Home » , , , » Mendisikusikan Perundungan Secara Daring

Mendisikusikan Perundungan Secara Daring

Berdiskusi secara daring (dalam jaringan) saat ini bukanlah sesuatu yang sulit. Melalui teknologi informasi berbasis internet, beberapa orang dari tempat yang berbeda dapat berdiskusi secara daring menggunakan aplikasi video konferensi yang kini banyak tersedia tanpa harus bertatap muka. 

Peserta diskusi daring terhubung dengan aplikasi yang dapat menampilkan video dan suara. Meskipun tidak langsung bertemu muka, peserta diskusi tetap harus menjaga etika dalam berdiskusi. Berikut ini etika dalam berdiskusi daring.
Daring
1. Pakaian yang Sopan dan Tepat
Kalian harus tetap terlihat rapi dan sopan saat mengikuti diskusi daring, apalagi dalam diskusi formal (resmi). Hindarkan menggunakan pakaian seadanya.

2. Tempat yang Sesuai
Video di aplikasi daring dapat memperlihatkan latar belakang tempat peserta diskusi. Peserta juga dapat menggunakan latar belakang maya yang menampilkan foto. Pastikan kalian berada di tempat yang sesuai dan menggunakan latar belakang yang sesuai. Sebisa mungkin hindari tempat yang bising atau terdapat orang yang berlalu lalang.

3. Tidak Makan dan Minum
Sebaiknya kalian tidak makan dan minum di depan kamera, terutama saat sedang berbicara. Matikan kamera/video dan audio (mode bisu) untuk sementara apabila kalian terpaksa harus makan atau minum, misalnya meminum obat.

4. Mode Bisu
Gunakan mode bisu (mute) ketika tidak sedang berbicara sehingga diskusi tidak akan terganggu oleh suara-suara lain dari tempat kalian berada. 

5. Tepat Waktu
Meskipun hadir dalam diskusi daring, tidak ada alasan bagi kalian untuk terlambat. Hadirlah di ruang diskusi secara tepat waktu, paling tidak 5–10 menit sebelum diskusi dimulai.

6. Menyimak Diskusi
Kalian harus menyimak diskusi dengan saksama agar dapat memberikan tanggapan, pertanyaan, dan pendapat dengan baik. Usahakan tidak memainkan gawai atau melakukan kegiatan lain saat orang lain berbicara.

7. Berbicara
Ada fasilitas yang disiapkan jika kalian ingin berbicara yaitu mengeklik tombol angkat tangan atau memberi pesan melalui obrolan (chat). Moderator akan melihat dan mempersilakan. Jangan menyela atau memotong orang yang sedang berbicara.

Ayo Berlatih
Lakukan instruksi berikut ini untuk berdiskusi daring.
  1. Bergabunglah dengan kelompokmu untuk mempersiapkan simulasi diskusi secara daring. Kalian dapat menggunakan ponsel atau perangkat lain seperti laptop.
  2. Lakukanlah diskusi kelompok secara daring melalui aplikasi konferensi video, seperti WhatsApp, Google Meet, Zoom, atau aplikasi lain dengan topik Perundungan Siber.
  3. Tunjuklah seorang ketua memimpin jalannya diskusi dan moderator untuk mengatur jalannya diskusi. Diskusi dibuka dengan paparan tanggapan dari salah seorang di antara kalian berdasarkan hasil kegiatan pembelajaran poin B (Menulis Tanggapan tentang Perundungan).
  4. Perhatikan etika dalam berdiskusi daring seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
  5. Buatlah laporan hasil diskusi daring di kelompokmu.

Alporan Hasil Diskusi
Bullying adalah perilaku yang ditujukan untuk menyakiti seseorang, baik secara fisik maupun mental. Sedangkan laman resmi Stopbullying.gov menyebut, perundungan umumnya melibatkan perilaku agresif. Selain itu, bullying juga ditandai ketidakseimbangan kekuatan (bisa fisik, akses informasi, sampai popularitas) untuk menunjukkan kekuasaan pelaku atas korban. Tindakah bullying umumnya tidak terjadi hanya satu kali. Melainkan, berpotensi berulang atau lebih dari satu kali. 

Jenis-jenis bullying
Perundungan bentuknya bisa bermacam-macam. Termasuk menyerang fisik dan mental, menyebarkan gosip, atau mengacuhkan orang lain dengan sengaja. Ada tiga jenis utama perundungan. Antara lain: 
  1. Verbal: mengatakan atau menulis sesuatu yang tidak berkenan di hati korban. Misalkan mengancam, menggoda, mengganti nama panggilan, berkomentar jelek, mengejek, dll 
  2. Sosial: mempermalukan seseorang di depan umum, mengucilkan, sampai menyebarkan gosip tentang seseorang 
  3. Fisik: memalak, melukai tubuh orang lain, memukul, menendang, mencubit, meludahi, mendorong, sampai dengan sengaja mengambil barang orang lain 

Perundungan dapat terjadi karena adanya ketidakseimbangan kekuatan antara pelaku dan korban. Pelaku perundungan biasanya memiliki masalah keluarga, stres, atau trauma. 

Dampak bullying bagi korban
Perundungan dapat menimbulkan dampak luas dan jangka panjang bagi korban. Dampak secara langsung bagi korban perundungan adalah rendahnya rasa percaya diri. Orang yang terus-menerus diejek gemuk, hitam, atau bodoh, perlahan-lahan percaya ejekan tersebut benar.

Korban yang sering di-bully umumnya juga merasa marah, sedih, tidak berdaya, frustasi, kesepian, dan terisolasi dari lingkungannya. Jika dibiarkan terus-menerus, korban perundungan bisa merasa depresi. 

Saat anak-anak korban perundungan terus di-bully dalam proses tumbuh dewasa, korban dapat mengembangkan interaksi sosial. Korban perundungan juga bisa sulit percaya pada orang lain, merasakan bullying adalah hal yang lumrah, sampai berakhir justru menyalahkan diri sendiri.

Demikian pembahasan mengenai Mendisikusikan Perundungan Secara Daring Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas XII Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 9:39 AM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.