianKritik
  1. Cukup berat dan menyesakkan membaca novel seperti ini, tetapi Dyah Rinni membungkusnya dengan jalinan cerita yang menarik.
  2. Meski plot tidak terlalu softdalam berpindah adegan, alurnya menghanyutkan.
  3. Saya selalu suka diksi Dyah Rinni sejak membaca Marginalia. Lalu, kali ini dalam Unfriend You, saya kembali jatuh cinta pada gaya bertutur Dyah. Manis, namun tajam di kala lain.
  1. Menggunakan sudut pandang orang ketiga, Unfriend You lebih berfokus pada perasaan dan pikiran Katrissa. Sementara pikiran dan perasaan tokoh lain tidak diungkapkan
  2. Sayangnya untuk Aura, alasan mengapa ia menjadi pelaku bullying baru ada di akhir, rasanya jadi semacam pembenaran bukan asal muasal
  3. Sayangnya masih banyak typo (kesalahan pengetikkan) dalam novel ini

2. Siapakah pelaku perundungan dan korban perundungan yang dikisahkan oleh penulis novel Unfriend You? Bagaimanakah posisi tokoh utama Katrissa Satin di dalam novel tersebut?
Pelaku perundungan dalam novel tersebut adalah tokoh Aura, sedangkan korban perundungan adalah tokoh Priska. Tokoh utama  dalam novel ini adalah Katrissa yang berposisi sebagai pelaku, penonton, dan juga korban bullying, pembaca tetap akan merasakan kompleksitasnya.
3. Penulis resensi merekomendasikan novel Unfriend You untuk dibaca oleh remaja dan orang dewasa. Ia memberikan penilaian 4 bintang? Apakah makna penilaian 4 bintang.
Penilaian bintang empat menunjukkan bahwa novel tersebut dikategorikan novel yang bagus dan direkomendasikan sebagai pilihan bahan bacaan.

Ayo Berlatih
1. Tuliskan tanggapanmu secara kreatif terhadap artikel berjudul  “Mengenal Jenis-Jenis Bullying atau Perundungan”. Tanggapan dibuat dalam bentuk karya nonfiksi. Kalian dapat memilih membuat esai atau karangan khas (feature) dengan panjang maksimal 600 kata. 

2. Carilah sebuah berita tentang perundungan di media massa. Buatlah tanggapan secara kreatif dalam bentuk puisi. Bacakan puisi kalian di depan kelas.

Ayo Berlatih
1. Carilah informasi yang lebih detil tentang sosok Aija Mayrock. Buatlah profil Aija Mayrock dalam tulisan paling banyak 300 kata.
Aija Mayrock
Aija Mayrock menjadi sasaran perundungan berat saat di sekolah. Kini, ia berusia 23 tahun sebagai penulis terlaris, aktivis, dan panutan yang luar biasa bagi gadis-gadis muda di mana pun. Bukunya memadukan anekdot pribadi dan tips inspiratif untuk membantu kaum muda bertahan (dan berkembang) dalam menghadapi kesulitan. 

Saat ini Aija Mayrock merupakan penulis buku terkenal. Ia penulis novel best seller: Dear Girl and The Survival Guide to Bullying. Aija pernah mengalami kejadian yang tak mengenakan dalam hidupnya. Ia menjadi korban penindasan selama bertahun-tahun, herannya pelaku penindasan tersebut adalah kawan-kawannya sendiri.

Aija kemudian bermain media sosial, tetapi dia tetap mengalami perundungan. Hingga pada waktu Ia tersadar kemudian menulis novel dan membaca puisi mengenai cara menghadapinya. Aija bahkan menyebutkan nama-nama pelaku penindasan terhadap dirinya di novelnya. Entah nama samaran atau nama sebenarnya.

Aija kemudian menjadi pembicara di talkshow ternama. Ia bahkan diminta mengisi acara seminar PBB. Banyak orang yang kini menyukainya. Hal itu tentu telah mengubah hidupnya 100 derajat dari Itik menjadi angsa. Musuhnya yang dulu merundung mungkin sudah jadi penggemarnya sejak Ia terkenal.
2. Tuliskan tanggapan kalian terhadap kisah yang dituliskan Aija Mayrock melalui tulisan kreatif. Pilih salah satu tulisan kreatif berikut ini:
a. puisi untuk Aija Mayrock; dan
Berjuang melawan intimidasi
Menulis buku sebagai pelampiasan
Itu adalah cara menyikapi kehidupan
Tertawa atau bersedih
Jika memilih bersedih
Bukankah bahagia lebih baik
Jika tertawa itu indah
Janganlah mendekati kesedihan
Matahari pun bersinar cerah
Melihat Aija cantik tersenyum
b. surat terbuka untuk Aija Mayrock.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 2:04 PM

Fakta dan Opini Penulis Teks Memotret Kondisi Kesehatan Indonesia

Membaca surat kabar atau majalah ibarat makan sehari-hari. Apalagi di era kini yang memungkinkan setiap orang mudah untuk mendapatkan bacaan jenis ini. Kamu pasti juga menjadi bagian dari orang-orang yang membaca surat kabar dan majalah. Jika dicermati, berita dalam majalah atau surat kabar terdiri atas beragam rubrik. Dari segi isinya, koran/majalah tersebut dapat berupa rubrik politik, hukum, olahraga, pendidikan, dan sebagainya. Dari segi bentuknya, ada surat pembaca, kolom, profil, opini, dan editorial.

Di dalam artikel majalah atau surat kabar, kamu akan menemukan fakta dan opini yang disajikan secara beriringan. Oleh karena itu, kamu harus cermat agar dapat membedakannya. Berikut adalah pengertian dari fakta dan opini.
  1. Fakta adalah kenyataan atau peristiwa yang benar-benar ada atau terjadi. Fakta biasanya dapat menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, atau berapa.
  2. Opini adalah pendapat, pikiran, atau pendirian seseorang terhadap sesuatu. Opini biasanya dapat menjawab pertanyaan bagaimana dan mengapa
Memotret Kondisi Kesehatan Indonesia
Tugas
Setelah menemukan fakta dan opini dalam artikel yang berjudul ”Memotret Kondisi Kesehatan Indonesia”, kamu diminta untuk membedakan antara fakta dan opini dengan mengisi kolom berikut ini!
No.ParagrafFaktaOpini
1.Paragraf 1Sehat merupakan hak asasi setiap warga negara yang diatur dalam konstitusi Indonesia.Tidak hanya sebagai hak, ”sehat” menjadi kewajiban negara karena sejatinya komponen tersebut merupakan investasi penting bagi suatu bangsa. Rakyat yang sehat bukan hanya sehat fisik, melainkan juga sehat secara mental, sehat dalam pergaulan sosial, dan tak lepas dari pembinaan aspek spiritual.
2.Paragraf 2Keempat transisi tersebut adalah transisi demografi, epidemiologi, gizi, dan transisi perilaku.Kini rakyat Indonesia mengalami empat transisi masalah kesehatan yang memberikan dampak ”double burden” alias beban ganda.
3.Paragraf 3Sementara itu, masalah kesehatan klasik dari populasi penduduk yang bayi, balita, remaja, dan ibu hamil tetap saja belum berkurang. Transisi demografi ditandai dengan usia harapan hidup yang meningkat, berakibat penduduk usia lanjut bertambah dan menjadi tantangan tersendiri bagi sektor kesehatan karena meningkatnya kasus-kasus geriatri.
4.Paragraf 4Transisi epidemiologi datang dengan dua kelompok kasus penyakit, yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular.
Penyakit menular seperti tuberkulosis, malaria, demam berdarah, diare, cacingan, hepatitis virus, dan HIV tetap eksis dari tahun ke tahun. 
Di sisi lain, penyakit tidak menular yang berlangsung kronis seperti penyakit jantung, hipertensi, kencing manis, gagal ginjal, stroke dan kanker, kasusnya makin banyak dan menyerap dana kesehatan dalam jumlah yang tidak sedikit.
-
5.Paragraf 5Transisi ketiga terjadi pada sektor gizi. Di satu sisi kita berhadapan dengan kasus penduduk gizi lebih (kegemukan/obesitas), sementara kasus gizi kurang masih tetap terjadi. Transisi keempat adalah pada pola perilaku (gaya hidup).Perilaku hidup ”modern”, atau lebih tepatnya ”sedentary” mulai menjadi kebiasaan baru bagi masyarakat.  Gaya hidup serba instan, termasuk dalam memilih bahan pangan, dan kurang peduli aspek kesehatan, sementara sebagian yang lain masih percaya mitos-mitos yang diwariskan berkaitan dengan sakit-sehatnya seseorang.
6.Paragraf 6Dulu, penyakit jantung, pembuluh darah, gagal ginjal, stroke, hipertensi, kencing manis, kanker, dan lain-lain penyakit kronis akrab dengan populasi penduduk kaya.
Kini, penduduk dengan penghasilan yang menengah ke bawah juga sudah banyak yang mengalami sakit serupa.
Dari keempat transisi tersebut, yang paling berat membebani kita saat ini adalah peningkatan prevalensi penyakit tidak menular
7.Paragraf 7
-
Jika dirunut di mana masalahnya, akan kita temukan bahwa penyelamatan dan pengelolaan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang dimulai dari pembuahan hingga anak berusia dua tahun, memiliki peran yang sangat besar. Setelah fase HPK tersebut, akar penyebab ikutan yang makin memberatkan kita adalah ”sedentary life style” pola hidup yang tidak sehat akibat penerapan diet yang keliru dan rendahnya aktivitas fisik.
8.Paragraf 8
Langkah pencegahan dan penanggulangan masalah ini bisa kita mulai sesegera mungkin. Adapun langkah-langkahnya adalah selamatkan 1.000 Hari Pertama Kehidupan dan penerapan diet sehat serta aktivitas fisik yang teratur.
Karena itu, perlu ada gerakan bersama untuk dua hal ini, gerakan masyarakat sadar gizi dan gerakan masyarakat sadar olahraga. 
9.Paragraf 9
Guru besar administrasi kesehatan dari Universitas Berkeley, Henrik L  Blum, menyatakan bahwa ada empat faktor yang memengaruhi status kesehatan manusia/rakyat, yaitu lingkungan, perilaku manusia, pelayanan kesehatan, dan genetik/keturunan. Secara sederhana, Hodgetts dan Cascio membagi dua pelayanan kesehatan, yaitu pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan perorangan. Pelayanan kesehatan masyarakat dilaksanakan oleh ahli kesehatan masyarakat, dengan perhatian utama pada upaya memelihara kesehatan rakyat dan mencegah penyakit.
-
10.Paragraf 10
Sasaran utama layanan kesehatan masyarakat adalah kelompok atau masyarakat secara keseluruhan dan selalu berupaya mencari cara yang efisien. Pelayanan kesehatan berikutnya adalah layanan kesehatan perorangan yang tenaga pelaksana utamanya adalah dokter, dengan perhatian utama pada penyembuhan dan pemulihan penyakit. Sasaran utama adalah perorangan dan keluarga.
Jenis layanan ini menurut Hodgetts dan Cascio kurang memperhatikan aspek efisiensi. 
11.Paragraf 11
Untuk Indonesia, pelayanan kedokteran (kesehatan perorangan) masuk dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dari segi kuantitas, dokter umum per 17 November 2015 (Data KKI) sebanyak 108.028 dokter umum yang memiliki STR saat ini mestinya cukup untuk melayani 152.721.329 peserta JKN.
Faktor distribusi dokter yang kurang baik kemudian menjadi catatan tersendiri sehingga sebagian peserta JKN terutama di daerah pedalaman, kepulauan, dan perbatasan, menjadi sulit mendapatkan akses ke dokter. 
12.Paragraf 12
Terjadi penumpukan dokter di kota dan daerah dengan pertumbuhan ekonomi tinggi karena pendapatan dokter sekitar 80% dari praktik pribadi. Sekalipun memang dalam era JKN pendapatan dari praktik pribadi pelan-pelan berkurang/menghilang.
Aspek ini tidak bisa tidak harus diperhitungkan bila ingin menata persebaran dokter. 
13.Paragraf 13
Jumlah dan kondisi puskesmas saat ini ada 9.799. Persebarannya tidak seimbang dengan jumlah dokter umum dan pertambahan dokter sekitar 5.000 orang per tahun profesional dokter per tahun. 
Akibatnya, BPJS sebagai pelaksana JKN belum dapat mengandalkan seluruh puskesmas tersebut sebagai ujung tombak pelayanan.
14.Paragraf 14
Saat ini, setelah hampir dua tahun JKN berjalan, dokter umum yang ditempatkan pada garda terdepan pelayanan kesehatan masih dibayar lebih rendah dari kepantasan dan beban kerja, serta tidak mempunyai kepastian pendapatan.
Model pembayaran kapitasi yang besarannya kurang layak menjadikan dokter (terutama yang bukan PNS) berada dalam kekhawatiran beban finansial yang cukup mengganggu. Hal ini secara tidak langsung berpotensi menyebabkan berkurangnya kualitas pelayanan yang dapat merugikan pasien.
15.Paragraf 15
Tahun 2015 ini Ikatan Dokter Indonesia (IDI) kembali bermuktamar dan menawarkan konsep pelayanan kesehatan terstruktur yang merata dan berkeadilan untuk mengurai sebagian dari masalah kesehatan dalam era JKN sekarang ini.
Disebutkan bahwa pelayanan kesehatan baik kesehatan masyarakat maupun kesehatan per orangan (kedokteran) hanyalah memiliki kontribusi 15% dalam meningkatkan derajat kesehatan penduduk.
16.Paragraf 16
Bagian yang lebih besar lagi merupakan tanggung jawab sektor di luar pelayanan kesehatan dan pelayanan kedokteran.
Memang boleh dikatakan sangat kecil, tetapi bila tanggung jawab ini dilaksanakan dengan sebaik-baiknya tentu memiliki makna yang sangat berarti. Oleh karena itu, ke depan, Indonesia perlu merumuskan sistem kesehatan nasional (SKN) yang mengintegrasikan sektor-sektor lain di luar kesehatan, yang diyakini mempunyai pengaruh besar dalam meningkatkan derajat kesehatan rakyat Indonesia. 
17.Paragraf 17
-
Bahkan karena sistem kesehatan mengatur dan mengintegrasikan sektor di luar sektor kesehatan, SKN perlu diatur dalam melalui undang-undang. Sebagai padanannya adalah mengatur sistem pembiayaan diatur melalui UU SJSN dan UU BPJS. Salam Sehat Indonesia!

Demikian pembahasan mengenai Fakta dan Opini Penulis Teks Memotret Kondisi Kesehatan Indonesia. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas XII Kurikulum 2013, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 7:54 PM

Menemukan Informasi dalam Artikel Pak Raden dan Kisah Multikulturalistik

Membaca surat kabar atau majalah ibarat makan sehari-hari. Apalagi di era kini yang memungkinkan setiap orang mudah untuk mendapatkan bacaan jenis ini. Jika dicermati, berita dalam majalah atau surat kabar terdiri atas beragam rubrik. Dari segi isinya, koran/majalah tersebut dapat berupa rubrik politik, hukum, olahraga, pendidikan, dan sebagainya. Dari segi bentuknya, ada surat pembaca, kolom, profil, opini, dan editorial. 

Salah satu rubrik dari surat kabar atau majalah yang akan kamu pelajari pada pelajaran ini adalah artikel opini. Artikel adalah tulisan tentang suatu masalah, termasuk pendapat dan pendirian penulis tentang masalah itu. Artikel bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur pembaca. Di dalam artikel terdapat fakta dan opini. Untuk membedakan antara fakta dan  opini kamu harus memahami terlebih dahulu konsep dasar fakta dan opini.
Pak Raden dan Kisah Multikulturalistik
Di dalam artikel majalah atau surat kabar, kamu akan menemukan fakta dan opini yang disajikan secara beriringan. Oleh karena itu, kamu harus cermat agar dapat membedakannya. Berikut adalah pengertian dari fakta dan opini.
  1. Fakta adalah kenyataan atau peristiwa yang benar-benar ada atau terjadi. Fakta biasanya dapat menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, atau berapa
  2. Opini adalah pendapat, pikiran, atau pendirian seseorang terhadap sesuatu.  Opini biasanya dapat menjawab pertanyaan bagaimana dan mengapa.
No.Informasi yang DiperolehFaktaOpini
1.Pak Raden wafatJumat, 30 Oktober 2015 Indonesia kembali kehilangan seniman ”dongeng” paling berpengaruh dalam perkembangan seni, terutama di kalangan anakanak era 80-an. Pak Raden alias Suyadi adalah seniman senior sekaligus pencipta kisah boneka kayu ”Si Unyil”, sebuah film seri televisi Indonesia produksi PPFN.Kisah Unyil sangat menghegemoni jagat hiburan anak-anak di eranya, ketika stasiun televisi swasta belum bertaburan seperti sekarang.
2.Pak Raden merupakan kreator tokoh UnyilLegenda kisah si Unyil yang diciptakan Pak Raden, alumnus seni rupa ITB ini, diilhami dari pertunjukan wayang atau boneka kayu anak-anak di Prancis yang dinamai Guignol. Ia tokoh boneka yang diciptakan pada 1808 oleh Laurent Mourguet, seorang marionnettiste (dalang perempuan). Sampai saat ini Guignol masih digunakan sebagai hiburan anak-anak melalui pertunjukan di teater Guignol. Ia juga menjadi ikon atau maskot Kota Lyon, Prancis. Antusiasme anak-anak Lyon untuk menikmati hiburan.Kisah Unyil bukan sekadar “kisah ideologis” dan “politis”. Legenda ini juga mengisahkan kehidupan sosial yang harmonis meski dihiasi banyak perbedaan. Ada tokoh Unyil, Ucrit, Usro, dan Meilani (keturunan Tionghoa) sebagai tokoh utama, Bu Bariah si tukang gado-gado, ada Pak Raden (tokoh dari golongan ningrat), Pak Ableh dan Pak Ogah si penjaga pos ronda (sebagai tokoh kelas bawah), ada Pak Kades dan Hansip yang menggambarkan karakter aparat pemerintah.
3.Perbedaan Pertunjukan Guignol dan Legenda Si UnyilSetelah beberapa kali menyaksikan pertunjukan Guignol, memang cukup berbeda dengan legenda Si Unyil. Pentas Guignol adalah murni sebagai ajang hiburan anak-anak Kota Lyon dan sekitarnya, tempat pusat teater Guignol berada. Dari segi ide cerita, hampir tidak ada muatan edukasi di dalamnya.Keragaman karakter sosial ini menunjukkan bagaimana kisah Si Unyil ingin mengajarkan kepada anak-anak di era itu untuk menghargai perbedaan. Perbedaan kelas sosial adalah hal yang paling tampak dalam film ini, serta perbedaan suku bangsa, sampai bagaimana Unyil menjalin hubungan pertemanan dengan orang Tionghoa (Meilani).
4.Cerita Guignol tentang cerita ringan anak-anak sedangkan Si Unyil memiliki muatan ideologis dan politis tertentu dan keragaman karakter.Cerita Guignol sebatas cerita-cerita ringan anak-anak. Berbeda dengan kisah Si Unyil. Dalam beberapa cerita, kisah Unyil memang memiliki muatan ideologis dan muatan politis tertentu. Ketika saat itu, Orde Baru masih berjaya, ia pun menggunakan media film anak-anak untuk mempertahankan eksistensinya. Melalui Unyil, pemerintah juga turut menyosialisasikan banyak program atau kebijakannya seperti Keluarga Berencana, ajakan melakukan ronda malam, sekolah, dan lainnya. Ini tidak berbeda dengan kisah Guignol pada masa awal kemunculannya. Guignol juga menjadi instrumen politik pemerintah Prancis di kala itu.Keragaman karakter pada kisah si Unyil ingin mengajarkan kepada anak-anak di era itu untuk menghargai perbedaan. Perbedaan kelas sosial adalah hal yang paling tampak dalam film ini, serta perbedaan suku bangsa, sampai bagaimana Unyil menjalin hubungan pertemanan dengan orang Tionghoa (Meilani). Ini terobosan besar yang dibuat Pak Raden ketika isu rasial (Tionghoa) menjadi isu sensitif di masa Orde Baru. Kerja sama yang baik ditunjukkan dalam film ini melalui ajakan kerja bakti, ronda malam atau siskamling yang menjadi ”ikon” Orde Baru.
5.Si Unyil yang melegendaSosialisasi kebijakan pemerintah melalui media anak-anak ini pun kemudian menjadi sangat masif. Terbukti, kisah Si Unyil sangat melegenda sampai sekarang meski ia tayang terakhir kali awal era 90-an di TVRI.Saat ini kita merindukan film-film sekelas Unyil yang mampu menghiasi dunia anak-anak era 2000-an dan sesudahnya. Saat ini media televisi lebih banyak mengumbar film-film impor yang sarat dengan adegan kekerasan dan beberapa bagian bahkan disensor. Keberadaan ”bagian yang disensor” ini sebenarnya menunjukkan bahwa film-film impor tersebut tidak layak tayang di Indonesia. Ini belum termasuk sinetron anak-anak, tapi bercampur dengan gaya hidup orang dewasa yang tidak layak konsumsi.
Pendapat saya tentang artikel "Pak Raden dan Kisah Multikulturalistik" adalah Pak Raden mampu memberikan kita teladan tentang penghargaan akan keberagaman melalui kisah Si Unyil. Indonesia adalah sebuah bangsa memiliki banyak faktor keberagaman yang perlu kita jaga bersama dan dirawat dengan sebaik-baiknya. Dengan adanya kisah Si Unyil yang menggambarkan indahnya hidup dalam keberagaman, bisa menjadi contoh dan tontonan yang baik untuk anak-anak dan mengajarkan mereka untuk menghargai segala bentuk perbedaan.

Demikian pembahasan mengenai Menemukan Informasi dalam Artikel Pak Raden dan Kisah Multikulturalistik . Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas XII Kurikulum 2013, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 2:24 PM

Merancang Novel dengan Memperhatikan Isi

Novel merupakan Karya prosa fiksi yang panjang, mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Di dalam novel terdapat unsur-unsur pembangun dari dalam atau unsur intrinsik novel. 

Tema. Tema adalah ide pokok yang menjadi dasar terbangunnya cerita. Tema dalam novel bisa beragam. Misalnya tema tentang percintaan, pendidikan, politik, keluarga, dan sebagainya.Amanat merupakan ide terpenting yang dituangkan dalam novel untuk disampaikan kepada pembaca. Amanat bisa ditemukan melalui narasi pengarang atau dialog antartokoh.

Tokoh adalah para pelaku yang terdapat dalam cerita. Berdasarkan peranannya dalam cerita, tokoh terbagi menjadi tokoh utama, tokoh tambahan, dan tokoh sentral. Berdasarkan peranannya dalam jalan cerita, terbagi menjadi tokoh berkembang, tokoh statis, dan tokoh serba bisa. Berdasarkan sifatnya, terbagi menjadi tokoh protagonis, tokoh antagonis, dan tokoh tritagonis. 

Latar dalam novel terbagi menjadi latar tempat, waktu, suasana, dan latar sosial.
  1. Latar waktu merupakan penggambaran kapan peristiwa dalam sebuah karya itu berlangsung. 
  2. Latar tempat mengungkapkan di mana lokasi terjadinya sebuah cerita yang ditulis pengarang. 
  3. Latar suasana adalah kondisi batin tokoh (perasaan individu) dan fisik sekitar (kondisi lingkungan) yang bisa membawa pembaca mengetahui bagaimana perasaan dalam tulisan.
  4. Latar sosial adalah hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi.

Penulis biasanya memiliki pilihannya masing-masing ketika ingin mencantumkan ketiga latar ini, mulai dari penggambaran langsung melalui kata-kata (eksplisit) hingga memberikan isyarat tertentu agar pembaca bisa menelaahnya sendiri (implisit).

Alur atau plot adalah rangkaian peristiwa yang disusun berdasarkan hubungan kausalitas. Secara garis besar, alur dibagi dalam tiga bagian, yaitu awal, tengah, dan akhir. Alur atau plot memiliki sejumlah kaidah, yaitu plausability (kemasukakalan), surprise (kejutan), suspense, dan unity (keutuhan).
  1. Alur maju atau progresif, yaitu pengungkapan cerita dari sudut peristiwa-peristiwa yang terjadi dari masa kini ke masa yang akan datang;
  2. Sorot balik atau regresif, yaitu pengungkapan cerita dari sudut peristiwa yang terjadi sebelumnya atau masa lampau ke masa kini;
  3. Alur campuran, yaitu pengungkapan cerita kadang-kadang peristiwa yang terjadi pada masa kini dan masa lampau, kemudian kembali menceritakan masa kini.

Konflik dalam novel terbagi menjadi konflik internal dan konflik eksternal. Konflik internal terjadi dalam diri tokoh, konflik dengan dirinya sendiri. Sedangkan konflik eksternal terbagi menjadi dua. Pertama, terjadi dalam diri tokoh dengan alam seperti terjadinya bencana atau banjir yang menimbukan permasalahan pada diri tokoh. Kedua konflik sosial, yaitu konflik tokoh dengan orang lain.

Sudut pandang. Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam ceritanya. Sudut pandang ini terbagi menjadi tiga. 1) sudut pandang orang pertama (aku, saya, kami); 2) sudut pandang orang kedua (kamu, anda, kalian); 3) sudut pandang orang ketiga (dia, ia, mereka, nama orang).

Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yang secara tidak langsung membangun novel. Artinya unsur tersebut berada di luar bacaan novel yang dinikmati pembaca. Diantaranya: biografi penulis dan kondisi sosial-politik saat novel itu ditulis. Dua unsur tersebut tentu tidak langsung ditemui di dalam novel, tetapi masih sangat berkaitan dan membantu hadirnya novel tersebut.

Sebenarnya tidak ada standar baku tentang cara menulis novel selain struktur plot terdiri dari awal-tengah-akhir, cerita berupa fiksi, memiliki tokoh utama, tema, dan latar. Namun, orang yang gemar membaca, akan lebih mudah menulis secara natural. Umumnya penulis yang suka membaca, akan lebih mudah merangkai kata dan adegan saat bercerita.

Untuk merancang sebuah novel, terlebih dahulu tentukan tema apa yang akan kalian pilih. Perhatikan langkah-langkah berikut ini dengan cermat.
  1. Tema apa yang akan kamu angkat dalam tulisan novelmu? 
  2. Siapa sajakah tokoh-tokohnya, dan bagaimana karakternya? 
  3. Bagaimanakah alur yang akan kamu gunakan? 
  4. Di manakah latar tempat, latar waktu, dan latar sosial yang akan kamu ceritakan?
  5. Jika kamu memilih tema politik, pendidikan, atau pun persahabatan,  pesan apa yang ingin kamu sampaikan? 
Persahabatan
Tugas
Tulislah kembali rancangan novel seperti kolom berikut ini di buku tugasmu
Unsur NovelPenjelasan
TemaPersahabatan
JudulMenjadi Teman yang Baik
Tokoh dan Karakter
  1. Nana (Protagonis) : cepat tanggap, cerdik, 
  2. Arman (Antagonis) : cerdik, misterius, matrialistis
  3. Lena (Tritagonis) : kurang peduli 
  4. Wiwin (Tritagonis) : tenang, tegas 
AlurAlur Maju
Latar
  1. Waktu : Siang Hari
  2. Tempat : Sekolah
  3. Suasana : Menegangkan
  4. Latar Sosial : Perilaku
AmanatKita harus berteman baik dengan siapa saja dan memperlakukan mereka dengan baik pula. Kita harus berhati-hati dalam berkata, karena kata-kata yang salah dapat menyakiti perasaan orang lain, bahkan menghancurkan mental seseorang.

Demikian pembahasan mengenai Merancang Novel dengan Memperhatikan Isi. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas XII Kurikulum 2013, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 5:49 PM

Menemukan Pandangan Pengarang dalam Novel

Ronggeng Dukuh Paruk merupakan novel yang sering dicap sebagai novel berwarna lokal (daerah). Cerita terjadi antara tahun 1950-ansampai dengan 1960. Latar cerita dari segi tempat berada di daerah Paruk, sebuah desa miskin di Banyumas. Novel ini sangat menarik dari segi latar cerita. Sebuah desa terpencil yang miskin dan kering yang banyak menghasilkan ronggeng. Kultur desa yang amat longgar dengan tata susila perkawinan ini, penuh kata-kata cabul yang juga diucapkan di depan anak-anak (Sumardjo, 1991:85).

Menafsir pandangan pengarang dalam novel adalah menafsir apa saja yang terkandung dalam novel, dalam hal ini termasuk di dalamnya menafsir tentang pesan pengarang, kalimat konotasi, kaitan fakta dengan kehidupan yang ada dan menemukan nilai-nilai kehidupan yang disampaikan oleh penulis. Langkah-langkah menafsir pandangan pengarang: membaca novel dengan seksama, menentukan nilai-nilai kehidupan dan menafsirkan pandangan pengarang terhadap nilai-nilai itu.
Ahmad Tohari
Interpretasi terhadap pandangan pengarang adalah memberi kesan kepada pandangan pengarang baik berupa apresiasi maupun berupa kritik. Nilai-nilai dalam novel antara lain  : Nilai sosial adalah nilai yang dilihat dari sudut pandang hubungan dengan manusia atau masyarakat, Nilai agama adalah nilai yang dilihat dari sudut pandang sesorang berdasarkan hubungannya dengan Tuhan, Nilai moral adalah nilai yang dilihat dari sudut pandang kepribadian atau sikap sesorang dalam menyikapi suatu masalah, dan Nilai budaya adalah nilai yang dilihat dari sudut pandang kebiasaan, adat-istiadat, keperyaan, oleh masayarakat setempat.

Pada kegiatan ini kalian diminta untuk menemukan pandangan pengarang dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk. Untuk memudahkan pekerjaanmu, ikutilah format berikut ini dan salinlah di buku tugasmu!
Aspek KehidupanPandangan Pengarang
SosialPengarang memaparkan pandangannya terhadap kehidupan rakyat kecil di pedesaan yang sangat terpencil di Jawa dengan segala persoalannya. Pandangan pengarang tentang aspek kehidupan sosial di Dukuh Paruk digambarkan dengan sangat jelas. Dukuh Paruk adalah perkampungan yang sangat memprihatinkan. Masyarakat hidup dalam kemiskinan dengan serba kekurangan, kelaparan dan kebodohan.

Dukuh Paruk memiliki sedikit unsur mistik dan masyarakat yang lugu. Mereka begitu mudah percaya dengan orang asing yang terlihat kaya. Mereka tidak menyadari betapa berbahayanya orang asing yang hanya ingin mengambil keuntungan tanpa mempedulikan para seniman Dukuh Paruk. Puncak dari segala keluguan itu dialami oleh Srintil yang mengalami kepiluan seumur hidupnya.

Kelaparan, kemelaratan dan kebodohan di sana adalah akibat kemiskinan dan sebuah tradisi yang menempatkan perempuan pada posisi rendah dan diperjualbelikan dalam profesinya sebagai penari Ronggeng. Cerita ini juga berlatar belakang politik dengan adanya PKI yang menyusup dan melakukan propaganda dengan memanfaatkan Srintil untuk menarik massa (orang banyak).
KeagamaanPengarang tidak memaparkan secara jelas dalam aspek agama, namun kehidupan masyarakat desa Dukuh Paruk sangat kental dengan tradisi kepercayaan kepada nenek moyang atau leluhur. Beberapa masyarakat masih meminta bantuan pada roh nenek moyang dengan memberikan sesajen.

Agama pun menjadi penenang bagi sebagian masyarakat, namun tidak serta merta membuat mereka mendadak menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur. Tradisi dan ritual lebih mengarah kepada kepercayaan anismisme dan dinamisme seperti adanya ritual sesajen dan tradisi-tradisi dengan ritual tertentu seperti adanya beberapa ritual yang harus dilakukan sebelum menjadi seorang penari Ronggeng.
BudayaPengarang mendeskripsikan dalam novel tradisi masyarakat Dukuh Paruk yang sangat percaya pada pengaturan alam, tradisi, percaya terhadap suatu karma.

Pandangan pengarang tentang aspek kehidupan budaya di Dukuh Paruk digambarkan dengan masyarakat yang masih menjadi penari Rongeng. Selain itu, budaya masyarakat Dukuh Paruk juga masih banyak yang memuja roh nenek moyangnya dengan memberikan sesajen demi mencapai apa yang mereka inginkan.

Kehidupan budaya pada novel Rongeng Dukuh Paruk masih sangat tradisional seperti zaman dahulu, tradisi leluhur masih sangat kental di kehidupan masyarakat tersebut. Bagi masyarakat desa Dukuh Paruk, kehadiran Srintil telah diatur alam untuk menjadi penari Ronggeng dengan segala gerak tari dan tembang lagu yang diiringi irama musik calung dengan instrumen alat tepuk (kendang, genjring, bedug), rebab, kecapi dan gong. Seorang penari Ronggeng untuk bisa naik pentas dan menerima saweran diharuskan melakukan ritual mandi kembang dan Buka Klambu.

Demikian pembahasan mengenai Menemukan Pandangan Pengarang dalam Novel. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas XII Kurikulum 2013, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 1:32 PM

Unsur Kebahasaan Novel Ronggeng Dukuh Paruk

Novel adalah karya prosa fiksi dengan runtutan peristiwa atau kisah kehidupan seseorang serta orang-orang disekitarnya yang panjang dan kompleks dengan menonjolkan watak dan sifat setiap tokoh atau pelaku. Bukan hanya jumlah kata atau halamannya saja yang panjang, namun jangkauan penceritaan kisahnya juga luas dan rumit. Hal tersebutlah yang menjadi perbedaan mendasar jika novel dibandingkan dengan cerpen yang memiliki jangkauan kisah sempit dalam jumlah kata yang lebih sedikit.

Novel termasuk ke dalam genre teks narasi yang berarti teks yang menceritakan atau mengisahkan suatu kisah atau peristiwa. Cerita yang disampaikan bersifat fiksi atau rekaan. Namun, bukan berarti novel tidak dapat memberikan suatu isi yang bermanfaat, karena novel tetap dapat menyimpan cerminan nilai-nilai kehidupan nyata bahkan hingga menyelipkan fakta-fakta sejarah.

Novel Ronggeng Dukuh Paruk ini merupakan novel yang ditulis oleh penulis asal Banyumas, Ahmad Tohari, dan diterbitkan pertama kali tahun 1982. Isi novel menceritakan tentang kisah cinta antara Srintil, seorang penari ronggeng denga Rasus, teman sejak kecil yang berprofesi sebagai tentara.
Paruk
Tugas
Setelah membaca kutipan novel tersebut, apakah kamu dapat menganalisis unsur kebahasaan novel Ronggeng Dukuh Paruk tersebut? Untuk mengetahui pemahamanmu, buatlah kelompok 3–4 orang lalu tulislah hasil diskusimu!

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada novel yang berjudul Ronggeng Dukuh Paruk ditemukan beberapa penggunaan gaya bahasa. 

a. Majas Simile
Gaya bahasa perumpamaan adalah dua perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berlainan dan yang sengaja kita anggap sama. Kalimat yang menggunakan gaya bahasa simile, yaitu:
  1. Suaranya melengking seperti keluhan panjang.
  2. Di bagian langit lain, seekor burung pipit sedang berusaha mempertahankan nyawanya. Dia terbang bagai batu lepas dari ketapel sambil menjerit-jerit sejadinya. 
  3. Biji dadap yang telah tua menggunakan kulit polongnya untuk terbang sebagai baling-baling
  4. Bila angin berembus tampak seperti ratusan kupu terbang menuruti arah angin meninggalkan pohon dadap.

b. Majas Hiperbola 
Majas hiperbola adalah majas yang mengungkapkan sesuatu pernyataan yang berlebihan dengan membesar besarkan suatu hal.
  1. Kedua unggas kecil itu telah melayang beratus-ratus bahkan beribu-ribu kilometer mencari genangan air.
  2. Tanpa sekali pun mengepak sayap, mereka mengapung berjam-jam lamanya.

c. Majas Sarkasme
Sarkasme adalah salah satu jenis majas yang menggunakan kata-kata pedas untuk menyakiti hati orang lain dan dapat berupa cemoohan atau ejekan.
  1. Kita siram pangkal batang singkong kurang ajar ini.
  2. ”Tanpa cungkil mustahil kita dapat mencabut singkong sialan ini.”

d. Majas Metafora
Majas metafora ini merupakan majas yang memakai analogi atau perumpamaan terhadap dua hal yang berbeda. 
  1. Sepasang burung bangau itu takkan menemukan genangan air meski hanya selebar telapak kaki
  2. Mereka pantas berkejaran, bermain dan bertembang. Mereka sebaiknya tahu masa kanak-kanak adalah surga yang hanya sekali datang.

e. Majas Personifikasi
Majas personifikasi adalah gaya bahasa perbandingan yang mengubah benda mati seolah-olah memiliki sifat atau bertingkah laku layaknya manusia.
  1. Pucuk-pucuk pohon di pedukuhan sempit itu bergoyang.
  2. Sepasang burung bangau melayang meniti angin berputar-putar tinggi di langit.
  3. Tumbuhan jenis kaktus ini justru hanya muncul di sawah sewaktu kemarau berjaya.
  4. Dukuh Paruk, kecil dan menyendiri.
  5. Cahaya bulan mencipta keakraban antara manusia dengan lingkup fitriyahnya.

Demikian pembahasan mengenai Unsur Kebahasaan Novel Ronggeng Dukuh Paruk. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas XII Kurikulum 2013, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 11:51 AM

Menganalisis Unsur Intrinsik Novel Ronggeng Dukuh Paruk

Novel merupakan karya prosa fiksi yang panjang, mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Pada pelajaran sebelumnya, kamu telah belajar menangkap maksud pengarang terhadap kehidupan dalam novel, kaitannya dengan latar belakang sosial budaya pengarang.

Berikut ini uraian unsur-unsur intrinsik novel, yang terdiri dari tokoh, alur, latar, sudut pandang, dan tema.
a. Tokoh
Tokoh adalah para pelaku yang terdapat dalam cerita. Tokoh cerita adalah  orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya fiksi yang oleh pembaca  ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti  yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan.

Tokoh dilihat dari segi peranan atau tingkat pentingnya tokoh dalam cerita sebagai tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama adalah tokoh sentral atau tokoh yang sangat penting perannya dalam fiksi. Tokoh tambahan adalah tokoh bawah atau  tokoh yang tidak selalu diceritakan namun memiliki hubungan dengan tokoh utama.

Tokoh dalam pengembangan plot dibagi ke dalam tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Tokoh protagonis adalah tokoh yang disukai pembaca karena sifat-sifatnya (biasanya hero, baik, penyelamat). Tokoh antagonis adalah tokoh yang tidak disukai pembaca karena sifat-sifatnya (biasanya jahat, pengecut).

Penokohan merupakan teknik atau cara-cara tokoh ditampilkan atau dicitrakan di dalam fiksi. Para ahli menunjukkan dua cara menampilkan atau mencitrakan tokoh, yakni cara analitik dan cara dramatik. Secara analitik, perwatakan tokoh-tokoh cerita ditampilkan atau dicitrakan langsung dalam bentuk perincian oleh pengarang. Secara dramatik, perwatakan tokoh-tokoh cerita dicitrakan melalui dialog, pikiran, perasaan, lukisan fisik, perbuatan, dan komentar atau penilaian tokoh lain dalam fiksi.

b. Alur
Alur atau plot adalah rangkaian peristiwa yang disusun berdasarkan hubungan kausalitas. Di dalam alur terkandung peristiwa, konflik, dan klimaks. Peristiwa merupakan peralihan dari satu situasi kepada situasi yang lain, baik peristiwa fungsional (penentu bagi perkembangan alur), kaitan (satu peristiwa dikaitkan dengan peristiwa yang lain agar masuk akal), maupun acuan (peristiwa yang diacu melalui tokoh). Konflik merupakan peristiwa yang memunculkan kejadian-kejadian yang sangat penting  yang disebabkan oleh adanya interaksi antartokoh, tokoh dengan masyarakat, tokoh dengan dirinya sendiri dalam dua atau lebih masalah yang bertentangan. Klimaks merupakan konflik yang mencapai tahap memuncak dan tak terhindarkan.

c. Latar
Latar atau setting adalah gambaran yang digunakan untuk menempatkan peristiwa di dalam suatu penceritaan fiksi. Latar ini menyaran pada tempat, waktu, sosial sehingga latar seringkali dibedakan menjadi tiga macam, yakni tempat, waktu, dan sosial. Latar tempat berkaitan dengan kondisi geografis. Acuannya dapat berupa pusat keramaian, pusat perbelanjaan, pusat olahraga, pusat perdesaan, pusat perkotaan, sekolah, rumah, dan lain-lain. Latar waktu berkaitan dengan kondisi abad, dasawarsa, abad, tahun, bulan, hari, jam, zaman, maupun historis. Latar sosial berkaitan dengan kondisi tokoh atau masyarakat yang digambarkan dalam cerita. Acuannya dapat berupa lapisan dalam masyarakat, budaya masyarakat, seni pada masa tertentu, cara berpikir masyarakat pada masa tertentu, kehidupan beragama, dan sebagainya.

d. Sudut Pandang
Sudut pandang atau point of view memasalahkan siapa yang bercerita. Pencerita akan menempatkan tokoh melalui berbagai cara atau pandangan dalam menampilkan tokoh, laku, latar, dan peristiwa untuk menata cerita fiksi kepada pembaca. Sudut pandang dibedakan menjadi sudut pandang orang pertama dan orang ketiga. Cerita yang penyampaiannya dilakukan 

e. Tema
Tema merupakan pokok pikiran atau dasar sebuah cerita yang memiliki kaitan dengan makna kehidupan. Pada umumnya pengarang menawarkan kepada pembaca tentang makna kehidupan, mengajak pembaca untuk melihat, merasakan, dan menghayati makna kehidupan tersebut dengan cara memandang permasalahan itu sebagaiman ia memandangnya.
Dukuh Paruk
Setelah memahami unsur-unsur intrinsik novel, apakah kamu dapat menganalisis isi novel Ronggeng Dukuh Paruk tersebut? Untuk mengetahui pemahamanmu, buatlah kelompok yang terdiri atas 3–4 orang, dan jawablah pertanyaan berikut ini! 

1. Tema apa yang menonjol dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk?
Tema yang menonjol dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk adalah sosial dan budaya. Tema sosial yaitu masalah kelaparan dan kemiskinan yang melanda warga Desa Dukuh Paruk. Adat pemilihan ronggeng yang dimiliki Dukuh Paruk menjadi tema budaya novel tersebut. 
2. Bagaimanakah alur yang tergambar dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk?
Alur yang digunakan dalam  tersebut adalah campuran. Alur pada pada paragraf pertama menggunakan alur mundur, namun untuk paragraf kedua dan selanjutnya menggunakan alur maju. 
3. Di manakah latar tempat, latar waktu, dan latar suasana yang tergambar dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk?
Latar tempat novel terletak di Desa Dukuh Paruk. Latar waktu yang digunakan pagi, sore, tengah hari, malam, dan tengah malam. Adapun latar suasana digambarkan sebagai ceria, terkesima, dan panik. 
4. Siapakah tokoh utama dan tokoh-tokoh pendukung dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk?
Tokoh utama yakni Srintil dan Rasus, tokoh pendukungnya yakni Warta, Sakarya, Dursun, Ki Secamenggala, Nenek Rasus, Ki Kertareja, Nyi Kertareja, Sakum, Santayib, Istri Santayib, Sulam, Dower, Siti, Sersan Slamet, Kopral Pujo, dan Tampi, dan Masusi.
5. Bagaimanakah karakter tokoh-tokoh Ronggeng Dukuh Paruk?
  • Rasus: tokoh utama yang pemberani, penyayang namun pendendam.
  • Srintil: tokoh yang dewasa, agresif dan juga penyayang
  • Warta: penghibur dan penuh perhatian
  • Sakarya: penyayang namun tega
  • Dursun: sangat bersahabat
  • Nenek Rasus: linglung
  • Ki Kertareja: egois
  • Nyi Kertareja: egois
  • Sakum: hebat
  • Santayib: bertanggung jawab namun keras kepala
  • Istri Santayib: berjiwa keibuan dan penuh keprihatinan
  • Sulam: sombong
  • Dower: gigih dan pekerja keras
  • Siti: alim dan bertaqwa
  • Sersan Slamet: tegas
  • Kopral Pujo: hebat
  • Tampi: sabar
  • Masusi: pendendam dan juga jahat.
6. Apa pesan yang disampaikan dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk?
  • Kemiskinan itu sangat dekat dengan kebodohan, oleh karena itu, meski miskin tetap giatlah mencari ilmu
  • Mencintai seseorang itu harus dengan tulus sepenuh hati.
  • Jangan mudah percaya dengan orang lain, harus tetap berhati-hati terhadap sekeliling, meskipun pada orang terdekat sekalipun.
  • Jangan gemar menipu orang lain dan bersikap serakah.

Demikian pembahasan mengenai Menganalisis Unsur Intrinsik Novel Ronggeng Dukuh Paruk. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas XII Kurikulum 2013, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 10:01 AM