Home » , , , » Mencermati Unsur Kebahasaan dalam Berita Eksplanasi

Mencermati Unsur Kebahasaan dalam Berita Eksplanasi

Eksplanasi merupakan jenis teks yang berisi tentang sebuah fenomena, baik fenomena alam atau fenomena sosial. Jadi pada teks ini akan dijelaskan runtutan hingga berbagai detail dari sebuah fenomena yang terjadi. Seperti fenomena terjadinya pelangi, gerhana atau bisa juga fenomena sosial yang terjadi di masyarakat.

Unsur kebahasaan pada teks berita eksplanasi adalah : kalimat tunggal. kalimat majemuk, konjungsi atau kata penghubung yang bermakna kronologis, konjungsi kausalitas, dan kata ganti atau pronomina

1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal merupakan kalimat yang dibuat dengan susunan atas satu pola saja. Pola itu adalah subjek, predikat, objek, dan bisa ditambah dengan keterangan. Selain disebut kalimat tunggal, jenis kalimat ini juga sering disebut dengan kalimat sederhana. Pada jenis kalimat ini memiliki ciri berupa tidak adanya kata hubung dan juga hanya terdiri dari subjek, predikat, objek, dan juga keterangan yang bersifat opsional.

2. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk diartikan sebagai kata-kata yang memiliki struktur kalimat di dalamnya. Sehingga dalam sebuah kalimat majemuk ditemukan beberapa kalimat dasar. Jenis kalimat ini akan memiliki ciri berupa adanya kata penghubung karena pada kalimat ini akan disusun dari lebih satu kalimat dasar. Kalimat majemuk pun dibagi menjadi tiga jenis, yaitu kalimat majemuk setara, bertingkat, dan juga majemuk campuran.

3. Konjungsi Kausalitas
Konjungsi kausalitas termasuk sub-jenis konjungsi koordinatif, yaitu konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih karena kedudukannya tidak sederajat. Jenis konjungsi ini dapat diletakkan di awal kalimat atau di antara klausa yang dihubungkannya.

Penggunaan jenis konjungsi ini juga biasanya pada teks eksplanasi dan teks editorial. Selain itu, jenis konjungsi ini juga sering digunakan untuk penyampaian argumen yang dikeluarkan penulis atau redaktur tentang topik yang dibahas.

Sedangkan dalam sebuah teks ekplanasi, konjungsi kausalitas digunakan untuk menjelaskan sebab akibat suatu peristiwa atau fenomena yang sedang terjadi. Konjungsi kausalitas ini memiliki beberapa jenis yang berbeda-beda, seperti konjungsi kausal syarat, kausal alasan, kausal simpulan, kausal akibat, dan konjungsi kausal untuk.

4. Konjungsi Kronologis
Konjungsi kronologis adalah jenis konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan klausa dalam urutan beberapa kejadian atau peristiwa secara kronologis. Adapun yang termasuk konjungsi kronologis, misalnya: sesudah, sebelum, lalu, mula-mula, kemudian, setelah itu, pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya

5. Kata Ganti atau Pronomina
Pronomina dalam bahasa Inggris disebut dengan pronouns yang berasal dari basa latin, yaitu pro yang berarti menggantikan dan nomen yang berarti apapun yang bernama. Jadi pronomina merupakan kata ganti yang mengacu pada kata benda atau nomina lain.

Jadi saat menggunakan pronomina teman-teman bisa menyebut seseorang yang dituju dengan kata ganti orang kedua atau ketiga. Sedangkan dari segi fungsi, pronomina berada di posisi yang biasa diduduki oleh nomina. Posisi nomina ini biasa berupa subjek atau objek atau bisa juga berada di posisi predikat, namun hanya ada pada kalimat tertentu.
Awan
Temukanlah unsur-unsur bahasa dalam berita eksplanasi “Muncul Awan Seperti Gelombang Tsunami di Aceh, Ini Penjelasan BMKG”, lalu lengkapilah tabel di bawah ini dengan contoh-contoh kalimat yang mengandung unsur kebahasaan ini.
NoUnsur KebahasaanAda/TidakPenggunaan dalam Kalimat
1.Kalimat tunggalWarganet ramai memperbincangkan video viral tentang awan berbentuk tsunami di atas Kota Meulaboh Provinsi Aceh, Senin (10/8/2020).
2.Kalimat majemukAntisipasi bagi para nelayan yaitu agar berlindung dan menjauhi daerah tersebut karena dapat menyebabkan angin kencang, serta hujan lebat yang disertai kilat atau petir
3.Konjungsi kronologisDijelaskan Miming, awan arcus ini terbentuk sebagai hasil ketidakstabilan atmosfer sepanjang atau di depan pertemuan massa udara yang lebih dingin yang mendorong massa udara hangat dan lembab naik. “Sehingga terbentuklah tipe awan arcus yang pola pembentukannya horizontal,” jelasnya.
4.Kanjungsi kausalitasKondisi cuaca buruk atau ekstrem yang bisa terjadi di antaranya adalah angin kencang serta hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir. Oleh sebab itu, Miming menegaskan kepada masyarakat agar dapat tetap waspada dengan segala potensi yang bisa terjadi itu
5.Kata gantiMenanggapi viralnya video fenomena awan tersebut, Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini BMKG, Miming Saepudin, pun angkat bicara.

Demikian pembahasan mengenai Mencermati Unsur Kebahasaan dalam Berita Eksplanasi. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas VII Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 7:55 AM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.