Home » , , » Membuat Shadow Puppet (Wayang) yang Menakjubkan

Membuat Shadow Puppet (Wayang) yang Menakjubkan

Unit pembelajaran ini mengandung tentang wayang yang mengandung unsur seni rupa dan pertunjukan. Berdasarkan hal tersebut, mengajarkan unit pembelajaran menekankan pada aspek pemahaman siswa terkait seni rupa, seni pertunjukan dan tradisi.

Shadow adalah bayangan, sedang puppet adalah tokoh/lakon yang dimainkan. Jadi shadow puppet adalah tokoh cerita yang dimainkan dalam bentuk bayangan. Salah satu contoh shadow puppet yang paling terkenal adalah wayang. 

Shadow puppet atau lebih dikenal dengan wayang merupakan seni pertunjukan yang kaya dengan unsur seni rupanya, misalnya pada hiasan tokoh cerita, kelir/layar, panggung, tata cahaya dan lain sebagainya. Oleh karena itu dapat dikatakan jika shadow puppet merupakan seni rupa yang telah menjadi seni pertunjukan.

Di Indonesia, beragam daerah memiliki kesenian ini, seperti wayang kulit Jawa, wayang golek Sunda, wayang Beber Bali, dan lain sebagainya. Pada dasarnya, kesenian ini bisa dibuat sesuai kebutuhan masyarakat tertentu sehingga setiap masyarakat bisa memiliki wayangnya sendiri. Bahkan lebih jauh lagi, setiap orang bisa membuat wayangnya sendiri. 

Sebagai topik pembelajaran seni rupa, kita bisa membuat shadow puppet sendiri dengan tokoh dan cerita berdasarkan dongeng daerah kita masingmasing. Bahkan, kita bisa membuat tokoh dan alur ceritanya dari kehidupan kita sehari-hari. Misalnya, kita membuat tokoh dari keluarga, teman, tetangga dan binatang peliharaan kita. 

Beberapa seniman terkemuka Indonesia telah mengangkat wayang menurut versinya sendiri hingga popular di mancanegara, antara lain Heri Dono, Nasirun, Samuel Indratma, Eko Nugroho, dan banyak lagi lainnya. Mereka membuat tokoh dan cerita wayang sendiri sehingga menarik masyarakat luas, baik di dalam maupun luar negeri. 

Dalam membuat tokoh dan cerita wayang, kita bisa menggunakan berbagai pengetahuan dan keterampilan yang telah kita pelajari. Misalnya, pakaian para tokohnya bisa berupa motif dekoratif sesuai daerah kita dan ceritanya bisa diperoleh dari kisah para legenda daerah kita masing-masing, lingkungan sekitar aatau dari sebuah buku.

Karya shadow puppet bisa dinikmati dengan beberapa cara. Pertama, bisa dipamerkan di kelas atau sekolah. Kedua, bisa dimainkan bersama teman-teman (seseorang bisa membuat cerita, lainnya memainkan tokohnya, selebihnya bisa memainkan alat musik pengiring, tukang sorot lampu, dan sisanya menjadi penonton. 

Langkah-langkah membuat Shadow Puppet 
  1. Sampaikan materi tentang Shadow puppet
  2. Ajak siswa membangun ide karya
  3. Siapkan alat berupa pensil, pulpen, spidol, cat air, akrilik atau poster, kertas  karton atau kardus, bambu, kain layar, lampu senter
  4. Buat sketsa tokoh pada kertas
  5. Potong sesuai garis luarnya
  6. Lubangi bagian rongga agar tampil sebagai bayangan
  7. Beri warna
  8. Buatlah pegangan dari bambu

Adapun cara memainkannya: Shadow Puppet
  1. Bentangkan layar dari kain (bisa juga tanpa layar)
  2. Sorot lampu dari arah belakang 
  3. Mainkan tokohnya sesuai cerita
  4. Iringi dengan musik
  5. Tonton dari depan atau belakang layar
Contoh Cerita : Semut dan Belalang
Di tengah hutan, hiduplah seekor semut yang sangat rajin. Setiap hari semut kecil ini selalu bekerja mengumpulkan makanan dan menyimpannya di dalam lumbung. Teriknya matahari dan derasnya air hujan, tidak menyurutkan semangat Sang Semut untuk mengumpulkan makanan. Dengan bersusah payah, Sang Semut bekerja keras untuk membawa makanan yang dikumpulkan dan disimpan di dalam lumbung rumahnya.
Semut
Pada suatu hari ketika Sang Semut sedang bekerja, ia bertemu dengan seekor belalang yang sedang asyik berjemur sambil bermalas-malasan.
Makanan
“Hai Mut, kamu sedang apa?” tanya belalang.
Rumah
“Aku sedang mengumpulkan makanan untuk persiapan musim dingin,” jawab Semut.
Matahari
“Ah, buat apa kamu melakukannya sekarang.

Musim dingin masih lama, lebih baik kita bermalas-malasan dahulu,” kata belalang lagi.
Belalang
Sang Semut tidak memedulikan belalang itu. Dia tetap saja bekerja mengumpulkan makanan yang dijumpainya. Demikianlah sepanjang hari Sang Semut sibuk bekerja, sementara Sang Belalang bermalas-malasan.
Hutan
Akhirnya musim dingin pun tiba. Sang Semut yang rajin itu duduk dengan nyaman di dalam rumahnya yang hangat sambil menikmati makanannya yang berlimpah. Belalang termenung sedih di rumahnya, karena ia tidak memiliki makanan sedikit pun. Saat Belalang itu hampir mati kelaparan, Sang Semut datang dan memberinya makanan. Sejak saat itu Sang Belalang akhirnya menjadi rajin bekerja mengumpulkan makanan, seperti Sang Semut. 
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 1:57 PM

1 komentar:

  1. Terima kasih .... sangat baik banyak membantu

    ReplyDelete

Mohon tidak memasukan link aktif.