Pada pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IX Kurikulum Merdeka terdapat pembahasan tentang Mengenali Ciri Kalimat Pengandaian, Tujuan pembelajaran kali ini adalah setelah membaca materi, peserta didik dapat menggunakan kalimat pengandaian dengan benar di dalam tulisan argumentasi.
Rencana dapat dinyatakan dalam kalimat pengandaian. Di dalam kalimat pengandaian dinyatakan hal yang ingin dilakukan atau dicapai apabila keadaan atau persyaratan tertentu telah ada atau terjadi. Karena itu, kalimat pengandaian adalah juga kalimat majemuk yang ditandai dengan adanya penghubung atau konjungsi. Konjungsi yang biasanya dipakai dalam kalimat pengandaian yang menunjukkan rencana atau keinginan adalah jika, apabila, bila, kalau.
Dalam kalimat pengandaian juga biasa disebut dengan kalimat bersyarat karena kalimatnya diekspresikan dengan ungkapan – ungkapan seperti kata: bila, jika, kalau, apabila, seandainya, dan lain sebagainya.
Kalimat pengandaian biasanya dapat berupa suatu keinginan yang belum terpenuhi yang nantinya akan di wujudkan pada masa mendatang atau juga bisa sebuah harapan belaka yang tidak mungkin terjadi.
Jenis – Jenis Kalimat Pengandaian
Secara umum, ada dua jenis kalimat pengandaian, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Kalimat pengandaian yang menyatakan ungkapan tentang sesuatu yang belum terjadi dan akan dipenuhi di masa yang akan datang. Adapun contohnya adalah
- Jika aku punya uang nanti, maka aku akan membeli mobil
- Jika suami saya sudah pulang, tolong berikan surat ini padanya
- Mudah – mudahan hari ini tidak hujan, agar saya bisa pergi bersama calon suami saya.
- Mudah-mudahan saja hari ini tidak turun hujan agar saya dapat berangkat Mudik
- Apabila saya memiliki uang suatu saat nanti, saya akan membahagiakan kedua orang tua
- Jika Bunda sudah pulang, tolong berikan surat ini kepadanya.
2. Kalimat pengandaian yang menyatakan tentang sesuatu yang tidak mungkin terpenuhi karena sudah terjadi atau memang sesuatu yang tidak dapat dilakukan karena hal tersebut adalah sesuatu yang mustahil. Adapun contohnya adalah sebagai berikut:
- Andai saja saya jadi milyader hari ini, maka saya akan menikah esok
- Kalau saja saya sejak kecil rajin belajar dan menabung, pasti sekarang saya sukses.
- Jika saya jadi Bapak, tentu semua orang akan menghormati saya
- Andai saja Bunda belum pergi, pasti kami tidak akan seperti sekarang
- Kita pasti akan sukses jika saja waktu keci rajin belajar.
Contoh:
Keinginan: Alif ingin masuk SMA terkemuka di Bukittinggi.
Persyaratan: Alif lulus SMP dengan nilai terbaik.
Kalimat pengandaian yang dapat digunakan adalah:
- Jika lulus SMP dengan nilai terbaik, Alif akan masuk SMA terkemuka di Bukittinggi.
- Kalau lulus SMP dengan nilai terbaik, Alif akan masuk SMA terkemuka di Bukittinggi.
- Apabila lulus SMP dengan nilai terbaik, Alif akan masuk SMA terkemuka di Bukittinggi.
- Bila lulus SMP dengan nilai terbaik, Alif akan masuk SMA terkemuka di Bukittinggi.
Namun, kalimat pengandaian juga digunakan untuk mengungkapkan keinginan yang berupa impian atau angan-angan saja, atau bahkan hal yang mustahil dicapai. Kalimat pengandaian jenis ini digunakan pula untuk menyampaikan hal yang sudah terjadi, yang akan berbeda kejadiannya apabila pelaku melakukan hal lain. Konjungsi yang biasanya dipakai untuk ini adalah seandainya, andaikan, andai, seumpama.
Ciri-ciri Kalimat Pengandaian
Kalimat pengandaian memiliki beberapa ciri yang membedakan dengan kalimat lain, yaitu :
- Mengandung makna pengandaian.
- Ditandai dengan adanya kata maka, andaikan, bila, kalau, apabila, jika, seandainya.
- Menggunakan kata hubung atau konjungsi sehingga termasuk ke dalam kalimat majemuk bertingkat.
- Terdiri atas induk kalimat dan anak kalimat.
- Terdiri atas dua klausa yang dipisahkan dengan tanda koma.
Demikian pembahasan mengenai Mengenali Ciri Kalimat Pengandaian. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas IX Kurikulum Merdeka, Kemendikbud