Memahami Struktur Karya Ilmiah Karakteristik Vegetasi Habitat Orang Utan

Setiap karya tulis mempunyai struktur yang tertentu. Pada bab-bab sebelumnya, kalian telah mempelajari struktur karya tulisan-tulisan fiksi, di antaranya adalah cerpen dan puisi. Karya ilmiah juga mempunyai struktur yang berbeda dengan karya tulis fiksi.

Sebuah karya ilmiah bertujuan untuk mengenalkan suatu pengetahuan baru kepada masyarakat. Karya ilmiah berisi pembahasan masalah yang faktual, logis, dan objektif agar mudah dipahami. Langkah awal yang dilakukan untuk menulis karya ilmiah adalah merumuskan masalah yang akan dibahas.

Namun, sebelum dapat merumuskan masalah, tentu saja penulis perlu mengidentifikasi masalah yang layak diangkat menjadi karya tulis. Sumber-sumber yang dapat dipakai untuk menemukan informasi yang dapat dikembangkan menjadi karya ilmiah adalah pemikiran sendiri, orang lain, dan dari karya tulis.
Karakteristik Vegetasi Habitat Orang Utan
Sebelum mulai membaca karya ilmiah di bawah ini, bentuklah kelompok bersama 4-5 kawan kalian. Untuk memudahkan memahami struktur karya ilmiah, perhatikan kata kunci berikut ini.

1. Apakah topik karya ilmiah ini? Penelitian atau pengamatan apakah yang dilakukan?
Komponen vegetasi habitat orang utan yang meliputi keanekaragaman jenis, komposisi, dan struktur vegetasi di hutan tepi Sungai Menamang.
2. Di manakah penelitian dilakukan?
Di hutan tepi Sungai Menamang
3. Apa tujuan penelitian ini?
Untuk mengetahui karakteristik vegetasi hutan tepi Sungai Menamang yang meliputi keanekaragaman jenis, serta komposisi dan struktur vegetasi.
4. Apakah hubungan penelitian ini dengan konservasi alam?
Penelitian tersebut dapat digunakan untuk alternatif konservasi alam.
5. Pembahasan apa sajakah yang dilakukan?
Keanekaragaman jenis, komposisi, dan struktur vegetasi.
6. Apa hasil simpulannya?
Keanekaragaman jenis pada tingkat semai tergolong sedang. Pancang dan pohon memiliki keanekaragaman jenis yang tinggi. Indeks kemerataan jenis memiliki nilai 0—1, baik pada tingkat semai, pancang, dan pohon.

Berdasarkan nilai INP, vegetasi tersusun oleh jenis-jenis dominan, yaitu Lagerstroemia speciosa pada tingkat pohon, Fordia splendidissima pada tingkat pancang, dan Pterospermum diversifolium pada tingkat semai. Pohon-pohon di dalam hutan didominasi oleh pohon berdiameter Pohon-pohon di dalam hutan didominasi oleh pohon berdiameter ≥10-20 cm. Sebagian besar, pohon-pohon di kawasan ini mempunyai tinggi <15 m.

Dengan kelompok membaca karya ilmiah yang sama, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Pada bagian abstrak, apakah kalian mendapatkan informasi mengenai topik pembahasan, lokasi penelitian dan tujuan penelitian? Jika ya, sebutkan hal-hal tersebut.
Topik pembahasan, yaitu karakteristik vegetasi habitat orang utan. Lokasi penelitian terletak di hutan tepi Sungai Menamang, Kalimantan Timur. Tujuan penelitiannya adalah memperoleh informasi mengenai komponen vegetasi habitat orang utan.
2. Pada bagian pendahuluan, apakah rumusan masalah dan manfaat penelitian diuraikan sesuai kaidah penulisan karya ilmiah? Jelaskan jawaban kalian.
Rumusan masalah menggambarkan cukup jelas mengapa penelitian ini dilakukan, yakni untuk menjaga kelestarian  kawasan hutan tepi sungai sebagai refuge area sekaligus habitat alternatif bagi satwa liar terdampak pembangunan. Oleh karena itu, dilakukan penelitian karakteristik vegetasi untuk dapat mendukung perilaku orang utan pada habitat tersebut.

Manfaat penelitian diuraikan dengan baik, yaitu untuk mendukung penelitian lebih lanjut, misalnya ekologi perilaku. Manfaat lain adalah untuk menaksir kesesuaian dan preferensi habitat orang utan
3. Mengapa hutan tepi Sungai Menamang dipilih untuk penelitian ini? Apa pendapat kalian mengenai peta lokasi yang terdapat pada karya ilmiah di atas?
Hutan tepi Sungai Menamang dipilih untuk penelitian karena terdapat spesies orang utan morio.Peta lokasi perlu ditambah informasi mengenai provinsi dan pembesaran lokasi penelitian. Gambar peta ini belum terlalu jelas menggambarkan lokasi penelitian. 
4. Sebutkan hipotesis peneliti yang menjadi bagian dari kerangka teoretis pada karya ilmiah di atas.
Hipotesis peneliti belum tecerminkan dengan jelas. Pada bagian pendahuluan, tertulis “Apabila tidak ditindaklanjuti, kondisi demikian akan berakibat pada semakin berkurangnya lebar dan luasan hutan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik vegetasi hutan tepi Sungai Menamang yang meliputi keanekaragaman jenis, serta komposisi dan struktur vegetasi.” Dapat disimpulkan bahwa hipotesisnya adalah tanpa mengetahui karakteristik vegetasi akan sulit untuk menjaga lebar dan luasan hutan.
5. Apakah pemaparan metode penelitian telah sesuai kaidah penulisan karya ilmiah? Jelaskan alasan kalian.
Pemaparan metode penelitian sudah cukup terperinci dari lokasi, waktu, cara pengumpulan data, sampai analisis data telah dijabarkan dengan teliti. 
6. Perhatikan Tabel 4. Buatlah pertanyaan berdasarkan tabel tersebut.
Suku tanaman apakah yang termasuk ke dalam tanaman dengan tiga INP tertinggi?
7. Apakah hubungan antara keanekaragaman vegetasi hutan tepi sungai dan pengurangan konflik orang utan dengan manusia?
Dengan keanekaragaman vegetasi hutan tepi sungai yang terjaga, orang utan masih mendapatkan sumber pakan sehingga tidak mencari sumber pakan di perkebunan penduduk sekitarnya.
8. Pada bagian simpulan, apakah jenis pohon yang disebutkan merupakan vegetasi pendukung habitat orang utan? Jelaskan alasan kalian.
Pohon Lagerstroemia speciosa merupakan pendukung habitat orang utan karena selain dipakai sebagai sarang juga digunakan sebagai sumber pakan
9. Apa pendapat kalian mengenai saran penulis untuk melakukan penelitian tentang karakteristik floristik pohon-pohon potensial pakan orang utan?
Saya setuju karena pohon-pohon floristik dapat menjadi sumber pakan orang utan. Hal ini akan mengurangi konflik orang utan dengan penduduk sekitar.
10. Apakah penulisan daftar pustaka sudah sesuai kaidah penulisan karya ilmiah? Jelaskan alasan kalian.
Penulisan daftar pustaka sudah sesuai karena sudah berurutan secara alfabetis dan sesuai dengan kaidah penulisan daftar pustaka.

Demikian pembahasan mengenai Memahami Struktur Karya Ilmiah Karakteristik Vegetasi Habitat Orang Utan. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas XI Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 2:48 PM

Membaca karya ilmiah “Status Kondisi Terumbu Karang di Teluk Ambon’

Menurut Laba & Rinayanthi (2018 :15) karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang pengetahuan (science) dan teknologi yang berbentuk ilmiah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karya ilmiah adalah karya tulis yang dibuat dengan prinsip-prinsip ilmiah, berdasarkan data dan fakta (observasi, eksperimen, kajian pustaka). Bentuk karya ilmiah dapat berupa karya ilmiah remaja, karya ilmiah populer, karya artikel jurnal, laporan kajian (riset), skripsi, tesis, dan disertasi.

Sebuah karya ilmiah mempunyai sistematika tertentu. Untuk lebih memudahkan, sistematika ini dibagi menjadi tiga bagian, yakni bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.
  1. Pada karya artikel jurnal bagian awal dimulai dengan judul, nama penulis dan afiliasinya, abstrak, dan kata kunci.
  2. Bagian inti (isi) terdiri atas pendahuluan, metode penelitian, analisis data, hasil, dan pembahasan.
  3. Bagian akhir terdiri atas simpulan dan saran, daftar pustaka dan lampiran (jika ada).

Dalam Laba & Rinayanthi (2018 :15), Jones (1960) memberikan ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat fakta yang disajikan dan metode penulisannya. Fakta diperoleh dari hasil pengamatan atau eksperimen atau kajian pustaka, bukan berdasarkan fiksi. Berilah tanda garis bawah pada fakta yang kalian temukan.
Status Kondisi Terumbu Karang  di Teluk Ambon’
Bentuklah kelompok bersama 4-5 teman kalian. Bacalah karya ilmiah ‘Status Kondisi Terumbu Karang di Teluk Ambon’ secara mandiri. Diskusikan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat di bawah teks karya ilmiah secara berkelompok.

Setelah membaca karya ilmiah "Status Kondisi Terumbu Karang di Teluk Ambon" karya Terry Indrabudi dan Robert Alik di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut bersama kelompok membaca kalian.
1. Temukan arti kosakata di bawah ini dengan menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia.
  • sedimen = benda padat yang diendapkan oleh air atau es
  • polutan = bahan yang mengakibatkan polusi
  • antropogenik = bersifat buatan manusia
  • ekologis = bersifat ekologi
  • substrat = landasan; alas; dasar; dasar hidup jasad
  • terumbu karang = ekosistem bawah laut yang dibangun oleh zat yang dihasilkan oleh sekelompok biota laut hingga membentuk struktur semacam batu kapur, menjadi habitat hidup berbagai satwa laut
  • bentos = organisme yang mendiami daerah dasar perairan
  • abiotik = berkenaan dengan atau dicirikan oleh tidak adanya organisme hidup
  • salinitas = tingkat kandungan garam air laut, danau, sungai dihitung dalam ‰ (per seribu)
  • signifikan = penting; berarti
  • turbiditas = kekeruhan

2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
a. Berdasarkan peta yang terdapat pada karya ilmiah tersebut, di manakah lokasi terumbu karang yang diteliti?
Teluk Ambon
b. Mengapa kondisi terumbu karang itu diteliti? Jelaskan jawabanmu.
Agar dapat melihat kondisi terkini dari terumbu karang. Hasil penelitian ini akan dibandingkan dengan penelitian sebelumnya untuk melihat dampak sedimen dan polutan terhadap biota di lokasi tersebut.
c. Apa yang menyebabkan penurunan penutupan karang hidup? Jelaskan jawabanmu.
Meningkatnya sedimen dan polutan yang masuk ke perairan
d. Mengapa aktivitas perkapalan mempunyai andil dalam kerusakan terumbu karang?
Karena jangkar kapal yang mengenai terumbu karang dapat merusak terumbu karang tersebut. Emisi buangan dari mesin kapal juga merusak terumbu karang.
e. Sebutkan stasiun-stasiun pengamatan yang mengalami peningkatan penutupan karang di tahun 2015 dibanding tahun 2012! Jelaskan kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang hal itu berdasar kan karya ilmiah di atas!
Tutupan karang meningkat di St. Liliboy, St. Eri, dan St. Batu Capeu. Peningkatan penutupan karang di ketiga stasiun itu karena kualitas perairan relatif lebih baik. Selain itu, di St. Eri dukungan peran pemerintah daerah dalam mengembangkan pariwisata mengakibatkan penduduk sekitar turut menjaga kondisi perairan. Di St. Batu Capeu, penduduk semakin sadar untuk tidak menangkap ikan menggunakan potassium dan bom.
f. Perhatikan grafik dan teks pada St. Liliboy (Gambar 2) dan St. Hative (Gambar 3). Tuliskan perbedaan pada kedua teks tersebut!
Grafik dan teks pada St. Liliboy (Gambar 2) dan St. Hative Besar (Gambar 3) menunjukkan perbedaan persentase komponen pasir (sand [S]) yang berbeda. Pada St. Hative Besar dijumpai pasir sebanyak 57,4%, sedangkan di St. Liliboy hanya terdapat 4% pasir (sand [S]).
g. Perhatikan grafik dan teks pada St. Eri (Gambar 4) dan St. Batu Capeu (Gambar 5). Tuliskan persamaan pada kedua teks tersebut!
Grafik dan teks pada St. Eri (Gambar 4) dan St. Batu Capeu (Gambar 5) menunjukkan persamaan ditemukannya Coral Massive pada kedua stasiun pengamatan itu
h. Sebutkan contoh pernyataan yang berupa fakta dari karya ilmiah di atas! Jelaskan pendapatmu!
Contoh pernyataan yang berupa fakta: Jumlah marga karang batu di St. Poka dan St. Hunuth mengalami pengurangan yang cukup drastis. Karena peneliti tidak menemukan marga karang batu berikut: Cynarina, Goniastrea, Barabattoia, Pavona, Alveopora, Psammocora, dan Montipora
i. Sebutkan contoh pernyataan yang berupa opini dari karya ilmiah di atas! Jelaskan pendapatmu!
Contoh pernyataan yang berupa opini: Kendati demikian, terumbu karang di Indonesia saat ini mengalami banyak tekanan, baik tekanan dari alam maupun dari manusia.
j. Apakah hubungan antara sedimentasi akibat erosi air hujan dengan keberlangsungan terumbu karang?
Sedimentasi akibat erosi air hujan mengakibatkan kekeruhan air laut meningkat. Air laut yang keruh mengurangi cahaya yang dibutuhkan zooxanthellae untuk fotosintesis
k. Bagaimana pendapatmu mengenai usaha pemerintah untuk mengajak masyarakat turut andil dalam pariwisata di daerahTeluk Ambon?
Menurut saya, hal ini membawa kebaikan tidak hanya bagi ekosistem laut yang makin terjaga kebersihan maupun kelangsungannya, namun juga membuat masyarakat mendapatkan penghasilan sehingga masyarakat akan lebih makmur.
3. Berdasarkan karya ilmiah "Status Kondisi Terumbu Karang di Teluk Ambon", isilah tabel berikut ini sesuai dengan pengamatan kalian tentang muatan dalam bagian tersebut menurut sistematika karya ilmiah
No.Bagian dari Karya IlmiahIsi/Muatan pada Bagian Karya Ilmiah
1.Bagian AwalAbstrak
2.Bagian Intipendahuluan, metode penelitian, analisis data, hasil dan pembahasan, kesimpulan, ucapan terima kasih
3.Bagian AkhirDaftar Pustaka

4. Bagaimana pendapat kalian mengenai judul dari karya ilmiah tersebut? Apakah judul itu telah mewakili isi karya ilmiah? Jelaskan pendapat kalian!
Judul penelitian sudah menggambarkan topik dan lokasi penelitian, namun belum menggambarkan metode penelitian yang digunakan.

Demikian pembahasan mengenai Membaca karya ilmiah “Status Kondisi Terumbu Karang di Teluk Ambon’. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas XI Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 2:27 PM

Menyusun Kritik Sastra Laskar Pelangi Bab I

Menurut Rachmat Djoko Pradopo dalam buku Teori Kritik dan Penerapannya dalam Sastra Indonesia Modern (2021), kritik sastra adalah salah satu cabang studi sastra yang berkaitan dengan ilmu sastra beserta penciptaannya. Dalam bidang keilmuan, kritik sastra tidak dapat dipisahkan dari cabang studi lainnya, yakni teori sastra dan sejarah sastra. 

Dilansir dari buku Pembelajaran Cerpen (2020) karya Saifur Rohman, pengertian kritik sastra bisa dikaitkan dengan aktivitas menghargai, menilai, dan menafsirkan sebuah karya sastra. Sebagai bentuk menghargai, kritik sastra menghasilkan tindakan memuliakan, meninggikan, serta mengenal sebuah karya sastra.

Kritikus sastra yang bisa melakukan kritik sastra ini diharap sudah memiliki wawasan yang luas mengenai ilmu yang berkaitan atau relevan dengan karya sastra. Misalnya kritik sastra mengenai karya sastra yang bercerita tentang sejarah, maka kritikus sastra tersebut sudah harus memahami berbagai hal mengenai sejarah.

Kritikus sastra yang lain juga dapat melakukan kritik sastra di berbagai aspek karya sastra dengan berbagai ilmu, di antaranya biografi, penciptaan karya sastra, latar belakang karya sastra, dan ilmu lain yang berkaitan satu sama lain. Oleh sebab itu, selain memiliki ilmu dan wawasan yang luas, kritikus sastra juga harus mampu memiliki pemikiran dan paham-paham filsafat.

Penting bagi seorang kritikus sastra untuk memiliki pemikiran dan paham-paham filsafat tentang pandangan hidup yang terdapat di dalam suatu karya sastra. Hal ini karena suatu karya sastra juga harus sesuai dengan fakta yang menjelaskan mengenai alasan-alasan dan bukti-bukti yang berpegang pada kebenaran, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dalam menyusun kritik, ada beberapa hal yang harus dipegang oleh kritikus (penulis kritik). Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut. 
  1. Penulis kritik (kritikus) harus benar-benar membaca atau mengamati karya yang akan dikritik.
  2. Kritikus harus membekali diri dengan pengetahuan tentang karya yang akan dikritisi.
  3. Kritikus harus mengumpulkan data-data penunjang dan alasan logis untuk mendukung penilaian yang diberikan. 
  4. Kritik yang disampaikan tidak hanya mengungkap kelemahan, tetapi harus seimbang dengan kelebihannya. 
  5. Jika diperlukan, kritikus menggunakan kajian teori yang relevan untuk mendukung penilaiannya. 
Laskar Pelangi
Tugas
Bacalah kutipan novel Laskar Pelangi berikut ini, kemudian buatlah kalimat kritiknya!

Novel Laskar Pelangi adalah novel yang ditulis oleh Andrea Hirata. Sepuluh Murid Baru merupakan bagian pertama dari novel Laskar Pelangi yang menceritakan tentang suasana hari pertama masuk sekolah di Belitong.

Kelebihan novel Laskar Pelangi Bab I: Sepuluh Murid Baru
Cerita ini menggunakan alur maju, sehingga setiap kisah yang diceritakan menimbulkan rasa penasaran dengan kelanjutan ceritanya.

Begitu pula dengan cara penulis yang menggambarkan tokoh dan suasana dengan baik, sehingga pembaca merasa terlibat secara langsung di dalam cerita tersebut.

Kekurangan novel Laskar Pelangi Bab I: Sepuluh Murid Baru
Dalam novel ini, penggunaan istilah daerah sulit dipahami oleh pembaca. Meskipun pada cetakan terbaru telah diberikan catatan kaki yang memuat penjelasan istilah-istilah tersebut, tetapi masih ada beberapa yang tertinggal, seperti tauke dan kain belacu.

Penulisan kain belacu juga bukan termasuk dalam ragam bahasa baku, sehingga hal ini dapat menimbulkan tanda tanya mengenai maknanya.

Demikian pembahasan mengenai Menyusun Kritik Sastra Laskar Pelangi Bab I. Semoga tulisan ini bermanfaat. 

Sumber : Buku Bahasa Indonesia keas XII Kurikulum 2013, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 7:00 AM

Kreativitas Kata Denotasi dan Konotasi

Konotasi dan denotasi bukan istilah yang asing. Istilah konotasi dan denotasi digunakan dalam banyak hal, terutama dalam ilmu bahasa. Konotasi adalah sebuah kata yang mengandung makna kias atau bukan kata sebenarnya. Sementara, denotasi adalah sebuah kata yang memiliki arti yang sebenarnya dan apa adanya seperti yang sehari-hari kita gunakan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konotasi adalah kata yang mempunyai makna lain di baliknya atau sesuatu makna yang berkaitan dengan sebuah kata. Sedangkan denotasi menurut KBBI, adalah makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukan yang lugas pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat objektif.

Ciri-Ciri Kata Bermakna Denotasi
  • Makna kata sesuai apa adanya.
  • Makna kata sesuai hasil observasi.
  • Makna yang menunjukkan langsung pada acuan atau makna dasarnya.

Ciri-Ciri Kata Bermakna Konotasi
  • Makna tidak sebenarnya.
  • Makna tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual.
  • Makna tambahan berupa nilai rasa.

Perhatikanlah kata-kata yang digarisbawahi dalam paragraf berikut
Rianti adalah gadis yang ringan tangan atau suka menolong. Ia selalu menjadi buah bibir di kalangan anak-anak muda dan orang-orang tua di sekitar kompleks tempat tinggalnya. Meskipun keluarganya kaya raya, ia tidak sombong dan tidak sungkan membagi buah tangan untuk teman-temannya sepulang bepergian. Ia juga menjadi tangan kanan ayahnya dalam mengelola bisnis keluarga yang membuat keluarganya kaya raya. Buah pikirannya yang cerdas selalu sangat bermanfaat dalam mengembangkan bisnis keluarganya itu. Keluarga Rianti disegani karena sikap elok budi dan sangat dermawan. 

Kata-kata yang digarisbawahi itu adalah diksi yang mengandung makna konotasi. Kalian dapat melihat arti dari kata-kata tersebut pada tabel berikut.
Kata Konotasi(Makna Kiasan)Kata Denotasi (Arti Sebenarnya)
ringan tangancekatan, suka menolong
buah bibirbahan pembicaraan orang
buah tanganoleh-oleh
tangan kananorang yang dipercayai
buah pikirannyagagasan, ide

Bacalah sebuah cerita. Dalam cerita tersebut, carilah kata-kata yang bermakna konotasi. Kemudian, tuliskan juga makna denotasinya. Tampilkan hasil pekerjaan secara kreatif. Jika suka, kalian dapat melengkapi pekerjaan kalian dengan gambar-gambar. Kalian dapat menjadikan gambar berikut sebagai inspirasi penyajian.

Novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata
Kata Konotasi (Makna Kiasan)Kata Denotasi (Arti Sebenarnya)
Bunga desa atau Kembang desa
Gamba A
Gadis paling cantik di satu wilayah desa
Panjang tangan
Gambar B
Suka mencuri
Keras kepala
Gambar C
Sulit dinasehati
Anak emas
Gambar D
Anak yang paling disayangi
Lapang dada
Gambar E
Menerima apa adanya dengan ikhlas
Tikus kantor
Gambar F
Koruptor atau penjahat dalam birokrasi pemerintahan
Sebatang kara
Gambar G
Hidup sendirian tanpa sanak saudara
Kambing hitam
Gambar H
Orang yang difitnah untuk dijadikan alasan atau disalahkan
Gantung sepatu
Gambar H
Pensiun dari pemain sepak bola
Gulung tikar
Gambar H
Mengalami kebangkrutan usaha

Demikian pembahasan mengenai Kreativitas Kata Denotasi dan Konotasi. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas VII Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 4:59 PM

Membandingkan Dua Pamflet Pertunjukan Drama

Mementaskan sebuah pertunjukan drama merupakan sebuah kerja besar yang membutuhkan kerja sama dari individu-individu yang terlibat di dalamnya karena akan melibatkan banyak orang. Dalam tim yang besar itu, setiap individu akan menempati posisi-posisi sebagai berikut (1) penulis naskah drama, (2) sutradara, (3) para pemain atau tokoh pemeran, (4) penata panggung, (5) penata lampu, penata musik dan suara, penata konstum dan wajah, dan (6) mempromosikan pertunjukan yang akan dilakukan.

Dari penjelasan di atas, promosi merupakan salah satu kunci keberhasilan. Untuk memberi tahu kepada calon penonton dalam tim pementasan drama ada bagian pembuat pamflet. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian pamflet adalah surat selebaran. Oleh karena itu, pamflet tersebut akan disebarkan kepada masyarakat dengan berbagai media yang disebutkan di atas. 
Pamflet Drama
Membuat pamflet tidak terlalu berbeda jauh dari membuat brosur. Hanya saja pamflet biasanya lebih spesifik untuk suatu event yang akan dilakukan di suatu tempat atau kota. Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat pamflet.
  1. Gambar yang menarik.
  2. Pemilihan jenis huruf yang jelas dan menarik.
  3. Warna yang menarik dan merepresentasikan pertunjukan.
  4. Rancangan pamflet yang menarik.

Adapun hal-hal yang harus ada dalam pamflet adalah
  1. Nama acara/kegiatan atau judul pertunjukan;
  2. Penyelenggara acara/kegiatan; 
  3. Tempat, tanggal, dan waktu pertunjukan;
  4. Para pesohor yang menjadi bintang dari pertunjukan;
  5. Harga tiket dan cara mengaksesnya;
  6. Sponsor penyelenggara pertunjukan
  7. Tambahan ada peta tempat pertunjukan

Perhatikanlah kedua pamflet tersebut dengan baik! Dalam kelompok yang terdiri atas 4-5 siswa, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Identifikasi hal-hal apa saja yang harus dicantumkan dalam pamflet pertunjukan drama!
Hal-hal yang harus ada dalam pamflet adalah
nama acara/kegiatan atau judul pertunjukan;
penyelenggara acara/kegiatan; 
tempat, tanggal, dan waktu pertunjukan;
para pesohor yang menjadi bintang dari pertunjukan;
harga tiket dan cara mengaksesnya;
sponsor dari penyelenggara pertunjukan; dan
tambahan ada peta tempat pertunjukan
2. Apa yang harus dilakukan agar pamflet yang kita buat menarik perhatian masyarakat?
Gambar yang menarik.
Pemilihan font yang jelas dan menarik.
Warna yang menarik dan merepresentasikan pertunjukan.
Rancangan pamflet yang menarik
3. Pamflet juga harus mewakili tema cerita dari naskah drama yang akan dipertunjukkan. Untuk menuangkan tema dalam pamflet, pembuat pamflet bisa menggambarkan tema tersebut dalam bentuk apa saja? 
Pamflet harus mewakili tema cerita yang disampaikan dalam pertunjukan drama contohnya dengan mengambil salah satu alur cerita, bentuk tulisan dengan mengutip salah satu kalimat, atau dengan memilih warna yang mewakili cerita.
4. Kalau dibandingkan, pamflet mana yang lebih menarik: pamflet A atau pamflet B? Berikan alasan dan bukti yang mendukung.
Pada pamflet A, terlihat gambar yang menunjukkan gambaran cerita yang akan ditampilkan. Namun, tulisan pada pamflet tersebut agak susah dibaca karena warnanya yang kurang kontras.

Pada pamflet B semua tulisan mudah dibaca sehingga pembaca dapat mencerna informasi dengan jelas. Gambar yang ditampilkan bukan dalam bentuk foto melainkan ilustrasi. Akan tetapi, gambar tersebut mewakili pertunjukkan yang akan dipentaskan oleh penyelenggara.
5. Buatlah rancangan pamflet yang akan kalian buat untuk mendukung pertunjukan drama kelas yang akan diselenggarakan. Pastikan pamflet tersebut menarik sehingga penonton mau datang menyaksikan pertunjukan tersebut.

Demikian pembahasan mengenai Membandingkan Dua Pamflet Pertunjukan Drama.. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas XI Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 9:45 AM

Mempersiapkan Pertunjukan Drama Kelas Belis si Mas Kawin

Untuk bisa membuat pertunjukan drama seperti pada contoh video yang telah kalian saksikan, berikut adalah langkah-langkah yang akan kalian ikuti untuk mempersiapkan pertunjukan drama kelas. Pertunjukan drama ini akan melibatkan seluruh kelas dan akan menjadi proyek kelas. Oleh karena itu, kerja sama yang erat sangat dibutuhkan sehingga kelas kalian bisa memberikan pertunjukan yang mengesankan.

Langkah 1 
Memilih satu atau dua orang sebagai penulis naskah drama. Naskah drama akan diadopsi dari salah satu cerpen di bawah ini. Diskusikan dan pilih salah satu yang paling menarik menurut kalian. 
a. “Belis Si Mas Kawin” karya Fanny J. Poyk.
b. “Roh Meratus” karya Zaidinoor.
c. “Linuwih Aroma Jarik Baru” karya Anggun Prameswari.
d. “Anak Ini Mau Mengencingi Jakarta?” karya Ahmad Tohari.
e. “Di Tubuh Tara dalam Rahim Pohon” karya Faisal Oddang.
f. “Ulat Bulu dan Syeh Daun Jati” karya Agus Noor

Langkah 2 
Memilih sutradara dan asisten sutradara. Sutradara dan asisten sutradara memegang peranan sangat penting dalam pertunjukan drama karena merekalah yang akan mengatur persiapan pertunjukan drama sampai dengan tahap pementasan. Tahap persiapan tersebut seperti membaca dan menginterpretasikan isi naskah drama, memilih setiap pemeran dan melatih pemeran dalam mendalami karakter tokoh, memilih anggota yang akan mempersiapakan tata panggung, tata lampu, tata suara atau musik, dan tata kostum seluruh pemain. Oleh karena itu, tugas seorang sutradara dan asisten sutradara cukup berat. Pilihlah seorang sutradara dan seorang asisten sutradara yang mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik sehingga bisa memimpin persiapan dan pementasan drama kelas dengan baik. 

Langkah 3 
Memilih pemain atau pemeran. Untuk memilih pemeran akan dilakukan oleh sutradara dan asisten sutradara. Oleh karena itu, sutradara harus mampu menafsirkan perwatakan tokoh yang akan diperankan. Kemampuan sutradara diuji dalam hal ini karena pemilihan peran akan berlanjut dengan melatih para pemain peran tersebut dalam menjiwai setiap tokoh yang akan ditampilkan. 

Langkah 4 
Menyiapkan panggung dan kelengkapannya. Persiapan tata panggung biasanya akan dilakukan oleh kelompok tim yang cukup besar jumlah anggotanya. Sutradara dan asisten sutradara akan memimpin tim ini sehingga tata panggung dan perlengkapannya bisa benar-benar menggambarkan latar tempat, latar waktu, dan latar suasana sesuai dengan naskah drama. 

Langkah 5 
Menyiapkan musik dan efek suara. Musik dan efek suara memegang peran penting dalam mendukung latar suasana. Musik dan efek bunyi bisa didapatkan dengan melibatkan orkestra, band, gamelan, dan sebagainya. Musik bisa diperdengarkan secara langsung maupun lewat rekaman. Peran sutradara sangat penting dalam menerjemahkan ide cerita kepada para pemusik yang akan mempersiapkan musik dan efek suara. 

Langkah 6 
Menyiapkan tata lampu atau efek cahaya. Efek pencahayaan atau tata lampu sangat diperlukan untuk memperjelas pelihatan penonton terhadap mimik dari para pemeran, sehingga bisa tercipta suasana sedih, murung, atau gembira. Selain untuk menampilkan ekspresi dari para pemeran, tata lampu juga dapat mendukung keartistikan panggung. 

Langkah 7 
Menyiapkan kostum dari para pemeran. Kostum adalah pakaian yang dikenakan para pemain untuk membantu pemeran dalam menampilkan perwatakan tokoh yang diperankan. Dengan melihat kostum yang dikenakan oleh para pemeran, penonton secara langsung dapat menerka profesi tokoh yang ditampilkan di panggung seperti dokter, perawat, tentara, petani, dan sebagainya. Dengan kostum yang baik juga bisa dilihat kedudukan para pemeran seperti menjadi rakyat jelata, punggawa, atau raja. Dengan kostum pula bisa ditampilkan perwatakan para pemeran seperti tokoh yang penuh kesopanan, tokoh yang ceroboh, bahkan tokoh yang jahat.

Langkah 8 
Menyiapkan promosi sehingga bisa menjaring penonton. Bagian yang tak boleh dilupakan adalah memperkenalkan kepada calon penonton tentang promosi kepada calon penonton. Banyak media yang bisa dipakai seperti televisi, media sosial, atau media cetak seperti surat kabar. Biasanya panitia pertunjukan drama akan membuat pamflet untuk disebarluaskan kepada 
masyarakat lewat media-media tersebut. 

Setelah mengetahui langkah demi langkah tersebut, sekarang berdiskusilah bersama teman sekelas kalian dan pilihlah siapa saja yang akan berkontribusi dalam mempersiapkan pertunjukan drama ini. Diskusi bisa dipimpin oleh ketua kelas. Berikut adalah hal-hal yang harus kalian tentukan dalam diksui tersebut.
Belis si Mas Kawin
Drama Belis si Mas Kawin
No.PeranNama
1.Penulis naskahFanny J. Poyk
2.Sutradara dan asisten sutradaraRina Maula dan Risqy Laelatul
3.Pemain atau pemeran
  1. Rina Maula = Jublina
  2. Husni Akil = Ayah
  3. Fajar Risky = Ben
  4. M Ardiyanto = Figuran
4.Penata panggungHusni Akil dan M. Fariel Bernard
5.Penata musik dan efek suaraLena Dwi Ariani dan M. Ahdan Akmal
6.Penata lampuRafi Maulana dan Farid Ramadhani
7.Penata kostum dan tata wajahAnando Reyza dan Elya Mariana
8.Bagian promosi/pembuat Nayaka Desbrian dan Ismi Kurnia

Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 8:32 PM

Membandingkan Drama Cinta Itu dan Wabah

Mementaskan sebuah pertunjukan drama berarti mengaktualisasikan naskah drama yang telah ditulis oleh penulis naskah drama di atas panggung. Pementasan drama, baik dalam tahap persiapan maupun pada saat pementasannya, akan melibatkan banyak pihak yang menuntut kemampuan kerja sama antara satu pihak dengan pihak lainnya.

Pihak-pihak tersebut seperti sutradara pertunjukan yang harus bisa memimpin semua proses pertunjukan, para pemeran yang harus bisa menerjemahkan isi naskah drama dan patuh mengikuti arahan dari sutradara, serta para kru yang lain seperti penata panggung, penyedia kostum, serta pemusik dan bahkan pengatur lampu.

Secara garis besar, hal-hal yang harus dipersiapkan dalam pementasan drama meliputi (1) naskah drama, (2) sutradara, (3) para pemain atau tokoh pemeran, (4) tata panggung dan perlengkapan panggung, (5) tata lampu atau efek cahaya, (6) tata musik dan efek suara, (7) kostum, (8) penonton, dan (9) promosi pertunjukan yang akan dilakukan.

Pertunjukan akan terealisasikan dengan baik bila pertunjukan drama dipersiapkan dengan baik, paling tidak mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
  1. Memilih satu atau dua orang sebagai penulis naskah. Pastikan untuk bagian ini pilihlah peserta didik yang mempunyai kemampuan membaca dan menulis dengan baik serta disiplin sehingga bisa menyerahkan naskah tepat waktu.
  2. Memilih sutradara dan asisten sutradara. Untuk menjadi sutradara dan asisten sutradara, pilihlah peserta didik yang mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik karena dialah yang akan memimpin seluruh proses dari persiapan dan nanti saat pelaksanaan pertunjukan yang melibatkan banyak orang.
  3. Memilih pemain atau pemeran. Walau bagian ini merupakan kewenangan dari sutradara dan asisten sutradara tetapi tidak ada salahnya jika peserta didik yang dipilih adalah peserta didik yang mempunyai kemampuan penghayatan peran atau punya kemampuan acting.
  4. Menyiapkan panggung dan kelengkapannya. Untuk bagian ini peserta didik-peserta didik yang punya kemampuan seni dan punya kemampuan interpretasi sangat diperlukan. Biasanya bagian ini membutuhkan jumlah peserta didik yang cukup banyak.
  5. Menyiapkan musik dan sound effect. Untuk bagian ini, tentu saja peserta didik yang mempunyai kemampuan bermain musik sangat dibutuhkan. 
  6. Menyiapkan tata lampu atau lighting effect. Bagian ini tidak membutuhkan banyak orang, tetapi pilihlah peserta didik yang mempunyai jiwa seni yang baik karena pencahayaan sangat memengaruhi suasana setiap pergantian babak dalam cerita.
  7. Menyiapkan kostum dari para pemeran. Untuk bagian ini dibutuhkan banyak peserta didik karena akan mengurus semua kostum yang dikenakan oleh para pemeran yang mungkin akan berganti kostum dalam babak yang berbeda. Kemampuan interpretasi akan cerita juga sangat diperlukan untuk bagian ini.
  8. Menyiapkan promosi sehingga bisa menjaring penonton. Untuk bagian ini, mungkin hanya butuh 1–3 peserta didik tetapi pastikan yang punya kemampuan seni dan teknologi informasi yang baik karena mereka akan merancang pamflet sebagai alat promosi pertunjukan drama mereka.

Untuk mengukur pemahaman kalian tentang kedua pertunjukan drama tersebut, secara berkelompok terdiri atas 4-5 siswa jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini! Gunakan kalimat yang baik dalam menjelaskan jawaban kalian. 
Pertunjukan Drama
1. Pertunjukan drama dibagi menjadi tiga jenis, yaitu tragedi, komedi, atau tragedi komedi. Jika dikategorikan dalam ketiga jenis pertunjukan drama, dua pentas drama yang diputar oleh gurumu termasuk ke dalam jenis yang mana? Berilah penjelasan disertai dengan bukti secukupnya!
Jika dikategorikan ke dalam tragedi, komedi, atau tragedikomedi, video 1 yang berjudul “Cinta Itu” tidak masuk ke kategori mana pun karena hanya membahas bagaimana memaknai cinta. Video 2 yang berjudul “Wabah” masuk ke kategori komedi karena membawa Punakawan yang selalu lucu dalam penampilannya. 
2. Dalam penyajiannya sebuah pertunjukan drama dibagi menjadi dua yaitu drama realis dan simbolik. Bagaimana penyajian kedua pertunjukan drama yang telah kamu saksikan? Beri penjelasan disertai dengan bukti secukupnya! 
Jika dikategorikan sebagai drama realis atau simbolik, video 1 yang berjudul “Cinta Itu” masuk ke drama realis karena pemeran menampilkan dunia nyata sekarang. Video 2 masuk kategori simbolik karena membahas wabah oleh Punakawan yang tentu saja tidak ada dalam dunia nyata. 
3. Bagaimana tata panggung ditampilkan dalam kedua pertunjukan drama yang kalian saksikan? Apakah properti yang ditampilkan di panggung sudah mendukung cerita secara keseluruhan di setiap babak yang ditampilkan? 
Tata panggung pada video 1 berjudul "Cinta Itu" terlihat sangat realistis dengan latar kegiatan sehari-hari. Properti yang digunakan sesuai dengan alur cerita karena menunjukkan kehidupan sehari-hari.

Tata panggung video 2 berjudul “Wabah” mendukung cerita secara keseluruhan. Pada setiap babak ditampilkan properti yang sesuai dengan apa yang disampaikan oleh setiap tokoh.
4. Bandingkan bagaimana pencahayaan atau lighting effect yang digunakan dalam kedua pertunjukan tersebut? Beri penjelasan disertai dengan bukti yang mendukung!
Video 1 berjudul "Cinta Itu" menggunakan cahaya sebagai penyinar. Terdapat dua latar dengan tokoh yang berbeda. Pencahayaan akan diberikan tepat di latar dengan tokoh yang sedang berdialog agar penonton fokus pada pemain.

Video 2 berjudul “Wabah”, tata lampu yang digunakan dalam pertunjukkan teater ini lampu sebagai penerang. Tata lampu yang digunakan dari awal sampai akhir tidak ada perubahan. Pencahayaan bertujuan hanya sebagai penerangan suatu tempat atau ruangan dalam panggung agar tidak terkesan gelap.
5. Musik dan sound effect adalah salah satu bagian penting dalam pertunjukan drama. Bandingkan bagaimana unsur musik digunakan dalam kedua pertunjukan tersebut? Beri penjelasan disertai dengan bukti yang mendukung! 
Pada drama "Cinta itu" unsur musik tidak dominan bahkan tidak terdengar. Tujuannya agar penonton fokus kepada dialog-dialog yang terjadi antartokoh.

Pada drama dengan judul “Wabah” terdapat sedikit musik sebagai latar dari dialog yang terjadi pada drama. Musik berfungsi untuk mendukung suasana yang sedang terjadi di antara para tokoh punakawan.
6. Kostum dan tata wajah adalah unsur yang penting dalam pertunjukan drama. Bandingkan bagaimana penggunaan kostum dan tata wajah dari kedua pertunjukan tersebut? Beri penjelasan disertai dengan bukti yang mendukung!
Pada video 1 drama berjudul "Cinta Itu", kostum dan tata wajah yang digunakan para tokoh tampak natural dan menggambarkan pakaian yang biasa digunakan sehari-hari.Hal tersebut sesuai dengan jenis drama tersebut yang termasuk drama realis.

Kostum dan tata wajah di drama "Wabah" sangat sesuai dengan tokoh-tokoh punakawan. Tata rias dan detail kostum dapat menggambarkan dan menentukan watak para tokoh. Terdapat inisial para tokoh dalam kalung yang bisa mempermudah penonton mengetahui nama tokoh.
7. Secara keseluruhan bagaimana perbandingan antara pertunjukan drama A dan pertunjukan drama B? Berikan penjelasan berdasarkan unsur-unsur pembangun pertunjukan drama seperti tokoh, dialog antartokoh tokoh, keterangan lakuan, panggung dan properti yang disiapkan, musik dan sound effect, tata lampu, dan kostum. 
Kedua drama yang ditampilkan memuat semua aspek pembangun sebuah drama sesuai dengan tema yang diusung masing-masing drama. Hal tersebut bisa dilihat dari tokoh dan penokohannya, kostum, pencahayaan, penataan panggung, dialog, musik, dan properti yang sesuai dengan alur cerita yang diusung.

Dalam kedua pementasan teater ini dekorasi panggung menampilkan dekorasi seperti sebuah rumah dan pelataran rumah. Tata panggung yang digunakan dalam pementasan drama ini cukup sederhana, tetapi dapat memberikan gambaran bagi penonton sesuai dengan alur cerita yang dibawakan.

Demikian pembahasan mengenai Mempersiapkan Pertunjukan Drama dengan Tema  Tertentu. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas XI Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 6:34 PM

Menulis Naskah Drama Berdasarkan Cerita Pendek

Sebelum membuat pementasan sebuah drama, hal pertama yang harus disiapkan adalah mempersiapkan naskah drama. Di sinilah peran penting penulis naskah drama. Walau masih banyak faktor lain yang memengaruhi keberhasilan sebuah pertunjukan drama, seperti peran sutradara, kemampuan akting dari para pemain, atau keunggulan lighting dan sound effect, tidak bisa dimungkiri bahwa hal pertama yang harus disiapkan dengan sebaik-baiknya adalah naskah drama.

Untuk menulis sebuah naskah drama, penulis naskah drama bisa mengambil ide dari pengalaman sendiri atau menyadur dari karya sastra jenis lain seperti dari puisi atau prosa. Menulis karya dengan cara menyadur dari jenis karya yang lain memang terasa lebih mudah bagi penulis naskah drama dibanding dengan mengangkat kisah nyata yang dialami sendiri. Paling tidak, dalam karya saduran sudah tersedia ide cerita, siapa saja pemerannya, konflik yang dialami, dan sebagainya.

Walaupun terasa lebih mudah, penulis naskah drama tetap saja harus memperhatikan hal-hal apa saja yang harus ada dalam naskah drama serta mengikuti langkah-langkah penulisan naskah drama. Hal paling pokok yang harus diperhatikan dalam menyadur sebuah karya prosa ke dalam naskah drama adalah membaca dan memahami karya yang akan disadur dengan baik.

Setelah hal utama itu dilakukan, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi tokoh-tokoh yang terlibat dan karakternya, dialog antartokoh, lakuan para tokoh, tempat dan suasana adegan tersebut berlangsung, pergantian babak atau scene, dan sebagainya.
Cerita Pendek
Setelah memahami teks yang akan digubah dan proses identifikasi unsur-unsur pembangun cerita dilakukan dengan baik oleh penulis naskah, langkah selanjutnya adalah mulai menulis naskah drama. Naskah drama harus ditulis sejelas mungkin karena inilah yang akan dipakai sebagai pegangan utama oleh sutradara, para pemeran, dan para kru dalam mempersiapkan pertunjukan. Adapun hal-hal utama yang ada dalam naskah drama adalah
a. tokoh;
b. dialog antartokoh;
c. keterangan lakuan (ditulis dalam tanda kurung);
d. keterangan latar tempat yang dituangkan dalam pengaturan tata panggung;
e. keterangan suara/musik pendukung untuk membantu menggambarkan latar suasana; 
f. keterangan tata lampu/lighting juga untuk menggambarkan latar suasana; dan
g. keterangan kostum dan rias wajah yang dikenakan oleh para pemain. 

Seperti telah dijelaskan di atas, kekuatan sebuah naskah drama terletak pada lakuan atau acting para pemeran dan dialog antar tokoh. Kedua hal tersebut jika diramu dengan baik, akan tergambarkan konflik yang ingin disampaikan dalam pertunjukan drama. Berdasarkan teks tersebut di atas, identifikasi ada berapa babak, latar tempat dan waktu, siapa saja tokoh yang berperan dalam setiap babak, dialog yang dilakukan antartokoh, serta lakuan dari setiap pemain.

Adegan 1 Latar tempat dan latar waktu: di ruang operasi sebuah rumah sakit dan malam hari....
No.Nama TokohDialog Keterangan Lakuan
1.Aku (dr. Hen)“Susah, Ibu. Saya punya jadwal bedah sesar setidaknya sampai akhir tahun ini. Apalagi menjelang hari raya, selain musim hujan, juga musim orang melahirkan.”sambil berusaha melepaskan sarung karet bekas operasi).
“Ya tidak,”(melepaskan sarung tangan dan membuangnya ke tempat sampah).
“tiga”(tokoh aku duduk di kursi meja kerjanya)
2.Ibu“Ambil libur dua hari apa tidak bisa sama sekali?”Tidak ada keterangan lakuan karena ditulis dari sudut pandang tokoh aku. Hanya ada efek suara.
“Berapa dokter kandungan di rumah sakitmu?”
”Kalau begitu tukar jaga kan bisa, kecuali memang kamu tidak menginginkannya!”

Adegan 2 Latar tempat dan latar waktu: di dapur dan pagi hari.
No.Nama TokohDialog Keterangan Lakuan
1.Aku (dr. Hen)“Memang apa bedanya, Bu? Toh, sama-sama akan dihaluskan juga.”(aku menyanggah dan ibu menggeleng tanda tidak setuju).
“Lalu, apa hubungannya dengan cara memecah kemiri?”mengangguk).
2.Ibu“Bukan begitu cara memecah kemiri, nanti hancur!”

”Kau tahu setiap manusia ini akhirnya akan mati dan hancur dalam tanah ‘kan?”
(suara ibu menyela)
”Kalau sudah tahu akan mati dan hancur, apa sembarangan juga perlakuanmu saat mengeluarkan bayi dari perut ibunya?”(Tokoh aku terdiam dan menyaksikan ibu memecah kemiri. Gerakannya hati-hati sekali. Persis seperti menolong bayi memecah gelap rahim menuju bumi. Mula-mula ibu menjepit kemiri dengan telunjuk dan jempol, lalu ulekan ia ketukkan sehingga terdengar suara kulit keras yang rekah. Ibu kemudian melebarkan rekahan dengan ujung pisau hingga terpisah).

Adegan 3 Latar tempat dan latar waktu: di kamar tidur dan pagi hari.
No.Nama TokohDialog Keterangan Lakuan
1.Aku (dr. Hen)“Ibu, saya mau pamit kembali ke rumah sakit”(kembali mengetuk kembali).
”Ibu..”(Sambil membuka pintu dan tokoh aku panik ketika mendapati ibu lunglai menyandar di pintu lemari. Tubuhnya masih terbalut mukena dengan tasbih di tangan. Lekaslekas ia raba pergelangan tangan dan lehernya. Nihil, ibu telah tiada)
2.Ibu-(lunglai menyandar di pintu lemari. Tubuhnya masih terbalut mukena dengan tasbih di tangan.)
3.Suami tokoh aku”Kau yakin tidak mau pesan jamuan dari katering saja?”memandang ragu).
4.Anak-anak tokoh aku-(tergambarkan suasana duka ketika suami dan anak-anak tokoh aku datang dan memeluknya)

Adegan/Babak 1 
  1. Tata panggung: Sebuah kamar bedah di sebuah rumah sakit dengan perlengkapan layaknya sebuah ruang bedah. Hari sudah larut malam.
  2. Musik pendukung: Suasana malam yang sunyi setelah selesainya operasi dan musik tidak diperdengarkan untuk menggambarkan suasana sepi.
  3. Tata lampu: lampu terang kemudian meredup pada akhir babak.
  4. Tata busana: tokoh aku (dr. Hen) memakai pakaian dokter yang lengkap ketika sedang melakukan operasi. Ibu menggunakan pakaian perempuan Jawa dengan kebaya dan sanggul sederhana. 

Adegan/Babak 2 
  1. Tata panggung: Sebuah dapur dengan berbagai jenis bahan siap dimasak ada di lantai dapur seperti jagung, ubi kayu, kacang panjang, waluh, aneka bumbu, dan umbut kelapa. Hari masih pagi. 
  2. Musik pendukung: Suasana pagi dengan suasana dapur dan musik mengalun dengan ringan.
  3. Tata lampu: lampu terang kemudian meredup pada akhir babak.
  4. Tata busana: tokoh aku (dr. Hen) menggunakan pakaian perempuan modern seperti celana jeans dan blus. Ibu menggunakan kebaya dan sanggul sederhana seperti perempuan Jawa. 

Adegan/Babak 3
  1. Tata panggung: Sebuah kamar tidur dengan perlengkapan tempat tidur dan lemari. Hari masih pagi. 
  2. Musik pendukung: Suasana pagi dan tokoh aku mengetuk-ketuk kamar, musik mengalun dengan ringan. 
  3. Tata lampu: lampu terang kemudian meredup pada akhir babak.
  4. Tata busana: tokoh aku (dr. Hen) menggunakan pakaian perempuan modern seperti celana jeans dan blus. Ibu menggunakan  mukena karena tengah melakukan salat. 

Kegiatan 4 Berlatihlah mengubah cerita pendek ke dalam bentuk naskah drama.
Wayang Potehi: Cinta yang Pupus

1. Cerpen “Wayang Potehi: Cinta yang Pupus” jika dibuat naskah drama akan menjadi lima babak atau adegan. Identifikasilah tokoh-tokoh yang akan terlibat dalam setiap babaknya! Jelaskan ciri-ciri fisik dan perwatakan dari setiap tokoh tersebut!
Kedua tokoh utama berasal dari suku dan agama yang berbeda. Joko Sudiro beragama Islam; dia mengenakan peci dan sarung sepulang dari masjid salat Isya. Adapun Mei Wang beragama Kristen; dia pergi ke gereja bersama teman-temannya hari Minggu pagi. Mereka juga berasal dari ras yang berbeda, terlihat dari namanya yaitu Joko Sudiro (Jawa) dan Mei Wang (Tionghoa).
2. Bagaimana tata panggung dari setiap babak harus dipersiapkan sehingga bisa menggambarkan latar tempat, latar waktu, dan latar suasana dalam cerpen tersebut? Lengkapi penjelasan tata panggung dengan perlengkapan panggung yang harus disediakan dalam kelima babak tersebut!
Latar waktu adalah April 1998. Bukti ada kutipan: “Untungnya, tak sampai sebulan rezim itu tumbang” (Rezim tumbang Mei 1998)
Babak 1
Latar waktu: Malam hari
Latar tempat: Pinggir jalan di antara rumah-rumah penduduk.
Perlengkapan: Gerobak bakmi dan lampu jalan.

Babak 2
Latar waktu: Pagi hari
Latar tempat: Panggung dibagi menjadi dua bagian dengan bagian pertama menggambarkan kamar Joko yang sedang buka jendela.
Pada bagian kedua, menggambarkan teras rumah Mei Wan saat akan beranjak ke gereja.
Perlengkapan: Barang yang menggambarkan isi kamar seperti lemari, tempat tidur, meja ataupun kursi.

Babak 3
Latar waktu: Malam hari
Latar tempat: Teras sebuah rumah dengan meja dan kursi yang digunakan oleh Joko dan Mei Wan.
Perlengkapan: Meja dan kursi serta wayang potehi.

Babak 4
Latar waktu: Malam hari
Latar tempat: Latar ruangan yang gelap
Perlengkapan: Meja dan kursi dan satu lampu menyorot ke meja dan kursi.

Babak 5
Latar: Malam hari
Latar tempat: Tempat pertunjukan wayang potehi.
Perlengkapan: Wayang potehi, alat musik, dan kursi tempat penonton duduk.
3. Identifikasilah dan jelaskan bagaimana kostum dan tata wajah yang harus dikenakan oleh para pemain peran dalam kelima babak tersebut sehingga bisa mewakili isi cerita dari cerpen!
Babak 1
Kostum:
- Joko memakai peci, sarung dan baju koko. 
- Mei Wan memakai rok dan kaos.
- Tukang mengenakan topi, kaos, celana panjang, dan sandal.

Tata Wajah:
- Joko menampilkan wajah yang senang, tetapi terlihat malu.
- Mei Wan wajahnya malu-malu dengan pipi kemerahan.
- Tukang Bakmi menampilkan wajah ceria dengan senyum terus menggoda keduanya.

Babak 2
Kostum:
- Pakaian Mei Wan dan teman-temannya rapi, bersih dan formal karena akan pergi ke gereja.
- Joko hanya menggunakan kaos oblong, rambut acak-acakan, dan sarung.

Tata wajah:
- Mei Wan terlihat malu-malu sambil terus digoda teman-temannya yang terlihat ceria.
- Joko tersenyum malu.

Babak 3
Kostum:
- Joko mengenakan celana panjang dan kaos.
- Mei Wan mengenakan rok dan kaos.

Tata wajah:
- Joko senang untuk memulai pembicaraan.
- Mei Wan terlihat senang dan juga malu.

Babak 4
Kostum:
- Joko berkaos dan bercelana panjang jeans yang sudah terlihat lusuh dan kotor.
- Penginterogasi memakai baju tentara dengan sepatu PDH.

Tata wajah:
- Joko kesakitan. Ada bercak darah dari bibir, wajah, dan pelipis kanannya juga terlihat babak belur.
- Penginterogasi berwajah sangar, galak, garang dan berambut cepak.

Babak 5
Kostum:
- Joko memakai kaos dan celana panjang. Mei Wan menggunakan pakaian khas tionghoa.

Tata wajah:
- Joko senang bercampur takut di awal adegan, tetapi berubah menjadi kaget dan sedih di akhir adegan.
- Mei Wan berwajah takut.
4. Musik dan efek suara adalah hal yang harus diperhatikan di dalam setiap babak. Jelaskan bagaimana jenis musik dan efek suara harus dipersiapkan dari kelima babak tersebut!
Babak 1
Musik: Terdengar suara sayup dari masjid berupa suara mengaji yang biasa dilakukan setelah salat untuk menunjukkan tokoh Joko bahwa ia pulang dari masjid.

Efek suara: Suara tukang bakmi memukulkan sendok ke mangkok serta suara jangkrik untuk menandakan suasana malam hari.

Babak 2
Musik: Suara alunan lagu ceria sayup.
Efek suara: Suara ayam berkokok dari jauh yang menandakan bahwa hari sudah pagi ketika Mei Wang hendak pergi ke gereja.

Babak 3
Musik: (Tidak ada, agar penonton fokus ke percakapan yang terjadi)
Efek suara: Suara jangkrik untuk menandakan suasana malam hari.

Babak 4
Musik: Suara musik mencekam terdengar beradu keras dengan suara tokoh penginterogasi.
Efek suara: Suara gebrakan meja.

Babak 5
Musik: Suara alunan musik Tiongkok pengiring wayang potehi.
Efek suara: Suara kerumunan orang ceria di awal babak dan suara kerumunan orang histeris di akhir babak.
5. Pertunjukan juga harus didukung oleh efek tata lampu. Identifikasi dan jelaskan bagaimana tata lampu harus diatur dalam setiap babak sehingga bisa menggambarkan latar suasana dalam cerpen tersebut!
Babak 1
Efek tata lampu: Pengaturan lampu diatur remang pada awal dan akhir dengan mengandalkan properti lampu jalan.
Cahaya lampu fokus ke arah Mei Wang dan Joko ketika mereka berbicara secara bergantian.
Pada akhir babak lampu berangsur-angsur meredup. 

Babak 2
Efek tata lampu: Pengaturan lampu diatur terang agar menandakan bahwa itu suasana pagi hari.
Pada akhir babak lampu berangsur-angsur meredup. 

Babak 3
Efek tata lampu: Pengaturan lampu diatur remang menandakan malam hari. 
Cahaya lampu ada dua yang masing-masing fokus ke arah Mei Wang dan Joko.
Pada akhir babak lampu berangsur-angsur meredup. 

Babak 4
Efek tata lampu: Lampu hanya menyorot Joko yang sedang diinterogasi dengan sisi lainnya gelap.

Babak 5
Efek tata lampu: Pada awal babak pengaturan lampu diatur berfokus pada pagelaran wayang dan Joko.
Cahaya fokus ke arah Mei Wang dan Joko ketika mereka akhirnya saling menemukan satu sama lain.
Pada akhir babak, lampu berwarna merah menyorot ke arah semua pemain di panggung dan mati secara tiba-tiba untuk menambah dramatisasi alur cerita.

Demikian pembahasan mengenai Menulis Naskah Drama Berdasarkan Cerita Pendek. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas XI Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 6:55 PM

Unsur-unsur Pembangun Pertunjukan Drama Sekadar Imajinasi

Kata drama berasal dari bahasa Yunani, dari kata kerja dran yang berarti “berbuat, to act atau to do”. Demikianlah dari segi etimologinya, drama mengutamakan perbuatan, gerak, yang merupakan inti hakikat setiap karangan yang bersifat drama. Moulton mengatakan bahwa “drama adalah hidup yang ditampilkan dalam gerak” (life presented in action). Balthazar Verhagen mengemukakan bahwa “drama adalah kesenian melukis sifat dan sikap manusia dengan gerak” (Slametmuljana dalam Tarigan, 1985: 70). Jadi, drama adalah sebuah cerita yang membawakan tema tertentu dengan dialog dan gerak sebagai pengungkapannya. 

Seperti halnya karya sastra yang lain, naskah drama juga tersusun dari bagian-bagian yang disusun secara sistematis. Struktur naskah drama terdiri atas tiga bagian utama, yakni prolog, dialog, dan epilog. Bagian pembuka drama biasanya disebut dengan prolog, sedangkan bagian konflik akan ada di bagian tengah, yaitu disebut dialog, dan bagian terakhir sebagai bagian penutup disebut dengan epilog.

Drama dibangun dari unsur-unsur pembangunnya. Unsur-unsur pembangun sebuah pertunjukan drama adalah tokoh dan perwatakannya, tema, amanat, latar cerita, dan alur cerita. Unsur-unsur pembangun pertunjukan drama tidak terlalu berbeda dengan unsur-unsur pembangun karya prosa. Hal yang berbeda antara unsur pembangun pertunjukan drama dan karya prosa adalah pertunjukan drama lebih menekankan penggunaan lakuan para tokoh dan dialog antartokoh untuk menjelaskan jalan cerita. 

Dalam pertunjukan drama penonton disuguhi tontonan dengan tokoh yang mengalami konflik dengan mengikuti jalan cerita atau plot tertentu. Dengan menggunakan media panggung, sebuah pertunjukan drama menyampaikan tokoh dan konflik di dalamnya menggunakan dialog dan lakuan atau acting dari para pemerannya. Tidak hanya dialog dan lakuan yang dilakukan tetapi juga didukung unsur yang lain, seperti tata panggung, musik atau efek suara, dan lampu. 

Media panggung yang digunakan dalam pertunjukan drama tidak serta-merta membuat unsur-unsur pembangun pertunjukan menjadi sangat berbeda dengan bentuk sastra yang lain seperti prosa. Unsur-unsur pembangun keduanya memiliki kemiripan seperti tema, amanat, latar baik latar tempat, waktu, dan suasana, serta alur cerita. Perlu digarisbawahi hal yang membedakan dari semua unsur tersebut adalah drama lebih menonjolkan dialog dan keterangan lakuan atau acting dari para pemerannya

Kegiatan 1 Saksikan pertunjukan drama berjudul “Sekadar Imajinasi” oleh Teater Koma.
“Sekadar Imajinasi
Berdasarkan pertunjukan drama yang telah kalian saksikan tersebut,  secara berkelompok terdiri atas 4-5 siswa jawablah pertanyaan-pertanyaan  di bawah ini dengan menggunakan kalimat yang baik!

1. Terdapat berapa latar tempat dalam pementasan drama tersebut? Jelaskan disertai dengan bukti. 
Ada dua latar tempat. Latar pertama di pengadilan dengan bukti terdapat hakim, terdakwa dan suasana sidang. Latar tempat yang kedua adalah di rumah terdakwa buktinya ada latar ruang tamu dan adegan istri terdakwa menerima tamu yaitu teman terdakwa.
2. Terdapat berapa babak pertunjukan drama yang telah kalian saksikan tersebut? Jelaskan dan berikan buktinya!
Dalam pertunjukan drama “Sekadar Imajinasi”, terdapat dua babak. Babak pertama adalah di ruang sidang dan babak kedua adalah di rumah terdakwa.
3. Identifikasilah mana bagian yang disebut prolog, dialog, dan epilog pada pertunjukan drama tersebut!
Bagian prolog atau pembuka adalah saat terdengar suara “sekadar imajinasi” dengan terdakwa memasuki ruangan. Tahap dialog berupa konflik ketika terdakwa mendapat tuduhan dari hakim telah membuat 2 orang saksi mati. Tahap epilog adalah tahap penutup ketika ditutup dengan suara “sekadar imajinasi” dan terdakwa serta istrinya duduk di ruang tamu. 
4. Siapakah tokoh utama dan siapa saja peran pendukung dalam pentas drama tersebut? Berikan alasan dan bukti yang mendukung!
Tokoh utama adalah terdakwa karena dia menjadi pusat cerita. Pemeran pendukung seperti hakim, saksi, istri terdakwa, dan sahabat terdakwa. Keempat tokoh tidak menjadi pusat cerita, tetapi menjelaskan bagaimana konflik berjalan
5. Dari pentas tersebut, identifikasilah mana tokoh yang punya perwatakan baik, jahat, dan campuran! Berikan bukti yang mendukung jawabanmu!
Tokoh yang baik seperti terdakwa dan istrinya. Dia mengalami depresi karena sifatnya terlalu lembut yang tidak bisa mengingkari bahwa dia telah berbuat salah ketika melakukan korupsi. Tokoh yang jahat adalah sahabat terdakwa yang mengatakan, “anggap saja kematian orang itu sekadar imajinasi dan tidak terjadi sungguh-sungguh.” Perwatakan yang tidak terlalu jelas apakah dia jahat atau baik seperti saksi dan hakim ketua. 
6. Apakah terdakwa dalam sidang pengadilan mengakui apa yang dituduhkan oleh Hakim Ketua? Tunjukkan dialog manakah yang menunjukkan hal tersebut! 
Terdakwa tidak mengakui perbuatannya telah membunuh saksi. Hal ini terlihat dalam dialog bahwa dia hanya menciptakan tokoh dalam novel-novelnya
7. Apa sebenarnya yang dilakukan oleh terdakwa sehingga dijatuhi hukuman tiga bulan penjara? Bagaimana tanggapan sahabat tokoh tentang waktu hukuman yang hanya tiga bulan tersebut? 
Terdakwa melakukan korupsi bersama teman-temannya 1 triliun dan dia mendapat bagian 100 miliar. Hukuman 3 bulan, kata sahabat terdakwa, itu ringan dan tidak berat.
8. Menurut kalian, apakah hukuman tiga bulan itu merupakan hukuman yang setimpal bagi pelaku korupsi yang 100 miliar?
Menurut saya hukuman tiga bulan tidak setimpal dengan kesalahan pelaku, yaitu melakukan korupsi sebesar 100 miliar. Ditambah lagi, dana yang dikorupsi merupakan dana sosial yang khusus dianggarkan untuk orang yang tidak mampu. Hukuman dalam jangka waktu tersebut tidak akan memberi efek jera kepada pelaku.Besar kemungkinan pelaku melakukannya kembali jika memiliki kesempatan yang sama
9. Berikan penjelasan kalian mengapa pentas drama tersebut diberi judul “Sekadar Imajinasi”? Berikan alasan yang mendukung jawabanmu. 
Pentas pertunjukan drama diberi judul “Sekadar Imajinasi” karena ketika si tokoh utama melakukan korupsi dan menjadi terdakwa akhirnya dia mengalami depresi. Oleh karena itu, agar terhindar dari depresi sahabat tokoh utama menganjurkan dia untuk menganggap bahwa semua tragedi korupsi dan kematian orang akibat perbuatan korupsi hanya sekadar imajinasi dan tidak sungguh-sungguh terjadi
10. Tuliskan satu amanat yang bisa kalian tarik dari pertunjukan drama tersebut dan berikan alasan serta bukti yang mendukung
Amanat dari pertunjukan drama adalah jangan melakukan perbuatan jahat karena Tuhan sudah memberikan hati kecil yang akan mengingatkan manusia tentang perbuatan salahnya sehingga kita akan merasa bersalah jika melakukan perbuatan salah. Bukti terdakwa yang terus dihantui rasa bersalah akibat melakukan korupsi. 

Demikian pembahasan mengenai Unsur-unsur Pembangun Pertunjukan Drama. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas XI Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 1:45 PM

Perbedaan Puisi, Prosa, dan Drama.

Karya sastra dibagi ke dalam tiga bentuk, yaitu puisi, prosa, dan drama. Bentuk karya sastra puisi dan prosa telah kalian pelajari pada bab-bab sebelumnya. Sekarang saatnya kalian belajar tentang jenis karya sastra yang ketiga yaitu drama.

1. Puisi
Puisi merupakan satu bentuk karya sastra yang berisi ungkapan hati, pikiran, dan perasaan penyair yang dituangkan dengan memanfaatkan segala daya bahasa, kreativitas dan imajinasi pengarang dengan rangkaian bahasa yang indah serta mengandung irama juga makna.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Jadi, dapat disimpulkan puisi adalah ungkapan pikiran dan perasaan penyair yang dituangkan dengan menggunakan bahasa yang indah serta mengandung makna yang mendalam. Puisi memiliki ciri yang membedakannya dengan karya sastra lain, yaitu:
  1. Berisikan ungkapan pikiran, perasaan, dan pengalaman penyair yang bersifat imajinatif.
  2. Menggunakan bahasa konotatif.
  3. Terdapat pemadatan segala unsur daya bahasa.
  4. Menggunakan diksi yang tepat dengan memperhatikan irama atau bunyi.
  5. Dapat dibentuk oleh tipografi.

2. Prosa
Prosa adalah bentuk karya sastra yang berbentuk karangan bebas yang tidak terikat aturan (lama) yang mengisahkan tentang suatu sejarah atau peristiwa. Prosa juga bisa diartikan karya sastra yang berbentuk cerita yang bebas, tidak terikat oleh rima, irama, dan kemerduan bunyi seperti puisi. Bahasa prosa seperti bahasa sehari-hari.

Prosa merupakan sebuah karya sastra yang memiliki rangkaian cerita tertentu yang dihasilkan melalui imajinasi pengarang. Pengarang menciptakan sebuah karya sastra yang dapat dinikmati oleh pembaca dan dapat diapresiasi oleh pembaca yang mebuat pengarang lebih termotivasi dalam membuat karya. Dalam pengertian kesastraan, prosa sering diistilahkan dengan fiksi (fiction), teks naratif (narrative text) atau wacana naratif (narrative discourse). 

Prosa yang sejajar dengan istilah fiksi (arti rekaan) dapat diartikan : karya naratif yang menceritakan sesuatu yang bersifat rekaan, tidak sungguh-sungguh terjadi di dunia nyata. Tokoh, peristiwa dan latar dalam fiksi bersifat imajiner (Nurgiyantoro, 2005). Hal ini berbeda dengan karya nonfiksi. Dalam nonfiksi tokoh,  peristiwa, dan latar bersifat faktual atau dapat dibuktikan di dunia nyata (secara empiris).

3. Drama
Kata drama berasal dari kata Yunani draomai yang berarti berbuat, berlaku, bertindak, bereaksi, dan sebagainya, jadi drama berarti perbuatan atau tindakan (Hasanuddin, 1996:2). Dalam drama pada hakikatnya hanya terdiri dari sebuah dialog. Mungkin dalam drama ada petunjuk pementasan, namun petunjuk pementasan ini hanya dijadikan pedoman oleh sutradara dan para pemain. Oleh karena itu, dialog para tokoh dalam drama biasa disebut dengan teks atau naskah drama. 
Drama biasanya berisi seperti sebuah gambaran kehidupan masyarakat yang diceritakan lewat pertunjukkan. Drama dilukiskan dengan gerak dan menunjukkan kehidupan manusia yang diekspresikan secara langsung.

Dalam pertunjukan drama penonton disuguhi tontonan dengan tokoh yang mengalami konflik dengan mengikuti jalan cerita atau plot tertentu. Dengan menggunakan media panggung, sebuah pertunjukan drama menyampaikan tokoh dan konflik di dalamnya menggunakan dialog dan lakuan atau acting dari para pemerannya. Tidak hanya dialog dan lakuan yang dilakukan tetapi juga didukung unsur yang lain, seperti tata panggung, musik atau efek suara, dan lampu.

Media panggung yang digunakan dalam pertunjukan drama tidak serta-merta membuat unsur-unsur pembangun pertunjukan menjadi sangat berbeda dengan bentuk sastra yang lain seperti prosa. Unsur-unsur pembangun keduanya memiliki kemiripan seperti tema, amanat, latar baik latar tempat, waktu, dan suasana, serta alur cerita. Perlu digarisbawahi hal yang membedakan dari semua unsur tersebut adalah drama lebih menonjolkan dialog dan keterangan lakuan atau acting dari para pemerannya.

Setelah kalian membaca contoh puisi, prosa, dan drama, buatlah kelompok yang terdiri atas 4-5 siswa. Setelah itu, berdiskusilah dan jawablah pertanyaan di bawah ini.

1. Temukan pengertian puisi, prosa, dan drama dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia!
  • Prosa adalah bentuk karya sastra yang berbentuk cerita dan bersifat bebas, tidak terikat pada jenis rima dalam puisi, irama, dan mengisahkan tentang suatu kisah atau peristiwa (tidak terikat oleh kaidah seperti puisi).
  • Puisi adalah karya sastra yang berisi dari ungkapan hati dari penulis. Puisi mengandung irama, rima, dan terdapat lirik dalam setiap baitnya.
  • Drama adalah karya sastra yang berbentuk naskah dan dialog dengan maksud untuk diperankan oleh aktor. Penyusunan drama biasanya menggunakan paragraf narasi. Pementasan naskah drama ini biasanya disebut dengan teater ataupun diperankan dalam sebuah film.
2. Berdasarkan ketiga contoh di atas, temukan perbedaan ketiga bentuk karya sastra tersebut dengan melengkapi tabel di bawah ini!
KomponenPuisi ProsaDrama
BentukBerbentuk bait-baitBerbentuk kalimat dan paragraf.Berbentuk percakapan dan lakuan
BahasaMenggunakan bahasa yang indah dan terikat pada rima, persajakan, dan mengutamakan majasMenggunakan bahasa deskriptif dalam bentuk bebas dan tidak terikat pada rima dan persajakanBahasa yang digunakan lebih menonjolkan dialog antartokoh
MediaMenggunakan media cetak atau elektronikMenggunakan media cetakMenggunakan panggung

Demikian pembahasan mengenai Perbedaan Puisi, Prosa, dan  Drama. . Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas XI Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 1:14 PM

Mempersiapkan Musikalisasi Puisi

Musikalisasi puisi menggabungkan musik dengan puisi. Tambahan komponen musik pada pembawaan puisi akan membantu para penikmat puisi. Musik dapat memperkuat imaji auditif. Musik juga dapat memperkuat unsur nada dan suasana pada puisi, yang akhirnya dapat membantu penikmat puisi memahami perasaan penyair. Tentu saja, hal ini membuat puisi lebih dapat dinikmati, dipahami, maupun diapresiasi.

Membuat pertunjukan musikalisasi puisi akan mengembangkan sikap berkolaborasi, kreatif, cinta terhadap karya sastra puisi Indonesia dan berlatih mengembangkan bakat ekonomi kreatif. Setiap inividu diharapkan berperan aktif dalam pekerjaan besar kelasnya dalam mempersiapkan proyek pentas musikalisasi puisi.

Selain menulis naskah puisi yang sudah dilakukan di kegiatan sebelum ini, pentas musikalisasi puisi juga memerlukan musik pengiring yang sesuai. Tentu saja tidak ketinggalan koreografer dan penata kostum bila diperlukan. Secara garis besar langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:
  1. Mempersiapkan puisi yang akan dipertunjukkan;
  2. Memilih seorang (atau dua orang atau lebih) pembawa puisi;
  3. Memilih dan merancang koreografi musik pendamping sekaligus menyiapkan alat musik yang diperlukan;
  4. Memilih penata kostum yang akan memilih kostum dan menyiapkan kostum;
  5. Penata panggung yang bertugas menyiapkan peralatan dan menata panggung; dan
  6. Pemilih perekam video.
Musikalisasi Puisi
Musikalisasi puisi digunakan untuk membuat pembacaan puisi jauh lebih menarik serta ekspresif. Puisi dibawakan dengan cara dinyanyikan atau diberi iringan musik yang sesuai.Musikalisasi puisi memiliki beberapa unsur yang harus diperhatikan, yaitu:
  1. Nada Dalam musikalisasi puisi, nada menjadi unsur utama yang penting. Karena puisi harus dibacakan sesuai nada iringan musik yang digunakan. 
  2. Irama. Irama dalam pembacaan musikalisasi puisi dilakukan untuk menjiwai isi puisi yang dibawakan. Penentuan irama dan temponya ditentukan dari tema puisi. Contohnya tema puisi yang bersemangat, jauh lebih cocok dibawakan dengan irama dan tempo musik yang cepat dan semangat.
  3. Pelafalan. Sama seperti pembacaan puisi biasa, pelafalan juga termasuk unsur musikalisasi puisi. Pelafalan dari pembacaan puisi harus jelas, agar pendengar dapat memahami dan menjiwainya. 
  4. Harmoni Artinya keseluruhan unsur musikalisasi puisi haruslah saling berkesinambungan dan harmonis. Mulai dari nada iringan musik hingga cara pembawaannya, semua harus harmonis dan serasi. 
  5. Ekspresi Saat membaca puisi, ekspresi menjadi unsur penting. Begitu pula dengan musikalisasi puisi, ekspresi wajah dan gerak gerik tubuh harus diperhatikan, karena berpengaruh pada penjiwaan.

Setelah menyimak musikalisasi puisi pada Kegiatan 1, jawablah pertanyaan berikut secara berkelompok (4-5 siswa).

1. Apa sajakah yang perlu dipersiapkan untuk musikalisasi puisi? Jelaskan jawaban kalian.
Persiapan yang perlu dilakukan: memilih puisi, memahami puisi, menentukan alat musik pengiring, menentukan lagu dan irama yang akan digunakan sebagai pengiring, mempersiapkan kostum, dan berlatih. 
2. Apakah persamaan dan perbedaan musikalisasi puisi Juara 1 dengan Juara 3 (pilih salah satu dari dua pilihan Juara 3) pada Kegiatan 1?
Perbandingan antara musikalisasi puisi Juara 1 dengan Juara 3 pada 
Kegiatan 1:
Persamaan: Pembawa puisi ada 2 orang, pemain musik dan pemeran lain memakai masker.
Perbedaan:
Juara 1 (musik elektrik, kostum baju daerah, suasana semiformal, nada serius), juara 3 (musik akustik, baju sehari-hari, suasana kasual, nada riang populer)
3. Musik merupakan komponen penting dalam musikalisasi puisi. Dari musikalisasi puisi Juara 1 dan Juara 3 (pilih salah satu dari dua pilihan Juara 3), kelompok mana yang dapat memanfaatkan musik lebih baik? Jelaskan alasan kalian.
Menurut saya juara 3 lebih dapat memanfaatkan musik karena dengan alat musik dan lagunya lebih dapat memberikan suasana puisi yang lebih ringan dan mudah dipahami.

Demikian pembahasan mengenai Mempersiapkan Musikalisasi Puisi. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas XI Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 5:38 PM

Menjawab pertanyaan cerpen “Hatarakibachi” karya Awit Radiani.


Dalam cerpen Hatarkibachi yang mengisahan seorang peremupan Indonesia yang menjadi wakil sastrawan negerinya untuk menghadiri pertemuan yang digelar tuan Satoshi. Yang memiliki kenalan dengan orang Jepang, kenalan itu ia kenal sebelumnya dan sempat saling jatuh cinta.

Cerpen yang berjudul Hatarakibachi karanagn Awit Radiani adalah cerpen yang menceritakan tentang kehidupan sosial masyarakat Jepang. Cerpen dalam cerpen ini penulis mengambarkan lingkungan fisik negara jepang yang memiliki permandagan yang khas, dengan baguan yang tinggi-tinggi yang menjadi kebangaan negara. Misalnya pada kalimat berikut:  “Tokyo Skay Tower berdiri menusuk langit. Ah. Lagi-lagi sebuah menara land mark kota yang pamer ketinggian”
Hatarakibachi” karya  Awit Radiani.
Selain itu Jepang juga memang selalu terkenal denagn kebudayaan dan hasil produksinya yang selalu laris di pasar dunia. Misalnya pada kalimat berikut: “Aku geleng kepala. Merek jepang memang ada dimana-mana. Di seberang hotel aku pun lihat papan nama restoran dengan brand yang sama seperti di Jakarta”.

Untuk lebih memahami tokoh, penokohan, tema, dan pesan dalam cerpen di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Temukan arti kosakata di bawah ini dengan menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia.
a. landmark
b. kurator
c. asperger syndrom
d. eksentrik
e. etos

  • landmark adalah kejadian penting. Arti lainnya dari landmark adalah sesuatu yang mudah dilihat.
  • kurator adalah pengurus atau pengawas museum (gedung pameran seni lukis, perpustakaan, dan sebagainya)
  • asperger syndrom adalah gangguan perkembangan yang memengaruhi kemampuan untuk bersosialisasi dan berkomunikasi secara efektif
  • eksentrik adalah aneh; ganjil; tidak wajar
  • etos adalah pandangan hidup yang khas dari suatu golongan sosial;
2. Temukan tokoh utama dan tokoh pendukung dalam cerpen di atas. Kemudian, jelaskan mengenai tokoh dan penokohannya dalam tabel berikut.
No.TokohPenokohan
1.Nina ChanNina Chan sebagai tokoh utama memiliki sifat yang ramah terhadap orang , dia juga mudah bergaul , pintar dan suka bercanda
2.EndoSeorang yang tidak teguh pendirian, dia juga suka menyendiri, pintar merayu dan suka melakukan tindakan yang eksentrik.
3.Satoshi SanSatoshi-san, seseorang yang peduli dengan sekitar

3. Mengapa Nina-chan merasa ia kurang layak untuk hadir pada kongres budaya itu?
Nina-chan merasa tidak percaya diri dan merasa kurang layak karena ia merasa karya belum apa-apa dan menurutnya banyak yang lebih berpengalaman dari dirinya.
4. Benarkah kecurigaan Nina-chan bahwa Endo melakukan rekayasa agar Nina-chan terpilih? Jelaskan alasan dari jawaban kalian.
Kecurigaan Nina-chan bahwa Endo melakukan rekayasa agar Nina-chan terpilih benar. Edo melakukan rekayasa agar Nina-chan terpilih, karena Edo sendiri ingin berjumpa dengan Nina-chan. Sehingga ia melakukan rekayasa agar Nina-chan pergi pada kongres. Edo dibantu oleh Satoshi-san untuk melancarkan aksinya.
5. Di manakah latar dari cerpen di atas? Jelaskan alasan yang mendukung jawaban kalian.
Latar cerpen di atas umumnya ada di negara Jepang, seperti di bandara, stasiun, hotel. Hal itu juga terlihat di dalam cerpen sebutan tempat maupun makanan yang biasanya dijumpai di negara matahari terbit tersebut.
6. Sudut pandang apakah (orang pertama atau orang ketiga) yang digunakan pencerita? Jelaskan alasan dari jawaban kalian.
Sudut padang orang pertama, dibuktikan dengan menggunakan kata “aku” dan “ku”
7. Sebutkan tema yang diusung dalam cerpen tersebut. 
Tema percintaan
8. Sebutkan salah satu pesan atau amanat dari cerpen di atas.
Kita perlu berhati-hati terhadap pria yang seperti “kutu loncat” atau (orang yang hanya mengantungkan hidupnya dengan menumpang dari satu orang ke orang lain) yang hanya mementingkan cinta sesaat.

Demikian pembahasan mengenai Menjawab pertanyaan cerpen “Hatarakibachi” karya  Awit Radiani.. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas XI Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 7:44 PM