Pantomim Aktivitas Sehari Hari dan Cermin Orang

Dalam Unit 1, peserta didik akan belajar merespon berbagai situasi dramatis di dalam teater sambil mengembangkan kemampuannya mengobservasi lingkungan. Peserta Didik juga belajar memahami dan merespon aturan dengan benar, sehingga membiasakannya untuk bekerja secara artistik dalam proses produksi sebuah pertunjukan. Kemampuan tersebut didapat melalui bermain drama, bermain permainan daerah, dan memodifikasi permainan daerah yang dimainkannya.

Keluaran akhir dari unit ini adalah sebuah presentasi kelompok tentang modifikasi aturan yang dilakukan oleh peserta didik secara berkelompok terhadap permainan daerah yang dimainkan mereka. Unit ini diharapkan mampu menggali rasa ingin tahu dan pemahaman peserta didik terhadap pertanyaan-pertanyaan seperti “Apakah fungsi aturan dalam sebuah permainan?” dan “Bagaimana respon pemain mempengaruhi keberlangsungan sebuah permainan?

Sebagai transisi menuju kegiatan inti, guru dapat menanyakan kepada peserta didik untuk memilih salah satu dari dua opsi berikut ini:

A. Cermin Ajaib
Kegiatan ini akan melatih kemampuan peserta didik mengobservasi makhluk hidup. Jelaskan pada peserta didik bahwa pada kegiatan ini mereka tidak diperbolehkan berbicara dan menyentuh temannya. Kegiatan berlangsung sebanyak 2 putaran
Cermin Ajaib
KegiatanTempo LambatTempo SedangTempo Cepat
SederhanaMenyisir rambutSikat gigiBerolah raga
Memakai celanaMencuci mukaBermain mobile games
Memakai sepatuKeramasBerlari dikejar anjing
MemasakMencuci piringMencuci baju
Cukup KompleksBerjalan sambil mengantukMenyapu rumah sambil berjogetMengenalan seragam saat terlambat ke sekolah

Instruksi
  1. Bentuk kelompok yang terdiri dari dua orang atau berpasang-pasangan. Pasangan boleh ditentukan oleh guru maupun peserta didik sendiri.
  2. Satu orang berperan sebagai ‘tokoh’ dan satu lagi berperan sebagai ‘cermin’.
  3. Peserta didik yang menjadi ‘tokoh’ harus membuat gerakan dan ekspresi sesuai dengan situasi yang akan diberikan oleh guru. Peserta didik yang menjadi ‘cermin’ harus menirukan gerakan dan ekspresi ‘tokoh’ semirip mungkin.
  4. Setelah satu putaran pertama selesai, peserta didik bertukar peran dan memainkan putaran kedua dengan cara yang sama.

Kegiatan ini berfokus pada gerakan tubuh dan juga ekspresi wajah, sehingga peserta didik tidak diperbolehkan untuk berbicara dan mengeluarkan suara saat memperagakan perannya. Kegiatan ini akan melatih kemampuan peserta didik mengobservasi makhluk hidup dan juga lingkungan sekitarnya, serta melatih kemampuan meniru yang merupakan salah satu dasar dari kemampuan berakting

b. Ular-ularan 
Material: Kursi atau benda yang bisa dijadikan sebagai penanda area yang akan digunakan untuk kegiatan; bila memungkinkan, siapkan musik latar selama kegiatan untuk membangkitkan suasana.
Ular Ularan
Instruksi 
  1. Dalam permainan ini, peserta didik akan melakukan 2 situasi, yaitu; (1) berkeliling area yang ditentukan dengan bebas sesuai daftar situasi yang diberikan guru dan; (2) menjadi kepala ular atau badan ular. Jelaskan pada peserta didik bahwa kegiatan ini berfokus pada gerakan tubuh, sehingga peserta didik tidak diperbolehkan untuk menyentuh dan berbicara selama kegiatan.
  2. Tentukan isyarat apa yang akan digunakan untuk memulai situasi 1, misalnya ‘tepukan tangan’ atau ‘bunyi peluit’. Untuk situasi 2, isyaratnya adalah ketika guru memanggil nama salah satu peserta didik (maka peserta didik yang disebut namanya akan menjadi ‘kepala ular’). Lakukan simulasi untuk membantu peserta didik mengingat kedua isyarat tersebut.
  3. Permainan dimulai dengan isyarat untuk situasi 1. Peserta didik kemudian berjalan dengan bebas di dalam area yang sudah ditentukan tanpa menabrak dan menyentuh temannya.
  4. Selama berjalan, peserta didik melakukan gerakan-gerakan sederhana sesuai situasi yang diberikan oleh guru seperti “membaca buku sambil berjalan”, “kepanasan dan kehausan”, “berjalan pelan karena ketakutan”, dan sebagainya.
  5. Selang beberapa saat, guru akan secara acak memanggil/menyebutkan nama salah satu nama peserta didik dan peserta didik tersebut akan otomatis menjadi kepala ular. Peserta didik lain yang namanya tidak disebut harus segera berbaris di belakang peserta didik yang menjadi kepala ular dalam 5-10 hitungan (tergantung guru). 
  6. Jika jumlah peserta didik terlalu banyak, guru bisa membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok dengan menyebutkan dua atau lebih nama untuk menjadi kepala ular dan peserta didik bebas memilih kepala ular mereka masing-masing. 
  7. Kepala ular bebas mengitari area yang tersedia sambil melakukan gerakangerakan tertentu. Peserta didik yang menjadi ekor harus menirukan gerakan-gerakan yang dilakukan oleh kepala ular. Jika mendengar isyarat untuk kembali, peserta didik segera berpencar kembali dan menunggu deskripsi situasi dari guru (situasi 1). Permainan akan terus berjalan dengan siklus yang sama sampai guru memberikan aba-aba untuk berhenti

Kegiatan Inti
1. Cermin Orang
Kegiatan ini berfokus pada gerakan tubuh dan juga ekspresi wajah, sehingga  peserta didik tidak diperbolehkan untuk berbicara dan mengeluarkan suara  saat memperagakan perannya. Kegiatan ini akan melatih kemampuan peserta  didik mengobservasi makhluk hidup dan juga lingkungan sekitarnya, serta  melatih kemampuan meniru yang merupakan salah satu dasar dari kemampuan  berakting.

Instruksi
  1. Jelajahi lingkungan sekolah dan amatilah secara detail orang-orang atau  makhluk hidup yang menarik perhatian kamu. 
  2. Hafalkan setiap detail dan gerakan-gerakan yang ada dari orang atau makhluk hidup tersebut. Bagaimana ia bergerak? Bagaimana  bentuknya? Bagaimana posisi dan reaksinya saat ada sesuatu yang  menggerakkannya? Kamu memiliki waktu 8 menit untuk berputar dan  mengamati, lalu segera kembali ke sini.
  3. Jadilah ‘Cermin Orang’: tirukan gerakan, ekspresi, atau bentuk orang/ makhluk tersebut persis di depan teman-temanmu dan mintalah  mereka menebaknya.
  4. Kamu berhasil sebagai ‘Cermin Orang’ jika teman-temanmu dapat  menebak orang/makhluk hidup yang kamu tirukan

Catatan: Jika waktu tersisa kurang dari 5 menit dan belum semua peserta  didik mendapat giliran presentasi, guru dapat melanjutkan kegiatan ini di jam  pelajaran selanjutnya.

Pantomim Aktivitas Sehari-hari
Kegiatan ini berfokus pada gerakan tubuh dan juga ekspresi wajah. Peserta didik tidak diperbolehkan untuk berbicara dan mengeluarkan suara saat memperagakan perannya.

Instruksi
  1. Pikirkan satu kegiatan sehari-hari yang sangat kamu sukai atau yang rutin kamu lakukan. Selama 3 menit, bayangkan dan hafalkan baik-baik setiap detil dari kegiatan tersebut. Kamu boleh membuat catatan atau melatih gerakan tersebut selama waktunya masih tersedia.
  2. Setelah waktu habis, segera duduk dalam lingkaran dan peragakan kegiatan tersebut tanpa bersuara secara bergiliran searah jarum jam. Peserta didik lain harus menebak kegiatan apa yang diperagakan olehmu. Kamu berhasil jika teman-temanmu dapat menebak kegiatan yang sedang kamu peragakan

Demikian pembahasan mengenai Pantomim Aktivitas Sehari Hari dan Cermin Orang. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 7:31 AM

Bermain Sandiwara Gantungan Kunci dari Mama

Secara umum istilah "sandiwara" dalam bahasa Indonesia diartikan sama dengan drama. Akan tetapi secara khusus istilah sandiwara mengacu kepada kesenian pertunjukan teater drama tradisional rakyat Indonesia, khususnya di daerah Jawa Barat.

Gantungan Kunci dari Mama
“May, mama pulang!” kata Kak Riko sambil membuka pintu untuk mamanya yang baru pulang dari Yogyakarta.

Mama May adalah seorang pilot. Dia sering membawakan May gantungan kunci dari berbagai daerah. May menghampiri Kak Riko dan mamanya. Dia tampak tak bersemangat.

“Ini oleh-oleh untukmu, May,” kata Mama dengan semangat. “Terima kasih,  Ma,” sahut May lirih, tanpa semangat.

May membuka bungkus oleh-oleh itu. Tanpa melihat isinya, May sudah tahu  kalau itu gantungan kunci.

“Wah, May, bagus sekali,” kata Kak Riko. May tampak kesal. “May, gantungan kunci ini bisa kamu pasang di kunci sepedamu. Pasti bagus, May!” kata Kak Riko dengan  senang.

“Bisa juga kamu pasang di tas sekolah kamu, May,” sahut mama. Muka May  semakin masam dan cemberut. “May bosan. Tiap kali mama pergi ke luar negeri,  May hanya dibelikan gantungan kunci. Gantungan kunci May sudah banyak, Ma.  Benda ini tak bisa kubanggakan di sekolah,” kata May dengan nada meninggi.

Mama dan Kak Riko melihat May dengan sangat kecewa. May pergi ke kamarnya  dengan muka yang masih cemberut. Kak Riko mengikuti May ke kamarnya.

“May, tidak semua orang punya gantungan kunci dari berbagai daerah. Kamu  harus bersyukur. Kita dapat belajar banyak hal dari gantungan kunci ini,” kata Kak  Riko. “Belajar apa, Kak?” sahut May.

“Kita bisa mengenal ciri khas dan budaya daerah. Yang tadi mama bawakan adalah gantungan kunci berbentuk Candi Borobudur. Candi Borobudur itu salah  satu keajaiban dunia, lo!” jawab Kak Riko. “Oh, begitu, ya, Kak? Aku jadi menyesal  bersikap tidak baik kepada mama.”

May segera menghampiri mamanya. May minta maaf atas sikapnya tadi.  “Ma, maafkan May, ya. May tadi tidak menghargai pemberian mama, padahal niat mama sangat baik. Mama ingin May belajar mengenal daerah-daerah di Indonesia.”
Adegan
Adegan 1
Ambillah peran sebagai mama dan May. Mainkan adegan saat mama memberikan  oleh-oleh kepada May. Akan tetapi, May tampak tidak senang dengan oleh-oleh itu.

Adegan 2
Ambillah peran sebagai May dan Kak Riko. Mainkan adegan saat May membuka bungkus gantungan kunci. May tampak kesal, sedangkan Kak Riko takjub dengan gantungan kunci itu.

Adegan 3
Ambillah peran sebagai Kak Riko dan May. Mainkan adegan saat Kak Riko mengajak May bersyukur atas hadiah pemberian mama

Adegan 4
Ambillah peran sebagai May dan mama. Mainkan adegan saat May minta maaf kepada mama
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 10:35 PM

Menyiapkan Properti dan Kostum Pementasan

Kegiatan pengajaran di kelas kali ini adalah membuat properti pementasan dan memilih kostum yang sesuai dengan karakter yang diperankan. Pada Kegiatan 3, siswa sudah belajar membuat dialog sesuai cerita yang disajikan. Siswa bersama kelompoknya sudah memilih peran yang akan dimainkan. Pada kegiatan ini, saatnya siswa berkreasi membuat properti dan memilih kostum yang sesuai dengan peran yang akan dimainkan.

Unsur yang ada di dalam seni teater dibedakan menjadi dua, yaitu unsur eksternal dan unsur internal. Namun pada tulisan ini hanya dibahas mengenai unsur internal saja. Unsur internal adalah unsur yang menyangkut mengenai keberlangsungan pementasan dalam suatu teater. Tanpa adanya unsur internal internal maka tidak akan terdapat suatu pementasan teater. Oleh sebab itu, unsur internal dikatakan sebagai jantungnya sebuah pementasan teater. Unsur internal ini sebagai berikut:

a. Naskah atau Skenario
Naskah atau juga Skenario berisi kisah itu dengan nama tokoh serta dialog nantinya akan dipentaskan. Naskah ini menjadi salah satu penunjang yang menyatukan segala macam unsur yang ada diantaranya pentas, pemain, kostum dan sutradara.

b. Pemain
Pemain addalah salah satu unsur yang paling penting di dalam sebuah pertunjukan teater. Pemain memiliki peran di dalam menghasilkan beberapa unsur lain, ialah seperti unsur suara serta gerak. Terdapat tiga jenis pemain, di antaranya peran utama (protagonis/antagonis), peran pembantu serta juga peran tambahan atau figuran. Di dalam film atau juga sinetron, pemain ini biasanya disebut juga dengan Aktris untuk perempuan, serta Aktor untuk laki-laki.

c. Sutradara
Sutradara ini adalah salah satu unsur yang paling sentral, disebabakan karna sutradara ini ialah orang yang memimpin serta juga mengatur sebuah teknik pembuatan atau juga pementasan teater. Sutradara ini menjadi otak dari alur dari sebuahcerita, misalnya seperti ialah menciptakan ide atau pemikiran mengenai pentas yang nanti akan digunakan mengarahkan semua aktor, membedah naskah, serta lain sebagainya.

d. Pentas
Pentas ini merupakan salah satu unsur yang mampu untuk bisa atau dapat menghadirkan nilai estetika dari sebuah pertunjukan. Selain dari itu, pentas tersebut menjadi unsur penunjang pertunjukkan yang di dalamnya itu terdapat tata lampu, properti, serta juga beberapa dekorasi lain yang berkenaan dengan suatu pentas.

e. Properti
Properti ini ialah sebuah perlengkapan yang diperlukan di dalam pementasan teater, seperti kursi, meja, robot, hiasan ruang, dekorasi, serta lain sebagainya.

f. Penataan
Seluruh pekerja yang terkait itu dengan pementasan teater, antara lain sebagai berikut:
  • Tata rias ini merupakan cara mendandani pemain di dalam memerankan tokoh teater supaya lebih sesuai itu dengan karakter yang akan diperankan;
  • Tata busana ini ialah pengaturan pakaian pemain supaya mendukung keadaan yang menghendaki. Contohnya pakaian yang dikenakan anak sekolahan itu tentu akan berbeda dengan pakaian harian yang dikenakan pembantu rumah tangga;
  • Tata lampu ini ialah pencahayaan di panggung;
  • Tata suara ini ialah pengaturan pengeras suara.

Properti adalah benda-benda pendukung yang digunakan sebagai aksesori pementasan. Dengan adanya properti, aktor atau aktris dapat lebih maksimal memainkan perannya. Properti memiliki peran yang penting di sebuah pementasan yang bertujuan sebagai alat pendukung di sebuah pementasan seni teater dan seni pementasan lainnya. Dengan catatan benda yang di gunakan selama pementasan tidak membahayakan dan mengganggu jalannya pementasan maupun pemeran selama pementasan berlangsung.
Properti
Setelah melakukan kegiatan introduksi, Sahabat Guru dapat melakukan kegiatan  inti sebagai berikut.
  1. Mintalah siswa mengeluarkan benda-benda yang dibawanya.
  2. Pandulah mereka duduk dengan formasi melingkar, lalu mempresentasikan benda-benda yang dibawanya sesuai dengan peran yang akan dimainkan.  Sebagai contoh, saat berperan menjadi ayah, siswa dapat menggunakan topi dari kertas bekas.
  3. Setelah tiap-tiap siswa mempresentasikan properti dan perannya, berikanlah  Lembar Kerja Siswa Kegiatan 4. Di lembar kerja tersebut, ada kolom untuk  menulis kostum dan properti yang akan digunakan.
  4. Mintalah siswa mengisi lembar kerja tersebut.
  5. Selanjutnya, mintalah siswa memakai properti dan berdialog sesuai dengan peran yang dipilihnya.
  6. Ajaklah siswa memberikan tepuk tangan setiap ada siswa yang selesai menampilkan properti dan dialognya sebagai bentuk apresiasi.

Memadukan Peran, Properti, dan Kostum Pementasan
Tulislah peran, properti, dan kostum yang akan kamu gunakan saat pementasan nanti
No.PeranPropertiKostum
1.GuruKopyah dan tasBaju PSH
2.AyahKopyahBaju koko
3.Pemain bolaBolaPakaian olah raga
4.PenariSelendangBaju tari
5.PelajarBuku dan alat tulisBaju merah putih

Properti dapat kita gunakan di atas panggung harus memenuhi syarat pertunjukan, biasanya ada properti yang di larang di sebuah pementasan, seperti: Api, air dan bahan yang tidah bisa hilang. Mengapa api tidak di perbolehkan, sebagian penyelenggara pementasan seni teater biasanya melarang pemain yang di bawah umur untuk tidak menggunakan api sebagai properti. mengapa air tidak di perbolehkan juga? 

Air yang kita maksud akan air yang berlebihan di karenakan akan mengganggu pementasan teater, keculai berhubungan dengan naskah yang dimainkan. Untuk barang yang lengket dapat di kawatirkan akan mengganggu jalannya pementasan. Ketika kru yang hendak mengganti properti yang di maksudkan mengganti setting tempat mengalami kesulitan dalam memindahkan ataupun menghilangkan properti di atas panggung. Bahan yang lengket dapat mengganggu jalannya pementas dan para memain. Hal ini lah yang membuat penyelenggara tidak memperbolehkannnya.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 9:22 PM

Menulis Dialog pada Gambar Cerita dan Memperagakannya

Kegiatan Menulis Dialog pada Gambar Cerita dan Memperagakannya ini bertujuan untuk melatih siswa memperagakan dialog  orang-orang di sekitar yang pernah dialami, dilihat, dan didengarnya. Kegiatan ini  diawali dengan membaca cerita, mengamati gambar, mengisi kotak dialog, dan memperagakan dialog bersama teman

Bacalah cerita berikut ini!
Membuat Buku Keren dari Buku Bekas
Hari ini Loly menghitung tabungannya selama satu tahun. Wah, ternyata tabungan Loly banyak sekali! Loly berencana membeli buku harian dengan uang tabungannya itu.

Aryan, kakak Loly, memberi nasihat agar Loly tidak menghambur-hamburkan uang tabungannya. Kak Aryan memberi petunjuk cara membuat buku keren dari buku bekas. Kak Aryan meminta Loly mengumpulkan buku tulis bekas yang masih ada lembaran kosongnya. Lalu, Kak Aryan menyuruh Loly mengambil lembaran kosong dari buku bekas itu dengan cara mengguntingnya. Kak Aryan membantu Loly menjahit kertas-kertas tersebut. Kemudian, Kak Aryan dan Loly menghiasi sampul buku dengan potongan kertas lain.

Loly sangat senang. Buku buatannya sangat bagus. Loly juga tidak perlu menghamburkan tabungannya untuk membeli buku harian. Ayah dan ibu Loly sangat senang karena Loly bisa memanfaatkan barang bekas sehingga tidak perlu membeli buku harian baru. Febi dan Biyan, teman sekelas Loly, sangat mengagumi buku harian buatan Loly. Mereka berdua juga tertarik membuat buku harian dari buku bekas. Isilah balon dialog berikut ini berdasarkan cerita tersebut!

Setelah melengkapi balon dialog, peragakanlah dialog tersebut bersama teman sekelompokmu!
Gambar 1
Dialog 1

Gambar 2
Gambar 4

Gambar 3
Dialog 3
Lakukanlah kegiatan berikut ini  untuk memandu siswa membuat dialog sederhana, lalu memperagakannya bersama kelompoknya.
  1. Bagikan Lembar Kerja Siswa Kegiatan 3 kepada tiap-tiap siswa meski lembar kerja tersebut akan dikerjakan secara berkelompok. Mintalah siswa untuk menulis dialog yang telah didiskusikan bersama kelompoknya.
  2. Pandulah siswa untuk membaca cerita sebelum menulis dialog pada tiap gambar adegan. Tugas siswa adalah membuat dialog tiap adegan sesuai dengan cerita yang telah dipaparkan.
  3. Setelah siswa bersama kelompoknya menulis dialog pada gambar adegan, pandulah siswa bersama kelompoknya untuk membaca dialog yang telah ditulis dan memperagakan karakter yang diperankan.
  4. Ada dua cerita pada Lembar Kerja Siswa Kegiatan 3, tugaskan tiap kelompok untuk menulis dialog kedua cerita tersebut. Setiap kelompok berkesempatan membaca dialog yang telah ditulis dengan memperagakan dialog tersebut sesuai dengan karakter yang diperankan.
  5. Ajaklah siswa memberikan tepuk tangan setiap ada kelompok yang selesai tampil sebagai bentuk apresiasi.
  6. Kegiatan ini akan dilanjutkan pada kegiatan yang akan datang, yaitu membuat topeng dan memilih kostum yang sesuai dengan karakter yang diperankan. Pada akhir unit ini, siswa akan memperagakan dialog yang telah dibuat dengan menggunakan kostum yang sesuai.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 6:48 PM

Mementaskan Pantomim Peristiwa Alam dan Karakter Binatang

Sejak Kegiatan 1 hingga Kegiatan 4, kali ini siswa akan diajak untuk pentas di atas panggung. Pada kegiatan ini, siswa ditantang untuk merasa berani dan percaya diri di hadapan penonton dalam menampilkan berbagai elemen teater yang selama ini telah mereka pelajari. Tujuan pembelajaran kali ini adalah siswa dapat melakukan pantomim binatang dengan menggunakan properti pendukung yang sesuai.

Kegiatan kali ini bertujuan untuk memaksimalkan daya imajinasi dan fantasi siswa melalui gerak tubuh. Pada kegiatan ini, selain mempertajam kecerdasan kinestetik dan motorik dengan melakukan gerak imajinatif dan pantomim serta kecerdasan linguistik dan suara dengan mendongeng, siswa juga akan diajak mengembangkan kecerdasan visualnya melalui kegiatan menggambar.

Setelah berlatih sejak Kegiatan 1 hingga Kegiatan 4, kali ini siswa akan diajak untuk pentas di atas panggung. Pada kegiatan ini, siswa ditantang untuk merasa berani dan percaya diri di hadapan penonton dalam menampilkan berbagai elemen teater yang selama ini telah mereka pelajari.

Berilah motivasi kepada siswa untuk membangun rasa berani dan percaya diri mereka. Selain itu, relaksasi juga penting dilakukan beberapa hari sebelum pentas untuk menenangkan tubuh dan pikiran. Prosedur melakukan relaksasi adalah sebagai berikut.
  1. Siapkanlah ruangan yang relatif luas sehingga siswa leluasa bergerak.
  2. Aturlah siswa untuk berbaris dengan rapi, lalu berilah mereka penjelasan bahwa tubuh merupakan satu kesatuan yang padu antara tubuh bagian atas, tengah, dan bawah.
  3. Pandulah siswa untuk menggerakkan tubuh bagian atas secara perlahan-lahan dengan cara beberapa kali memutar kepala ke belakang serta menengok ke kiri dan kanan.
  4. Selanjutnya, pandulah siswa untuk menggerakkan tubuh bagian tengah dengan cara beberapa kali membuka-tutup lengan ke arah dada seperti gerakan sayap kupu-kupu, membuka-tutup telapak tangan, dan membuat putaran kecil di pergelangan tangan.
  5. Terakhir, pandulah siswa untuk menggerakkan tubuh bagian bawah secara perlahan-lahan dengan cara beberapa kali memutar pinggul, menekuk lutut, dan jinjit.

Setelah melakukan kegiatan pemanasan, Sahabat Guru bisa melakukan kegiatan inti sebagai berikut.
  1. Bimbinglah siswa untuk melakukan berbagai rangkaian kegiatan persiapan sebelum pentas. Kegiatan persiapan tersebut terdiri atas persiapan fisik perseorangan, persiapan fisik kelompok, dan persiapan imajinasi yang dapat dikemas melalui permainan prapentas. Semua kegiatan persiapan tersebut dapat Sahabat Guru ketahui detailnya di bahan bacaan guru.
  2. Pandulah kelompok yang mendapat giliran tampil. Ajaklah kelompok penonton untuk bersikap baik dan menghargai dengan tidak berbicara sendiri atau membuat gaduh serta tidak ribut dengan penampilan dan propertinya sendiri. Ajaklah mereka menikmati penampilan teman-temannya dan memberikan tepuk tangan tiap kali ada kelompok yang selesai tampil. Sahabat Guru juga boleh bertindak sebagai pembawa acara.
  3. Berilah jeda waktu kira-kira 5 menit untuk kelompok yang akan tampil guna mempersiapkan properti di panggung dan merapikan kostum.
  4. Hendaknya dokumentasikanlah pementasan setiap kelompok dalam bentuk foto atau video.
  5. Lakukanlah kegiatan ini sampai semua kelompok mendapat giliran tampil

Berikut ini adalah bahan bacaan siswa berjudul Pertunjukan Biota Laut. Mintalah siswa membaca cerita tersebut. Kemudian, mintalah siswa berpasangan untuk memainkan peran sesuai cerita tersebut. 

Pertunjukan Biota Laut 
Adegan 1
Ambillah peran sebagai dua wisatawan. Mainkan adegan saat dua wisatawan itu menemukan bintang laut.
adegan 1
Adegan 2
Ambillah peran sebagai Dira, Vino, dan Lulu. Mainkan adegan saat mereka mendiskusikan latar cerita yang akan dipentaskan!
adegan 2
Adegan 3
Ambillah peran sebagai bintang laut, ikan pari manta, ikan badut, kuda laut, dan terumbu karang! Mainkan adegan saat mereka bertemu!
adegan3
Adegan 4
Ambillah peran sebagai Dira! Mainkan adegan saat dia menyeleksi teman-temannya untuk membagi peran pementasan
Adegan 4
Lembar Kerja Siswa Kegiatan 5
Ayo Memberi Pendapat dengan Santun!
1. Apa kamu senang melakukan pentas? Ungkapkan perasaanmu dengan memberi tanda centang (P) pada emoji berikut ini.
Senang
2. Bagaimana penampilan kelompok lain? Yuk, berikan pendapatmu secara santun dengan mengisi kolom berikut ini!
No.KelompokPendapatmu
1.1
2.2
3.3
4.4
5.5

Paraf Orang TuaNilai GuruCatatan Guru








Demikian pembahasan mengenai Mementaskan Pantomim Peristiwa Alam dan Karakter Binatang. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Seni Teater Kelas IV Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 11:09 AM

Menggambar Karakter Binatang

Kegiatan kali ini bertujuan untuk memaksimalkan daya imajinasi dan fantasi siswa melalui gerak tubuh. Pada kegiatan ini, selain mempertajam kecerdasan kinestetik dan motorik dengan melakukan gerak imajinatif dan pantomim serta kecerdasan linguistik dan suara dengan mendongeng, siswa juga akan diajak mengembangkan kecerdasan visualnya melalui kegiatan menggambar.

Sebelum melakukan kegiatan inti, Sahabat Guru bisa melakukan kegiatan pembukaan berikut ini. Tujuannya adalah untuk menggerakkan dan melemaskan anggota tubuh yang akan dipakai untuk menggambar, yaitu mata, lengan, dan jari-jari tangan.Kegiatan ini perlu dilakukan agar siswa tidak cepat merasa pegal dan lelah saat menggambar. 
  1. Setelah siswa membentuk formasi melingkar dan mempunyai ruang gerak yang leluasa, Sahabat Guru bisa memandu siswa melakukan gerakan seperti senam.
  2. Putarlah lagu-lagu yang populer di kalangan siswa sambil bergerak bebas agar suasana rileks.
  3. Pandulah siswa menggerakkan kepala, leher, tengkuk, dan bahu. Kemudian, lanjutkan gerakan relaksasi dari bahu, lengan, pergelangan tangan, telapak tangan, hingga jari-jari tangan.
  4. Sebagai tambahan, Sahabat Guru juga dapat meminta siswa menggerakkan tulang belakang dan tulang belikat serta memutar sendi-sendinya.

Setelah melakukan kegiatan pemanasan, Sahabat Guru bisa melakukan kegiatan inti sebagai berikut.
  1. Pastikanlah siswa sudah berada di mejanya masing-masing, lengkap dengan peralatan menggambar yang diperlukan.
  2. Mintalah tiap siswa untuk memilih satu binatang yang disukainya, lalu ajaklah untuk membentuk karakter binatang tersebut seperti yang telah dilakukan pada kegiatan-kegiatan sebelumnya.
  3. Selanjutnya, pandulah siswa untuk menggambar suasana habitat, anatomi, dan wajah binatang pilihannya sesuai dengan karakter yang telah dikembangkannya. Gambar suasana habitat, anatomi, dan wajah binatang tersebut nantinya akan dipakai sebagai properti pementasan. Gambar suasana habitat dapat dipakai sebagai gambar latar belakang panggung dan gambar anatomi sebagai panduan untuk membuat kostum. Adapun gambar wajah binatang dapat dipakai sebagai topeng.

Jika siswa kesulitan menggambar suasana habitat, anatomi, dan wajah binatang pilihannya, mintalah siswa tersebut untuk sekadar membuat sketsa atau deskripsi terperinci binatang pilihannya. Sahabat Guru juga bisa memberinya panduan langkah-langkah menggambar sederhana, baik secara langsung maupun dengan menunjukkan gambar atau video tutorial. Kemudian, Sahabat Guru dapat mengarahkan siswa kembali ke kegiatan inti.

Lembar Kerja Siswa Kegiatan 4
Ayo Menggambar Binatang!
Gambarlah satu karakter binatang di dalam kotak berikut ini! Bayangkan binatang itu seolah-olah bisa berbicara, lalu berilah satu dialog kepadanya!
Nemo Berbicara

Paraf Orang TuaNilai GuruCatatan Guru








Demikian pembahasan mengenai Menggambar Karakter Binatang. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Seni Teater Kelas IV Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 2:26 PM

Mendongeng untuk Melatih Gestur dan Gerak Binatang

Pada kegiatan ini sahabat Guru akan mengajak siswa mendongeng dengan fokus mengenalkan atau melatih gestur dan gerak binatang. Selain itu, siswa juga akan diajak merangkai imajinasi mengenai satu karakter binatang. Siswa tidak diharuskan menulis cerita khayalannya, tetapi menyampaikannya secara lisan dalam bentuk dialog-dialog. Suara binatang juga tak kalah pentingnya seperti suara auman, jeritan, lolongan, dan siulan. Demikian pula dengan bunyi-bunyian alami seperti bunyi air hujan, halilintar, badai, dan ombak.

Tujuan kegiatan ini adalah siswa dapat menceritakan ulang dongeng secara imajinatif, dan dengan cara dipentaskan, memperluas daya fantasi, tentang binatang yang sedang diamati, ditiru dan ditampilkan oleh dirinya.

Sebelum melakukan pembelajaran inti, Sahabat Guru bisa melakukan kegiatan pembukaan berikut ini. Tujuannya adalah untuk menggerakkan tubuh dan mengolah suara siswa. Tubuh dan suara dapat dipakai untuk mengekspresikan peran. Oleh karena itu, tubuh perlu latihan bergerak. Suara juga perlu dilatih untuk membentuk kemampuan vokal yang bagus.
  1. Setelah siswa membentuk formasi melingkar dan mempunyai ruang gerak yang leluasa, Sahabat Guru bisa memandu siswa melakukan gerakan seperti senam.
  2. Setelah itu, pandulah siswa mengucapkan huruf vokal: a, i, u, e, dan o.
  3. Mintalah siswa secara bergiliran mengucapkan satu kata yang ditirukan oleh teman-temannya yang lain.
  4. Ajaklah siswa melakukan permainan dramatisasi binatang. Siswa memperagakan gerak tubuh binatang pilihannya di hadapan temannya. Jika setuju, temannya itu akan menirukan gerak tubuh binatang yang sama, lalu memperagakan ulang ke temannya yang lain. Akan tetapi, jika tidak setuju, temannya itu harus memperagakan gerak tubuh binatang yang lain. Begitu seterusnya sampai semua siswa mendapat giliran.
  5. Putarlah lagu-lagu yang populer di kalangan siswa sambil bergerak bebas agar suasana rileks.

Setelah melakukan kegiatan pembukaan, Sahabat Guru bisa melakukan kegiatan inti sebagai berikut.
  1. Pastikan siswa masih ada dalam formasi melingkar.
  2. Mintalah siswa memilih dua binatang yang disukainya seperti pada Kegiatan 2. Selanjutnya, pandulah siswa untuk menciptakan karakter binatang pilihannya dalam imajinasinya berdasarkan ciri-ciri, habitat, kebiasaan, dan cerita yang khas dari binatang tersebut.
  3. Bimbinglah siswa untuk mengembangkan imajinasinya. Jika perlu, Sahabat Guru dapat meminta siswa menulis poin-poin pentingnya.
  4. Tunjuklah siswa secara acak untuk maju ke tengah lingkaran, mintalah siswa tersebut untuk mendongeng berdasarkan hasil imajinasinya dengan disertai gerak tubuh dan pantomim.
Jika ada siswa yang kesulitan berimajinasi dan mengembangkan dongeng binatang, Sahabat Guru dapat menganjurkan siswa untuk membaca cerita fabel, misalnya Kancil dan Buaya, Persahabatan Monyet dan Kelinci, Keledai Pemalas, atau yang lainnya. Cerita-cerita tersebut diharapkan dapat menginspirasi siswa untuk berimajinasi dan mengembangkan dongeng. 

Jika ada siswa yang kesulitan mengekspresikan dirinya, terutama saat berpantomim, Sahabat Guru dapat memberikan referensi mengenai pantomim melalui internet atau media lainnya. Ajaklah siswa berkreasi bebas berdasarkan referensi tersebut. Kemudian, Sahabat Guru dapat mengarahkan siswa kembali ke kegiatan inti.

Lembar Kerja Siswa Kegiatan 3
Ayo Mendongeng!
Bekerjalah dengan temanmu! Bacalah cerita berikut ini dengan nyaring!Temanmu akan memperagakan ekspresi sesuai dengan isi cerita. Setelah itu, mintalah temanmu membaca nyaring sementara kamu memperagakan ekspresi.
Nemo dan Pari
Suatu hari, hujan turun dengan lebat. Petir sambar-menyambar. Ombak air laut semakin menghempas kencang. Ikan Nemo hampir saja terbawa derasnya air laut.

“Tolong! Tolong aku!” teriak Nemo.

Untung saja ikan Pari Manta dapat menyelamatkannya. 

“Nemo, jangan bermain saat air laut sedang ganas begini!”

“Iya, Pari Manta. Aku tadi sedang mencari temanku. Terima kasih sudah menyelamatkanku!”

“Ayo, segera berlindung, Nemo!”

Lalu, mereka berdua berlindung bersama

Berikan tanda centang (✓) pada jawaban yang kamu pilih!
Apakah temanmu bisa berekspresi sesuai cerita?
YaTidak



Paraf Orang TuaNilai GuruCatatan Guru








Demikian pembahasan mengenai Mendongeng Untuk Melatih Gestur dan Gerak Binatang. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Seni Teater Kelas IV Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 2:04 PM

Melakukan Pantomim Binatang

Pada pembelajaran Seni teater Kelas IV Sekolah Dasar Kurikulum Merdeka terdapat kegiatan Melakukan Pantomim Binatang. Tujuan kegiatan pembelajaran ini adalah siswa dapat melakukan improvisasi dengan gestur-gestur komikal binatang hingga berekspresi dengan teknik pantomim binatang. Berikut ini penjelasan mengenai Melakukan Pantomim Binatang

Kata pantomim berasal dari bahasa Latin, yaitu pantomimus yang berarti meniru segala sesuatu. Pantomim merupakan suatu pertunjukan teater tanpa kata-kata atau dialog yang penampilannya lebih mengandalkan pada gerak tubuh, ekspresi wajah, dan biasanya diiringi dengan musik pendukung.

Bagi peserta didik yang ingin berlatih seni bermain pantomim, terdapat beberapa hal yang perlu dilatih agar bisa menjadi seorang pantomim yang baik. Berikut ini adalah latihan-latihan yang harus dilakukan bagi seorang pantomim pemula:

Melatih kelenturan tubuh
Seorang pantomim akan menirukan suatu kegiatan atau aktivitas dengan mengandalkan gerak tubuh. Maka dari itu, kita harus melatih kelenturan agar otot-otot tubuh dapat bergerak dengan fleksibel. Tahap pelenturan dilakukan dengan melenturkan seluruh persendian tubuh dan peregangan urat-urat sendi dari mulai kaki, pinggang, pinggul tangan, bahu, dan sekitar kepala.

Pemanasan
Tahap pemanasan dilakukan setelah otot-otot dan persendian tubuh lentur dan siap untuk bergerak sebebas mungkin. Latihan gerakan yang dilakukan meliputi latihan gerak-gerak stakato (gerakan patah-patah) dan legato (gerak lemah gemulai atau mengalir). Untuk itu, Sobat SMP bisa mencoba berlatih gerakan-gerakan ringan seperti seolah-olah memegang cermin ataupun berpura-pura mengangkat gelas.

Ekspresi wajah
Selain dari gerak tubuh, ekspresi wajah juga tak kalah penting. Seorang pantomimers yang baik harus bisa mengekspresikan raut wajah yang cocok dengan sebuah kondisi yang sedang ia mainkan. Oleh karena itu, salah satu cara latihannya adalah dengan mencontohkan berbagai ekspresi seperti sedih, gembira, marah, kecewa, malu, dan sebagainya.
Pantomim Binatang
Permainan Charade Pantomime
Charade merupakan permainan berkelompok, dimana satu kelompok terdapat minimal dua orang yang bermain. Pada permainan Charade ini salah satu orang menjadi peraga yang memperagakan sesuatu dengan cara pantomim, yaitu dengan gerak tubuh, mimik wajah, atau isyarat tanpa membuka mulut atau bersuara dalam waktu yang ditentukan. Selain peraga, ada juga siswa penebak, yaitu menebak apa yang telah diperagakan oleh si peraga dengan cara mengungkapkannya secara lisan.

Sahabat Guru dapat melanjutkan permainan dasar pantomim dengan permainan charade pantomime. Prosedurnya adalah sebagai berikut.
  1. Bentuklah kelompok kecil dengan anggota maksimal empat orang.
  2. Berilah tiap kelompok sepuluh frasa yang terkait dengan kegiatan sehari-hari, aktivitas binatang, dan/atau peristiwa alam seperti memasak nasi goreng, harimau berlari, dan banjir bandang.
  3. Tunjuklah satu siswa sebagai peraga untuk memperagakan frasa yang diberikan Sahabat Guru, lalu mintalah anggota kelompok yang lain untuk menebaknya. Anggota kelompok yang berhasil menebak lantas berganti peran menjadi peraga. Begitu seterusnya sampai semua anggota kelompok pernah menjadi peraga atau frasa yang diberikan habis.
  4. Setelah mendapatkan keahlian meniru binatang, arahkan siswa untuk melakukan pantomim binatang. Ajaklah siswa untuk menggabungkan gerak tubuh binatang dengan gerak pantomim. Berilah waktu maksimal 2 menit kepada tiap siswa untuk melakukan pantomim binatang di depan kelas

Pada permainan pantomim dongeng ini, siswa diajak untuk menceritakan kembali karakter binatang pilihannya yang meliputi tempat kelahiran, tempat tinggal, kebiasaan sehari-hari, dan cerita khas karakter binatang tersebut dalam gerak pantomim. Pada tahap ini, siswa diminta berdiri di depan kelas untuk melakukan pantomim sesuai dongeng yang telah diciptakannya pada permainan drama suara (theatre of the mind). Tahapan permainan ini dipaparkan sebagai berikut.
  1. Pantomim Biografi Binatang. Siswa diarahkan untuk memperkenalkan biografi binatang yang diperankannya dalam gerak pantomim. Biografi itu meliputi tempat kelahiran, masa kecil, orang tua, tumbuh kembang, hobi, dan sifat karakter binatang.
  2. Pantomim Ruang Tinggal Binatang. Siswa diarahkan menunjukkan habitat binatang hanya dengan menggunakan gerak dan simbol tubuhnya untuk menggambarkan cuaca, musim, dan kondisi alam di habitat binatang.
  3. Pantomim Kejadian Alam di Habitat Binatang. Siswa diarahkan agar dapat mengekspresikan peristiwa alam melalui gerak pantomim, misalnya: ledakan gunung berapi, sambaran petir, atau kebakaran hutan yang memaksa binatang pergi berlindung ke tempat yang aman.
  4. Pantomim Lingkungan Pertemanan Binatang. Siswa diarahkan untuk menunjukkan cerita keakraban dan pertemanan antarspesies dalam satu habitat melalui gerak pantomim

CONTOH FRASA UNTUK PERMAINAN CHARADE PANTOMIME
Aktivitas BinatangKegiatan Sehari-HariPeristiwa Alam
Ular memakan burungMenjemur pakaianBanjir di pagi hari
Monyet memanjat pohonTentara berbarisOmbak pantai yang besar
Gajah tidurMemasak telur mata sapiAngin topan
Burung memakan biji-bijianIbu sedang menjahit bajuGunung meletus
Bunglon memakan lalatMendayung perahu di lautMusim panas yang menyengat
Elang terbang di langitPetani sedang panenHalilintar saat hujan
Buaya tidur di sungaiPenjual nasi pecel pada pagi hariEmbun di atas daun
Rusa berlari di hutanMain sepak bola di gangHujan es pada sore hari
Kucing tidur di pagarMemancing leleMalam hari yang dingin
Burung hantu di atapIkut nenek ke pasar Tsunami yang menghancurkan kota

Demikian pembahasan mengenai Melakukan Pantomim Binatang. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Seni Teater Kelas IV Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 1:54 PM

Mengimitasi Gerak dan Suara Lingkungan Sekitar

Pada kegiatan kali ini bertujuan untuk mengaktifkan dan menggunakan energi motorik siswa, terutama dalam gerak tubuh dan suara. Kegiatan ini ditujukan untuk merangsang daya imajinasi pemeranan siswa melalui gerak tubuh dan suara. Adapun karakter yang diimajinasikan siswa adalah binatang, tumbuhan, dan alam.

Pada kegiatan ini siswa akan mengimitasi atau meniru gerak dan suara binatang dan peristiwa alam. Peniruan ini disesuaikan dengan kemampuan psikis siswa kelas IV sekolah dasar yang pada dasarnya sudah cermat melakukan pencerminan terhadap apa pun yang dilihat, didengar, dan diamatinya. Peniruan tersebut kemudian akan dikembangkan dengan cara menerapkannya pada unsur dasar pembentuk teater, yaitu tubuh dan suara.

Guru akan mengajak siswa bermain dengan memanfaatkan gerak tubuh dan suaranya secara maksimal melalui permainan mengimitasi gerak binatang dan tumbuhan, suara binatang dan tumbuhan, serta suara-suara peristiwa yang ada di alam. Hal ini selaras dengan daya motorik siswa kelas IV sekolah dasar yang relatif kuat dan aktif untuk digunakan dalam kegiatan olah tubuh yang membutuhkan energi yang cukup banyak.
Gerakan Hewan
Setelah melakukan kegiatan pembukaan, Guru bisa melakukan kegiatan inti sebagai berikut.
  1. Pastikanlah siswa masih ada dalam formasi melingkar.
  2. Berikanlah gambar binatang kepada setiap siswa, lalu mintalah mereka menebak dan memperagakan gerak tubuh dan suara binatang tersebut. Lakukan sampai semua siswa mendapat giliran.
  3. Ajaklah siswa untuk memperagakan semua gerak tubuh dan suara binatang yang sudah tertebak secara rampak dalam waktu bersamaan.
  4. Selanjutnya, mintalah siswa meniru gerak tumbuhan, misalnya pohon kelapa yang tertiup angin, bunga mawar yang mekar, dan putri malu yang menutup daunnya saat disentuh. Sahabat Guru juga boleh sekaligus memperkenalkan nama-nama Latin tumbuhan tersebut kepada siswa setelah berkonsultasi dengan guru IPA.
  5. Dengan teknik tablo yang diiringi musik, ajaklah siswa untuk memperagakan gerak tumbuhan yang sudah tertebak. Putarlah musik, lalu hentikan secara acak sambil meminta siswa melakukan pose gerak tumbuhan tertentu.
  6. Setelah itu, pandulah siswa mengamati contoh peristiwa alam dengan menunjukkan gambar atau memutar video yang berisi peristiwa alam seperti hujan, angin, badai, ombak, dan halilintar. Berilah semangat kepada siswa untuk mengolah dan memaksimalkan suaranya sebagai media ekspresi peniruan, misalnya dengan pertanyaan: “Siapa yang bisa meniru suara petir yang menggelegar?” dan “Siapa yang bisa meniru suara badai?”.
  7. Bentuklah barisan orkestra suara dari peristiwa alam. Pada tahap ini, Sahabat Guru bertindak sebagai komposer beragam suara-suara tersebut. Sebagai contoh, barisan orkestra suara tersebut terdiri atas barisan suara hujan, angin, badai, ombak, dan halilintar. Kemudian, tunjuklah barisan tertentu untuk mengeluarkan suara alam sesuai barisannya

Daya imajinasi siswa tidak akan keluar secara maksimal apabila siswa tidak merasa rileks dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Siapkanlah ruangan yang relatif luas sehingga siswa leluasa bergerak dan merenggangkan anggota tubuhnya.

Jika siswa kesulitan mengingat gerak tubuh dan suara binatang, gerak tanaman, serta suara peristiwa alam, Sahabat Guru dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk keliling sekolah terlebih dahulu untuk mengenali jenis-jenis tanaman. Sahabat Guru juga boleh mengajak siswa mengeksplorasi lingkungan di luar sekolah, misalnya ke taman kota, kebun binatang, atau pantai.

Berilah waktu yang cukup kepada siswa untuk mengamati gerak tubuh dan suara binatang, gerak tumbuhan, serta suara dari peristiwa alam. Siswa boleh mendokumentasikannya dalam bentuk video atau rekaman suara. Kemudian, Sahabat Guru dapat mengarahkan siswa kembali ke kegiatan inti
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 10:33 AM

Bermain Peran dari Kehidupan Sehari-Hari

Drama adalah potret kehidupan manusia. Banyak pementasan drama yang menyajikan konflik kehidupan sehari-hari. Penonton seolah-olah melihat kejadian asli dalam masyarakat yang direka ulang. Sebelum aktor dan aktris bermain peran di atas panggung, mereka telah melalui banyak persiapan. Aktor dan aktris yang baik adalah seniman yang dapat memanfaatkan potensi dirinya. Potensi tersebut adalah potensi akal, vokal, dan jiwa. Kemampuan memanfaatkan diri itu tentu tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus ditempa dengan giat berlatih.

Guru dapat membantu siswa memilih peran yang tepat dengan membuat daftar yang berisi inventaris watak pelaku yang harus dibawakan, baik secara psikologis maupun sosiologis. Watak pelaku harus dirumuskan secara jelas. Seorang aktor dan aktris harus mampu mengekspresikan tokoh lain yang akan dibawakan. Dalam berperan, hendaknya aktor dan aktris membawakan peran secara alamiah dan wajar serta sesuai dengan tipe, gaya, jiwa, dan tujuan pementasan.
Drama
A. Latihan Kepekaan Suara
Untuk melatih kepekaan suara, Sahabat Guru dapat melakukan permainan berikut ini.

1. Ritme dan Ketukan
Kegiatan pertama dalam permainan ritme dan ketukan berupa permainan irama dan tepuk tangan. Mintalah siswa untuk membentuk kelompok sebanyak lima orang. Masing-masing kelompok duduk melingkar dengan kaki yang diluruskan. Awalnya, persilakan siswa untuk bertepuk tangan dan menciptakan irama atau ketukan yang khas. Kemudian, ajaklah siswa menepuk bagian tubuhnya yang lain, misalnya lengan, atau menghentakkan kaki. Siswa diharapkan dapat membentuk irama ketukannyamasing-masing hingga mendapatkan irama yang beragam.

Masing-masing siswa memiliki keunikan ketukan atau ritme yang berbeda-beda.Saat seorang siswa merasa ketukannya sudah menjadi bagian dari ekspresi yang diciptakannya, mintalah siswa itu menyebut kata A. Artinya, itu adalah ketukan  tepuk tangan A, begitu juga dengan yang lainnya. Apabila sudah mendapatkan ketukan ekspresinya, siswa menyebutkan huruf selanjutnya: B, C, D, E, dan seterusnya.

Siswa tercepatlah yang akan menembak ketukannya kepada siswa lain. Misalnya, apabila siswa A melemparkan tepuk tangannya kepada siswa B, berikutnya B harus mengucapkan A dengan keras. Siswa B harus menambahkan ketukannya menjadi AB. Kemudian, jika siswa B ingin melemparkan tepuk tangannya kepada siswa C, siswa B harus mengucapkan A dan B dengan keras, sedangkan siswa C harus menjadikan tepuk tangannya ABC. Para siswa diharapkan bisa secara konsisten menjaga ketukannya masing-masing, boleh dikurangi atau dilebihkan, misalnya menjadi hanya A dan B, bahkan bisa juga menjadi C dan D. Permainan ini berjalan tergantung pada kepekaan dan timbal balik antarsiswa.

Kegiatan kedua adalah konduktor dan orkestra. Bagilah siswa yang ada di kelas menjadi tiga kelompok atau lebih, tergantung dari jumlah siswa yang ada didalam kelas. Tiap kelompok minimal terdiri atas sepuluh siswa. Selanjutnya, Guru menetapkan satu orang sebagai konduktor yang pertama. Konduktor tersebut mempersilakan sepuluh siswa menciptakan enam karakter suara. Ada dua orang yang memiliki karakter suara yang berbeda-beda. Sebagai contoh, dua orang bersuara seperti lebah, dua orang bersuara seperti harimau, dan dua orang lainnya bersuara seperti petir.

Tugas konduktor adalah membuat suara-suara tersebut terdengar harmonis. Konduktor dapat memberi instruksi kepada anggotanya untuk mengeluarkan suara panjang atau pendek. Konduktor juga dapat membuat suara bersahut-sahutan. Konduktor menggunakan enam karakter suara yang berbeda itu seperti sedang mengatur paduan suara di dalam orkestra. Berilah waktu tampil konduktor selama tujuh menit, kemudian siswa yang lain akan bergantian mengambil peran sebagai konduktor.

Permainan ini dapat dijadikan sebagai awalan untuk memulai latihan teater, saat berada di tengah-tengah latihan, sebagai intermeso, atau mengakhiri latihan. Permainan ini melatih kekompakan dan kreativitas dalam mengatur irama musik. Selain itu, permainan ini juga melatih kemampuan musikal siswa.

Kegiatan ketiga adalah pemimpin dan pengikut. Sahabat Guru, bagilah siswa ke dalam kelompok-kelompok beranggota lima orang. Tiap kelompok kemudian menentukan pemimpin yang berada di tengah lingkaran, sedangkan empat pengikutnya berada di kanan, kiri, belakang, dan depan pemimpin. Pengikut yang berada di depan pemimpin berhadap-hadapan dengannya.

Pemimpin kemudian mengeluarkan suara dan bunyi serta melakukan gerakan yang diciptakannya sendiri. Suara dan bunyi serta gerakan sepenuhnya adalah kebebasan dari pemimpin. Pengikut yang berada di samping kanan, kiri, belakang, dan  depan pemimpin mengikuti apa pun yang dilakukannya, baik suara dan bunyi maupun gerakan. Pemimpin tidak hanya diam di tempat, tetapi juga mengubah suara sekaligus mengubah arah hadap dan arah berjalan, boleh juga melakukan putaran 90–180 derajat. Selama lima menit sekelompok pengikut mengikuti arah gerak pemimpin selama lima menit, lalu pemimpin diganti sehingga semua anggota kelompok pernah menjadi pemimpin.

2. Melodi
Permainan melodi mempunyai dua kegiatan. Kegiatan pertama adalah penyanyi dan penari. Sahabat Guru, bagilah siswa ke dalam kelompok-kelompok beranggota lima orang. Di dalam tiap kelompok, ada satu orang yang berperan menjadi penyanyi. Penyanyi tersebut bertugas menyanyi dengan nada-nada yang dengan bebas diciptakan olehnya. Sementara itu, empat anggota lainnya menari dalam formasi lingkaran. Selanjutnya, penyanyi memilih satu orang di dalam kelompoknya untuk menggantikan posisinya.

Permainan ini dilakukan secara bergantian. Artinya, saat satu orang menjadi penyanyi, maka empat orang lainnya menjadi penari. Para penari bergerak sesuai dengan ketukan ataupun irama yang dinyanyikan oleh penyanyi.Kegiatan kedua dalam permainan melodi ini adalah musik dan gerak melingkar. Sahabat Guru boleh memutar lagu apa pun, tetapi dianjurkan untuk memutar musik yang sifatnya ritmis dan tanpa lirik, hanya ketukan saja. Dalam permainan ini, tiap siswa bebas bergerak, tetapi harus diperhatikan bahwa tiap gerak yang dilakukannya hanya boleh dilakukan dengan gerak melingkar. Hal itu dapat dicoba pada leher, lengan, pinggul, dan bagian tubuh lainnya yang memiliki sendi.

3. Bunyi dan Gerak
Permainan bunyi dan gerak mempunyai tiga kegiatan. Kegiatan pertama adalah improvisasi suara. Sahabat Guru, bagilah siswa ke dalam kelompok-kelompok beranggota lima orang. Dua anggota menjadi sumber suara, sedangkan tiga lainnya menjadi peraga suara. Apabila sumber suara mengeluarkan suara atau bunyi, misalnya suara binatang, suara angin, suara alam, atau bunyi sirene, para peraga suara harus meresponsnya. Peraga suara melakukan gerakan dari suara atau bunyi apa pun yang dikeluarkan oleh sumber suara.

Kegiatan kedua adalah ingatan emosi terhadap suara. Sahabat Guru, bagilah siswa ke dalam kelompok-kelompok seperti latihan sebelumnya, tetapi kegiatan kali ini difokuskan pada kemampuan siswa mengingat suara-suara yang dikeluarkan oleh dirinya sendiri atau suara-suara yang didengarnya di lingkungan sekitar, misalnya rumah, sekolah, sawah, atau jalan raya. Asal suara dapat dibatasi dari kegiatan sehari-hari, misalnya bangun dari tempat tidur, bertamu di ruang tamu, memasak di dapur, cuci muka di kamar mandi, belajar di sekolah, perjalanan pulang dari sekolah ke rumah, dan sebagainya.

Kegiatan ketiga adalah suara dan irama tubuh. Sahabat Guru, mintalah tiap-tiap siswa untuk mendengarkan suara dari tubuh mereka. Pada kegiatan kali ini, siswa dilatih untuk fokus pada irama yang dihasilkan tubuh mereka masing-masing, misalnya suara detak jantung atau langkah kaki yang sedang berjalan cepat. Siswa memilih satu irama, lalu perlahan-lahan memperbesar suaranya sambil ditirukan suara mulut. Suara tiruan itu kemudian diubah jadi bentuk gerakan sesuai ketukan irama.

4. Bunyi dan Napas
Permainan bunyi dan napas mempunyai tiga kegiatan. Kegiatan pertama adalah bernapas pelan dan dalam, lalu pelan-pelan berteriak. Sahabat Guru, latihan kali ini dilakukan secara perseorangan. Mintalah tiap-tiap siswa mengambil napas perlahan-lahan melalui lubang hidung kanan, lalu diembuskan dari lubang hidung kiri, begitu juga sebaliknya. Saat mengambil napas,siswa pelan-pelan menyuarakan bunyi  /u/ dan saat mengembuskan napas, siswa menyuarakan bunyi /o/ dan /a/, dari 
pelan hingga lantang.

Kegiatan kedua adalah bernapas cepat dan berteriak. Sahabat Guru, mintalah siswa untuk menghirup udara ruangan sebanyak-banyaknya dalam hitungan cepat, lalu diembuskan melalui mulut dengan mengeluarkan bunyi /o/ dan /a/ dengan sangat keras. Pada tahap kedua, mintalah siswa menekan lantai saat menghirup udara, lalu meloncat saat mengembuskan udara sambil meneriakkan bunyi /o/ dan /a/.

Kegiatan ketiga adalah bernapas dan mengeluarkan suara pengganti angka. Sahabat Guru, kini siswa diharapkan sudah terlatih mengatur napas. Pada kegiatan kali ini, mintalah siswa membentuk formasi melingkar dalam satu kelompok kecil. Siswa kemudian mulai berhitung dengan bernapas cepat, mulai dari huruf A, B, C, dan seterusnya sampai formasi habis. Pada lingkaran kedua, bunyi huruf diganti menjadi ekspresi suara, misalnya suara binatang, suara alam, bunyi pabrik, bunyi  kendaraan, dan lain-lain. Selanjutnya, lakukanlah uji coba dengan mengeluarkan bunyi huruf, misalnya F, G, H, I, dan J, untuk menciptakan harmoni. Lakukanlah kegiatan ini sampai membentuk kalimat seperti “aku makan nasi” yang diubah jadi suara.

Sumber : Buku Seni Teater Kelas IV Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 1:39 PM

Bermain Peran Menjadi Binatang dan Peristiwa Alam

Pantomim berasal dari bahasa Latin, pantomimus, yang berarti ‘meniru segala sesuatu’. Pantomim adalah salah satu cabang ekspresi dalam seni teater, yaitu teater tanpa kata-kata yang mengutamakan teknik gerak dan ekspresi wajah.

Riasan cat putih yang khas di wajah pemain pantomim dimaksudkan untuk menyoroti ekspresi dan mimik wajahnya sehingga terlihat jelas oleh penonton. Pantomim sama sekali tidak menggunakan dialog dan suara sehingga ekspresi wajah dan tubuh harus tegas untuk memunculkan imajinasi penonton. Salah satu teknik dasar pantomim adalah dengan melakukan imitasi objek.

A. Permainan Drama Suara (Theatre of the Mind)
Pada permainan drama suara (theatre of the mind) ini, siswa diajak untuk menciptakan dunia dongeng berdasarkan karakter binatang pilihannya. Dunia dongeng itu meliputi tempat kelahiran, tempat tinggal, kebiasaan sehari-hari, dan cerita khas karakter binatang tersebut. Pada tahap ini, siswa diharapkan hanya duduk dan tidak banyak bergerak, cukup dengan menggerakkan dua tangan sambil mendongeng secara lisan. Tujuannya agar dongeng yang disampaikan secara lisan dapat membentuk imajinasi melalui kegiatan menyimak. Tahapan permainan ini dipaparkan sebagai berikut.
Teater
1. Penggambaran Biografi Binatang
Penggambaran biografi binatang meliputi tempat kelahiran, masa kecil, orang tua, tumbuh kembang, hobi, dan sifat/karakter binatang.

2. Penggambaran Ruang Tinggal Binatang
Penggambaran ruang tinggal binatang meliputi habitat binatang, misalnya di sungai, gunung, sabana, atau padang pasir. Siswa juga dapat membayangkan kondisi habitat pada waktu atau musim yang berbeda, misalnya pagi hari, malam hari, musim semi, dan lain-lain.

3. Penggambaran Kejadian Alam di Habitat Binatang
Siswa didorong agar dapat menceritakan berbagai peristiwa alam yang sesuai dengan habitatnya, misalnya banjir yang memaksa binatang tersebut lari ke daerah dataran tinggi atau tsunami yang menyebabkan ikan-ikan besar terdampar di pesisir pantai.

4. Penggambaran Lingkungan Pertemanan Binatang
Siswa diharapkan dapat mengimajinasikan binatang-binatang lain yang sehabitat dengan binatang pilihannya. Dari situ, siswa dapat menceritakan keakraban dan kesetiakawanan antarspesies dalam satu habitat.

B. Permainan Pantomim Dongeng
Pada permainan pantomim dongeng ini, siswa diajak untuk menceritakan kembali karakter binatang pilihannya yang meliputi tempat kelahiran, tempat tinggal, kebiasaan sehari-hari, dan cerita khas karakter binatang tersebut dalam gerak pantomim. Padatahap ini, siswa diminta berdiri di depan kelas untuk melakukan pantomim sesuai dongeng yang telah diciptakannya pada permainan drama suara (theatre of the mind). Tahapan permainan ini dipaparkan sebagai berikut.

1.Pantomim Biografi Binatang
Siswa diarahkan untuk memperkenalkan biografi binatang yang diperankannya dalam gerak pantomim. Biografi itu meliputi tempat kelahiran, masa kecil, orang tua, tumbuh kembang, hobi, dan sifat karakter binatang.

2. Pantomim Ruang Tinggal Binatang
Siswa diarahkan menunjukkan habitat binatang hanya dengan menggunakan gerak dan simbol tubuhnya untuk menggambarkan cuaca, musim, dan kondisi alam di habitat binatang.

3. Pantomim Kejadian Alam di Habitat Binatang
Siswa diarahkan agar dapat mengekspresikan peristiwa alam melalui gerak pantomim, misalnya: ledakan gunung berapi, sambaran petir, atau kebakaran hutan yang memaksa binatang pergi berlindung ke tempat yang aman.

4. Pantomim Lingkungan Pertemanan Binatang
Siswa diarahkan untuk menunjukkan cerita keakraban dan pertemanan antarspesies dalam satu habitat melalui gerak pantomim.

C. Persiapan Fisik Prapentas Perseorangan
Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan fisik tiap siswa sebelum melakukan pementasan. Siswa diajak melatih dan mempersiapkan dengan baik kebutuhan alat pentasnya yang paling mendasar, yaitu tubuhnya. Rangkaian persiapan fisik ini dipaparkan sebagai berikut

1. Persiapan Otot
Mintalah siswa untuk mengambil jarak satu sama lain agar dapat bergerak dengan leluasa. Kemudian, pandulah siswa untuk mengangkat benda apa pun secara perlahan-lahan agar dapat merasakan bahwa otot dan persendiannya bekerja dengan baik. Setelah itu, mintalah siswa melakukan gerakan mengangkat benda imajiner. Tujuannya agar siswa dapat mengingat tiap otot dan sendi yang bekerja saat melakukan gerakan mengangkat.

2. Jalan Lambat
Pada kegiatan ini, ajaklah siswa berjalan dengan sangat perlahan sambil membayangkan perjalanan mereka dari gerbang sekolah ke kelas. Selanjutnya, mintalah siswa melakukan gerakan melangkah satu kaki secara perlahan, jadi saat kaki kanan diangkat, kaki kiri tetap menjejak lantai.

3. Jalan Kepiting
Pada kegiatan ini, ajaklah siswa berjalan perlahan dengan satu kaki di atas dan satu kaki di bawah, lalu pelan-pelan diubah menjadi berjalan menyamping seperti kepiting. Saat berjalan menyamping, pastikan ruang yang dipakai relatif luas sehingga siswa tidak menabrak temannya yang lain.

4. Jalan Monyet
Pada kegiatan ini, arahkan siswa untuk menurunkan tangannya sampai menyentuh lantai. Mintalah siswa membayangkan dirinya seolah-olah menjadi monyet yang berjalan secara perlahan.

5. Jalan Unta
Pada kegiatan ini, mintalah siswa untuk menggerakkan kaki kanan bersamaan dengan tangan kanan dan kaki kiri bersamaan dengan tangan kiri. Saat kaki kanan dan tangan kanan bergerak maju, kaki kiri dan tangan kiri siap-siap bergerak maju.

6. Jalan Gajah
Pada kegiatan ini, ajaklah siswa bergerak secara menyilang, yaitu kaki kanan bergerak bersamaan dengan tangan kiri dan kaki kiri bergerak bersamaan dengan tangan kanan.

7. Jalan Kanguru
Pada kegiatan ini, ajaklah siswa untuk berdiri dengan sedikit jongkok sambil menarik tangan ke bagian belakang. Setelah itu, mintalah siswa meloncat ke depan seperti kanguru.

D. Persiapan Fisik Prapentas Berpasangan dan Berkelompok
Kegiatan ini ditujukan untuk melatih kemampuan bekerja sama siswa dengan temannya untuk melakukan gerakan tertentu.

1. Ombak Laut
Pada kegiatan ini, siswa diarahkan untuk memilih pasangan. Setelah itu, mintalah keduanya untuk duduk saling memunggungi, lalu berusaha berdiri tanpa bantuan tangan, hanya dengan memanfaatkan tenaga pinggang dan punggung dua orang yang saling berimpitan.

2. Karpet Bergulung
Pada kegiatan ini, mintalah sedikitnya sepuluh siswa untuk berbaring telentang di lantai. Perintahkan kesepuluh siswa tersebut untuk mengangkat tangannya ke atas sementara siswa lainnya bergerak di atas mereka menggunakan punggung badannya yang dipindahkan dari satu tangan ke tangan lainnya. Gerakan itu seolah-olah seperti orang yang sedang bergulung di atas karpet.

E. Persiapan Imajinasi dan Ingatan Prapentas
Selain kekuatan fisik, siswa juga dituntut memiliki daya imajinasi dan daya ingat terhadap banyak hal. Pada kegiatan ini, siswa diarahkan untuk melatih kepekaan dan ketajaman rasa, ingatan, dan daya fantasinya.

1. Ingatan Rasa
Pada kegiatan ini, siswa diminta untuk membawa bumbu makanan dasar seperti gula, garam, dan merica. Arahkanlah siswa untuk mengingat setiap rasa yang dicecapnya dengan satu gerakan khas. Oleh karena itu, setiap rasa memiliki gerakan yang berbeda-beda.

2. Imajinasi Hari Ini dan Esok
Pada kegiatan ini, mintalah siswa duduk di kursinya masing-masing tanpa meja di depannya. Perintahkan siswa untukmemejamkan mata dan menyimak baikbaik kata yang diucapkan Sahabat Guru. Selanjutnya, katakan secara perlahan apa saja kegiatan yang telah mereka lalui hari ini, mulai dari bangun tidur, mandi, sarapan, berangkat ke sekolah, hingga sampai di sekolah. Sebagai contoh, saat Sahabat Guru mengatakan bangun tidur, mintalah siswa untuk menggerakkan badannya seperti orang yang sedang bangun tidur tanpa bangkit dari kursinya. Sahabat Guru juga bisa mengatakan rangkaian kegiatan yang lain, misalnya membantu ibu memasak atau menyiapkan buku yang akan dibawa esok hari.

3. Ingatan terhadap Hari yang Mengesankan
Pada kegiatan ini, siswa diajak untuk mengingat hal-hal mengesankan yang terjadi dalam jangka waktu yang lebih lama, misalnya kejadian mengesankan dua tahun yang lalu. Tahap ini masih dilakukan sambil memejamkan mata dan menggerakkan tubuh tanpa bangkit dari kursi.

F. Permainan Prapentas
Permainan prapentas hendaknya Sahabat Guru lakukan agar siswa dapat mengembangkan kreativitasnya secara santai sambil melatih kemampuannya bekerja sama dengan teman. Beberapa permainan prapentas yang bisa Sahabat  Guru lakukan dipaparkan sebagai berikut. 

1. Tangan Hipnotis (untuk 2–3 Orang)
Tangan hipnotis adalah permainan yang dapat dilakukan oleh 2–3 orang siswa. Permainan ini dilakukan dengan cara satu siswa menjadikan telapak tangannya seperti cermin yang menghipnotis sehingga siswa yang lain mengikuti ke mana pun arah tangan itu bergerak.

2. Tangan Hipnotis (Berantai)
Dalam permainan tangan hipnotis ini, telapak tangan siswa yang terkena hipnotis dipakai untuk menghipnotis temannya yang lain. Demikian dilakukan berulangulang hingga membentuk rantai hipnotis seperti ular balon yang membesar.

3. Balon Tubuh (Bersamaan)
Permainan ini dapat dilakukan untuk melatih kemampuan bekerja sama siswa. Pada mulanya, siapkanlah balon yang telah ditiup, lalu lemparkan ke udara. Semua siswa bertanggung jawab agar balon itu tidak sampai menyentuh tanah.

4. Tarian Apel (Berpasangan)
Dua siswa yang berpasangan berhadap-hadapan mengimpit sebuah apel di kening mereka sambil diiringi musik bertempo sedang. Kedua siswa tersebut bertanggung jawab mempertahankan apel itu tidak jatuh sambil terus bergerak menari sesuai ritme musik yang diputar. Kedua siswa tersebut kemudian ditantang untuk memindahkan apel dari bagian belakang kepala mereka ke punggung hingga berakhir di antara kedua betis sambil bergerak menari.

5. Tarian Buku (Berpasangan)
Permainan ini dilakukan dengan menaruh buku di atas kepala siswa. Siswa bertanggung jawab menjaga buku itu tidak jatuh ke lantai sambil bergerak menari mengikuti ritme musik yang diputar bersama pasangannya.

6. Tarian Buku (Berkelompok)
Permainan ini dapat dilakukan secara bersama-sama dalam kelompok yang tidak terlalu besar. Dalam permainan ini, siswadiminta bekerja sama mengimpit buku dengan bahu dan berusaha agar buku itu tidak jatuh ke lantai. Dalam waktu bersamaan, siswa bergerak menari dengan tempo perlahan sesuai ritme musik yang diputar.

Sumber : Buku Seni Teater Kelas IV Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 7:57 AM