Soal Post Test Modul 1 Program Satuan Pendidikan yang Berdampak Pada Murid

Program sekolah seringkali berisi pengulangan program tahun sebelumnya, sekedar meniru apa yang dilakukan sekolah lain tanpa pemaknaan atas pemahaman atas konteks, atau hanya semata menjalankan instruksi dari pemerintah, sehingga tidak berdampak pada peserta didik.

Seluruh warga satuan seharus memahami untuk apa satuan pendidikan ini berdiri. Apa yang sebenarnya kita cita-citakan dan bagaimana cita-cita tersebut dapat membantu masyarakat mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Ada satu prinsip yang menjadi acuan dalam mengembangkan program yaitu realistis. Realistis bukan berarti pesimis, bukan juga berarti minim inovasi. Realistis artinya berangkat dari hal nyata dari apa yang sudah dipunya.
Program
Perubahan pendekatan berpikir kita memang terbiasa melihat kekurangan dari suatu situasi lebih dulu akibatnya kita jadi pesimis terhadap perubahan. Ingin mengembangkan program tapi dana tidak mencukupi, fasilitas tidak ada, SDM hanya sedikit dan tidak ada dukungan.

Nah sekarang pendekatan berpikir seperti itu harus diubah fokus kita harus digeser pada potensi yang ada. Perhatikan dengan seksama dan temukan hal-hal baik yang bisa dikembangkan di sekitar kita. Tampaknya sulit untuk mengembangkan program tapi ternyata guru dan tenaga kependidikan kompak dan saling mendukung murid bersemangat dan suka mencoba hal baru.

Banyak pihak yang bisa diajak kerjasamalangkah paling awal yang bisa dilakukan sekolah adalah menguatkan program yang sudah baik meningkatkan kebermaknaannya serta melibatkan lebih banyak pihak dalam pelaksanaannya. Tujuannya tentu saja agar peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang lebih kaya dan berdampak.

Program sekolah dirancang siapa seharusnya merasakan dampaknya paling besar. Seringkali peserta didik hanya menjadi objek dari sebuah program sekolah. Semua program sekolah dirancang dan dilaksanakan dari sudut pandang kita sebagai pendidik bukan dari mereka. Dalam pelaksanaannya peserta didik juga hanya mengikuti instruksi tanpa Pernahdidorong untuk berinisiatif.

Ketika menyusun program, meski sudah berkaitan dengan visi, misi dan tujuan sekolah, realistis, dan dirancang sedemikian rupa agar berdampak pada murid, ada kalanya program yang direncanakan tidak dapat dijalankan. Apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan program prioritas?

Ibu Dina menghadapi situasi dilematis dan perlu menentukan prioritas. Apakah sebaiknya Ibu Dina tetap menggunakan anggaran untuk perbaikan fasilitas toilet sekolah atau untuk perbaikan fasilitas pengelolahan sampah? Pada kasus tersebut kepala sekolah menghadapi dilema paradigma jangka pendek lawan jangka panjang.

Dalam situasi demikian bukan berarti hanya ada satu pilihan benar dan lainnya salah karena keduanya memiliki nilai kebenaran masing-masing. Namun tentu masing-masing pilihan memiliki konsekuensi yang perlu dihadapi. Maka sebagai pemimpin perlu sadar untuk melandaskan pengambilan keputusan pada tiga unsur yaitu berpihak pada murid, berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal, bertanggung jawab atas konsekuensi dari keputusan yang diambil.

Latihan Pemahaman
Memahami visi, misi dan tujuan sekolah menyebabkan kepala satuan pendidikan bisa…
Jawaban : Mendapatkan gambaran program yang perlu dirancang untuk mewujudkan misi.
Berikut ini yang tidak termasuk dalam 3 unsur yang menjadi landasan pengambilan keputusan seorang pemimpin satuan pendidikan adalah…
Jawaban : Cepat tanggap
Cerita Reflektif
Apa yang biasanya menjadi landasan Anda dalam merancang program di satuan pendidikan?
Jawaban : Berpihak kepada murid, nilai-nilai kebajikan dan bertanggung jawab.
Soal Post Test
1.Berikut ini adalah kerangka berpikir yang patut digunakan dalam pengambilan keputusan kecuali ...
A.Berpikir berdasarkan hasil akhir
B.Berpikir berdasarkan kewenangan
C.Berpikir berdasarkan peraturan
D.Berpikir berdasarkan rasa peduli
Pembahasan :
Jawaban : B. Berpikir berdasarkan kewenangan
2.Pak Doni melihat bahwa guru-guru tidak termotivasi untuk menjalankan program sekolah, padahal program yang dirancang ini akan berdampak besar bagi peserta didik. Pak Doni melihat hal ini disebabkan karena guru-guru belum memiliki pemahaman yang sama tentang visi, misi dan tujuan sekolah. Apa yang sebaiknya Pak Doni lakukan?
A.Menugaskan guru-guru untuk menghafal kalimat visi, misi dan tujuan sekolah
B.Mengundang guru untuk mendiskusikan pendapat dan perasaan mereka terkait visi, misi dan tujuan sekolah
C.Mencetak pernyataan visi, misi dan tujuan sekolah dan menempelkannya di tempat yang mudah terlihat
D.Membuat daftar berisi nama guru yang mendukung program sekolah dan guru yang menolak
Pembahasan :
Jawaban : B. Mengundang guru untuk mendiskusikan pendapat dan perasaan mereka terkait visi, misi dan tujuan sekolah
3.Pak Said, seorang kepala SD, menyadari bahwa minat membaca murid masih sangat rendah. Sayangnya sekolah tidak memiliki perpustakaan. Buku-buku pun tidak tersedia. Sebagai kepala sekolah merdeka, program terobosan yang sebaiknya dilakukan Pak Said adalah…
A.Menunggu program literasi pemerintah menjangkau sekolahnya
B.Mengusulkan pembangunan perpustakaan kepada pihak kecamatan
C.Melibatatkan orangtua membuat pojok literasi di tiap kelas
D.Menyampaikan situasi sekolah melalui media massa lokal
Pembahasan :
Jawaban : C. Melibatatkan orangtua membuat pojok literasi di tiap kelas


Demikian pembahasan mengenai Soal Post Test Modul 1 Program Satuan Pendidikan yang Berdampak Pada Murid Platform Merdeka Mengajar. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 12:31 PM

Soal Post Test Modul 3 Bahasa Kelas untuk Melakukan Aktivitas Pembelajaran

Classroom language adalah bahasa yang digunakan guru dan siswa untuk berkomunikasi dan berinteraksi dalam kelas, tanpa menggunakan bahasa ibu. Dengan demikian classroom language merupakan pengajaran bahasa Inggris dengan menggunakan bahasa Inggris. Kegiatan para guru yang sudah membiasakan berbahasa Inggris praktis dan mempraktekan ungkapan bahasa (Classroom Language) dapat memperlancar dan membangun kepercayaan diri mereka secara bertahap.

A. Bahasa Kelas untuk Mengulas Kembali Materi Sebelumnya
Beberapa contoh penggunaan classroom language berupa ungkapan yang digunakan dalam mengulas kembali materi sebelumnya antara lain.
  • Raise your hand if you stll remember our last lesson!
  • Where does the Frog live? Yes Andre good!
  • How about monkeys? Where do they live? Yes Bagas perfect!
  • Now, Where does the fish live? Yes Mia excellent!
  • What the biggest animal? Yes Aidhan correct!

Today We're going to learn about vegetables. Boys and Girls Let's review the last lesson. Look at this picture do you still remember what it is? Yes, Amil perfect! Where does it live? Yes Vino great! What does it eat? Maryam please? Good. Today we are going to learn about things in the bathroom.
Kelas Bahasa

B. Bahasa Kelas untuk Kegiatan Pembuka: Memberikan Pertanyaan Pemantik atau Elisitasi
Beberapa contoh penggunaan classroom language berupa ungkapan yang digunakan dalam kegiatan pembuka dan pertanyaan pemantiik antara lain :
  • Boys and girls look at this picture! What is it?. Yes fruits.
  • How many fruits are there in the picture? Yes three.
  • What are the colors of the fruits? Red, yellow and, green. Great
  • Do you know this fruit? How does it taste? What's your favorite fruit?
  • Class, look! I have a picture! What are they? Yes cats.
  • How many cats are there in the picture? Correct! three.
  • What color are they? How many legs do they have? Yes, four.
  • What is it? Yes, tail.
  • what do they eat? where do they live?

C. Bahasa Kelas untuk Memulai Pembelajaran Menggunakan Gambar
Tujuannya kegiatan ini adalah agar murid semakin terpapar terhadap bahasa yang dipelajari dan memiliki kesempatan untuk menangkap makna kosakata dalam konteks keseharian. Beberapa contoh penggunaan classroom language berupa ungkapan yang digunakan untuk memulai pembelajaran antara lain :
  • Everybody attention! Good job! Now look at the picture! What is the picture? Can you guess?
  • Apple. Say that again Amel! Yeah! It is an apple
  • Listen! Apple. It is an apple
  • Boys and girls repeat after me! It is an apple.
  • Good I like apples! Do you apples? Yes! Thumbs up! No, thumbs down.
  • Do you like apples? Yes say it! Yes I do.
  • Do you like apples? Yes I do! Good job!
  • Why do you like apples?

Latihan Pemahaman
Bahasa kelas yang diucapkan oleh guru ketika mengulas kembali materi sebelumnya adalah ...
Jawaban : Raise your hand if you still remember ourlast lesson!
Cerita Reflektif
Media belajar apa yang paling sering Anda pakai bersama murid saat belajar Bahasa Inggris?
Jawaban : media pembelajaran Bahasa Inggris yang sering digunakan adalah flashcard dan lagu.
Soal Post Test
1.Keterampilan membuka pelajaran yang harus guru tahu adalah mereviu materi-materi pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya. Hal ini dikarenakan sering kali materi yang diajarkan memiliki keterkaitan satu sama lain. Bahasa kelas yang bisa digunakan oleh guru dalam mereviu pelajaran sebelumnya adalah..
A.Okay, let's stop your work
B.Let's look again at what we have done today
C.Today we have learned about animals
D.Yes, that's great! That's all for today
Pembahasan :
Jawaban : B. Let's look again at what we have done today
2.Perhatikan bahasa kelas di bawah ini! Boys and girls! Look at this picture! What is it? How many fruits are there in the picture? What are the colors of the fruit? Do you know this fruit? How does it taste? What’s your favorite fruit? Bahasa kelas di atas bisa digunakan guru ketika ...
A.Memberikan pertanyaan pemantik/elisitasi
B.Pemberian koreksi atau umpan balik
C.Memberikan instruksi sederhana
D.Memberikan umpan balik positif
Pembahasan :
Jawaban : A. Memberikan pertanyaan pemantik/elisitasi
3.Memberikan umpan balik positif memiliki banyak manfaat dalam konteks pembelajaran, salah satunya adalah meningkatkan rasa percaya diri murid. Bahasa kelas berikut yang merupakan umpan balik positif adalah ...
A.We have ten more minutes
B.You did great on this one
C.How do you feel about today's lesson?
D.Say it again, please
Pembahasan :
Jawaban : B. You did great on this one

Demikian pembahasan mengenai Soal Post Test Modul 3 Bahasa Kelas untuk Melakukan Aktivitas Pembelajaran Platform Merdeka Mengajar. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 8:16 AM

Soal Post Test Modul 5 Upaya dan Refleksi Tindak Lanjut Observasi

Observasi kinerja membantu guru dan kepala sekolah untuk mengevaluasi dan merefleksikan proses pembelajaran di kelas. Saat observasi pada hari yang disepakati dengan atasan, guru tetap mengajar seperti biasa agar atasan dapat memahami aspek pembelajaran yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki.

Setelah observasi kinerja dilakukan, perlu ada tindak lanjut agar upaya perbaikan dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan fokus perilaku yang diharapkan. Lantas apa saja peran guru dan kepala sekolah dalam tindak lanjut observasi?

A. Peran Guru
1. Melakukan rencana tindak lanjut sesuai diskusi. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat menyusun rencana tindak lanjut adalah
  • Merefleksikan target perilaku yang ditunjukkan.
  • Merencanakan upaya tindak lanjut yang efektif dan tepat sasaran sebagai upaya perbaikan dari fokus perilaku yang sudah disepakati.
  • Melakukan rencana tindaklanjut sesuai diskusi pada rentang waktu yang telah disepakati
Observasi
2. Melakukan refleksi perubahan praktik berdasarkan rencana tindak lanjut. Hal ini bertujuan untuk:
  • Menggali dampak perbaikan baik kecil maupun besar dari upaya yang telah dilakukan.
  • Merefleksikan apakah rencana tindak lanjut yang disusun sudah efektif atau belum.

Peran Kepala Sekolah
1. Memberikan dukungan yang dibutuhkan selama guru melaksanakan tindak lanjut Dukungan bisa berupa:
  • Memberi motivasi dan semangat kepada guru agar dapat melakukan upaya perbaikan secara konsisten
  • Mengingatkan kembali tujuan tindak lanjut yang sudah disepakati serta fokus perilaku yang diharapkan.
  • Menyediakan waktu dan sumber daya yang diperlukan.
  • Menjadi pendengar yang baik ketika guru menghadapi berbagai rintangan saat melakukan upaya perbaikan.

2. Memandu guru berefleksi tentang tantangan yg dihadapi, upaya belajar dirinya, serta perubahan praktik yang dialami. Pada diskusi pasca tindak lanjut, hal yang dapat dilakukan adalah:
  • Menggali dampak praktik baik yang sudah diupayakan oleh guru selama waktu yang sudah disepakati.
  • Membantu guru berefleksi terhadap perubahan praktik berdasarkan rencana tindak lanjut apabila diperlukan.
Setelah menyelesaikan satu siklus peningkatan praktik kinerja, kepala sekolah bisa mendapatkan gambaran umum mengenai kondisi keseluruhan guru di sekolahnya. Gambaran umum tersebut bisa menjadi data yang bermanfaat untuk menyusun program pengembangan kompetensi guru.

Kebutuhan pengembangan kompetensi masing-masing guru mungkin saja sama atau berbeda dengan melihat gambaran kinerja guru secara menyeluruh bapak ibu dapat menyusun program pengembangan kompetensi guru sesuai kebutuhan mereka.

Kinerja tiap guru pasti beragam tapi mungkin saja ada kebutuhan pengembangan kompetensi yang sama. Misalnya saja di satuan pendidikan yang Bapak Ibu Pimpin setelah diobservasi kebanyakan guru menunjukkan kurangnya pemaham tentang pembajaran teriferensiasi. Oleh karena itu penguatan tentang metode belajar aktif menjadi fokus pengembangan kompetensi para guru.

Langkah berikutnya adalah menganalisis program apa yang bisa dilakukan untuk mengembangkan aspek tersebut. Proses analisis dapat dilakukan bersama wakil kepala sekolah untuk memperkaya perspektif dalam diskusi tentang program pengembangan kompetensi guru. 

Misalnya untuk program penguatan pembelajaran terdiferensiasi beberapa guru menyatakan adanya kebutuhan narasumber yang dapat berbagi praktik baik tentang topik tersebut. Jika dalam gugus terdapat beberapa sekolah yang sudah melaksanakkan pembelajaran terdiferensiasi bapak ibu dapat mengundang beberapa guru dari sekolah tersebut untuk berbagi praktik baik di komunitas belajar dalam sekolah.

Beberapa Kegiatan Pendampingan kepada Pendidik:
  1. Pendampingan atau pembinaan perorangan oleh Kepala satuan pendidikan
  2. Pelatihan pendidik di komunitas belajar.
  3. Pembelajaran mandiri melalui PMM
  4. Mengobservasi rekan sejawat.
  5. In House Training difasilitasi oleh sumber daya yang dimiliki satuan pendidikan.

A. Diskusi Pasca Tindak Lanjut
Latihan Pemahaman
Diskusi bebas adalah ciri khas dari diskusi pasca tindak lanjut.
Jawab : Salah
Cerita Reflektif
Apa saja tantangan yang Anda hadapi (atau mungkin akan hadapi) saat memandu diskusi pasca tindak lanjut?
Guru kesulitan menemukan ide untuk perbaikan dalam proses perencanaan atau pembelajaran berikutnya karena membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk menggali ide.
B. Menyusun Program Pengembangan Kompetensi Guru
Latihan Pemahaman
Kepala sekolah perlu menganalisis kebutuhan program pengembangan kompetensi guru secara soliter.
Jawaban : Salah
Cerita Reflektif
Pada materi ini tidak ada cerita reflektif. Silakan salin tulisan ini pada kolom yang tersedia.

C. Penutup
Latihan Pemahaman
Semangat dari siklus peningkatan praktik kinerja adalah pembelajaran.
Jawaban : Benar
Cerita Reflektif
Apa yang Anda rasakan mengenai esensi siklus peningkatan praktik kinerja?
Esensi siklus peningkatan praktik kinerja ada pada proses pembelajaran yang dialami oleh guru bukan pada penilaian atau mengatur kinerja guru
Soal Post Test
1.Hal berikut perlu dihadirkan pada saat diskusi pasca tindak lanjut, yaitu....
A.Menginformasikan hal-hal yang perlu dilakukan guru
B.Memberikan pertanyaan tertutup
C.Pihak ketiga yang menjadi saksi
D.Perhatian akan bentuk tindak lanjut yang direncanakan
Pembahasan :
Jawaban : D. Perhatian akan bentuk tindak lanjut yang direncanakan
2.Berikut adalah tahapan yang perlu dilalui sebelum menyusun program pengembangan kompetensi guru, yaitu..
A.Diskusi persiapan observasi kinerja bersama guru
B.Observasi kinerja guru
C.Diskusi, upaya, dan refleksi tindak lanjut bersama guru
D.Semua benar
Pembahasan :
Jawaban : D. Semua benar
3.Pada tahapan apa kepala sekolah berperan sebagai teman diskusi yang membantu guru merefleksikan proses belajar dan perubahan perilaku?
A.Diskusi persiapan
B.Observasi kinerja
C.Diskusi tindak lanjut
D.Refleksi upaya tindak lanjut
Pembahasan :
Jawaban : D. Refleksi upaya tindak lanjut
4.Pernyataan berikut adalah benar mengenai diskusi pasca tindak lanjut, kecuali…
A.Menggunakan pardigma coaching
B.Memberikan apresiasi kepada guru
C.Merupakan pertemuan terakhir observasi kelas
D.Berefleksi mengenai dampak bagi para murid
Pembahasan :
Jawaban : C. Merupakan pertemuan terakhir observasi kelas
5.Selain merencanakan program pengembangan kompetensi guru, kepala sekolah juga perlu menjadwalkan peninjauan pelaksanaan program secara berkala. Pernyataan di bawah ini menjelaskan tujuan peninjauan pelaksanaan program, kecuali 
A.Untuk memodifikasi program jika ditemukan kebutuhan pengembangan kompetensi lanjutan selama pelaksanaan
B.Memberikan kritik keras pada guru yang belum mencapai target
C.Agar program yang disusun berjalan efektif
D.Agar program pengembangan kompetensi guru berdampak positif bagi layanan pendidikan yang diberikan pada murid
Pembahasan :
Jawaban : B. Memberikan kritik keras pada guru yang belum mencapai target
6.Pernyataan di bawah ini benar, kecuali...
A.Kebutuhan pengembangan kompetensi mungkin saja sama, satu guru dengan guru lainnya
B.Program pengembangan kompetensi guru perlu ditinjau berkala
C.Pengembangan kompetensi guru hanya berdampak positif bagi guru
D.Kepala sekolah berdiskusi dengan para guru saat menyusun program pengembangan kompetensi guru
Pembahasan :
Jawaban : C. Pengembangan kompetensi guru hanya berdampak positif bagi guru
7.Terhadap guru yang akan diajak berdiskusi, kepala sekolah perlu ....
A.Membuat catatan akan kemajuan dan keberhasilan dari tindak lanjut guru
B.Merekam dengan perekam suara atau dengan handphone
C.Menyajikan kudapan untuk membuat suasana nyaman
D.Memilih tempat tersembunyi agar terasa privasi dari kegiatan dialog
Pembahasan :
Jawaban : A. Membuat catatan akan kemajuan dan keberhasilan dari tindak lanjut guru
8.Pada tahapan apa kepala sekolah menyampaikan saran dan masukan terhadap guru setelah observasi?
A.Diskusi persiapan
B.Observasi kinerja
C.Diskusi tindak lanjut
D.Refleksi upaya tindak lanjut
Pembahasan :
Jawaban : C. Diskusi tindak lanjut

Demikian pembahasan mengenai Soal Post Test Modul 5 Upaya dan Refleksi Tindak Lanjut Observasi Platform Merdeka Mengajar. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 9:33 PM

Soal Post Test Modul 3 Observasi Kinerja

Observasi kinerja membantu guru dan kepala sekolah untuk mengevaluasi dan merefleksikan proses pembelajaran di kelas. Saat observasi pada hari yang disepakati dengan atasan, guru tetap mengajar seperti biasa agar atasan dapat memahami aspek pembelajaran yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki.

Observasi kinerja dahulu diartikan sebagai proses observasi langsung untuk menilai kemampuan mengajar guru. Peningkatan praktik kinerja berbasis coaching sekarang sudah diubah. Observasi kinerja yang akan bapak ibu lakukan bukan untuk penilaian melainkan untuk pemantik refleksi dan diskusi dengan tujuan membantu pembelajaran guru.
Observasi
Beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum mengobservasi kinerja adalah :
  1. Pertama mempelajari target perilaku guru yang akan diobservasi. Pada tahap diskusi persiapan Bapak Ibu telah mendiskusikan target perilaku guru yang akan dipilih. Sebelum observasi kinerja langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mendalami makna dan cakupan dari target perilaku tersebut.
  2. Kedua yang perlu dipersiapkan adalah mempelajari rubrik observasi kinerja yang akan mengukur target perilaku yang telah ditentukan. Rubrik observasi dapat dipelajari pada menu pengelolaan kinerja di platform Merdeka mengajar.
  3. Ketiga mempelajari hal yang perlu dicatat saat observasi. Pertama ada rating pada observasi kinerja kepala sekolah tidak memberikan penilaian tapi memberikan rating hal ini Karena tujuan yang ingin dicapai bukanlah memberikan nilai dan angka kepada kemampuan guru tetapi digunakan sebagai informasi untuk memahami kondisi dan kemampuan guru di awal sebelum dimulai upaya belajar rating yang diberikan mewakili kesan umum dari praktik yang telah dilaksanakan oleh guru rating yang bisa diberikan yaitu belum dilakukan dilakukan tapi belum efektif serta dilakukan dan efektif.

Lalu ada bagian catatan pada bagian catatan kepala sekolah menuliskan penjelasan dari rating yang telah dipilih. Sebagai contoh apabila kepala sekolah memilih rating dilakukan tapi belum efektif pada bagian catatan dituliskan alasannya seperti guru telah mengapresiasi murid dan memberikan umpan balik positif kepada
murid yang aktif, namun di kelas asik berbicara dan tidak berptisipasi diskusi di kelas.

Saat melakukan observasi pembelajaran, kepala sekolah atau observer perlu memberikan peringkat atau rating terhadap perilaku yang muncul sesuai dengan indikator dan perilaku yang diharapkan. Rating yang tepat akan berdampak kepada ketepatan umpan balik dan tindak lanjut yang akan dilakukan oleh guru. Oleh karena itu, kepala sekolah atau observer butuh ketelitian dalam mengidentifikasi setiap perilaku guru.

Saat observasi pembelajaran berlangsung, kepala sekolah terkadang mendapati guru yang tidak siap untuk diobservasi. Akibatnya guru menjadi grogi, kurang percaya diri, dan tegang saat mengajar selama observasi berlangsung. Materi pembelajaran pun tidak tersampaikan dengan baik dan kegiatan observasi pembelajaran berjalan kurang optimal.

A. Pelaksanaan Observasi Kinerja
Latihan Pemahaman
Saat observasi kinerja, kepala sekolah memberikan rating bukan penilaian.
Jawaban : benar
Dalam rangkaian observasi kinerja, kegiatan terakhir adalah observasi kelas.
Jawaban : Salah
Berikut adalah metode yang dapat dilakukan untuk observasi kinerja pada fokus perilaku yang sulit dijadwalkan dan bersifat insidental, kecuali....
Jawaban : Simulasi bersama murid
Cerita Reflektif
Apa saja tantangan yang Anda hadapi (atau mungkin akan hadapi) saat melakukan observasi kinerja?
Guru mungkin merasa tegang atau cemas saat diobservasi, sehingga sulit untuk fokus pada refleksi.
B. OTT (Observasi Tanpa Tegang)
Latihan Pemahaman
Apa yang akan terjadi jika guru belum menyiapkan diri untuk jalannya kegiatan observasi pembelajaran?
Jawaban : Semua benar
Cerita Reflektif
Apa yang biasanya Anda lakukan (atau akan lakukan) untuk mengurangi ketegangan guru saat observasi kinerja?
Pilih Target Perilaku yang menjadi fokus peningkatan. Semakin sedikit target kinerja yang dipilih maka semakin bagus karena semakin fokus untuk meningkatkan kinerjanya.
Soal Post Test
1.Manakah dari pilihan berikut yang termasuk kegiatan observasi kinerja?
A.Memutari kelas selama pembelajaran berlangsung
B.Bertanya pada murid tentang pembelajaran mereka
C.Mencatat kegiatan yang dilakukan guru terkait tujuan perilaku
D.Mendokumentasi foto semua perilaku yang ditunjukan oleh guru
Pembahasan :
Jawaban : C. Mencatat kegiatan yang dilakukan guru terkait tujuan perilaku
2.Apabila ternyata saat wawancara guru belum memiliki pengalaman untuk digali, hal apa yang dapat dilakukan kepala sekolah?
A.Guru bisa menulis laporan atas kejadian saat melakukan restitusi tersebut lalu kepala sekolah memberi penilaian
B.Kepala sekolah memberikan jadwal piket kepada guru untuk memberi banyak pengalaman bagi guru melakukan restitusi
C.Guru bisa menceritakan kejadian saat melakukan restitusi setelahnya lalu kepala sekolah memberi penilaian
D.Guru bisa meminta kepala sekolah menanyakan pendapat ke guru lain lalu kepala sekolah memberi penilaian
Pembahasan :
Jawaban : AGuru bisa menulis laporan atas kejadian saat melakukan restitusi tersebut lalu kepala sekolah memberi penilaian
3.Berikut ini yang bukan bagian dari yang perlu dicatat oleh kepala sekolah saat observasi?
A.Rating
B.Catatan
C.Rekomendasi
D.Kritik
Pembahasan :
Jawaban : D. Kritik
4.Kegiatan paling tepat yang dapat dilakukan kepala sekolah untuk membantu guru menyiapkan diri sebelum observasi kinerja adalah...
A.Membuat jadwal observasi pembelajaran yang menyesuaikan dengan kesibukan kepala sekolah
B.Meminta guru memilih target perilaku yang paling mudah
C.Menyediakan waktu untuk sesi konsultasi/menjawab pertanyaan guru selama proses persiapan berlangsung
D.Ikut membuat alat peraga yang dibutuhkan
Pembahasan :
Jawaban : C. Menyediakan waktu untuk sesi konsultasi/menjawab pertanyaan guru selama proses persiapan berlangsung

Demikian pembahasan mengenai Soal Post Test Modul 3 Observasi Kinerja Platform Merdeka Mengajar. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 8:17 AM

Soal Post Test Modul 2 Diskusi Persiapan Peningkatan Praktik Kinerja

Esensi dari pengelolaan praktik kinerja ada di siklus peningkatan kinerja. Siklus ini melalui beberapa tahapan diawali dengan diskusi persiapan observasi kinerja, diskusi tindak lanjut, upaya tindak lanjut dan refleksi tindak lanjut. Karena kegiatan ini sebuah siklus maka menjadi proses yang terus terjadi secara berkesinambungan.

Tahapan pertama yaitu diskusi, diskusi persiapan penting dilakukan oleh guru bersama kepala sekolah sebelum observasi kinerja dilakukan. Kedua pihak perlu menyepakati target perilaku guru yang mana yang akan diobservasi. Komunikasinya pun bersifat dua arah. Pertama guru dan kepala sekolah berdiskusi dalam memilih target perilaku dengan pertimbangan mana target perilaku yang diinginkan lebih berdampak atau lebih realistis untuk ditingkatkan.
Persiapan
Berdasarkan hasil dialog antara guru dan kepala sekolah target perilaku ini yang nantinya akan menjadi fokus observasi kinerja oleh Kepala Sekolah. Misalnya jika indikator kinerja yang telah dipilih adalah instruksi pembelajaran maka target perilaku yang dapat diamati adalah cara guru memberikan contoh yang kontekstual dan relevan dengan keseharian murid kedua dampingi guru dalam memetakan upaya belajar yang tepat dan realistis.

Upaya belajar yang tepat artinya sesuai kebutuhan atau sasaran yang menjadi sasaran tentu saja target perilaku yang ingin dicapai. Seseorang yang realistis paham dan sadar akan situasinya. Mereka tahu apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan. Kepala dapat sekolah membantu guru berpikir tepat dan realistis dengan cara sebagai berikut :
  1. Pertama Ingatkan guru untuk fokus padasatu target perilaku yang ingin ditingkatkan dan tidak memaksakan diri. Pemilihan satu target perilaku menjadikan proses peningkatan kinerja terasa ringan dan memungkinkan untuk dicapai
  2. Kedua berikan guru kesempatan untuk menentukan sumber cara dan rentang waktu belajar sesuai kemampuan mereka. Kepala sekolah sebaiknya tidak memaksakan cara guru belajar misalnya dengan menugaskan guru mengikuti semua pelatihan di luar jam kerja Normal atau menargetkan guru selesai membaca berbagai buku dalam waktu yang singkat.
  3. Ketiga bantu guru menyelaraskan target perilaku yang akan diobservasi dengan proses pembelajaran sehari-hari. Misalnya untuk target perilaku memberikan contoh yang kontekstual dan relevan dengan keseharian murid. Observasi bisa dilakukan secara langsung saat proses pembelajaran guru dapat diamati saat memberikan contoh-contoh nyata yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Penentuan jadwal observasi kelas juga perlu realistis contohnya meskipun seorang guru telah menunjukkan kinerja yang baik dalam pengajaran namun kepala sekolah tetap harus berikan waktu yang cukup bagi guru untuk mempersiapkan diri. jadwal yang disepakati bersama memungkinkan kepala sekolah mengkoordinasikan observasi dengan baik dalam tengkat waktu yang layak

Dengan adanya diskusi persiapan kepala sekolah dapat memperhitungkan jadwal yang ada dan memastikan bahwa waktu yang tepat dialokasikan untuk setiap guru dengan begitu kepala sekolah dapat memberikan perhatian secara menyeluruh kepada guru.

Tujuan dari percakapan ini adalah merencanakan apa yang ingin dikembangkan guru dalam observasi kinerja dan membantu guru dalam menggali strategi untuk pengembangan diri yang direncanakan.

1. Tujuan
Dalam Percakapan untuk Perencanaan Kepala sekolah dan guru menyepakati tujuan percakapan yang hendak dilakukan, yakni merencanakan fokus perubahan perilaku yang dituju. Kepala sekolah hadir secara utuh mendengarkan guru dan menggali pemikirannya melalui pertanyaan yang berbobot.

2. Identifikasi
Pada tahap ini, Kepala sekolah melakukan penggalian dari topik pengembangan diri yang sedang dibicarakan, dan menghubungkan dengan data-daya yang ada. Kepala sekolah membantu guru menggambarkan kondisi ideal yang diharapkan untuk terjadi.

3. Rencana Aksi
Di tahap akhir ini, Kepala sekolah memberikan pertanyaan agar guru dapat membuat komitmen atas tindak lanjut berdasarkan pada hasil yang dari percakapan di tahap-tahap sebelumnya. 

4. Tanggung Jawab
Di tahap akhir ini, Kepala sekolah memberikan pertanyaan agar guru dapat membuat komitmen atas tindak lanjut berdasarkan pada hasil yang dari percakapan di tahap-tahap sebelumnya.

Berikut tip yang dapat dilakukan untuk mendukung jalannya diskusi persiapan ini menjadi lebih bermakna.
  1. Pertama pastikan suasana nyaman hadir selama melakukan percakapan
  2. Kedua bersikaplah terbuka akan setiap jawaban dari rekan guru hadirkan ruang untuk berdiskusi
  3. Ketiga gunakan paradigma berpikir coaching ketika mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
  4. Keempat hindari pertanyaan yang menggiring rekan guru kepada jawaban tertentu.

A. Cakupan Diskusi Persiapan
Latihan Pemahaman
Kepala sekolah harus menentukan target perilaku yang menjadi target peningkatan kerja setiap guru.
Jawaban : Salah
Cerita Reflektif
Pada materi ini tidak ada cerita reflektif. Silakan salin tulisan ini pada kolom yang tersedia.

B. Contoh Memandu Diskusi Persiapan
Latihan Pemahaman
Sebelum Observasi Kinerja dilakukan, kepala sekolah dan guru perlu menyepakati tujuan dari observasi secara bersama.
Jawaban : benar
Cerita Reflektif
Apa saja tantangan yang Anda hadapi (atau mungkin akan hadapi) saat memandu diskusi persiapan?
Tantangan yang dihadapi saat memandu diskusi persiapan meliputi kurangnya partisipasi, perbedaan pendapat, masalah komunikasi
Soal Post Test
1.Pemilihan target perilaku yang relevan dapat ditentukan berdasarkan hal berikut, kecuali...
A.Kondisi peserta didik
B.Paling berdampak
C.Rapor peserta didik
D.Realitis untuk ditingkatkan
Pembahasan :
Jawaban : C. Rapor peserta didik
2.Manakah diantara pilihan berikut yang merupakan langkah dari kerangka TIRTA?
A.Tanggung Jawab, Identifikasi, Refleksi, Tujuan
B.Tanggung Jawab, Identifikasi, Rencana Aksi, Tujuan
C.Tujuan, Identifikasi, Refleksi, Tanggung Jawab
D.Tujuan, Identifikasi, Rencana aksi, Tanggung Jawab
Pembahasan :
Jawaban : D. Tujuan, Identifikasi, Rencana aksi, Tanggung Jawab
3.Manakah dari hal berikut yang perlu dihindari dalam menciptakan diskusi yang lebih bermakna?
A.Memberikan pertanyaan terbuka
B.Keputusan dibuat oleh kepala sekolah
C.Bersikap terbuka
D.Membangun suasana nyaman
Pembahasan :
Jawaban : B. Keputusan dibuat oleh kepala sekolah

Demikian pembahasan mengenai Soal Post Test Modul 2 Diskusi Persiapan Peningkatan Praktik Kinerja Platform Merdeka Mengajar. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 10:55 AM

Soal Post Test Modul 1 Memulai Belajar Praktik Peningkatan Kinerja

Peningkatan praktik kinerja adalah upaya guru dan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja atau pembelajaran pada satu indikator kinerja pilihan. Upaya ini dijalankan melalui siklus peningkatan kinerja yang menekankan pada pengalaman langsung.

Kita memahami bahwa refleksi dan umpan balik adalah dua hal yang sangat penting dalam meningkatkan kinerjanya guru. Sekolah di dorong untuk memastikan setiap guru mendapatkan umpan balik dan melakukan refleksi kinerjanya. Banyak guru yang merasa harus menampilkan hasil yang sempurna, meskipun tidak menggambarkan kinerja sehari-harinya.

Padahal peningkatan praktek kinerja bukanlah penilaian dan penghakiman terhadap kekurangan guru. Penilaian praktek kinerja tidak berorientasi pada hasil, melainkan pada kualitas refleksi, upaya belajar dan perubahan praktek yang dilakukan guru setelahnya.
Coaching
Guru perlu jujur mengakui tantangan yang dihadapi di kelas agar ia memilih kebijakan untuk melakukan perbaikan kinerjanya. Kita perlu memahami bahwa peningkatan praktek kinerjah bukanlah tuntutan administratif semata. Bukan tambahan pekerjaan baru dan tidak boleh membuat guru mengabaikan murid. Penialain praktek kinerja dilakukan sebagai bagian dari proses para pendidik untuk senantiasa mengembangkan dirinya setiap hari.

Peran atasan, yakni, kepala sekolah sangat penting untuk mencapai tujuan dari peningkatan kinerja. Kepala sekolah harus menjadi pihak yang mendorong refleksi agar guru dapat mengenali tantangan yang dihadapi dalam pekerjaannya. Kepala sekolah juga merupakan pihak yang melakukan observasi terhadap praktek pembelajaran dilaksanakan di kelas.

Bukan untuk menilai atau mengakimi tapi justru untuk memberikan pandangan objectif terhadap kinerja guru dari refleksi yang dilakukan guru. Ditambah dengan observasi yang dilakukan oleh kepala sekolah maka tidak lanjut yang dihasilkan merupakan kesepakatan yang tepat sasaran dan berdampak pada peningkatan kualitas praktik pembelajaran.

Pada siklus peningkatan praktik kinerja, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan coaching. Kepala sekolah atau atasan berperan sebagai coach yang memandu guru. Pendekatan ini melibatkan dan memberdayakan pendidik dalam proses peningkatan praktik kinerja .

Supervisi akademik adalah pendampingan yang dilakukan oleh atasan untuk membantu guru, mengembangkan kemampuannya, mengelola pembelajaran yang berkualitas yang muaranya adalah penikatan mutu lulusan, peserta didik. Namun sayangnya, Supervisi akademik sering kali terasa seperti pengadilan ketimbang proses pengembangan. Banyak guru yang justru merasa terbebani dan khawatir berbuat kesalahan sehingga cenderung tidak menampilkan situasi pembelajaran yang sesungguhnya.

A. Transformasi Pengelolaan Kinerja
Latihan Pemahaman
Apa manfaat yang didapatkan pendidik dari observasi praktik kinerja?
Jawaban : Umpan balik yang mendorong perbaikan
Cerita Reflektif
Apa pendapat Anda mengenai Transformasi Pengelolaan Kinerja saat ini?
Tranformasi peningkatan kinerja dapat meningkatkan kemampuan pendidik mengenal  tantangan yang dihadapi di kelas agar ia memilih kebijakan untuk melakukan perbaikan kinerjanya
B. Peningkatan Praktik Kinerja Berbasis Coaching
Latihan Pemahaman
Apa tujuan sebenarnya dari peningkatan praktik kinerja?
Jawaban : Membantu pendidik mengembangkan kompetensi
Cerita Reflektif
Apa pengalaman yang Anda miliki yang berkaitan dengan coaching?
Coaching memberdayakan pendidik dalam proses peningkatan praktik kinerja
Soal Post Test
1.Apa yang menjadi fokus utama dari peningkatan praktik kinerja?
A.Hasil observasi dan penilaian kerja
B.Penilaian dokumen dan bukti kinerja.
C.Upaya belajar dan perubahan praktik
D.Jumlah komponen yang mencapai standar
Pembahasan :
Jawaban : C. Upaya belajar dan perubahan praktik
2.Apa yang menjadi peran utama kepala sekolah dalam praktik kinerja berbasis coaching?
A.Mendampingi perjalanan belajar pendidik
B.Menyediakan daftar periksa untuk pendidik
C.Memberikan instruksi kepada pendidik
D.Menilai berdasarkan pandangan pribadi
Pembahasan :
Jawaban : A. Mendampingi perjalanan belajar pendidik
3.Apa langkah awal yang perlu diambil kepala sekolah untuk menerapkan peningkatan praktik kinerja berbasis coaching?
A.Kepala sekolah perlu menunjukkan kewenangannya atas peningkatan praktik kinerja
B.Kepala sekolah perlu menciptakan suasana aman dan nyaman agar pendidik tidak takut salah
C.Kepala sekolah perlu mendelegasikan praktik kinerja pendidik secara merata
D.Kepala sekolah perlu mendorong pendidik agar melakukan perubahan secepatnya
Pembahasan :
Jawaban : B. Kepala sekolah perlu menciptakan suasana aman dan nyaman agar pendidik tidak takut salah

Demikian pembahasan mengenai Soal Post Test Modul 1 Memulai Belajar Praktik Peningkatan Kinerja Platform Merdeka Mengajar. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 6:36 AM

Soal Post test Modul 3 Praktik Coaching di Satuan Pendidikan

Percakapan coaching yang biasa terjadi di satuan pendidikan adalah untuk membahas, perencanaan, pemecahan masalah, refleksi diri dan kalibrasi. Kepala satuan pendidikan dapat berperan sebagai seorang coach, bagi rekan pendidik dalam merencanakan pengembangan kompetensi mereka.Dimana posisi kepala satuan pendidikan terhadap rekan pendidik adalah Mitra.

Dalam melakukan percakapan coaching, ada alur yang perlu diikuti, salah satunya adalah alur TIRTA. Tirta merupakan singkatan dari tujuan, identifikasi, rencana aksi, dan tanggung jawab. Alur tirta dalam percakapan coaching untuk perencanaan adalah sebagai berikut.
  1. Pada tahap tujuan, tanyakan tujuan perencanaan guru. Apa yang ini dicapai dari kegiatan atau pengembangan ini?
  2. Tahap berikutnya adalah identifikasi dan rencana aksi. Pada tahap ini, tentukan ukuran keberhasilan program pengembangan atau kegiatannya akan dilakukan oleh rekan pendidik. Tanyakan, apa ukurannya bahwa ini berhasil? Pastikan ukuran terukur. Kemudian, identifikasi hal-hal yang harus disiapkan atau dikembangkan oleh rekan pendidik. Tanyakan, apa saja yang harus disiapkan?Apa yang perlu dikembangkan agar bisa mencapai tujuan? Lalu, identifikasi hal-hal yang sudah ada yang bisa membantu keberhasilan. Terakhir, identifikasi dukungan yang diperlukan oleh rekan pendidik serta siapa yang bisa memberikan dukungan tersebut.
  3. Kiat terakhir adalah tanggung jawab. Sepakati, kapan rekan pendidik akan melakukan sesi untuk refleksi atau kalibrasi.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik, guru seringkali dihadapkan pada berbagai masalah yang muncul, baik di sekolah dan di ruang kelas. Guru membutuhkan mitra atau teman berpikir dalam menyelesaikan masalahnya. Salah satu bentuk dukungan didapat dari kepala sekolah dengan menggunakan percakapan coaching. Kepala sekolah dapat membantu guru dalam memaksimalkan potensinya agat guru berdaya dalam menyelesaikan masalahnya.
Coaching
Sebagai kepala satuan pendidikan, sering kali kita mendapatkan laporan dari pendidik terkait kondisi kelas yang dihadapi. Laporan dari kejiatan yang salah saya dilaksanakan, atau bahkan, rkean pendidik yang terkadang meminta masukkan atau saran dari kepala satuan pendidikan. Dalam percakapan yang dilakukan, kepala satuan pendidikan bisa mengajak pendidik untuk belajar dari situasi yang dihadapi. Karena sebagai orang di masa, kita belajar bukan dari pengalaman, namun belajar dari merefleksikan terhadap situasi yang kita alami.

Percakapan berbasis coaching untuk kalibrasi dilakukan setiap 3 bulan saat membicarakan kemajuan perkembangan diri yang ditutup dengan membuat rencana pengembangan selama 3 bulan ke depan. Selain di sesi coaching yang terjadwal percakapan untuk kalibrasi bisa dilakukan:
  1. Saat Kepala Sekolah ingin melakukan penilaian kinerja/ perkembangannya terhadap suatu standar/kriteria.
  2. Saat perlu melakukan penyesuaian ulang atas rencana terhadap standar/ kriteria tersebut. Saat melakukan percakapan untuk kalibrasi jaga sikap terbuka, netral dan ingin tahu.
A. Percakapan Coaching
Latihan Pemahaman
Salah satu alur yang dapat digunakan dalam percakapan coaching adalah ….
Jawaban : TIRTA
Coaching dapat diberikan dalam bentuk sesi khusus atau dalam bentuk ….
Jawaban : Percakapan
Sikap yang tidak menggambarkan peran kepala satuan pendidikan sebagai seorang coach adalah:
Jawaban : Memberi penilaian
Percakapan coaching untuk kalibrasi biasanya membahas tentang …
Jawaban : penilaian kinerja diri
Cerita Reflektif
Tantangan apa yang pernah Anda hadapi saat terlibat dalam percakapan untuk memberdayakan rekan pendidik maupun tenaga kependidikan?
Tantangan yang dihadap dalam mengobservasi pembelajaran yaitu keterbatasan waktu, keterbatasan akses, dan objektivitas
B. Kegiatan Penutup
Latihan Pemahaman
Guru memerlukan waktu berlatih yang pendek untuk dapat terampil menerapkan coaching di satuan pendidikan.
Jawaban : Salah
Cerita reflektif
Ceritakan pengalaman Anda dalam memberdayakan rekan pendidik maupun tenaga kependidikan.
Saya menyadari bahwa beberapa guru yang saya bimbing belum melakukan refleksi yang memadai terkait pembelajaran mereka
Soal Post Test
1.Sikap berikut perlu dimunculkan oleh seorang coach dalam percakapan coaching untuk kalibrasi, beserta alasannya:
A.Mendengar aktif → agar coachee nyaman bercerita dan mampu memunculkan pemikiran atau ide-ide baru
B.Peka → agar bisa menemukan letak kelemahan coachee yang perlu dikembangkan
C.Ajukan pertanyaan menyelidik → agar coachee bisa menemukan ruang berkembang diri
D.Berasumsi → agar coachee merasa punya teman dengan pengalaman serupa
Pembahasan :
Jawaban : A. Mendengar aktif → agar coachee nyaman bercerita dan mampu memunculkan pemikiran atau ide-ide baru
2.Mana yang bukan merupakan karakteristik paradigma berpikir coaching:
A.Kemitraan
B.Pemberdayaan
C.Pengarahan
D.Kemandirian
Pembahasan :
Jawaban : C. Pengarahan
3.Berikut ini yang BUKAN merupakan niat dari percakapan coaching untuk perencanaan? 
A.Mendampingi
B.Mendengarkan
C.Menjadi teman berpikir
D.Membantu dengan saran
Pembahasan :
Jawaban : C. Menjadi teman berpikir
4.Salah satu tips yang dapat membantu Kepala Sekolah dalam menerapkan percakapan coaching untuk pemecahan masalah yaitu ...
A.memberikan saran atas masalah yang dihadapi guru
B.tidak terbawa dalam masalah yang dibawa oleh guru
C.mengajak guru kembali melihat pengalamannya di masa lalu
D.meminta guru langsung memikirkan solusi atas masalahnya
Pembahasan :
Jawaban : B. tidak terbawa dalam masalah yang dibawa oleh guru
5.Kepala satuan pendidikan memulai dengan menanyakan situasi yang terjadi di kelas selama 1 bulan terakhir. Hal ini merupakan tahapan ...
A.Tujuan
B.Identifikasi
C.Rencana Aksi
D.Tanggung Jawab
Pembahasan :
Jawaban : B. Indentifikasi
6.Berikut ini BUKAN pertanyaan yang dapat diajukan saat melakukan percakapan coaching untuk memecahkan masalah?
A.Ceritakan apa masalahnya?
B.Bagaimana keadaannya saat ini?
C.Faktor apa yang menyebabkan masalah terjadi?
D.Hal-hal apa saja yang sudah bagus?
Pembahasan :
Jawaban : C. Faktor apa yang menyebabkan masalah terjadi?
7.Kepala satuan pendidikan memulai dengan menanyakan pilihan lain yang lebih baik untuk dilakukan, dibandingkan pilihan-pilihan sebelumnya. Hal ini merupakan pertanyaan tahapan...
A.Tujuan
B.Identifikasi
C.Rencana aksi
D.Tanggung Jawab
Pembahasan :
Jawaban : C. Rencana aksi
8.Dampak positif bagi pribadi yang muncul dari penerapan pembinaan adalah
A.Kebebasan
B.Kejelasan
C.Kemandirian
D.Kemerdekaan
Pembahasan :
Jawaban : C. Kemandirian
9.Percakapan coaching untuk pemecahan masalah dapat terjadi saat guru menghubungi kepala sekolah karena guru ...
A.Mengalamai krisis atau membutuhkan bantuan luar
B.Memulai sebuah kegiatan
C.Melakukan asesmen formatif
D.Menghadiri pertemuan bersama kepala sekolah
Pembahasan :
Jawaban : A. Mengalamai krisis atau membutuhkan bantuan luar

Demikian pembahasan mengenai Soal Post Test Modul 3 Praktik Coaching di Satuan Pendidikan Platform Merdeka Mengajar. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 11:19 AM

Soal Post test Modul 2 Mari Berlatih Kompetensi Coaching!

Selaras dengan paradigma berpikir coaching, terdapat tiga kompetensi utama yang perlu dilatih oleh kepala satuan pendidikan sebagai seorang coach. Kompetensi hadir utuh adalah pondasi awal untuk muncul dan berkembangnya kompetensi coaching yang lain.

3 kompetensi coaching yaitu hadir utu, mendengarkan aktif, dan mengajukan pertanyaan berbobot. 3 kompetensi ini menjadi dasar yang akan membantu untuk meresapi paradig ma berfikir coaching dan menerapkan prinsif coaching dalam menjalankan tugas kepeminmpinan dan pemberdayaan sebagai kepala satuan pendidikan.

Kompetensi hadir utuh ini akan menjadi pondasi awal yang membantu munculnya kompetensi lain dalam percakapan coaching. Hadir utuh adalah sebuah kemampuan untuk menyelaraskan badan, fikiran dan hati kita pada situasi yang sedang berlangsung saat ini. Hadir secara utuh adalah pilihan sadar. Saat kita sadar bahwa badan kita sedang melakukan sesuatu. Maka secara sadar juga kita menghadirkan hati dan fikiran untuk sepenuhnya ikut melakukan apa yang badan kita sedang melakukan.

Saat kita meniatkan secara sadar untuk hadir dengan utuk dalam coaching, kita menjadil lebih terbuka dengan berbagai hal yang disampaikan oleh coachee dan lebih sabar untuk mencari tahu informasi lebih banyak lagi. Saat lebih terbuka, kita menjadi tenang dalam menerima pemikiran coacee atau orang yang bercerita tanpa perlu menghakimi, melabeli atau berasumsi.Saat lebih sabar, kita menjadi tenang dalam menggali informasi lebih mendalam.
Hadir utuh
Pemberikan kesempatan yang cukup kepada coachee untuk bicara dan tidak mudah tergoda untuk segera memberi saran atau masukkan. Untuk bisa lebih terbuka dan lebih sabar, ibu dan bapak disarankan untuk melakukan coching saat kondisi badan segar dan sehat. Memiliki waktu yang cukup berada di ruangan yang ternang dan nyaman.

Seperti kompetensi lainnya, Hadir utuh juga dapat dikembangkan dengan melakukan berbagai latihan. Ibu dan bapak dapat memiliki tehnik yang dirasa paling efektif untuk berlatih hadir utuh, seperti meditasi, penulis jurnal harian dan lain-lain. Salah satu tehnik yang akan ibu bapak cobah saat ini adalah tehnik stop. Tehnik stop terdiri dari impat langkah yang sangat mudah, dilakukan kapan saja dan dimana saja.
  1. Huruf S berarti stop atau berhenti.
  2. Huruf T berarti take a deep breath atau tarik nafas dalam.
  3. Huruf O berarti observe atau amati apa yang terjadi pada tubuh Anda
  4. Huruf P berarti proceed atau lanjutkan kegiatan.
Kompetensi mendengarkan secara aktif memberikan ruang kepada rekan pendidik untuk mengungkapkan apa yang sedang ia rasakan dan pikirkan. Mendengarkan secara aktif memberikan kesempatan kepada kita sebagai coach untuk fokus pada coachee dan menangkap apa yang disampaikan coachee dengan terbuka tanpa penilaian, asumsi, atau asosiasi.

Dalam proses coaching Ibu dan Bapak yang berperans sebagai seorang coach berada di posisi pendengar. Artinya, mereka pendidik lain sebagai coachee yang lebih banyak menyampaikan informasi. Dalam komunikasi sehari-hari ada beberapa faktor dari dalam diri yang menghalangi untuk dapat mendengarkan. Apa saja itu? 
  1. Yang pertama, asumsi, dimana anda sudah mempunyai anggapan tertentu tentang suatu situasi yang belum tentu benar.
  2. Yang kedua, level atau penilaian, dimana anda menilai rekana anda sebelum berkomunikasi atau pun ketika ia sedang menyampaikan situasinya.
  3. Yang ketiga, asosiasi dimana anda mulai mengaitkan situasi rekan pendidik lain dengan pengalaman pribadi.
Kompetensi mendengarkan aktif menjadi sangat penting dalam proses coaching. Karena ini akan membantu anda untuk memahami sudut pandang dari rekan pendidik lain. Mulai dari potensi yang ia miliki hal yang ingin ia kkembangkan dan tujuan yang ingin dicapai. Dalam mendengarkan aktif, ada 2 elemen penting yang perlu diperhatikan. Yaitu, menangkap kata kunci dan lakukan parafrase. Gunakan kata kunci persis sesuai dengan yang diucapkan oleh coachee. Kemudian, lakukan parafrase setelah coachee selesai bercerita untuk memastikan pemahaman yang sama.Ketika kita menanyakan kembali, akan melakukan parafrase terhadap kata kunci ini, coachee juga akan terbantu untuk memahami situasi yang sedang ia hadapi.

Mengajukan pertanyaan berbobot adalah salah satu kompetensi coaching yang harus dikuasai oleh seorang kepala sekolah agar dapat melakukan percakapan coaching bersama guru dengan nyaman dan terbuka.RASA adalah salah satu cara yang dapat coach gunakan untuk membantu coachee membuat sebuah aksi bagi pengembangan diri dan kompetensinya. Teks ini menyajikan tahap yang perlu Anda lalukan untuk menerapkannya.

Receive (Terima)
  • Perhatikan coachee berbicara
  • Terima apa yang diucapkan 
  • Hindari interupsi
  • Dengarkan kata kunci
  • Duduk dengan menghadap coachee

Appreciate (Apresiasi)
  • Memberi respon verbal: "Oh...", "Ya...", "Wah...", "Hm.."
  • Memberi respon dengan bahasa tubuh: menganggukan kepala, kontak mata, mencondongkan tubuh ke depan
  • Menjaga posisi duduk tenang 
  • Hindari sibuk mencatat dan mengalihkan pandangan ke sisi lain

Summarize (Rangkum)
  • Mengulangi beberapa kata kunci untuk pemahaman yang sama
  • Merangkum beberapa poin dari kata kunci
  • Mintalah konfirmasi pada coachee atas rangkuman Ulangi rangkuman jika dirasa perlu
  • Hindari membaca catatan tanpa kontak mata

Ask (Tanya)
  • Ajukan pertanyaan berdasarkan hasil pendengaran dan rangkuman
  • Ajukan pertanyaan untuk coachee berpikir lebih tentang situasinya
  • Pertanyaan mengandung kata kunci dan emosi yang disampaikan coachee
  • Gunakan pertanyaan terbuka seperti: apa, bagaimana, seberapa, kapan, siapa, atau di mana
  • Hindari pertanyaan tertutup: mengapa, apakah, atau sudahkah

A. Kompetensi Berlatih Hadir utuh
Latihan pemahaman
Kompetensi hadir utuh membantu kita untuk ...
Jawaban : Lebh sabar
Cerita reflektif
Apa rencana Anda untuk melatih kehadiran utuh dalam kehidupan sehari-hari?
Rencana untuk melatih kehadiran utuh dalam kehidupan sehari-hari melibatkan serangkaian praktik yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran diri.
B. Kompetensi Mendengarkan Aktif
Latihan Pemahaman
Mengapa kemampuan mendengarkan aktif dalam coaching menjadi hal yang penting?
Jawaban : Saat coach mendengar aktif, coachee akan merasa dihargai dan memiliki ruang untuk tumbuh dan mengekspresikan pikiran serta perasaannya
Cerita reflektif
Apa rencana Anda untuk melatih kehadiran utuh dalam kehidupan sehari-hari?
Rencana untuk melatih kehadiran utuh dalam kehidupan sehari-hari melibatkan serangkaian praktik yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran diri
C. Kompetensi Mengajukan Pertanyaan Berbobot
Latihan Pemahaman
Yang menyebabkan kepala sekolah TIDAK boleh menggunakan kata tanya mengapa dan kenapa dalam percakapan coaching adalah ….
Membuat guru merasa dihakimi
Cerita reflektif
Apa rencana Anda untuk melatih kehadiran utuh dalam kehidupan sehari-hari?
Menghadirkan hati dan fikiran untuk sepenuhnya ikut melakukan apa yang badan kita sedang melakukan
Soal Post Test
1.Yang bukan merupakan tiga kompetensi utama coaching adalah ...
A.Mendengarkan aktif
B.Mengarahkan tujuan
C.Mengajukan pertanyaan berbobot
D.Hadir secara utuh
Pembahasan :
Jawaban : B. Mengarahkan tujuan
2.Contoh praktik yang tepat dalam mendengarkan rekan pendidik lain secara aktif adalah...
A.Memerhatikan kata kunci dari cerita rekan pendidik dan melakukan parafrasa untuk menyamakan pemahaman
B.Memberikan nasihat dan saran berdasarkan pengalaman
C.Memberikan solusi yang sesuai dengan permasalahan rekan pendidik
D.Memberikan kesimpulan tentang cerita rekan pendidik ketika sudah mengetahui arah pembicaraan
Pembahasan :
Jawaban : A. Memerhatikan kata kunci dari cerita rekan pendidik dan melakukan parafrasa untuk menyamakan pemahaman
3.Sebutkan kata tanya yang dapat kita gunakan dalam pertanyaan berbobot.
A.Kenapa
B.Apa
C.Mengapa
D.Ya atau Tidak
Pembahasan :
Jawaban : B. Apa
4.Dalam coaching kita perlu memberikan serta memaksakan pendapat kita, supaya anak bisa terbantu dalam berpikir untuk menentukan masa depannya, maka pernyataan tersebut
A.Benar
B.Salah
Pembahasan :
Jawaban : B. Salah
5.Pada saat menjadi coach, apa yang harus guru atau pendidik lakukan? Jawaban di bawah ini semua betul, kecuali
A.Guru mendengarkan guna memahami kondisi siswa-siswi
B.Guru berasumsi menjawab semua keinginan murid
C.Guru mengajukan pertanyaan supaya murid memperoleh kesadaran baru akan situasi yang sedang dihadapi serta situasi yang ia inginkan di masa depan
D.Memaksimalkan potensi diri
Pembahasan :
Jawaban : B. Guru berasumsi menjawab semua keinginan murid
6.Kompetensi adalah kemampuan untuk dapat hadir utuh bagi murid baik secara badan, pikiran, serta hati supaya selaras dengan murid ketika sedang melakukan percakapan. Kemampuan ini adalah salah satu dari kemampuan inti coaching yaitu...
A.Mengajukan pertanyaan berbobot
B.Kehadiran penuh /presence
C.Kemampuan berbicara aktif
D.Mendengarkan aktif/ menyimak
Pembahasan :
Jawaban : B. Kehadiran penuh /presence
7.Berikut adalah manfaat yang coach peroleh, ketika mendengarkan rekan pendidik lainnya secara aktif, kecuali
A.Dengan memahami pengalaman atau situasi dari sudut pandang rekan pendidik lainnya
B.Memperoleh informasi tentang potensi yang rekan pendidik miliki
C.Memperoleh asumsi dari pengalaman rekan pendidik yang telah diceritakan
D.Mengetahui atau memahami tujuan yang ingin dicapai rekan pendidik
Pembahasan :
Jawaban : C. Memperoleh asumsi dari pengalaman rekan pendidik yang telah diceritakan

Demikian pembahasan mengenai Soal Post test Modul 2 Mari Berlatih Kompetensi Coaching! Platform Merdeka Mengajar. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 4:23 AM

Soal Post Test Modul 1 Pemimpin yang Memberdayakan

Kepala satuan pendidikan memaknai paradigma kepemimpinan sistem among yang terkandung dalam semboyan pendidikan Indonesia yakni Ing ngarso sung tulodo, Ing madya mangun karso, Tut wuri handayani. Kepala satuan pendidikan akan belajar bagaimana menjadi seorang pemimpin yang dapat memberdayakan potensi setiap individu dalam komunitas pendidikan mereka.

Coaching adalah proses untuk mencetak orang-orang yang lebih hebat dalam bekerja. Coaching juga sarana untuk menyiapkan pemimpin masa depan bagi organisasi. Karena itu nuansa pemberdayaan dalam coaching sangatlah kental. Bila kita ingin memberdayakan orang lain, maka yang terpikir oleh kita adalah bagaimana memberikan kekuasaan bagi mereka untuk berpikir dan bertindak secara kreatif. Kita membantu mereka menjadi orang yang dapat memecahkan berbagai masalah di dalam organisasi secara mandiri. Kita memfasilitasi mereka untuk berani mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan keputusan yang mereka buat. Inilah pemberdayaan.
Memberdayakan
Coaching, mentoring, konseling, fasilitasi, dan training adalah berbagai metode pengembangan diri. Masing-masing metode memiliki tujuan, pendekatan, dan manfaat yang berbeda-beda. Tidak ada metode yang lebih baik dari yang lain. Setiap metode baik untuk kebutuhan yang tepat. Melalui tabel ini, kita akan membahas perbedaan antara coaching, mentoring, konseling, fasilitasi, dan training secara lebih rinci. Harapannya, kita dapat memahami dengan lebih baik metode-metode tersebut sehingga dapat memilih metode yang tepat untuk kebutuhan kita.
  1. Coaching adalah proses untuk membantu individu mencapai tujuannya dengan cara menggali potensi diri. mengembangkan keterampilan. dan membangun kepercayaan diri. Tujuan coaching antara lain : Perubahan mindset atau pola pikir, maksimalkan potensi individu, dan pencapaian tujuan. Pihak yang berperan dalam coaching adalah Coach dan Coachee sebagai mitra pengembangan diri
  2. Mentoring adalah proses berbagi pengalaman dan pengetahuan dari individu yang lebih berpengalaman.Tujuan mentoring antara lain : transfer pengetahuan, keterampilan dan pengalaman, dan pengembangan diri. Pihak yang berperan adalah Mentor sebagai pembimbing bagi Mentee
  3. Konseling adalah proses membantu individu untuk mengatasi permasalahan dan mengambil keputusan yang dibutuhkan.Tujuan konseling antara lain : pembenahan isu masa lalu, dan pemecahan masalah emosi atau psikologis. Pihak yang berperan adalah Konselor sebagai pengarah bagi Konseli
  4. Fasilitasi adalah proses membantu individu/kelompok untuk mencapai tujuannya dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif. Tujuan fasilitasi antara lain : penemuan ide, gagasan, solusi dari sebuah isu bersama/ kelompok, dan pengembangan proses dan gagasan. Pihak yang berperan adalah Fasilitator sebagai pemandu dan pengelola jalannya sebuah diskusi kelompok
  5. Training adalah proses untuk mengajarkan keterampilan atau pengetahuan baru kepada individu/ kelompok. Tujuan training adalah penguasaan suatu keterampilan atau keahlian tertentu. Pihak yang berperan adalah Trainer sebagai pengajar bagi Trainee

Supaya lebih jelas mengenai 4 paradigma berpikir coaching yang disebutkan tersebut, maka langsung saja simak penjabarannya berikut: 
  1. Fokus pada Pembelajar Paradigma pertama ini menempatkan siswa sebagai fokus dalam pembelajaran. Artinya peran guru di sini hanya sebagai seorang fasilitator yang mendukung siswa untuk mempelajari sesuatu berdasarkan keinginannya. Intinya, fokus pembelajaran didasarkan pada topik yang ingin dikembangkan siswa yang diamati seorang guru sebagai sesuatu yang berguna bagi masa depannya.
  2. Memiliki Kesadaran Diri yang Besar atau Kuat Paradigma ini mengharuskan guru untuk peka terutama dalam mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada siswa selama pendampingan dilakukan. Guru juga hendaknya memahami emosi yang ada pada saat pendampingan, baik pada dirinya sendiri maupun pada diri siswanya.
  3. Memegang Sikap Keterbukaan dan Rasa Ingin Tahu yang Tinggi Bila diartikan sederhana, di sini seorang guru harus mempunyai wawasan yang luas dan tidak menutup diri atas pemikiran yang dimiliki oleh siswanya. Guru tidak boleh serta merta memberikan pelabelan atau analisa baik buruk terhadap pemikiran yang disampaikan oleh para siswanya. Akan tetapi, lebih ditekankan untuk menerapkan rasa keingintahuan yang dapat memantik siswa untuk mengemukakan dasar pemikirannya secara aktif. Dari sana, maka guru bisa memahami betul apa yang dikehendaki atau menjadi dasar bagi siswa atas pemikirannya.
  4. Kemampuan dalam Melihat Peluang Baru dan Juga Berpikir ke Depan Seperti yang sudah dijelaskan, coaching ini sifatnya mendampingi dan memfasilitasi. Untuk itu guru tidak boleh kaku dan harus berpikir jernih terhadap kemungkinan-kemungkinan yang ada di masa depan. Dalam hal ini, melihat peluang pengembangan yang bisa didapatkan dari pemikiran-pemikiran atau temuan-temuan yang disampaikan oleh para siswanya.

Latihan Pemahaman
Manakah yang tidak termasuk peran Kepala Satuan Pendidikan?
Jawaban : Presenter
Dalam menjalankan fungsi kepala sekolah, strategi coaching dapat dilakukan untuk pengelolaan sekolah pada umumnya dan …
Jawaban : Supervisi akademik
Saat melakukan percakapan berbasis coaching, kepala sekolah harus fokus kepada ...
Jawaban : Orang yang diajak melakukan percakapan
Cerita Reflektif
Apa pemahaman baru yang Anda dapat tentang menjadi seorang pemimpin setelah menonton video ini?
Guru tidak boleh kaku dan harus berpikir jernih terhadap kemungkinan-kemungkinan yang ada di masa depan
Soal Post Test
1.Salah satu pola pikir coaching yaitu bersikap terbuka. Apa yang membuat kepala sekolah perlu bersikap terbuka?ukan percakapan berbasis coaching kepada seluruh guru?
A.Meyakinkan guru dalam menerima masukan
B.Memastikan bahwa guru mendengarkan semua yang diucapkan kepala sekolah
C.Membuat guru menjalankan semua yang diperintahkan
D.Menyadari emosi, pikiran dan perasaan yang mungkin timbul dari guru saat menyampaikan pemikiran
Pembahasan :
Jawaban : D. Menyadari emosi, pikiran dan perasaan yang mungkin timbul dari guru saat menyampaikan pemikiran
2.Posisi Kepala Satuan Pendidikan dalam menjalankan proses memberdayakan
A.Pemimpin
B.Mitra
C.Penyemangat
D.Pengamat
Pembahasan :
Jawaban : B. Mitra
3.Dalam melakukan proses coaching Kepala Sekolah pada intinya harus membuat guru juga staff atau coachee
A.Dengan mengakui kesalahan
B.Adanya saling bergantung
C.Berdaya menjalani pada proses perubahan
D.Merasa ada yang menilai
Pembahasan :
Jawaban : C. Berdaya menjalani pada proses perubahan
4.Sebutkan tipe percakapan yang harus ada dalam sesi coaching sesuai prinsip coaching ...
A.Kepala Sekolah mengarahkan guru
B.Kepala Sekolah menggunakan percakapan kreatif dua arah
C.Kepala Sekolah memberikan solusi-solusi
D.Guru mendengarkan Kepala Sekolah berbicara
Pembahasan :
Jawaban : B. Kepala Sekolah menggunakan percakapan kreatif dua arah
5.Berdasarkan International Coaching Federation (ICF), definisi coaching mencakup hal-hal berikut ini, kecuali ...
A.Proses kolaborasi
B.Diskusi dan arahan
C.Membangkitkan pemikiran coachee
D.Memaksimalkan potensi diri
Pembahasan :
Jawaban : B. Diskusi dan arahan
6.Sistem Among yang terkandung dalam ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani memiliki makna ...
A.Mendorong
B.Mengarahkan
C.Menuntun
D.Memimpin
Pembahasan :
Jawaban : C. Menuntun
7.Salah satu manfaat dari penggunaan coaching sebagai strategi pemberdayaan adalah ...
A.Pendidik secara sadar mendorong pengembangan potensi diri
B.Mendorong terjadinya peningkatan nilai akreditasi sekolah
C.Mewujudkan peserta didik yang lebih aktif di kelas
D.Mendukung rekan pendidik sehingga merasa nyaman
Pembahasan :
Jawaban : A. Pendidik secara sadar mendorong pengembangan potensi diri

Demikian pembahasan mengenai Soal Post Test Modul 1 Pemimpin yang Memberdayakan Platform Merdeka Mengajar. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 7:59 AM

Modul 7 Setelah Belajar di Tahap Awal (Part 2)

Materi penutup mengajak Anda untuk tidak berhenti dalam belajar. Tentunya kita berharap satuan pendidikan tidak hanya berhenti sampai tahap berkembang, namun terus berupaya mengembangkan organisasinya. Dengan begitu, kita dapat maju ke tahap lain dalam menerapkan kurikulum operasional di satuan pendidikan.

Sebelumnya, kita belajar mengenai komponen pengorganisasian belajar. Pada bagian ini, ibu Bapak telah mempelajari mengenai ragam pendekatan dalam menjadwalkan muatan pembelajaran dikegiatan intrakurikular menyiapkan projek profil dan juga ekstra kurikuler. Umumnya, hasil dari pengorganisasian pembelajaran ini seperti berupa kalender akademik, program tahunan, program semester dan lain sebagainya.
Bagian Akhir
Kedua, mengenai komponen perancangan pembelajaran. Ingat, perancangan ini harus dimulai dari tingkat satuan penidikan ya ibu Bapak. Penyusunan alur tujuan pembelajaran serta pendekatan pembelajaran perlu detentukan di tingkat satuan penidikan. Dengan begitu, saat membuat perancangan di tingkat kelas, para pendidik tinggal menurunkannya saja menjadi dokument perancangan pembelajaran yang bisa dipakai untuk memberikan pembelajaran bermakna bagi peserta didik.

Pendidik boleh memilih. Bisa dalam bentuk seperti rencana pelaksanaan pembelajaran atau RPP, module ajar dan sebagainya yang sesuai. Nah, dalam perancangan dokumen kurikulum operasional satuan penidikan, contoh bentuk alur tujuan pembelajaran, contoh RPP atau modul ajar, dapat disajikan sebagai lampiran dan menjadi panduan bagi para pendidik dalam membuat perancangan pembelajaran di tingkat kelas. 

Lalu pada modul perancangan pembelajaran. Kita juga mempelajari contoh-contoh praktik penerapan prinsip penjajaran yang bisa diterapkan di tahap awal, berkembang, siap, maupun mahir. Nah, langkah selanjutnya adalah melanjutkan perancangan dokumen kurikulum operasional satuan pendidikan untuk komponen 3 dan 4 ini. Tentunya dilakukan bersama-sama dengan perwakilan para pendidik ya, dengan bimbingan dan arahan ibu-bapa sebagai kepala satuan penidikan.

Dokument kurikulum operasional satuan pendidikan adalah dokument berjalan. Artinya bukan sekali dibuat, kemudian sudah selesai. Harus ada proses evaluasi dan peninjauan yang dilakukan secara berkala. Untuk komponen karakteristik satuan pendidikan, setelah visi, misi dan tujuan, dapat ditinjau 4-5 tahun sekali. Sedangkan komponen pengorganisasian pembelajaran dan perancangan pembelajaran, dapat ditinjau minimal 1 tahun sekali. Dengan begitu, kurikulum yang dijalankan oleh satuan pendidikan akan tetap terus relevan dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan kondisi satuan penidikan.

Proses evaluasi ini juga akan mendorong satuan penidikan ibu-bapa untuk kembali berrefleksi mengenai kesiapan satuan penidikan. Yang semula ada di tahap awal atau berkembang, karena ini sudah mulai terbiasa kemudian melanjutkan ketahap siap atau mahir. Jadi, selalu ada upaya yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran di satuan pendidikan.

Latihan Pemahaman
Implementasi tahap awal merupakan langkah pertama, bukan menjadi akhir.
Jawaban : Benar
Cerita Reflektif
Setelah mempelajari topik ini, saya akan melakukan...
Melakukan evaluasi dan peninjauan dokumen KOSP secara berkala
Soal Post Test
Soai 1 dari 1
Langkah selanjutnya setelah menyelesaikan topik ini adalah..
A. Meninjau kembali dokumen kurikulum operasional yang telah dimiliki
B. Mencoba belajar tahap yang lain
C. Mengerjakan aksi nyata
D. Semua benar

Jawaban : D. Semua Benar

Demikian pembahasan mengenai Soal Post Test Modul 7 Setelah Belajar di Tahap Awal (Part 2) platform Merdeka Mengajar. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 7:55 AM

Modul 6 Implementasi Perencanaan Pembelajaran di Tahap Awal

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan adalah dokumen dinamis yang terus diperbaharui seiring berjalannya waktu. Ini berarti bahwa isi dan pedoman dalam KOSP dapat terus diperbarui dan disempurnakan sejalan dengan perkembangan waktu dan kebutuhan pendidikan.

Pada komponen perencanaan pembelajaran di dokumen KOSP, contoh ATP, modul ajar atau RPP, dapat disajikan sebagai lampiran. Lampiran ini dapat dijadikan referensi atau patokan bagi para guru dalam membuat perencanaan pembelajaran di tingkat kelas. Namun guru juga tetap diberikan ruang untuk eksplorasi sesuai kebutuhannya.

Dalam merencanakan pembelajaran di tingkat kelas, guru harus memperhatikan prinsip pembelajaran yang disampaikan di modul sebelumnya (Perencanaan Pembelajaran) . Video-video pada modul ini memberikan contoh gambaran pelaksanaan pembelajaran dan asesmen sesuai tahap implementasinya.
Tahap Awal
Rencana pembelajaran dirancang untuk memandu guru melaksanakan pembelajaran sehari-hari untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Merencanakan pembelajaran tidak bisa terlepas dari merencanakan asesmen

Kita menyadari setiap peserta didik memiliki potensi yang berbeda-beda. Pembelajaran terdiferensiasi menjamin peserta leluasa untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajarnya. Penerapan pembelajaran terdiferensiasi pada tahap awal, guru mula-mula dapat mencoba memberikan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan mayoritas peserta didik.

Latihan Pemahaman
Pada tahap awal, membuat perencanaan di ruang lingkup satuan pendidikan dapat dilakukan dengan memilih contoh alur tujuan pembelajaran dari referensi yang sudah disediakan kemdikbudristek.
Jawaban : benar
Mana yang merupakan ciri-ciri pembelajaran yang berpusat pada peserta didik?
Jawaban : Peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran
Untuk mendapatkan informasi mengenai kesiapan belajar peserta didik, pendidik dapat melakukan ....
Jawaban : Asesmen pada awal pembelajaran
Kebutuhan belajar murid sangatlah beragam. Hal yang paling memungkinkan bagi guru untuk dapat memenuhi keberagaman tersebut di tahap awal adalah ….
Jawaban : Menerapkan pembelajaran terdeferensiasi
Cerita Reflektif
Apa hal menarik yang Anda pelajari setelah melihat contoh-contoh penerapan pembelajaran di tahap ini?
Kebutuhan belajar murid sangatlah beragam sehingga guru sebaiknya melaksanakan pembelajaran terdeferensiasi
Soal Post Test
1.Berikut ini merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pendidik dalam merancang asesmen pada satuan pendidikan di tahap awal, yaitu ....
A.Membayar jasa pembuat soai asesmen pembelajaran dari luar satuan pendidikan
B.Memberikan kesempatan kepada murid untuk memilih jenis asesmen yang ingin dirancang.
C.Menggunakan soai asesmen yang disediakan di dalam buku teks pelajaran ataupun modul ajar
D.Meminta peserta didik untuk membuat soal
Pembahasan :
Jawaban :  C. Menggunakan soai asesmen yang disediakan di dalam buku teks pelajaran ataupun modul ajar
2.Sebagai guru tugas kita adalah melayani murid-murid dengan segala keberagaman serta menyediakan lingkungan dan pengalaman belajar terbaik bagi mereka. Sikap yang relevan dengan pernyataan tersebut adalah ...
A.Bersikap adil ¡tu bukan berarti menyamaratakan perlakuan kepada semua murid
B.Setiap murid memiliki pola belajarnya yang sama
C.Guru bukanlah kunci dari keberhasilan pengembangan program pembelajaran murid-murid di kelasnya
D.Guru tidak membutuhkan dukungan dari komunitas yang lebih besar untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung semua murid
Pembahasan :
Jawaban : A. Bersikap adil ¡tu bukan berarti menyamaratakan perlakuan kepada semua murid
3.Perencanaan pembelajaran dalam ruang lingkup kelas pada tahap awal dapat dilakukan dengan....
A.Memodifikasi contoh alur tujuan pembelajaran
B.Memilih contoh perangkat ajar yang tersedia
C.Memodifikasi contoh asesmen
D.Memilih contoh alur tujuan pembelajaran yang tersedia
Pembahasan :
Jawaban : A. Memodifikasi contoh alur tujuan pembelajaran
4.Model pembelajaran dengan cara peserta didik bekerja secara kelompok untuk mendiskusikan suatu topik tertentu.
A.Model pembelajaran kooperatif
B.Model pembelajaran discovery learning
C.Model pembelajaran berbasis proyek
D.Model pembelajaran inkuiri
Pembahasan :
Jawaban : A. Model pembelajaran kooperatif
5.Perancangan pembelajaran yang berpusat pada murid dapat dilakukan dengan menggunakan....
A.Hasil asesmen awal pembelajaran
B.Hasil asesmen sumatif
C.Nilai rapor
D.Asesmen di buku paket
Pembahasan :
Jawaban :  A. Hasil asesmen awal pembelajaran
6.Hal yang perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum menentukan pembelajaran terdiferensiasi adalah.
A.Asesmen sumatif
B.Asesmen formatif awal 
C.Ujian semester
D.Ujian praktek
Pembahasan :
Jawaban : B. Asesmen formatif awal
7.Berikut ini yang bukan merupakan karakteristik pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, adalah ...
A.Memenuhi keragaman potensi peserta didik
B.Memenuhi kepentingan pendidik
C.Memenuhi kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar peserta didiK
D.Memenuhi kepentingan peserta didik
Pembahasan :
Jawaban : B. Memenuhi kepentingan pendidik.

Demikian pembahasan mengenai Soal Post Test Modul 6 Implementasi Perencanaan Pembelajaran di Tahap Awal Platform Merdeka Mengajar. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 12:22 PM