Home » , , » Bermain Peran Menjadi Binatang dan Peristiwa Alam

Bermain Peran Menjadi Binatang dan Peristiwa Alam

Pantomim berasal dari bahasa Latin, pantomimus, yang berarti ‘meniru segala sesuatu’. Pantomim adalah salah satu cabang ekspresi dalam seni teater, yaitu teater tanpa kata-kata yang mengutamakan teknik gerak dan ekspresi wajah.

Riasan cat putih yang khas di wajah pemain pantomim dimaksudkan untuk menyoroti ekspresi dan mimik wajahnya sehingga terlihat jelas oleh penonton. Pantomim sama sekali tidak menggunakan dialog dan suara sehingga ekspresi wajah dan tubuh harus tegas untuk memunculkan imajinasi penonton. Salah satu teknik dasar pantomim adalah dengan melakukan imitasi objek.

A. Permainan Drama Suara (Theatre of the Mind)
Pada permainan drama suara (theatre of the mind) ini, siswa diajak untuk menciptakan dunia dongeng berdasarkan karakter binatang pilihannya. Dunia dongeng itu meliputi tempat kelahiran, tempat tinggal, kebiasaan sehari-hari, dan cerita khas karakter binatang tersebut. Pada tahap ini, siswa diharapkan hanya duduk dan tidak banyak bergerak, cukup dengan menggerakkan dua tangan sambil mendongeng secara lisan. Tujuannya agar dongeng yang disampaikan secara lisan dapat membentuk imajinasi melalui kegiatan menyimak. Tahapan permainan ini dipaparkan sebagai berikut.
Teater
1. Penggambaran Biografi Binatang
Penggambaran biografi binatang meliputi tempat kelahiran, masa kecil, orang tua, tumbuh kembang, hobi, dan sifat/karakter binatang.

2. Penggambaran Ruang Tinggal Binatang
Penggambaran ruang tinggal binatang meliputi habitat binatang, misalnya di sungai, gunung, sabana, atau padang pasir. Siswa juga dapat membayangkan kondisi habitat pada waktu atau musim yang berbeda, misalnya pagi hari, malam hari, musim semi, dan lain-lain.

3. Penggambaran Kejadian Alam di Habitat Binatang
Siswa didorong agar dapat menceritakan berbagai peristiwa alam yang sesuai dengan habitatnya, misalnya banjir yang memaksa binatang tersebut lari ke daerah dataran tinggi atau tsunami yang menyebabkan ikan-ikan besar terdampar di pesisir pantai.

4. Penggambaran Lingkungan Pertemanan Binatang
Siswa diharapkan dapat mengimajinasikan binatang-binatang lain yang sehabitat dengan binatang pilihannya. Dari situ, siswa dapat menceritakan keakraban dan kesetiakawanan antarspesies dalam satu habitat.

B. Permainan Pantomim Dongeng
Pada permainan pantomim dongeng ini, siswa diajak untuk menceritakan kembali karakter binatang pilihannya yang meliputi tempat kelahiran, tempat tinggal, kebiasaan sehari-hari, dan cerita khas karakter binatang tersebut dalam gerak pantomim. Padatahap ini, siswa diminta berdiri di depan kelas untuk melakukan pantomim sesuai dongeng yang telah diciptakannya pada permainan drama suara (theatre of the mind). Tahapan permainan ini dipaparkan sebagai berikut.

1.Pantomim Biografi Binatang
Siswa diarahkan untuk memperkenalkan biografi binatang yang diperankannya dalam gerak pantomim. Biografi itu meliputi tempat kelahiran, masa kecil, orang tua, tumbuh kembang, hobi, dan sifat karakter binatang.

2. Pantomim Ruang Tinggal Binatang
Siswa diarahkan menunjukkan habitat binatang hanya dengan menggunakan gerak dan simbol tubuhnya untuk menggambarkan cuaca, musim, dan kondisi alam di habitat binatang.

3. Pantomim Kejadian Alam di Habitat Binatang
Siswa diarahkan agar dapat mengekspresikan peristiwa alam melalui gerak pantomim, misalnya: ledakan gunung berapi, sambaran petir, atau kebakaran hutan yang memaksa binatang pergi berlindung ke tempat yang aman.

4. Pantomim Lingkungan Pertemanan Binatang
Siswa diarahkan untuk menunjukkan cerita keakraban dan pertemanan antarspesies dalam satu habitat melalui gerak pantomim.

C. Persiapan Fisik Prapentas Perseorangan
Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan fisik tiap siswa sebelum melakukan pementasan. Siswa diajak melatih dan mempersiapkan dengan baik kebutuhan alat pentasnya yang paling mendasar, yaitu tubuhnya. Rangkaian persiapan fisik ini dipaparkan sebagai berikut

1. Persiapan Otot
Mintalah siswa untuk mengambil jarak satu sama lain agar dapat bergerak dengan leluasa. Kemudian, pandulah siswa untuk mengangkat benda apa pun secara perlahan-lahan agar dapat merasakan bahwa otot dan persendiannya bekerja dengan baik. Setelah itu, mintalah siswa melakukan gerakan mengangkat benda imajiner. Tujuannya agar siswa dapat mengingat tiap otot dan sendi yang bekerja saat melakukan gerakan mengangkat.

2. Jalan Lambat
Pada kegiatan ini, ajaklah siswa berjalan dengan sangat perlahan sambil membayangkan perjalanan mereka dari gerbang sekolah ke kelas. Selanjutnya, mintalah siswa melakukan gerakan melangkah satu kaki secara perlahan, jadi saat kaki kanan diangkat, kaki kiri tetap menjejak lantai.

3. Jalan Kepiting
Pada kegiatan ini, ajaklah siswa berjalan perlahan dengan satu kaki di atas dan satu kaki di bawah, lalu pelan-pelan diubah menjadi berjalan menyamping seperti kepiting. Saat berjalan menyamping, pastikan ruang yang dipakai relatif luas sehingga siswa tidak menabrak temannya yang lain.

4. Jalan Monyet
Pada kegiatan ini, arahkan siswa untuk menurunkan tangannya sampai menyentuh lantai. Mintalah siswa membayangkan dirinya seolah-olah menjadi monyet yang berjalan secara perlahan.

5. Jalan Unta
Pada kegiatan ini, mintalah siswa untuk menggerakkan kaki kanan bersamaan dengan tangan kanan dan kaki kiri bersamaan dengan tangan kiri. Saat kaki kanan dan tangan kanan bergerak maju, kaki kiri dan tangan kiri siap-siap bergerak maju.

6. Jalan Gajah
Pada kegiatan ini, ajaklah siswa bergerak secara menyilang, yaitu kaki kanan bergerak bersamaan dengan tangan kiri dan kaki kiri bergerak bersamaan dengan tangan kanan.

7. Jalan Kanguru
Pada kegiatan ini, ajaklah siswa untuk berdiri dengan sedikit jongkok sambil menarik tangan ke bagian belakang. Setelah itu, mintalah siswa meloncat ke depan seperti kanguru.

D. Persiapan Fisik Prapentas Berpasangan dan Berkelompok
Kegiatan ini ditujukan untuk melatih kemampuan bekerja sama siswa dengan temannya untuk melakukan gerakan tertentu.

1. Ombak Laut
Pada kegiatan ini, siswa diarahkan untuk memilih pasangan. Setelah itu, mintalah keduanya untuk duduk saling memunggungi, lalu berusaha berdiri tanpa bantuan tangan, hanya dengan memanfaatkan tenaga pinggang dan punggung dua orang yang saling berimpitan.

2. Karpet Bergulung
Pada kegiatan ini, mintalah sedikitnya sepuluh siswa untuk berbaring telentang di lantai. Perintahkan kesepuluh siswa tersebut untuk mengangkat tangannya ke atas sementara siswa lainnya bergerak di atas mereka menggunakan punggung badannya yang dipindahkan dari satu tangan ke tangan lainnya. Gerakan itu seolah-olah seperti orang yang sedang bergulung di atas karpet.

E. Persiapan Imajinasi dan Ingatan Prapentas
Selain kekuatan fisik, siswa juga dituntut memiliki daya imajinasi dan daya ingat terhadap banyak hal. Pada kegiatan ini, siswa diarahkan untuk melatih kepekaan dan ketajaman rasa, ingatan, dan daya fantasinya.

1. Ingatan Rasa
Pada kegiatan ini, siswa diminta untuk membawa bumbu makanan dasar seperti gula, garam, dan merica. Arahkanlah siswa untuk mengingat setiap rasa yang dicecapnya dengan satu gerakan khas. Oleh karena itu, setiap rasa memiliki gerakan yang berbeda-beda.

2. Imajinasi Hari Ini dan Esok
Pada kegiatan ini, mintalah siswa duduk di kursinya masing-masing tanpa meja di depannya. Perintahkan siswa untukmemejamkan mata dan menyimak baikbaik kata yang diucapkan Sahabat Guru. Selanjutnya, katakan secara perlahan apa saja kegiatan yang telah mereka lalui hari ini, mulai dari bangun tidur, mandi, sarapan, berangkat ke sekolah, hingga sampai di sekolah. Sebagai contoh, saat Sahabat Guru mengatakan bangun tidur, mintalah siswa untuk menggerakkan badannya seperti orang yang sedang bangun tidur tanpa bangkit dari kursinya. Sahabat Guru juga bisa mengatakan rangkaian kegiatan yang lain, misalnya membantu ibu memasak atau menyiapkan buku yang akan dibawa esok hari.

3. Ingatan terhadap Hari yang Mengesankan
Pada kegiatan ini, siswa diajak untuk mengingat hal-hal mengesankan yang terjadi dalam jangka waktu yang lebih lama, misalnya kejadian mengesankan dua tahun yang lalu. Tahap ini masih dilakukan sambil memejamkan mata dan menggerakkan tubuh tanpa bangkit dari kursi.

F. Permainan Prapentas
Permainan prapentas hendaknya Sahabat Guru lakukan agar siswa dapat mengembangkan kreativitasnya secara santai sambil melatih kemampuannya bekerja sama dengan teman. Beberapa permainan prapentas yang bisa Sahabat  Guru lakukan dipaparkan sebagai berikut. 

1. Tangan Hipnotis (untuk 2–3 Orang)
Tangan hipnotis adalah permainan yang dapat dilakukan oleh 2–3 orang siswa. Permainan ini dilakukan dengan cara satu siswa menjadikan telapak tangannya seperti cermin yang menghipnotis sehingga siswa yang lain mengikuti ke mana pun arah tangan itu bergerak.

2. Tangan Hipnotis (Berantai)
Dalam permainan tangan hipnotis ini, telapak tangan siswa yang terkena hipnotis dipakai untuk menghipnotis temannya yang lain. Demikian dilakukan berulangulang hingga membentuk rantai hipnotis seperti ular balon yang membesar.

3. Balon Tubuh (Bersamaan)
Permainan ini dapat dilakukan untuk melatih kemampuan bekerja sama siswa. Pada mulanya, siapkanlah balon yang telah ditiup, lalu lemparkan ke udara. Semua siswa bertanggung jawab agar balon itu tidak sampai menyentuh tanah.

4. Tarian Apel (Berpasangan)
Dua siswa yang berpasangan berhadap-hadapan mengimpit sebuah apel di kening mereka sambil diiringi musik bertempo sedang. Kedua siswa tersebut bertanggung jawab mempertahankan apel itu tidak jatuh sambil terus bergerak menari sesuai ritme musik yang diputar. Kedua siswa tersebut kemudian ditantang untuk memindahkan apel dari bagian belakang kepala mereka ke punggung hingga berakhir di antara kedua betis sambil bergerak menari.

5. Tarian Buku (Berpasangan)
Permainan ini dilakukan dengan menaruh buku di atas kepala siswa. Siswa bertanggung jawab menjaga buku itu tidak jatuh ke lantai sambil bergerak menari mengikuti ritme musik yang diputar bersama pasangannya.

6. Tarian Buku (Berkelompok)
Permainan ini dapat dilakukan secara bersama-sama dalam kelompok yang tidak terlalu besar. Dalam permainan ini, siswadiminta bekerja sama mengimpit buku dengan bahu dan berusaha agar buku itu tidak jatuh ke lantai. Dalam waktu bersamaan, siswa bergerak menari dengan tempo perlahan sesuai ritme musik yang diputar.

Sumber : Buku Seni Teater Kelas IV Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 7:57 AM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.