Home » , , , » Membaca dan Memahami Teks “Smong”

Membaca dan Memahami Teks “Smong”

Pada pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IX Kurikulum Merdeka terdapat pembahasan tentang Membaca dan Memahami Teks “Smong”. Tujuan pembelajaran kali ini adalah Setelah membaca dan memahami teks, peserta didik dapat menjawab pertanyaan dengan tepat.

Smong merupakan kearifan lokal yang lekat dengan kehidupan masyarakat Simeulue, Aceh. Tradisi ini diceritakan secara turun-temurun kepada anak-anak dan masyarakat umum saat ada acara keluarga. Isinya tentang pertanda munculnya tsunami dan nasihat bahwa masyarakat harus segera menyelamatkan diri ke tempat yang tinggi. Hasilnya, pada saat tsunami yang dahsyat, tak banyak warga Simeulue yang menjadi korban. Mayoritas warga sudah terlebih dulu menyelamatkan diri.

Kisah smong diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi melalui nafi-nafi. Nafi-nafi adalah budaya lokal masyarakat Simeulue berupa adat tutur atau cerita yang berisikan nasihat dan petuahkehidupan, termasuk smong. Para tetua dan tokoh adat menyampaikan nafi-nafi kepada kaum muda untuk menjadi pelajaran.
Smong
Cerita smong disampaikan kepada generasi muda termasuk anak-anak dalam berbagai kesempatan, seperti saat memanen cengkih. Nasihat-nasihat tentang kehidupan dan kisah smong juga disampaikan setelah anak-anak mengaji.

Selain itu, smong juga menjadi pengantar tidur anak-anak di malam hari. Para orang tua bercerita tentang smong hingga anak-anak tidur lelap. Semua orang tua melakukan hal yang sama, hingga akhirnya smong menjadi kearifan lokal masyarakat Simeulue yang diwariskan melalui berbagai cara. Para tetua meyakini suatu saat smong akan datang lagi, walaupun mereka sangat berharap agar kejadian itu tidak pernah terulang lagi.

Smong membuat seluruh dunia berdecak kagum. Semua orang mulai bertanya-tanya tentang smong. Smong mulai didiskusikan, diseminarkan, dan dipelajari. Masyarakat dunia khususnya Indonesia mulai mempelajari smong sebagai salah satu cara untuk mitigasi bencana tsunami.

Kini media penyampaian smong pun bertambah. Bila dulu smong disampaikan melalui nafi-nafi, sekarang smong juga diceritakan melalui seni bertutur seperti nanga-nanga dan kesenian nandong masyarakat Simeulue. Tidak hanya itu, smong pun disenandungkan melalui lagu dan puisi.

Setelah membaca teks di atas jawablah pertanyaan berikut ini secara mandiri. Tuliskan jawaban kalian di buku tulis.
1. Berdasarkan bacaan, apa tujuan Muhammad Riswan menciptakan lagu Smong?
Agar masyarakat waspada dengan tsunami yang bisa datang kembali sewaktu-waktu. Agar masyarakat memiliki pengetahuan yang benar ketika menghadapi tsunami.
2. Bagaimana cara masyarakat Simeulue menjadikan smong sebagai bagian dari hidup sehari-hari?
Dengan cara diceritakan kepada anak-anak menjelang tidur, menjadi lagu pengiring saat memetik cengkih, diceritakan dalam berbagai pertemuan keluarga.
3. Mengapa masyarakat dunia tertarik pada smong sebagai salah satu cara mitigasi bencana? Apakah menurut kalian mereka tidak memiliki kearifan lokal sejenis?
Karena dengan pengetahuan yang dimiliki masyarakat melalui smong, jumlah korban jiwa sangat sedikit. Mungkin masyarakat lain juga memiliki kearifan lokal, tetapi kurang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Berdasarkan bacaan, apakah nafi dan nanga itu?
Nafi adalah sejenis adat tutur berupa cerita atau nasihat kehidupan. Nanga-nanga adalah jenis kesenian tradisi masyarakat Simeulue.
5. Menurut kalian, pada masa kini, apakah kearifan lokal semacam smong masih penting diajarkan? Sebutkan alasan kalian.
Kearifan lokal yang berisi nasihat kebaikan harus tetap dilestarikan. Ajaran leluhur akan bermanfaat jika disampaikan pada generasi muda.

Demikian pembahasan mengenai Membaca dan Memahami Teks “Smong”. Semoga tulisan ini bermanfaat. 

 Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas IX Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 7:47 AM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.