Home » , , , » Unsur-unsur Pembangun Pertunjukan Drama Sekadar Imajinasi

Unsur-unsur Pembangun Pertunjukan Drama Sekadar Imajinasi

Kata drama berasal dari bahasa Yunani, dari kata kerja dran yang berarti “berbuat, to act atau to do”. Demikianlah dari segi etimologinya, drama mengutamakan perbuatan, gerak, yang merupakan inti hakikat setiap karangan yang bersifat drama. Moulton mengatakan bahwa “drama adalah hidup yang ditampilkan dalam gerak” (life presented in action). Balthazar Verhagen mengemukakan bahwa “drama adalah kesenian melukis sifat dan sikap manusia dengan gerak” (Slametmuljana dalam Tarigan, 1985: 70). Jadi, drama adalah sebuah cerita yang membawakan tema tertentu dengan dialog dan gerak sebagai pengungkapannya. 

Seperti halnya karya sastra yang lain, naskah drama juga tersusun dari bagian-bagian yang disusun secara sistematis. Struktur naskah drama terdiri atas tiga bagian utama, yakni prolog, dialog, dan epilog. Bagian pembuka drama biasanya disebut dengan prolog, sedangkan bagian konflik akan ada di bagian tengah, yaitu disebut dialog, dan bagian terakhir sebagai bagian penutup disebut dengan epilog.

Drama dibangun dari unsur-unsur pembangunnya. Unsur-unsur pembangun sebuah pertunjukan drama adalah tokoh dan perwatakannya, tema, amanat, latar cerita, dan alur cerita. Unsur-unsur pembangun pertunjukan drama tidak terlalu berbeda dengan unsur-unsur pembangun karya prosa. Hal yang berbeda antara unsur pembangun pertunjukan drama dan karya prosa adalah pertunjukan drama lebih menekankan penggunaan lakuan para tokoh dan dialog antartokoh untuk menjelaskan jalan cerita. 

Dalam pertunjukan drama penonton disuguhi tontonan dengan tokoh yang mengalami konflik dengan mengikuti jalan cerita atau plot tertentu. Dengan menggunakan media panggung, sebuah pertunjukan drama menyampaikan tokoh dan konflik di dalamnya menggunakan dialog dan lakuan atau acting dari para pemerannya. Tidak hanya dialog dan lakuan yang dilakukan tetapi juga didukung unsur yang lain, seperti tata panggung, musik atau efek suara, dan lampu. 

Media panggung yang digunakan dalam pertunjukan drama tidak serta-merta membuat unsur-unsur pembangun pertunjukan menjadi sangat berbeda dengan bentuk sastra yang lain seperti prosa. Unsur-unsur pembangun keduanya memiliki kemiripan seperti tema, amanat, latar baik latar tempat, waktu, dan suasana, serta alur cerita. Perlu digarisbawahi hal yang membedakan dari semua unsur tersebut adalah drama lebih menonjolkan dialog dan keterangan lakuan atau acting dari para pemerannya

Kegiatan 1 Saksikan pertunjukan drama berjudul “Sekadar Imajinasi” oleh Teater Koma.
“Sekadar Imajinasi
Berdasarkan pertunjukan drama yang telah kalian saksikan tersebut,  secara berkelompok terdiri atas 4-5 siswa jawablah pertanyaan-pertanyaan  di bawah ini dengan menggunakan kalimat yang baik!

1. Terdapat berapa latar tempat dalam pementasan drama tersebut? Jelaskan disertai dengan bukti. 
Ada dua latar tempat. Latar pertama di pengadilan dengan bukti terdapat hakim, terdakwa dan suasana sidang. Latar tempat yang kedua adalah di rumah terdakwa buktinya ada latar ruang tamu dan adegan istri terdakwa menerima tamu yaitu teman terdakwa.
2. Terdapat berapa babak pertunjukan drama yang telah kalian saksikan tersebut? Jelaskan dan berikan buktinya!
Dalam pertunjukan drama “Sekadar Imajinasi”, terdapat dua babak. Babak pertama adalah di ruang sidang dan babak kedua adalah di rumah terdakwa.
3. Identifikasilah mana bagian yang disebut prolog, dialog, dan epilog pada pertunjukan drama tersebut!
Bagian prolog atau pembuka adalah saat terdengar suara “sekadar imajinasi” dengan terdakwa memasuki ruangan. Tahap dialog berupa konflik ketika terdakwa mendapat tuduhan dari hakim telah membuat 2 orang saksi mati. Tahap epilog adalah tahap penutup ketika ditutup dengan suara “sekadar imajinasi” dan terdakwa serta istrinya duduk di ruang tamu. 
4. Siapakah tokoh utama dan siapa saja peran pendukung dalam pentas drama tersebut? Berikan alasan dan bukti yang mendukung!
Tokoh utama adalah terdakwa karena dia menjadi pusat cerita. Pemeran pendukung seperti hakim, saksi, istri terdakwa, dan sahabat terdakwa. Keempat tokoh tidak menjadi pusat cerita, tetapi menjelaskan bagaimana konflik berjalan
5. Dari pentas tersebut, identifikasilah mana tokoh yang punya perwatakan baik, jahat, dan campuran! Berikan bukti yang mendukung jawabanmu!
Tokoh yang baik seperti terdakwa dan istrinya. Dia mengalami depresi karena sifatnya terlalu lembut yang tidak bisa mengingkari bahwa dia telah berbuat salah ketika melakukan korupsi. Tokoh yang jahat adalah sahabat terdakwa yang mengatakan, “anggap saja kematian orang itu sekadar imajinasi dan tidak terjadi sungguh-sungguh.” Perwatakan yang tidak terlalu jelas apakah dia jahat atau baik seperti saksi dan hakim ketua. 
6. Apakah terdakwa dalam sidang pengadilan mengakui apa yang dituduhkan oleh Hakim Ketua? Tunjukkan dialog manakah yang menunjukkan hal tersebut! 
Terdakwa tidak mengakui perbuatannya telah membunuh saksi. Hal ini terlihat dalam dialog bahwa dia hanya menciptakan tokoh dalam novel-novelnya
7. Apa sebenarnya yang dilakukan oleh terdakwa sehingga dijatuhi hukuman tiga bulan penjara? Bagaimana tanggapan sahabat tokoh tentang waktu hukuman yang hanya tiga bulan tersebut? 
Terdakwa melakukan korupsi bersama teman-temannya 1 triliun dan dia mendapat bagian 100 miliar. Hukuman 3 bulan, kata sahabat terdakwa, itu ringan dan tidak berat.
8. Menurut kalian, apakah hukuman tiga bulan itu merupakan hukuman yang setimpal bagi pelaku korupsi yang 100 miliar?
Menurut saya hukuman tiga bulan tidak setimpal dengan kesalahan pelaku, yaitu melakukan korupsi sebesar 100 miliar. Ditambah lagi, dana yang dikorupsi merupakan dana sosial yang khusus dianggarkan untuk orang yang tidak mampu. Hukuman dalam jangka waktu tersebut tidak akan memberi efek jera kepada pelaku.Besar kemungkinan pelaku melakukannya kembali jika memiliki kesempatan yang sama
9. Berikan penjelasan kalian mengapa pentas drama tersebut diberi judul “Sekadar Imajinasi”? Berikan alasan yang mendukung jawabanmu. 
Pentas pertunjukan drama diberi judul “Sekadar Imajinasi” karena ketika si tokoh utama melakukan korupsi dan menjadi terdakwa akhirnya dia mengalami depresi. Oleh karena itu, agar terhindar dari depresi sahabat tokoh utama menganjurkan dia untuk menganggap bahwa semua tragedi korupsi dan kematian orang akibat perbuatan korupsi hanya sekadar imajinasi dan tidak sungguh-sungguh terjadi
10. Tuliskan satu amanat yang bisa kalian tarik dari pertunjukan drama tersebut dan berikan alasan serta bukti yang mendukung
Amanat dari pertunjukan drama adalah jangan melakukan perbuatan jahat karena Tuhan sudah memberikan hati kecil yang akan mengingatkan manusia tentang perbuatan salahnya sehingga kita akan merasa bersalah jika melakukan perbuatan salah. Bukti terdakwa yang terus dihantui rasa bersalah akibat melakukan korupsi. 

Demikian pembahasan mengenai Unsur-unsur Pembangun Pertunjukan Drama. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas XI Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 1:45 PM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.