Soal Post test Modul 3 Mencegah Perundungan di Satuan Pendidikan

Seperti yang kita ketahui bersama, terdapat enam prinsip penanggulangan di satuan pendidikan. Prinsip- prinsip ini, dengan jelas mengutamakan hak dan kepentingan peserta di dikekenan prinsip inilah, yang kemudian dapat ibu bapak jadikan jangkar atau acuan, dalam merancang kegiatan serta program yang pertujuan mencegah perundungan di sekolah. Prinsip prinsip penanggulangan di satuan pendidikan, dapat ibu bapak tuangkan dengan menjadikan 3 jenis layanan BK di sekolah. Layanan dasar, layanan responsif, dukungan sistem. Ketiga jenis layanan ini penting untuk membantu kita memahami langkah pencegahan yang komprehensif.
  1. Layanan dasar yang ditujukan untuk seluruh peserta didik, dengan tujuan preventif. Satuan pendidikan, dapat menyediakan layanan dasar, berupa edukasi dan sosialisasi seputar pendungan kepada peserta didik atau pun seluruh anggota satuan pendidikan.
  2. Membanggan layanan responsif di satuan penidikan. Layanan responsif dirancang untuk memenuhi kebutuhan peserta dedik yang memerlukan penanganan besar dan segera, dan bertujuan juga untuk menyelesaikan masalah yang tengah dialami. Dalam implementasinya, layanan responsif di satuan pendidikan sebaiknya berfokus pada cepat tanggap menangani isu perundungan, bersikap objektif dan berpihak kepada korban, pendampingan intensif, komunikasi, kolaborasi, untuk dapat memberikan tanggapan yang cepat dan tepat dalam menangani kejadian perundungan perlu dibentuk tim pecegahan tindak kekerasan, yang terdiri dari, kepala sekolah, perwakilan guru, perwakilan murid, dan perwakilan orang tua atau wali.
  3. Membangun dukungan sistem yang kuat, dukungan sistem dapat dibangun melalui kebijakan dan prosedur yang berfokus pada pencegahan dan penanggulangan perundungan di sekolah. Kebijakan seputar sosialisasi, penanganan pihak-pihak yang terlibat dalam perundungan, serta upaya mempromosikan sikap anti perundungan di satu penidikan perlu dibuat secara komprahensif. Artinya, kebijakan dan prosesdur operasi stender atau POS yang dibuat perlu memasukan nilai-nilai dan semangat keberagaman, antidiskriminasi, dan antik kekerasan terhadap seluruh warga satuan penidikan tanpa kecuali.

Berdasarkan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 82 tahun 2015, sekolah wajib menjamin keamanan, keselamatan serta kenyamanan bagi peserta didik selama pelaksanaan pembelajaran di sekolah, maupun kegiatan sekolah di luar satuan pendidikan. Artinya, rasanya aman dan nyaman adalah kebutuhan yang harus terpenuhi sejak dari awal peserta didik berada di lingkungan sekolah. Ibu dan Bapak dapat memulai bangun iklim positif dengan cara-cara berikut.
  1. Menjamin komitmen sekolah untuk bebas dari kekerasan.
  2. Sekolah perlu menegakan aturan tertulis tentang larangan tindakan kekerasan.
  3. Selain larangan, penting juga bagi sekolah untuk memiliki alur pengaduannya jika terjadi tindak kekerasan.
  4. Mulai interaksi terbuka dengan peserta didik. Tunjukkan bahwa ibu dan Bapak tidak mentolelir tindakan kekerasan di sekolah.

Ibu dan Bapak juga bisa mendorong murid untuk terlibat dalam pencegahan perundungan di sekolah. Kementerian pendidikan kebudayaan, riset, dan teknologi Republik Indonesia bersama UNICEF lewat program Roots Indonesia telah mendukung peserta didik untuk jadi bagian aktif dalam pencegahan perundungan.
rOOTS
Program roots adalah program pencegahan perundungan yang dikembangkan oleh UNICEF Indonesia bersama paramitra sejak tahun 2017 dengan mengakukan intervensi pelatihan ke beberapa sekolah. Program ini memusatkan peran peserta didik di sekolah sebagai agen perubahan untuk menyebarikan pesan dan perilaku baik di antara teman sebaya.

Dalam program roots, guru dapat berperan aktif dengan menjadikan facilitator guru di satuan pendidikan masing-masing. Peran guru sebagai fasilitator adalah memberi ruang diskusi bersama peserta didik agen perubahan di setiap pertemuan roots. Untuk memastikan proses ini berjalan dengan baik, fasilitator guru dibekali kemampuan fasilitasi untuk mengembangkan kepercayaan, empati, dan toleransi antar persta didik yang melikuti pelatihan atau bimbingan teknis Roots.

Program roots adalah wujud nyata kolaborasi berbagai pihak dalam satuan pendidikan untuk bersama-sama mengatasi perundungan. Ibu dan bapa dapat mengakses beragam materi pelatihan secara terbuka di laman cerdas berkaraktor. Unduh berbagai materi tentang program roots untuk mendukung pencegahn perundungan di sekolah.

1. Latihan Pemahaman
A. Tanggap Cegah Perundungan!
Pencegahan perundungan dapat dilakukan dalam tiga kerangka layanan yang berdasar pada Prinsip Penanggulangan di Satuan Pendidikan, antara lain...
Jawaban : Layanan Dasar
Seberapa tepatkah penanganan guru yang langsung menasehati korban dan pelaku pada saat perundungan terjadi?
Jawaban : Kurang tepat
B. Semua Berperan dalam Mencegah Perundungan
Pencegahan perundungan di satuan pendidikan perlu diupayakan oleh…
Jawaban : Semua benar
Menciptakan iklim sekolah yang positif dapat dilakukan dengan...
Jawaban : Semua benar
Di sekolah, murid menjadikan guru sebagai teladan. Hal yang perlu dihindari saat berinteraksi dengan murid adalah…
Jawaban : Menasehati murid secara berlebihan

2. Post test
1.
Mengajak peserta didik untuk berperan aktif mencegah perundungan dapat dilakukan dengan…
A.Membuat tata tertib terkait isu perundungan
B.Membuat larangan tindak kekerasan di sekolah
C.Membuat alur pengaduan yang jelas dan mudah diikuti
D.Mengajak murid terlibat dalam program Roots
Pembahasan :
Jawaban : D
2.Kegiatan menumbuhkan empati yang kurang tepat dilakukan di jenjang SMA adalah…
A.Melakukan kegiatan bermain peran
B.Mengadakan lomba esai anti-perundungan
C.Menonton dan menganalisis film tentang perundungan
D.Mempraktikkan tindakan kekerasan secara nyata
Pembahasan :
Jawaban : D
3.Berikut adalah contoh pencegahan perundungan di sekolah berdasarkan kerangka layanan dukungan sistem, yaitu…
A.Tanggap menangani kasus perundungan dengan menggunakan prosedur penanganan yang telah ada
B.Bekerja sama dengan kepolisian setempat
C.Seminar Anti Cyber-bullying saat Masa Orientasi Peserta Didik Baru
D.Konsultasi dengan Dinas Pendidikan untuk membuat prosedur penanganan dan pendampingan kasus perundungan
Pembahasan :
Jawaban : D
4.Berikut ini yang bukan termasuk pelibatan murid dalam upaya pencegahan kasus perundungan adalah…
A.Mengajak murid menjadi sekutu untuk melawan perundungan di sekolah
B.Mengajak murid untuk mengasah empati melalui kegiatan bonding di kelas
C.Mengajak murid untuk melaporkan kasus perundungan yang mereka saksikan
D.Mengajak murid untuk fokus belajar secara mandiri di dalam kelas
Pembahasan :
Jawaban : D
5.Di bawah ini yang bukan merupakan informasi layanan pengaduan perundungan di satuan pendidikan yang tepat adalah…
A.https://sekolahaman.kemdikbud.go.id
B.Nomor telepon sekolah
C.www.lapor.go.id
D.Nomor telepon kantor polisi terdekat
Pembahasan :
Jawaban : C
6.
Salah satu langkah yang dapat dilakukan guru untuk mencegah terjadinya perundungan di sekolah adalah…
A.Memastikan keadaan anak di rumah baik-baik saja
B.Berkunjung ke seluruh rumah peserta didik untuk memastikan keadaan murid
C.Memberikan pengetahuan mengenai perundungan kepada murid
D.Menjadi narasumber terkait isu perundungan di lingkungan tempat tinggal
Pembahasan :
Jawaban : C
7.Salah satu kegiatan menumbuhkan empati yang dapat dilakukan pada jenjang PAUD adalah…
A.Membuat lomba esai anti-perundungan
B.Menonton dan menganalisis film
C.Membuat lomba debat mengenai isu perundungan
D.Menceritakan perasaan
Pembahasan :
Jawaban : D
8.
Bagaimana Fasilitator Guru harus bersikap selama pertemuan Program Roots?
A.Mengadakan pertemuan yang interaktif dan ceria
B.Meneruskan pertemuan walaupun murid belum memahami
C.Menyampaikan materi dengan metode ceramah
D.Meminimalisasi terjadinya diskusi agar durasi program tidak terlalu lama
Pembahasan :
Jawaban : A

Demikian pembahasan mengenai Modul 3 Mencegah Perundungan di Satuan Pendidikan Platform Merdeka Mengajar. Semoga bermanfaat.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 10:02 AM

Soal Post Test Modul 2 Bagaimana Mengatasi Perundungan yang Sudah Terjadi?

Pada umumnya, korban perundungan merasa malu dan atau kesal atas pengalamannya. Perasaan -perasaana negatif kemudian membuat korban tidak berdaya dan bisa mempengaruhi kesehatan mental korban. Entah korban menjadi stress, depresi, atau bahkan berkeinginan untuk mengakhiri hidupnya. Dalam kegiatan belajar mengajar, ibu dan bapak bisa membantu dengan memastikan bahwa korban bisa merasa aman, dan pelaku tidak mendapatkan kesempatan untuk melakukan perundungan.

Bagaimana dengan dampak fisik?  Dampak fisik perundungan terhadap korban memang bisa beragam. Selain kelelahan seperti malik, korban bisa merasakan sakit kepala, gangguan pencernahan, perubahan berat badan dan hingga sakit otot karena kondisi mental yang menurum. Perundungan fisik, hususnya dapat menggambakan luka luka, memar hingga sakit yang serius. Karena dampak fisik merupakan dampak yang paling kasat mata, kita harus membiasakan diri untuk peka terhadap kondisi fisik murid. Dengan segala kondisi ini, tentu kehidupan sosial korban perundungan juga sangat terdampak.

Dalam situasi seperti ini, kita bisa mengutamakan pendekatan personal terlebih dahulu dengan korban. Ibu Bapak guru berusaha untuk membuat dia nyaman, sehingga bisa bercerita mengenai masalahnya. Ibu juga memastikan atau memvalidasi perasannya atas perundungan yang ia alami. Jika korban sudah mulai terbuka, kita bisa melakukan intervensi yang mendorong interaksi sosial, seperti mengerjakan kegiatan sosial bersama, tugas kelompok, mengabrol dengan korban mengenai hambatan yang ia alami, hingga berkonsultasi dengan orang tua korban untuk strategi di dalam dan di luar sekolah.
pERUNDUNGAN
Selanjutnyai kita akan sama-sama cari tahu seperti apa seharusnya guru bersikap terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam perundungan. Untuk mengatahui seperti apa respon yang bijak dalam penyekapi perundungan kita perlu identifikasi terlebih dahulu siapa saja pihak yang terlibat. Korban atau orang yang muncul target aksi perundungan. pelaku perundungan, standers atau penonton. Lewat layanan responsif yang disediakan oleh bimbingan dan konseling, ibu dan Bapak dapat mengadakan sesi konseling bersama korban. 
  1. Ibu dan Bapak bisa mendengarkan dan merespon dengan penuh empati. Mengelola emosi menjadi kunci kita dapat merespon cerita korban dengan lebih pihak.
  2. Memberi dukungan. Dari cerita korban dan observasi, ibu Bapak identifikasi kebutuhan korban. Apakah ia membutuhkan pendampingan, perawatan luka fisik, dukungan psikologis, dan kebutuhan lainnya, setelah itu ibu dan Bapak dapat membuat catatan berupa kronologi berdasarkan cerita korban.

1. Latihan Pemahaman
A. Menyikapi Pihak yang Terlibat dalam Perundungan
Yang termasuk dalam dampak interaksi sosial korban perundungan adalah…
Jawaban : Menarik diri dari pergaulan
Berikut ini, yang merupakan dampak sosial pelaku perundungan adalah…
Jawaban : Dijauhi teman
Kasus perundungan akan terkesan dibenarkan oleh lingkungan jika… 
Jawaban : Lingkungan sekolah diam saja
Salah satu ciri dari lembaga pendidikan yang melanggengkan perundungan adalah...
Jawaban : Tidak adanya komunikasi yang sehat
B. Peran Sekolah dalam Mengatasi Perundungan
Sikap apa yang tepat saat korban menceritakan perundungan yang ia alami?
Jawaban : Mendengarkan dengan empati
Kebijakan Anti Perundungan yang disusun sekolah sebaiknya dibuat bersama antara pihak sekolah dan.…
Jawaban : Peserta didik
2. Post test
1.
Agar lebih efektif, pemberian konsekuensi kepada pelaku harus mempertimbangkan…
A.Rangking kelas
B.Keseuaian tindakan dan proporsionalitas
C.Relasi orang tua pelaku dengan sekolah
D.Akreditasi sekolah
Pembahasan :
Jawaban : B
2.Di bawah ini yang bukan respons terhadap pengaduan korban adalah...
A.Membuat kronologi kasus
B.Melakukan klarifikasi dan verifikasi
C.Mengintimidasi pelaku dengan kekerasan
D.Mengidentifikasi kebutuhan korban
Pembahasan :
Jawaban : C
3.Sekolah dapat menyediakan layanan/media pengaduan yang aman dan rahasia melalui…
A.Layanan telepon dan email sekolah
B.Layanan pengaduan via aplikasi pengiriman pesan
C.Layanan pengaduan pada kolom pengaduan di website sekolah
D.Semua benar
Pembahasan :
Jawaban : D
4.Dari skenario berikut, mana yang merupakan perubahan sosial yang bisa diidentifikasi dari korban perundungan?
A.Sinta tidak lagi aktif berinteraksi dengan teman-teman dekatnya.
B.Mikael memakan bekalnya sendirian di lapangan
C.Putu enggan menyampaikan pendapatnya dalam berdiskusi
D.Semua benar
Pembahasan :
Jawaban : D
5.Berikut yang termasuk ke dalam faktor-faktor penyebab menjadi pelaku perundungan adalah…
A.Keluarga dan sekolah
B.Lingkungan sosial dan kelompok sebaya
C.Tayangan di media massa
D.Semua benar
Pembahasan :
Jawaban : D
6.
Manakah pihak yang tidak memiliki peran dalam terjadinya perundungan?
A.Guru
B.Teman sekelas korban
C.Perundung
D.Semua salah
Pembahasan :
Jawaban : D
7.Ketika memverifikasi masalah setelah menerima aduan perundungan, pendidik dan tenaga kependidikan perlu memperhatikan kesediaan korban/saksi untuk ditanyakan kronologi kejadian. Contoh perilaku yang menunjukkan hal tersebut adalah...
A.Pak Budi memaksa salah seorang murid yang menjadi saksi untuk diwawancara pada jam istirahat
B.Bu Nani secara diam-diam merekam pembicaraannya dengan saksi
C.Kepala Sekolah meminta Ketua OSIS untuk mewawancarai korban secara diam-diam
D.Bu Undung menjelaskan proses wawancara yang akan dilalui korban dan saksi. Bu Undung juga menjelaskan bahwa murid berhak untuk memutuskan tidak mau diwawancarai
Pembahasan :
Jawaban : D
8.
Layanan pengaduan kasus perundungan di sekolah harus memastikan bahwa dua aspek ini dipenuhi, yaitu….
A.Kemudahan dan Keamanan
B.Kemudahan dan Kerahasiaan
C.Kerahasiaan dan Keamanan
D.Kerahasiaan dan Pengertian
Pembahasan :
Jawaban : B
9.
Salah satu bantuan yang dapat disediakan oleh sekolah bagi korban perundungan adalah…
A.Beasiswa pendidikan
B.Voucher membeli buku gratis
C.Bantuan alat belajar
D.Rujukan dan pembiayaan konseling gratis
Pembahasan :
Jawaban : D
10.
Untuk mengatasi perundungan dan mendukung korban, guru dapat melakukan aksi-aksi berikut, kecuali…
A.Memberikan hari libur untuk korban beristirahat
B.Mendiskusikan kebutuhan akademis korban
C.Mendorong interaksi sosial korban melalui kegiatan kelas
D.Berdiskusi dengan orang tua korban
Pembahasan :
Jawaban : B
11.
Ketika menerima aduan mengenai kejadian perundungan, hal pertama yang perlu dilakukan oleh Tim Pengaduan adalah…
A.Melaporkan ke kepolisian
B.Melihat kebutuhan peserta didik yang menjadi korban
C.Berkonsultasi dengan Komnas Perlindungan Anak
D.Berkonsultasi dengan Dinas Pendidikan Kecamatan
Pembahasan :
Jawaban : B
12.
Di bawah ini, sikap yang tepat terhadap bystander adalah…
A.Menyalahkannya karena bersikap pasif
B.Menanyakan kondisinya
C.Acuh atas keberadaannya
D.Ikut menghukum bystander
Pembahasan :
Jawaban : B
13.
Berikut ini yang buka kecenderungan yang sering ditemukan pada pelaku perundungan adalah…
A.Kurang berempati
B.Mengganggu teman-teman
C.Tidak peduli perasaan orang lain
D.Sering mengikuti kegiatan kepanitiaan di sekolah
Pembahasan :
Jawaban : D
14.
Apa yang tidak boleh dilakukan oleh seorang ally atau sekutu?
A.Melaporkan perundungan
B.Menghiraukan korban
C.Menghiraukan perundungan
D.Menghentikan tindakan perundungan
Pembahasan :
Jawaban : A

Demikian pembahasan mengenai Modul 2 Bagaimana Mengatasi Perundungan yang Sudah Terjadi? Platform Merdeka Mengajar. Semoga bermanfaat.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 8:30 AM

Soal Post Test Modul 1 Mengenal Layanan Bimbingan dan Konseling

Memerdekakan manusia merupakan salah satu kata kunci dari kurikulum merdeka yang dapat kita kaitkan dengan layanan BK. Yaitu, bagaimana pembelajaran mengendepankan pendekatan yang berpusat pada peserta didik termasuk minat, bakat serta kemampuannya dalam proses pembelajaran? Maka dari itu layanan BK di satuan pendidikan menjadi harapan peserta didik untuk mampu memahami dan menerima diri serta lingkungannya mengambangkan potensi, merencanakan masa depan, menyelesaikan masalah dan mencapai kemandirian.

Selain itu, layanan BK membantu satuan pendidikan untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pendidikan nasional, salah satunya dengan membentuk karakter profil pelajar pancasila. Maka dari itu, profil pelajar pancasila menjadi dasar kuat bagi satuan pendidikan memberikan layanan BK pada peserta didik. Sehingga pada penerapannya, layanan BK pun dapat diintegrasikan dengan projek penguatan profil pelajar pancasila sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Tujuan Layanan BK
Memberikan layanan BK berarti memberikan peserta didik kesempatan dan keluasaan untuk menceritakan masalahnya kegurup BK atau wali kelas. Secara umum, tujuan layanan BK adalah untuk membantu peserta didik mencapai perkembangan optimal dan kemandirian secara utuh yang liputi aspek pribadi, belajar, sosial, dan karir.
Bimbingan dan Konseling
Sedangkan tujuan jangka panjang dari layanan BK adalah untuk mewujukkan pembelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai pancasila. Selain itu, sekolah harus mampu menyelenggarakan pembelajaran yang aman, nyaman, dan menyenangkan di sekolah.

Lalu, bagaimana strategi implementasi layanan bimbingan konseling? Ada 3 strategi besar dalam implementasi layanan BK. Implementasi di satuan pendidikan, kemudian pemberdayaan keluarga dan strategi kerjasama dengan mitra. Di dalam satuan pendidikan, strategi pelaksanaan BK perlu dirancang secara komprehensif, untuk menjawab kebutuhan peserta didik, dengan mengoptimalkan seluruh sumberdaya yang dimiliki satuan pendidikan.

Agar proses pembelajaran berjalan optimal, satuan pendidikan perlu memastikan keterlibatan dan pendampingan orang tua, untuk bisa memberikan layanan terbaik, di tengah ketidakidealan situasi dan kondisi yang sedang dihadapi. Penting bagi satuan pendidikan untuk memaksimalkan dan memahami kondisi keluarga, sehingga dapat menjalankan kolaborasi, atau memberikan bimbingan yang tepat bagi orang tua.

Selain itu, kemitraan merupakan salah satu langkah, yang dapat dilakukan, untuk memenuhi kebutuhan peserta didik, ketika satuan pendidikan memiliki keterbatasan sumber daya. Misalnya, kerja sama dengan psikolog, saat peserta didik membutuhkan banduan lebih. Atau kerja sama dengan komunitas di sekitar, untuk memperkenalkan peserta didik pada berbagai bidang pekerjaan.

1. Latihan pemahaman
A. Memahami Layanan Bimbingan dan Konseling
Berikut ini yang tidak termasuk aspek yang dikembangkan secara optimal dan utuh dalam layanan BK adalah aspek...
Jawaban : Aspek Materi
Layanan BK selaras dengan esensi Kurikulum Merdeka yang mengedepankan pendekatan pembelajaran berpusat pada peserta didik berdasarkan …
Jawaban : Minat, bakat, dan potensi peserta didik
Secara umum tujuan layanan BK adalah untuk membantu peserta didik mencapai perkembangan optimal dan kemandirian secara utuh yang meliputi aspek...
Jawaban : Pribadi, belajar, sodial dan karir
B. Implementasi Layanan BK di Satuan Pendidikan
Berikut ini yang tidak termasuk layanan BK di satuan pendidikan adalah…
Jawaban : Layanan pendampingan di rumah
2. Post test
1.
Dengan layanan BK, peserta didik diharapkan mampu ...
A.Mendapatkan nilai sempurna di ujian akhir semester
B.Mendapatkan perhatian lebih dari guru
C.Memahami dan menerima diri serta lingkungannya
D.Memahami dan menerima perbedaan
Pembahasan :
Jawaban : C
2.Layanan BK di satuan pendidikan memiliki peran yang besar dalam menghapus tiga dosa besar pendidikan yaitu...
A.Malas, kersek dan intoleransi
B.Perundungan, kersek dan intoleransi
C.Perundungan, kersek dan malas
D.Intoleransi, perundungan dan plagiarisme
Pembahasan :
Jawaban : B
3.Bu Siska merupakan wali kelas 7 SMP cita karya. Di SMP Cita Karya belum memiliki guru BK. Apa yang sebaiknya dilakukan Ibu Siska?
A.Ibu Siska merasa tidak kompeten sehingga tidak memberikan layanan BK
B.Ibu Siska merasa perlu mengetahui dan memahami layanan BK, sehingga ia belajar tentang layanan BK
C.Ibu Siska merasa layanan BK bukanlah tanggung jawabnya karena ia bukan guru BK
D.Ibu Siska meminta iuran kepada peserta didik untuk mendatangkan konselor
Pembahasan :
Jawaban : B
4.Siapa yang bertanggungjawab dan berperan dalam layanan BK kepada peserta didik?
A.Guru BK
B.Kepala Sekolah
C.Orang Tua
D.Semua warga satuan pendidikan
Pembahasan :
Jawaban : D
5.Peran guru BK sebagai pengelola program dapat ditunjukkan dengan...
A.Membuka praktik konseling bagi peserta didik yang sedang mengalami masalah
B.Merencanakan dan mengelola layanan bersama wali kelas sehingga wali kelas dapat melakukan layanan di kelas masing-masing
C.Memberikan informasi tentang perkembangan potensi, minat, dan kebutuhan lainnya kepada peserta didik, wali kelas, dan orangtua
D.Membimbing peserta didik untuk mengenal diri dan memfasilitasi perkembangan serta pertumbuhan
Pembahasan :
Jawaban : C
6.
Berikut ini yang bukan etika kerja dalam memberikan layanan BK adalah...
A.Kesukarelaan
B.Keterbukaan
C.Kerahasiaan
D.Kekeluargaan
Pembahasan :
Jawaban : D
7.Contoh miskonsepsi layanan BK di satuan pendidikan yaitu...
A.Guru BK bekerjasama dan berkolaborasi dengan guru lain memberikan layanan BK
B.Guru mengupayakan pemberian layanan BK kepada peserta didik, meskipun bukan guru BK
C.Layanan BK hanya diperuntukkan bagi peserta didik yang bermasalah
D.Guru BK dan guru lain dapat memberikan layanan BK kepada peserta didik secara individu dan kelompok
Pembahasan :
Jawaban : C
8.
Dalam upaya memberikan layanan terbaik bagi peserta didik, terdapat strategi besar implementasi layanan BK, yaitu....
A.Strategi implementasi di satuan pendidikan, pemberdayaan keluarga, dan strategi kerja sama dengan mitra
B.Strategi pemberdayaan keluarga dan strategi kerja sama dengan mitra.
C.Strategi kerjasama dengan mitra dan strategi di satuan pendidikan
D.Melakukan pencatatan dan menghampiri peserta didik untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan lebih lanjut
Pembahasan :
Jawaban : A
9.
Apabila di satuan pendidikan tidak memiliki guru yang berlatar belakang pendidikan BK, yang seharusnya dilakukan oleh sekolah?
A.Meminta orang tua menyediakan layanan BK di rumah
B.Tidak menyediakan layanan BK di sekolah
C.Tugas dan peran BK dapat diampu oleh wali kelas atau pendidik lain yang ditugaskan oleh pimpinan satuan pendidikan
D.Meminta murid bercerita ke sesama teman
Pembahasan :
Jawaban : C
10.
Untuk mendukung pengembangan akademik dan karir masa depan peserta didik secara optimal, guru BK dapat bekerja sama dengan bidang akademik di sekolah, keluarga dan masyarakat. Pernyataan tersebut merupakan peran guru BK sebagai...
A.Konselor
B.Penilai
C.Pembimbing
D.Koordinator
Pembahasan :
Jawaban : D

Demikian pembahasan mengenai Modul 1 Mengenal Layanan Bimbingan dan Konseling platform Merdeka Mengajar. Semoga bermanfaat.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 9:57 PM

Soal Post Test Modul 1 Adakah Perundungan di Sekolahku?

Bullying atau perundungan merupakan tindakan yang merugikan bukan hanya untuk korban, namun juga untuk pelaku. Tak jarang dampaknya, baik secara fisik dan psikologis, tertinggal pada diri murid sampai jangka waktu yang lama. Dalam konteks sekolah, perundungan terjadi dalam lingkungan sekolah dan hubungan sosial yang terjadi antar murid. Bukan hal sulit untuk membedakan perundungan dengan tindakan lain seperti bersenda gurau maupun menjahili sesama teman di sekolah. Dengan mengenal kekhasan perundungan, guru dapat mencegah terjadinya tindakan perundungan dan murid juga dapat memahami konsekuensi dari semua perbuatannya.

Perundungan yang terjadi di sekolah maupun lingkungan di sekitar peserta didik dapat muncul dalam berbagai bentuk. Tidak hanya dalam bentuk hinaan kata-kata kasar, namun juga dapat bersifat fisik dan sikap alienasi terhadap korban yang dapat mengganggu kondisi sosial maupun psikologis korban. Perundungan juga tidak hanya dapat terjadi dalam kejadian yang bersifat tatap muka, namun juga dapat terjadi di platform media digital yang menjadi wadah baru dalam melakukan perundungan.
Perundungan
Setelah memahami definisi perundungan, tentu belum lengkap kalau tidak melihat contoh-contoh perundungan tersebut. Kita dapat mengenali lebih jelass jenis jenis perundungan yang terjadi di sekitar kita.
  1. Perundungan fisik. Pelaku secara berulang melakukan kekerasan fisik kepada korban, misalnya dengan memukul, menandang, dan mencubit.
  2. Perundungan verbal. Mereka tidak melakukan kekerasan secara fisik, namun mengajak dan menghina melalui perkataan.
  3. Perundungan sosial atau relasional. Perundungan sosial seperti ini berdampak langsung kepada korban dan merusak relasi sosial korban dengan orang disikitarnya.
  4. Perundungan daring atau cyber bullying. Perundungan daring sebenarnya merupakan bentuk baru dari perundungan konvensional yang muncul melalui ruang-ruang digital. Selain di media sosial, perundungan dari bisa terjadi melalui email, pesan singkat, dan media dari ngelainya. Artinya, perundungan dari bisa terjadi secara publik seperti di kolom komentar sebuah post atau pun secara privat seperti dalam pesan kekorban.

Ibu dan Bapak Guru mungkin familiar dengan bentuk-bentuk perundungan yang terjadi di lingkungan sekolah. Tapi seiring berkembangnya zaman, ternyata perundungan juga dapat terjadi di luar institusi sekolah. Misalnya, di area publik ataupun dunia maya. Beberapa pihak yang terlibat dalam perundungan antara lain sebagai berikut :
  1. Pelaku adalah seseorang yang melakukan perundungan. Pelaku, cenderung merasa diri lebih unggul, sulit berempati, agresif, dan menyalahkan korban atas tindakan perundungan yang ia lakukan terus menerus.
  2. Korban adalah orang yang menjadi target aksi perundungan, semua orang dapat menjadi korban perundungan. Akan tetapi, terdapat beberapa kondisi yang membuat murid lebih rentan menjadi korban.
  3. Penonton atau bystander adalah pihak yang tidak terlibat langsung dalam kejadian perundungan. Padahal, dengan hanya menyaksikan dan tidak berbuat apa-apa, bystander terlibat dalam membiarkan perundungan terjadi. Bystander juga dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu bystander aktif dan bystander pasif. Bystander aktif, biasanya ikut senang dengan adegan-adegan perundungan yang dilakukan pelaku, sehingga secara tidak langsung mendukung tingkah laku pelaku. Sedangkan bystander pasif, biasanya hanya menyaksikan situasi tanpa membantu korban atau pun mendukung pelaku.

Dalam situasi perundungan, ternyata tidak serta merta semua orang menjadi pelaku atau korban. Ada juga peran lain yang senantiasa melanggengkan terjadinya kejadian perundungan di sekolah. Tidak hanya muird, bisa jadi tenaga pendidik dan warga sekolah lain seperti tenaga keamanan dan kebersihan juga adalah orang-orang yang terlibat. Maka dari itu, penting untuk mengenali apakah seluruh pihak senantiasa menjaga sekolah sebagai ruang yang aman.

1. Soal Pemahaman
A. Apa itu Perundungan?
Apa indikator dari perundungan? 
Jawaban : Semua Benar
Yang termasuk jenis-jenis perundungan dari pilihan berikut adalah...
Jawaban : Semua benar
Perundungan dapat terjadi di:
Jawaban : Semua benar
Jika pendidik melihat situasi perundungan dan tidak mengambil tindakan, peran apakah yang diemban pendidik? 
Jawaban : Bysander pasif
B. Mitos dan Fakta Mengenai Perundungan
Jika didiamkan saja, kasus perundungan akan… 
Jawaban : terkesan dibenarkan oleh lingkungan
2. Post test
1.
Yang termasuk fakta mengenai alasan seseorang menjadi penonton/bystander dalam situasi perundungan adalah…
A.Ia takut bahwa ia akan menjadi target perundungan berikutnya jika membela temannya
B.Ia tidak mau repot dan ikut campur urusan orang lain
C.Ia tidak mengetahui bahwa suatu perilaku adalah perundungan dan merupakan hal yang tidak benar
D.Semua benar
Pembahasan :
Jawaban : D
2.Lengkapi pernyataan berikut dengan fakta perundungan. Perundungan di lingkungan sekolah…
A.Tidak selalu terlihat langsung
B.Tidak meninggalkan luka emosional
C.Wajar terjadi
D.Merupakan lelucon peserta didik
Pembahasan :
Jawaban : A
3.Cyberbullying atau perundungan di dunia maya memiliki kekhasan dibandingkan perundungan pada umumnya, salah satunya adalah…
A.Dilakukan secara berulang
B.Anonimitas
C.Tindakan yang disengaja
D.Adanya ketidakseimbangan kekuatan
Pembahasan :
Jawaban : B
4.Berikut ini yang bukan merupakan dampak perundungan adalah…
A.Cemas berlebihan
B.Percaya diri
C.Enggan bersosialisasi
D.Rendah diri
Pembahasan :
Jawaban : B
5.Di bawah ini yang merupakan contoh perundungan di dunia maya adalah…
A.Toni bertanding sepak bola dengan sekolah lain
B.Ani diejek teman kelasnya karena berhidung pesek
C.Foto-foto Nuna sedang menangis disebar di media sosial
D.Tidak ada yang benar
Pembahasan :
Jawaban : D
6.
Di bawah ini yang bukan merupakan fakta mengenai korban perundungan adalah…
A.Korban biasanya adalah orang yang terisolasi dalam lingkungan sosial
B.Korban biasanya adalah orang memiliki trauma masa kecil
C.Korban biasanya adalah orang yang superior dan memiliki banyak teman bahkan populer di sekolah
D.Korban biasanya adalah orang yang terlihat murung dan tidak senang bergaul di sekolah
Pembahasan :
Jawaban : A
7.
Yang termasuk perundungan fisik dari kasus-kasus berikut adalah…
A.Banu memukul Doni dan memaksa agar Doni mau diperintah untuk membeli makanan di kantin
B.Seorang anak yang menjelek-jelekkan tubuh seseorang hanya karena dia berbadan gemuk
C.Komentar negatif di akun Tiktok
D.Komentar negatif di akun Instagram
Pembahasan :
Jawaban : A
8.Cyberbullying atau perundungan di dunia maya dapat terjadi secara…
A.Langsung dan tidak langsung
B.Baik dan buruk
C.Digital dan analog
D.Cepat dan lambat
Pembahasan :
Jawaban : A
9.Di bawah ini yang merupakan contoh perundungan di sekolah adalah…
A.Dodo mengejek adiknya dengan sebutan si hitam
B.Ani diejek teman sekelasnya karena bermata sipit
C.Yosef bermain kejar-kejaran di lapangan dengan Musa
D.Rosa mendapatkan pesan negatif berupa ancaman dari orang-orang di media sosial
Pembahasan :
Jawaban : B
10.Yang termasuk ‘hazing’ (perpeloncoan) dari kasus-kasus berikut adalah…
A.Tiko memerintah adik kelasnya membelikan cemilan di kantin
B.Doni memerintah temannya untuk membawakan tas Doni yang berat dari sekolah sampai rumah, tanpa alasan darurat
C.Joni memukuli Soni yang melihat dia merokok di sekolah
D.A dan B benar
Pembahasan :
Jawaban : D
11.Apa yang membedakan perundungan dari lelucon belaka?
A.Menimbulkan kerugian
B.Menyakiti seseorang
C.Korban tidak menganggap lucu ulah pelaku
D.Semua benar
Pembahasan :
Jawaban : D
12.
Yang termasuk perundungan daring dari kasus-kasus berikut adalah…
A.Memberikan komentar negatif dengan akun anonim
B.Menyebarluaskan informasi palsu tentang seseorang
C.Membuat akun palsu
D.A dan B benar
Pembahasan :
Jawaban : A
13.
Orang yang sering menyalahkan orang lain dan menjadikan hal tersebut sebagai alasan untuk perundungan disebut…
A.Bystander aktif
B.Pelaku BENAR
C.Korban
D.Bystander pasif
Pembahasan :
Jawaban : B
14.
Apa dampak dari pelaporan kasus perundungan?
A.Kasus menjadi lebih rumit dan panjang
B.Penanganan dan pencegahan bisa dioptimalkan
C.Pelaku dan korban sama-sama dirugikan
D.Semua benar
Pembahasan :
Jawaban : B

Demikian pembahasan mengenai Modul 1 Adakah Perundungan di Sekolahku? platform Merdeka Mengajar. Semoga bermanfaat.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 6:47 PM

Soal Post Test Modul 3 Mencegah dan Menangani KerSek di Satuan Pendidikan

Ruang aman adalah saat semua warga sekolah senantiasa merasa aman ketika berada di lingkungan sekolah. Aman tanpa paksaan , aman tanpa ancaman, dan aman tanpa kekerasan. Bapak dan ibu selain untuk mengejar prestasi sekolah dalam raport penidikan menyelenggarakan ruang aman di sekolah lewat berbagai kebijakan pencegahan, penanganan, dan pemulihan kasus kersek sesungguhnya adalah kebutuhan semua pihak. Mari bersama hapus kersek dengan terlibat aktif dalam membuat aturan pencegahan dan penanganan kersek di lingkungan pendidikan.

Penanganan kasus kersek di satuan pendidikan itu tidak bisa sembarangan. Tentunya semua ada prinsip prinsipnya. Apalagi kalau yang kita hadapi ini, adalah anak-anak dan remaja. Prinsip penanggulangan di satuan pendidikan ada 6 poin penting.
  1. Pertama adalah kepentingan terbaik bagi peserta didik.
  2. Kedua pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.
  3. Ketiga, Persamaan hak yang berarti tidak diskriminatif.
  4. Keempat adalah pendapat peserta didik.
  5. Kelima tindakan yang bersifat edukatif dan rehabilitatif.
  6. Keenam perlindungan terhadap hak-hak anak dan HAM sebagaimana diatur dalam peraturan perundangan undangan.
Kersek
Apa Saja Bentuk Program Pencegahan KerSek?
Gugus Pencegahan dan Penanganan kersek ditetapkan nawat seleksi yang terdiri dari pendidik dan tenaga kependidikan perwakilan komite sekolah, organisasi profesi, lembaga psikolog, pakar pendidikan perangkat temerintah daerah setempat dan tokoh masyarakat atau agama. Angguta GPPKS wajib beragam agar upaya mengujutkan sekolah mereka dari kekerasan menjadi kepentingan bersama. Berikut adalah tugas-tugas dalam pencegahan dan penanganan kersek di satuan pendidikan.
  1. Memabantu kepala sekolah menyusun prosedur operasional standar atau POS untuk pencegahan dan penanganan kersek disatu-an pendidikan.
  2. Melakukan sosialisasi POS dalam upaya pencegahan tindak kekerasan kepada peserta didik, pendidik tenaga kependidikan, orang tua atau wali dan komite sekolah.
  3. Wajib segera melaporkan kepada orang tua atau wali termasuk mencari informasi awal apabila telah ada dugaan atau gejala akan terjadinya tindak kekerasan yang melibatkan peserta didik baik sebagai korban maupun pelaku.
  4. Menjalin kerja sama antara lain dengan lembaga psikolog, organisasi keagamaan dan pakar pendidikan dalam rangka pencegahan.
  5. Melakukan sosialisasi pemantuan pengawasan dan evaluasi paling sedikit setiap enam bulan sekali terhadap pelaksanaan pencegahan tindak kekerasan yang dilakukan oleh satuan pendidikan serta mengubungkan hasil pemantuan tersebut kepada masyarakat.
  6. Wajib memasang papan layanan pengaduan tidak kekerasan pada serambi satuan pendidikan yang mudah diakses oleh peserta didik orang tua atau wali guru dan tenaga kependidikan dan masyarakat paling sedikit membuat laman pengaduan kemendikbud.lapor.go.id, nomer telefon kantor polisi dan rumah sakit terdekat, nomer telefon kantor dinas pendidikan setempat dan nomer telefon sekolah.

1. Latihan Pemahaman
A. Menjadikan Sekolah sebagai Ruang yang Aman
Apakah yang dimaksud dengan ruang aman di satuan pendidikan?
Jawaban : Saat semua warga sekolah senantiasa merasa aman ketika berada di lingkungan sekolah. Aman tanpa paksaan , aman tanpa ancaman, dan aman tanpa kekerasan
B. Pencegahan dan Penanganan KerSek di Sekolah
Berikut yang tidak termasuk tiga jenis bentuk layanan dalam bentuk-bentuk pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan adalah…
Jawaban : terpadu dan berjenjang
C. Apa yang Bisa Kita Lakukan Saat Menjadi Saksi?
Saat kita menjadi saksi peristiwa kekerasan seksual, kita perlu melakukan beberapa cara yang dapat mengintervensi tindak kekerasan tersebut. Berikut yang bukan termasuk tindakan saat menjadi saksi peristiwa kekerasan seksual adalah...
Jawaban : Memukuli pelaku
D. Bagaimana Pendidik Menangani KerSek?
Salah satu prinsip penanganan kasus kekerasan seksual di satuan pendidikan adalah berpihak pada korban. Apa yang dimaksud dengan pernyataan tersebut?
Jawaban : Fokus pada dampak yang diderita korban serta upaya pemulihannya.
E. Apa Saja Bentuk Program Pencegahan KerSek?
Berikut ini adalah substansi Prosedur Operasional Standar Pencegahan dan Penanganan kasus KS di satuan pendidikan, yaitu...
Jawaban : Semua jawaban benar
F. Mekanisme Pengaduan dan Penanganan Kasus
Jika Bapak dan Ibu Guru hendak melaporkan kasus kersek di satuan pendidikan, layanan pengaduan Kemdikbud telah terintegrasi di….
Jawaban : Situs. kemdikbud.lapor.go.id
2. Post test
1.
Fungsi Unit Layanan Terpadu Kemdikbud Ristek, antara lain…
A.Masyarakat dapat menyampaikan permohonan informasi dan pengaduan
B.Masyarakat dapat memperoleh kepastian terkait tanggapan yang baik dan profesional
C.Masyarakat dapat memberikan saran dan masukan dengan nyaman
D.Semua benar
Pembahasan :
Jawaban : D
2.“Perilaku yang dilakukan secara fisik, psikis, sek*ual, dalam jaringan (daring), atau melalui buku ajar, yang mencerminkan tindakan agresif dan penyerangan yang terjadi di lingkungan satuan pendidikan dan mengakibatkan ketakutan, trauma, kerusakan barang, luka/cedera, cacat, dan atau kematian.”

Pernyataan di atas merupakan definisi kekerasan yang tertuang dalam…
A.Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan
B.Pasal 31, Undang-Undang Dasar 1945
C.Permendikbud Ristek nomor 30 tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan KerSek di Perguruan Tinggi
D.Undang-Undang Tindak Pindak KerSek
Pembahasan :
Jawaban : A
3.Berikut yang bukan merupakan layanan berbentuk dukungan sistem adalah…
A.Kebijakan sekolah yang ramah bagi peserta didik, tercermin dari budayanya
B.Ada prosedur yang jelas dalam menangani isu-isu penting dan dilakukan secara konsisten oleh seluruh warga sekolah
C.Sosialisasi dan pemanfaatan berbagai program Kemendikbud Ristek
D.Pengawasan langsung dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
Pembahasan :
Jawaban : D
4.Apa yang dimaksud dengan metode mengalihkan perhatian saat seseorang menjadi saksi peristiwa kersek?
A.Berpura-pura tidak mengetahui adanya peristiwa kersek
B.Mengalihkan isi kersek dengan isu lain yang lebih menarik perhatian orang
C.Mengalihkan/memecah perhatian pelaku sehingga saat itu juga tindakan kekerasannya langsung terhenti atau teralihkan
D.Mengalihkan tanggung jawab penanganan kepada kepolisian
Pembahasan :
Jawaban : C
5.Pendampingan kasus, baik secara hukum maupun administratif, dapat meminta bantuan kepada….
A.Lembaga Bantuan Hukum terdekat yang bekerja dengan prinsip berpihak kepada korban dalam penanganan kasus kersek
B.Kantor kecamatan di mana sekolah tersebut berlokasi
C.Pemuka agama setempat
D.Organisasi Masyarakat (Ormas)
Pembahasan :
Jawaban : A
6.
Berikut yang bukan termasuk 12 Hak Kesehatan Sek*ual dan Reproduksi…
A.Hak mendapat informasi dan pendidikan Kesehatan Reproduksi
B.Hak mendapat pelayanan dan perlindungan Kesehatan Reproduksi
C.Hak untuk memutuskan mempunyai atau tidak dan kapan waktu memiliki anak
D.Hak merawat ketimpangan relasi kuasa
Pembahasan :
Jawaban : D
7.
Di bawah ini lembaga yang tidak memiliki layanan pengaduan atau call center untuk pelaporan atas peristiwa kersek di satuan pendidikan adalah….
A.Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)
B.KOMNAS Perempuan
C.Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
D.KPPPA SAPA 129 (kanal aduan milik Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak)
Pembahasan :
Jawaban : A
8.Jika kondisi korban kersek dinyatakan sudah lebih baik, maka proses selanjutnya adalah menindaklanjuti kasus, baik melalui jalur hukum dan/atau non-hukum. Contoh penanganan kasus yang kurang sesuai melalui jalur non-hukum adalah…
A.Memberikan sanksi administratif untuk pelaku
B.Korban memilih untuk fokus ke pemulihan psikis
C.Pelaku dituntut meminta maaf secara terbuka di media sosial
D.Menyewa pengacara dan segera membuat laporan ke kepolisian
Pembahasan :
Jawaban : C
9.
Berikut yang bukan merupakan tahapan dan mekanisme proses pelaporan dan pengaduan adalah…
A.Identifikasi masalah
B.Pemeriksaan substansi pengaduan
C.Membayar biaya pendaftaran
D.Evaluasi bukti
Pembahasan :
Jawaban : C
10.
Sosialisasi atau seminar Hak Kesehatan Sek*ual dan Reproduksi (HKSR) penting diselenggarakan di satuan pendidikan sebagai upaya pencegahan kersek. Di bawah ini pihak yang diutamakan untuk mendapat sosialisasi tersebut di antaranya…
A.Murid, pendidik, wali murid
B.Wakil kepala sekolah, petugas kebersihan, pustakawan
C.Pembina pramuka, pembina PMR, dan petugas Paskibraka
D.Pembina rohis, pendidik, dan penjaga kantin
Pembahasan :
Jawaban : A
11.
Pada tahun 2021, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengungkapkan bahwa sistem pendidikan Indonesia mengalami tantangan besar dengan adanya tiga dosa besar pendidikan yang mencakup...
A.Kenakalan remaja, hukuman fisik, kersek
B.Perundungan, kersek, penggunaan nark*tika
C.Intoleransi, perundungan, pelanggaran etika
D.Perundungan, kersek, dan intoleransi
Pembahasan :
Jawaban : D
12.
Berikut yang bukan merupakan layanan berbentuk dukungan sistem adalah…
A.Kebijakan sekolah yang ramah bagi peserta didik, tercermin dari budayanya
B.Ada prosedur yang jelas dalam menangani isu-isu penting dan dilakukan secara konsisten oleh seluruh warga sekolahk
C.Sosialisasi dan pemanfaatan berbagai program Kemendikbud Ristek
D.Pengawasan langsung dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
Pembahasan :
Jawaban : D

Demikian pembahasan mengenai Modul 3 Mencegah dan Menangani KerSek di Satuan Pendidikan Platform Merdeka Mengajar. Semoga bermanfaat.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 1:56 PM

Soal Post Test Modul 2 Mengidentifikasi KerSek di Satuan Pendidikan

Pada bulan Mei 2022, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia telah mengesahkan undang undang tindak pidana kersek. Dengan disahkan yang undang-undang tindak pidana kersekl, maka Indonesia telah memiliki hukum yang berpihak kepada korban, memberi perlindungan bagi korban, baik saat pelaporan, penanganan kasus dan jaminan hak-hak pemulahan korban.
Undang-undang tindak pidana kersek juga memberi sangsi kepada pelaku kersek.

Sangsi tambahan juga bisa diberikan untuk pelaku yang merupakan tokoh masyarakat, pendidik atau penjabat publik, serta, jika korban berusia anak dan atau disabilitas. Dengan demikian, diharapkan akan ada efek jera pada pelaku dan memastikan upaya tidak berulangnya tindakan kersek di masa depan.

Kersek di satuan pendidikan, berdampak langsung pada putusnya keberlanjutan pendidikan dan masa depan anak-anak. Menilik dampak yang sangat serius dari kersek. Maka kersek digolongkan sebagai kejahatan kemanusiaan yang dapat dipidana.

Berbagai lapisan masyarakat, sadar untuk berpihat kepada korban dan berada di barisan paling depan untuk mengawal penuntasan kasus kersek dan memastikan terciptanya aturan pencegahan dan penanganan kersek di bermacam linkungan. Masyarakat semakin teredukasi perihal hak korban. Yakni hak atas penanganan, perlindungan dan pemulihan yang ditujukan untuk mengubah kondisi korban agar lebih baik, bermartabat dan sejahtera. Adapun, sangsi sengsi yang akan dikenakan kepada pelaku kersek di satuan pendidikan adalah sebagai berikut.
  1. Sangsi ringan adalah sangsi kepada pelaku berupa teguran tertulis, pernyatan minta maaf tertulis yang dipublikasikan di internal sekolah dan di media masa.
  2. Sangsi sedang berupa pemberhentian sementara pelaku dari jabatannya tanpa memperoleh hak jabatan. Selain itu, pelaku yang menjalani sangsi administratif ringan dan sedang, wajib pengikuti program konseling pada lembaga yang ditunjuk oleh tim satgas.
  3. Sedangkan sengsi berat adalah pemberhentian tetap pelaku dari jabatan pendidik atau tenaga kependidikan di satuan pendidikan tempatnya bertugas.
Kersek
Dampak yang Dialami Korban KerSek
Dampak dari kersek sangat destruktif untuk korban, bersifat, jangka panjang dan bukan hanya dampak fisik semata. Untuk kersek di satuan pendidikan, dampaknya tidak hanya fisik dan non-fisik, namun juga menghambat pencapaian prestasi akademik atau karir korban. Korban kehilangan kesempatan melaksanakan pendidikan dengan aman dan optimal. Dampak non fisik korban kersek terdiri dari dampak sosial dan dampak psikologis. Antara lain, rasa percaya, karena menjadi korban kersek dapat merusak pemikiran korban.

1. Latihan Pemahaman
A. Mari Simak Data Kasus KerSek!
Pernyataan di bawah ini merupakan mitos yang kerap terdengar saat membicarakan kasus keksek, yaitu…
Jawaban : Pakaian korban yang terlalu minim adalah dpenyebab dia mengalami kersek.
B. Apa yang Membuat Seseorang Rentan Menjadi Korban?
Berikut yang termasuk kondisi dan situasi yang menyebabkan seseorang rentan menjadi korban kersek adalah…
Jawaban : Ketimpangan relasi kuasa
C. Dampak yang Dialami Korban KerSek
Dampak non-fisik yang diderita korban akibat kersek yakni….
Jawaban : Dampak psikis dan dampak sosial
D. Faktor Pendorong Pelaku KerSek
Berikut ini yang bukan merupakan faktor pendorong yang menyebabkan seseorang menjadi pelaku kekerasan seksual di satuan pendidikan adalah…
  1. Jawaban : Kurangnya apresiasi terhadap kinerja yang sudah dilakukan
E. Apa Saja Sanksi untuk Pelaku KerSek?
Jika pelaku kersek di satuan pendidikan adalah seorang pendidik atau tenaga kependidikan, maka ia dapat dikenai tiga macam sanksi: ringan, sedang, dan berat. Berikut contoh sanksi skala sedang yang dikenakan pada pendidik adalah…
Jawaban : Pemberhentian sementara
2. Post test
1.
Korban kersek mungkin mengalami kesulitan untuk mengingat apa yang terjadi, merasa seperti dunia di sekitar korban tidak nyata atau merasa korban tidak berada di dalam tubuhnya. Ini adalah reaksi umum terhadap rasa sakit dan rasa takut yang disebut…
A.Harga diri yang terluka
B.Rasa percaya diri yang hilang
C.Disasosiasi
D.Impulsivitas
Pembahasan :
Jawaban : C
2.Budaya pemakluman justru menyuburkan kersek karena masyarakat sekitar menganggap sebuah kasus kersek bukan sesuatu yang serius atau berakibat fatal. Budaya ini tumbuh karena kurangnya pengetahuan menyeluruh mengenai kersek. Budaya pemakluman sering kali berkaitan erat dengan…
A.Victim blaming (menyalahkan korban)
B.Solusi dari jalur hukum
C.Pola asuh orang tua
D.Kenakalan remaja
Pembahasan :
Jawaban : A
3.Korban kersek di satuan pendidikan memiliki hak yang bertujuan untuk mengubah kondisi korban menjadi lebih baik, bermartabat, dan sejahtera. Hak-hak ini berpusat pada kebutuhan dan kepentingan korban, antara lain sebagai berikut…
A.Hak audiensi, visum, dan konseling
B.Hak tanya jawab, didampingi pengacara
C.Hak penanganan, perlindungan, pemulihan
D.Hak mendapat izin cuti (belajar/mengajar), layanan medis, dan pendampingan jalur hukum
Pembahasan :
Jawaban : C
4.Menurut Yayasan Pulih, anak laki-laki justru seringkali tidak berani melaporkan kasus kersek yang mereka alami, karena….
A.Jarang sekali anak laki-laki menjadi korban kersek
B.Kasus kersek yang menimpa anak laki-laki cenderung ringan
C.Malu dan takut diolok-olok atau dirundung
D.Anak laki-laki mempunyai mental lebih kuat daripada anak perempuan
Pembahasan :
Jawaban : C
5.Pernyataan di bawah ini merupakan fakta yang kerap terdengar saat membicarakan kasus kersek, yaitu…
A.Tingginya kasus kersek di satuan pendidikan dikarenakan tingginya pengguna media sosial di Indonesia
B.Tingginya kasus kersek merupakan dampak negatif dari globalisasi dan modernisasi
C.Tingginya kasus kersek di satuan pendidikan karena murid kurang dibekali oleh pengetahuan agama
D.Tingginya kasus kersek karena kurangnya edukasi mengenai hak kesehatan sek*ual dan reproduksi serta minimnya pengetahuan tentang kersek, dan belum adanya kebijakan yang mengatur mengenai hal ini
Pembahasan :
Jawaban : D
6.
Cara kampanye anti kersek di sekolah menengah yang kurang tepat adalah…
A.Menyisipkan materi anti kersek di pelajaran Biologi
B.Menyelenggarakan seminar mengenai Hak Kesehatan Sek*ual dan Reproduksi (HKSR)
C.Menjadikan topik kersek sebagai salah satu materi wajib di Masa Orientasi Siswa
D.Merancang tes kedewasaan untuk seleksi pengurus OSIS
Pembahasan :
Jawaban : D
7.Seorang pendidik sebaiknya memiliki pengetahuan menyeluruh mengenai kersek, karena…
A.Merupakan salah satu materi soal wajib di asesmen nasional yang harus dijawab
B.Agar tidak terlihat ketinggalan zaman saat membahas kasus kersek yang sedang viral
C.Siapapun bisa menjadi pelaku maupun korban kersek
D.Kersek masuk dalam topik pendidikan berkarakter Pancasila
Pembahasan :
Jawaban : C
8.
Ketimpangan dalam relasi kuasa dapat berkaitan dengan…
A.Gender
B.Etos Kerja
C.Moral
D.Etika
Pembahasan :
Jawaban : A
9.Seorang korban kersek dapat mengalami gangguan kecemasan, gangguan stres pasca trauma, depresi, gangguan makan, gangguan disosiatif dan gangguan kepribadian. Artinya, korban mengalami dampak…
A.Fisik
B.Psikis
C.Sosial
D.Semua benar
Pembahasan :
Jawaban : B
10.Pelaku kersek tidak memiliki karakteristik tertentu terkait identitas, pekerjaan, postur tubuh, maupun ciri lainnya. Akan tetapi, ada faktor-faktor pendorong mengapa seseorang melakukan kersek, yakni….
A.Memiliki tabiat buruk dan minim prestasi
B.Tidak adanya peraturan pencegahan dan penanganan kersek
C.Masyarakat selalu mengedepankan/berpihak pada perspektif korban
D.Adanya kesempatan seperti suasana sepi, malam hari, dan tidak ada pengawasan
Pembahasan :
Jawaban : D
11.Seorang kepala sekolah terus membantah bahwa dirinya melakukan kersek karena merasa tidak melakukan kekerasan fisik apa pun kepada siapa pun. Dia hanya mengirimkan lelucon mesum yang ditujukan kepada salah seorang guru perempuan yang baru saja menikah di grup Whatsapp sekolah. Mengapa kasus ini termasuk dalam kersek daring?
A.Karena kepala sekolah tidak memiliki wibawa layaknya seorang pemimpin
B.Karena lelucon mesum tersebut terjadi di aplikasi obrolan digital
C.Karena banyak yang menyaksikan di grup obrolan Whatsapp
D.Karena korban langsung protes terbuka dan menegur keras kepala sekolah di forum tersebut
Pembahasan :
Jawaban : B
12.Satuan tugas (Satgas) penanganan kasus kersek dapat menjatuhkan sanksi administratif yang lebih berat daripada rekomendasi satuan pendidikan kepada pelaku, baik untuk pelaku pendidik maupun pelajar, jika...
A.Korban merupakan penyandang disabilitas
B.Dampak kersek yang dialami korban bersifat permanen atau sangat berat
C.Pelaku merupakan anggota satuan tugas penanganan kasus kersek di satuan pendidikan, kepala sekolah maupun pejabat sekolah lainnya
D.Semua benar
Pembahasan :
Jawaban : D

Demikian pembahasan mengenai Modul 2 Mengidentifikasi KerSek di Satuan Pendidikan platform Merdeka Mengajar. Semoga bermanfaat.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 12:29 PM

Soal Post test Modul 1 Memahami KerSek di Satuan Pendidikan

Akhir-akhir ini kasus kasus seperti kersek viral di media sosial, membuat mata masyarakat luas terbuka lebar. Ada masalah besar disekolah anak-anak kita. Apakah kasus kasus seperti ini baru saja terjadi belakangan ini? Atau sudah lama terjadi dan baru tersingkap secara masif di media? Ibu dan bapak guru sebenarnya apa yang dimaksud dengan kekerasan seksual (KerSek)? KerSek adalah setiap perbuatan, merendahkan, menghina, melayat cehkan, atau menyerang tubuh, atau fungsi reproduksi seseorang, karena ketinmpangan relasi kuasa dan atau gender.

Menurut Komnas Perempuan ketinmpangan relasi kuasa dan atau gender adalah sebuah keadaan di mana sesuatu orang menyalahgunakan sumber daya pengetahuan, ekonomi dan atau penerimaan masyarakat atau status sosialnya untuk mengendalikan korban. Dalam contoh sebelumnya, bisa kita amati bagaimana seorang guru dan sekaligus pembina osis menyalahgunakan kewenangnya untuk memperdayai murid agar mau melakukan uji test kesehatan di ruang tertutup, lalu melakukan tindakan kersek.

Pada akhirnya, siapapun bisa menjadi korban maupun pelaku kersek, laki-laki atau perempuan, guru, peserta didik maupun warga sekolah lainnya. Karenanya, penting bagi kita sebagai pihak yang memiliki kewenangan di sekolah untuk berkontribusi membuat dan memastikan adanya mekanisme pencegahan dan penanganan kersek yang aman, nyaman, dan mudah diakses oleh semua pihak. Baik itu peserta didik, guru, maupun staf lainnya, dalam menciptatan sekolah yang merdeka dari kersek.

Jenis-Jenis KerSek
Berikut, merupakan bentuk-bentuk kersek verbal dan non-fisik yang dapat terjadi.
  1. Menyampaikan ujaran yang mendiskriminasi atau mel*cehkan tampilan fisik, kondisi tubuh, dan atau identitas gender korban.
  2. Memperlihatkan alat k*laminya dengan sengaja tanpa persetujuan korban. 
  3. Menyampaikan ucapan yang memuat rayuan, lelucon, dan atau siulan yang bernuansa sek*ual pada korban.
  4. Menatap korban dengan nuansa sek*ual dan atau tidak nyaman. 
  5. Mengintip, atau dengan sengaja melihat korban yang sedang melakukan kegiatan secara pribadi dan atau pada ruang yang bersifat pribadi.
Kersek
Kersek fisik adalah kersek yang melibatkan kontak fisik antara pelaku terhadap kurban. Ada pun bentuk bentuk kerseks fisik antara lain sebagai berikut.
  1. Memberi hukuman atau sangsi yang bernuansa sek*ual, menyentuh, mengusap, meraba, memegang, memeluk, mencium, dan atau menggosokan bagian tubuhnya pada tubuh korban tanpa persetujuan kurban.
  2. Membuka pakain kurban tanpa persetujuan korban.
  3. Memaksa kurban untuk melakukan transaksi atau kegiatan sek*ual.
  4. Melakukan percoban perk*saan, namun penetrasi tidak terjadi.
  5. Melakukan perk*saan termasuk penetrasi dengan benda atau bagian tubuh selain alat k*lamin.
  6. Memaksa atau memperdaya korban untuk melakukan aborsi.
  7. Memaksa atau memperdaya korban untuk hamil.

Kersek berbasis media elektronik atau kekerasan seksual daring. Adalah tindakan kerasek, lewat media platform pesan instant, media sosial, game online, aplikasi kencan, atau platform digital lainnnya dalam bentuk teks, foto, maupun video. Adapun bentuk kersek berbasis media elektronik antara lain sebagai berikut.
  1. Mengirimkan pesan Lelucon, Gambar, Photo, Audio, dan atau video bernuasa sek*ual kepada korban meskipun sudah di larang korban.
  2. Mengambil merekam dan atau mengedarkan foto dan atau rekaman audio dan atau visual korban yang bernuasa sek*ual tanpa perstujuan korban.
  3. Mengunggah foto dan atau informasi pribadi korban yang bernuasa sek*ual tanpa perstujuan korban.
  4. Menyebarkan informasi terkait tubuh dan atau pribadi korban yang bernuasa sek*ual tanpa perstujuan korban.
  5. Mengirimkan pesan Lelucon, Gambar, Photo, Audio, dan atau video bernuasa sek*ual kepada korban meskipun sudah di larang korban.

Latihan Pemahaman
A. Apa itu KerSek?
Apa yang dimaksud dengan kersek?
Jawaban : Setiap perbuatan merendahkan,menghina, melecehkan dan/atau menyerang tubuh dan/atau fungsi reproduksi seseorang
B. Yuk, Kenali Jenis-Jenis Kereks
Mengirimkan tautan, foto, video yang mengarah pada konten sak*ual melalui aplikasi obrolan atau surel termasuk jenis kersek?
Jawaban : Daring
C. Mengenal Pola KerSek
Menurut Billie Wright dan Linda Weiner dalam buku Sexual Harassment on Campus, salah satu pola kersek yang sering terjadi dalam lingkungan pendidikan adalah pelaku memerankan diri sebagai….
Jawaban : Sosok ayah atau Ibu
D. Pentingnya Pemahaman Guru terhadap Isu KerSek
Di bawah ini alasan yang kurang tepat mengapa budaya menyalahkan korban atau victim blaming harus dijauhi adalah…
Jawaban : Agar masyarakat masyarakat mengembangkan sikap tenggang rasa dan saling percaya

2. Post test
1.
Menurut Permendikbud no. 82 tahun 2015, Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan dimaksudkan untuk….
A.Menciptakan kondisi proses belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan
B.Sebagai upaya melindungi nama baik sekolah
C.Membentuk generasi yang berakhlak terpuji sesuai pendidikan berkarakter
D.Menjembatani pendidik untuk bekerjasama dengan aparat yang berwenang dalam mengantisipasi kasus kersek di masyarakat
Pembahasan :
Jawaban : A
2.Berikut ini yang bukan merupakan kasus kersek di satuan pendidikan adalah….
A.Seorang guru menc*buli murid perempuan dengan dalih menerangkan mata pelajaran
B.Kepala sekolah SMP melakukan pemerk*saan kepada seorang guru
C.Seorang guru ngaji melakukan KDRT pada istrinya
D.Seorang dosen dengan dalih membimbing skripsi melakukan pel*cehan kepada mahasiswinya
Pembahasan :
Jawaban : C
3.SDi bawah ini yang bukan termasuk bentuk-bentuk kersek verbal dan nonfisik adalah…
A.Memaksa atau memperdaya korban untuk melakukan ab*rsi
B.Memperlihatkan alat k*laminya dengan sengaja tanpa persetujuan korban
C.Menyampaikan ucapan yang memuat rayuan, lelucon, dan atau siulan yang bernuansa sek*ual pada korban.
D.Menatap korban dengan nuansa sek*ual dan atau tidak nyaman. 
Pembahasan :
Jawaban :A
4.Pada kegiatan masa orientasi murid, kakak kelas panitia menghina hobi menari seorang murid laki-laki. Korban diminta menari dan berdandan dengan tujuan untuk ditertawakan bersama-sama. Kasus ini menunjukkan ketimpangan relasi kuasa antara….
A.Murid yang penakut dengan murid yang pemberani
B.Murid feminin dengan murid maskulin
C.Murid baru dengan murid senior
D.Murid laki-laki pintar dengan murid laki-laki lemah
Pembahasan :
Jawaban : C
5.Yang termasuk ke dalam bentuk kersek dengan kontak fisik adalah…
A.Memaksa seorang murid mengirim foto tanpa jilbab
B.Pelaku, seorang staf non guru, memperlihatkan alat k*laminnya kepada murid
C.Seorang murid laki-laki bersiul untuk menggoda seorang guru perempuan
D.Seorang guru BK menc*buli seorang murid perempuan
Pembahasan :
Jawaban : D

Demikian pembahasan mengenai Modul 1 Memahami Kersek di Satuan Pendidikan platform Merdeka Mengajar. Semoga bermanfaat.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 7:22 PM

Soal Post Test Modul 3 Permainan Kaya Numerasi

Permainan digital yang menggunakan telepon pintar maupun komputer dapat dimanfaatkan para pendidik untuk memfasilitasi peserta didik belajar numerasi. Permainan digital dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Pendidik perlu merencanakan dan memilih permainan yang sesuai untuk peserta didik agar tidak sekadar bermain namun juga berinteraksi dan berdiskusi dengan rekan sebayanya untuk meningkatkan kemampuan numerasi.

Peserta didik dapat belajar numerasi dengan cara yang menyenangkan dan mengasyikkan melalui permainan kaya numerasi berbasis non digital. Dalam video ini diberikan beberapa contoh permainan yang dapat digunakan seperti engklek, ular tangga, lempar karet, lempar bola, dan timbangan. Aturan permainannya dapat dibuat sendiri dan disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran numerasi.
Permainan
1. Latihan Pemahaman
A. Permainan Berbasis Digital Kaya Numerasi
Permainan berbasis digital yang menggunakan komputer atau ponsel pintar cukup efektif dalam meningkatkan kemampuan numerasi apabila digunakan dengan tepat. Pernyataan di atas adalah...
Jawaban : Benar
B. Permainan Berbasis Non Digital Kaya Numerasi
Permainan tradisional engklek termasuk permainan nondigital yang dapat menjadi sarana pembelajaran numerasi yang mengasyikkan serta bisa dilakukan berulang kali dan kapan saja. Pernyataan di atas adalah...
Jawaban : Benar
2. Post test
1.
Pendidik berperan menjadi fasilitator yang mengawasi dan mengendalikan permainan nondigital yang memiliki nilai numerasi.

Pernyataan di atas adalah…
A.Benar
B.Salah
Pembahasan :
Jawaban : A
2.Berikut ini permainan tradisional yang sarat akan nilai numerasi yaitu…
A.Permainan lompat tali
B.Permainan congklak
C.Permainan galah asin
D.Permainan kucing-kucingan
Pembahasan :
Jawaban : B
3.Jenis permainan berbasis digital untuk pembelajaran numerasi harus disesuaikan dengan kemampuan peserta didik.

Pernyataan di atas adalah
A.Benar
B.Salah
Pembahasan :
Jawaban : A
4.Hal yang menjadi tantangan bagi para pendidik untuk memanfaatkan permainan berbasis digital sebagai media pembelajaran numerasi adalah, kecuali,...
A.Pendidik harus mempelajari terlebih dahulu permainannya sebelum diajarkan kepada peserta didik
B.Tidak semua sekolah memiliki fasilitas laboratorium komputer
C.Memainkan permainan berbasis digital sangat tidak efisien digunakan untuk pembelajaran numerasi
D.Sulit bagi pendidik untuk mengawasi peserta didik yang jumlahnya banyak
Pembahasan :
Jawaban : A
5.Di bawah ini yang menjadi alasan mengapa pendidik harus mengadakan pembelajaran numerasi dengan permainan, kecuali…
A.Pembelajaran jadi lebih menyenangkan
B.Menumbuhkan kepercayaan diri peserta didik
C.Meningkatkan kemampuan sosial peserta didik
D.Dapat langsung mempraktikkan teori dan konsep yang dipelajari di kelas
Pembahasan :
Jawaban : D
6.
Permainan non digital berbasis numerasi hanya bisa diterapkan di sekolah dan tidak dapat diterapkan di luar sekolah.

Pernyataan di atas adalah…
A.Benar
B.Salah
Pembahasan :
Jawaban : B
7.
Permainan berikut termasuk permainan non-digital yang kaya numerasi, kecuali…
A.Permainan engklek
B.Permainan lempar dadu
C.Permainan lomba lari
D.Permainan ular tangga
Pembahasan :
Jawaban : B
8.
Alat matematika berbasis non-elektronik tidak harus dibeli atau dibuat dari bahan yang harganya mahal, akan tetapi dapat dibuat sendiri oleh pendidik.

Pernyataan di atas adalah…
A.Benar
B.Salah
Pembahasan :
Jawaban : A
9.
Pendidik berperan menjadi fasilitator yang mengawasi dan mengendalikan permainan nondigital yang memiliki nilai numerasi.

Pernyataan di atas adalah…
A.Benar
B.Salah
Pembahasan :
Jawaban : A
10.
Peran pendidik dan orang tua tidak dibutuhkan untuk mendampingi peserta didik dalam menggunakan ponsel pintar atau komputer. 

Pernyataan di atas adalah…
A.Benar
B.Salah
Pembahasan :
Jawaban : B
11.
Berikut ini yang termasuk hal-hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan pembelajaran numerasi dengan media
permainan berbasis digital adalah…
A.Mengetahui apakah peserta didik memiliki perangkat sendiri atau tidak
B.Memberikan kebebasan pada peserta didik untuk memilih permainan yang akan dimainkannya
C.Memastikan apakah peserta didik dapat menggunakan perangkat
D.Memastikan tujuan dan konsep pembelajaran sebelum melakukan kegiatan permainan berbasis digital
Pembahasan :
Jawaban : D
12.
Permainan engklek kaya nilai numerasi, karena selain dapat mengenalkan angka dan operasi perhitungan, permainan ini juga dapat mengenalkan geometri kepada peserta didik. 

Pernyataan di atas adalah…
A.Benar
B.Salah
Pembahasan :
Jawaban : A
13.
Salah satu permainan berbasis digital yang memiliki nilai numerasi yang disebutkan dalam video adalah…
A.Matific
B.Chrome
C.Canva
D.Stumble Guys
Pembahasan :
Jawaban : D

Demikian pembahasan mengenai Modul 3 Permainan Kaya Numerasi platform Merdeka Mengajar. Semoga bermanfaat.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 11:22 AM

Soal Post Test Modul 2 Ide-Ide Praktis Penggunaan Alat Matematika

Di Abad ke 21 ini kemampuan digital sangat dibutuhkan untuk menghadapi seluruh tantangan yang datang di kehidupan kita. Oleh karena itu, media berbasis elektronik juga perlu digunakan dalam pembelejaran bagi peserta didik. Agar nantinya, peserta diri tidak gagap kemampuan di gitalnya. Begitu juga dalam pembelajaran yang berkaitan dengan numerasi. Penddik harus memahami penggunaan alat-alat matematika berbasis elektronik sebelum diajarkan kepada peserta didik.

Sebelum masuk ke pemanfaatan alat matematika berbasis elektronik, mari kita lihat apa saja contoh alat matematika berbasis elektronik itu :
  1. Kalkulator ini dapat digunakan sebagai pembelajaran operasi hitung pada kelas dasar. Misalnya peserta didik di fase B. Agar lebih menarik, peserta dapat mengkreasikan pembelajaran operasi itu menggunakan kalkulator melalui permainan sederhana.
  2. Timbangan elektrik. Alat ini dapat digunakan sebagai pembelajaran membandingkan penggukuran masa suatu penda yang dipelajari oleh peserta diri yang berada di fase B.
  3. Termometer digital dapat menjadi media pembelajaran penggukuran suhu. Misalnya, guru mengadakan penugasan pada peserta diri untuk menggukur suhu berbagai macam benda dan dengan suhu yang berbeda-beda.
Lat Matematika
Selain menggunakan alat digital, guru juga dapat menggunakan aplikasi pada ponsel pintar. Terutama pada peserta diri yang lebih besar dan sudah dapat menggunakan ponsel pintar dengan didampingi orang dewasa. 
  1. Misalnya, aplikasi angle meter. Yakni salah satu aplikasi pada ponsel pintar atau smartphone yang dapat digunakan untuk menggukur sudut.
  2. Aplikasi penggukur panjang. Salah satunya adalah aplikasi pengaris atau ruler. Biasanya, fitur penggukuran di dalam aplikasi seperti ini tidak hanya terdiri dari satuan centimeter dan dapat di konversikan ke dalam satu panjang yang lain.
  3. Aplikasi penggukur suhu ruangan yang dapat dipakai untuk membelajaran penggukuran suhu. Salah satu aplikasinya adalah aplikasi suhu ruangan thermometer Di mana aplikasi ini mempunyai fitur penggukuran suhu dalam celsius dan Fahreheit. Contoh pembelajaran yang dapat dilakukan dengan aplikasi ini adalah membandingkan suhu udara di luar ruangan dan di dalam ruangan.

Untuk menyediakan alat matematika ini, ibu dan bapak guru tidak perlu rapot dan membeli alat yang mahal, ibu dan bapak guru bisa memanfaatkan benda yang ada di sekitar saja, misalnya kalendar dan penggaris. Selain itu, jika memang dibutuhkan pendidik juga dapat membuat alat sederhana seperti terbuat dari kertas karton yang dapat digunakan ketika pembelajaran untuk membantu memvisualisasikan konsep numerasi yang akan diajarkan.

1. Latihan Pemahaman
A. Numerasi Berbasis Alat Elektronik
Kemampuan numerasi digital dibutuhkan di abad 21, akan tetapi hanya bagi kalangan tertentu saja. Pernyataan di atas adalah...
Jawaban : Salah
B. Numerasi Berbasis Alat Non Elektronik
Alat matematika berbasis non-elektronik dapat menggunakan benda yang ada di sekitar kita ataupun dibuat dari bahan yang mudah ditemukan. Pernyataan di atas adalah...
Jawaban : Benar
2. Post test
1.
Berikut ini termasuk alat matematika berbasis elektronik, yaitu...
A.Sempoa
B.Timbangan
C.Penggaris
D.Termometer
Pembahasan :
Jawaban : B
2.Papan nilai tempat menjadi alat matematika yang dapat meningkatkan kemampuan operasi hitung bagi peserta didik.

Pernyataan di atas adalah…
A.Benar
B.Salah
Pembahasan :
Jawaban : A
3.Berikut ini yang termasuk ke dalam contoh alat matematika berbasis non-elektronik, kecuali ...
A.Kalender
B.Kerangka Bangun Ruang
C.Jangka
D.Kalkulator
Pembahasan :
Jawaban : D
4.Permainan “Kalkulator Rusak” adalah permainan yang bertujuan mengenalkan pola bilangan.

Pernyataan di atas adalah…
A.Benar
B.Salah
Pembahasan :
Jawaban : B
5.Seorang guru akan memanfaatkan kalender sebagai pembelajaran numerasi di awal kelas pada siswa kelas 3. Kegiatan yang dapat dibuat dan disesuaikan dengan fase peserta didik adalah…
A.Menghapal nama-nama bulan
B.Bermain tebak-tebakan tanggal di hari lusa atau beberapa hari yang lalu
C.Menghapal nama-nama hari
D.Menghitung jumlah hari dalam sebulan
Pembahasan :
Jawaban : B
6.
Berikut ini yang termasuk ke dalam contoh alat matematika berbasis elektronik berupa aplikasi pada ponsel pintar, kecuali…
A.Penggaris (Ruler)
B.Suhu Ruangan Termometer
C.Timbangan Digital
D.Angle Meter
Pembahasan :
Jawaban : D
7.
Alat matematika berbasis non-elektronik tidak harus dibeli atau dibuat dari bahan yang harganya mahal, akan tetapi dapat dibuat sendiri oleh pendidik.

Pernyataan di atas adalah…
A.Benar
B.Salah
Pembahasan :
Jawaban : A

Demikian pembahasan mengenai Modul 2 Ide-Ide Praktis Penggunaan Alat Matematika platform Merdeka Mengajar. Semoga bermanfaat.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 10:41 AM