Home » , , , » Topik C: Bagaimana Bumi Kita Berubah?

Topik C: Bagaimana Bumi Kita Berubah?

Bencana alam seperti gempa Bumi, tsunami, dan letusan gunung berapi terjadi akibat dari pergerakan lempeng Bumi. Selain menyebabkan bencana alam tersebut, pergerakan lempeng Bumi juga mengubah struktur Bumi kita.

Alam kita senantiasa berubah. Mulai dari perubahan cuaca yang sifatnya sementara sampai dengan perubahan kondisi lingkungan yang sifatnya semipermanen. Perubahan kondisi lingkungan yang sifatnya semipermanen salah satunya terjadi karena bencana alam. Contohnya, ketika Gunung Tambora di Pulau Lombok yang meletus pada tahun 1815. Awalnya, Gunung Tambora memiliki ketinggian 4.200 meter di atas permukaan air laut (dpl). Namun, setelah meletus tingginya berkurang menjadi hanya 2.800 meter dpl. 

Selain gunung meletus, ada juga faktor alam lainnya yang mengubah bentuk permukaan Bumi, seperti tsunami, tanah longsor, gempa Bumi, dan sebagainya. Peristiwa-peristiwa alam ini terjadi karena struktur permukaan Bumi yang terus bergerak.
Inti Bumi
Inti Bumi memiliki suhu 5.400°C, lima puluh empat kali lebih panas dibandingkan air mendidih. Benda apapun yang berada di sekitar inti Bumi akan meleleh dan berubah wujud menjadi cair. Itu sebabnya, inti luar Bumi berwujud cair. Namun, karena bagian mantel dan permukaan Bumi memiliki jarak yang jauh dari inti Bumi dan suhunya lebih rendah maka bagian ini berwujud padat. Mirip dengan permukaan agar-agar yang telah dingin seperti percobaan yang kalian lakukan pada aktivitas Lakukan Bersama. Bagian dalamnya cair, namun bagian luarnya padat.

Ketika cairan dipanaskan maka cairan itu akan terus bergerak karena adanya arus konveksi (perpindahan kalor pada cairan). Akibatnya, bagian padat yang ada di permukaan Bumi akan ikut bergerak. Inilah yang menjadi penyebab mengapa bagian permukaan Bumi yang berbentuk lempengan-lempengan terus bergerak. Pergerakan lempengan Bumi inilah yang menyebabkan terjadinya gempa Bumi, memicu terjadinya tsunami dan terbentuknya gunung berapi.

Lakukan Bersama
Bumi yang Seperti Jelly

Alat dan bahan:
  1. panci atau gelas beaker;
  2. kompor portabel/pembakar spiritus dan kaki tiga;
  3. 1 gelas atau 250 ml air;
  4. 1 bungkus agar-agar atau jelly instan (sekitar 7 gram);
  5. batang pengaduk/sendok.

Langkah percobaan:
Percobaan ini menggunakan api. Kalian diharapkan agar selalu fokus dan  bekerja dengan hati-hati saat melakukan percobaan ini. 
  1. Masukkan 1 bungkus jelly instan berukuran sekitar 7 gram ke dalam panci.
  2. Masukkan 1 gelas air (kira-kira 250 ml) ke dalam panci atau gelas beaker. 
  3. Aduk larutan di atas kompor/api hingga seluruh serbuk jelly tercampur.
  4. Nyalakan api kompor/pembakar spiritus.
  5. Letakkan panci atau gelas beaker di atas kompor/pembakar spiritus.
  6. Masak hingga mendidih sambil diaduk-aduk. Kemudian, matikan kompor/pembakar spiritus.
  7. Diamkan larutan hingga terbentuk lapisan jelly yang memadat di atasnya. Kalian bisa bertanya kepada guru jika ragu-ragu apakah lapisan padat sudah terbentuk atau belum.
  8. Dengan menggunakan batang kayu/sendok periksa apakah jelly yang berada di dasar panci berwujud padat atau cair.
  9. Amati dan bandingkan wujud jelly yang ada di permukaan dengan yang ada di bagian dalam panci/gelas beaker.

Diskusi
Apakah ada perbedaan wujud jelly yang ada di permukaan dan di bagian bawah panci/wadah?
Iya, ada. Di permukaan, jelly seperti berselaput. Adapun di bagian bawah panci/wadah berbentuk cair.
b. Jika terdapat perbedaan, mengapa bisa demikian?
Di bagian dalam panci, jelly berwujud cair. Adapun di bagian permukaan, tekstur jelly terlihat lebih padat dan membentuk 
sebuah lapisan. Jika diperhatikan, suhu di dalam panci lebih tinggi dibandingkan suhu di luar. Akibatnya, di bagian dalam wujud jelly cair, sedangkan di bagian permukaan suhunya lebih rendah dan menyebabkan permukaan jelly menjadi membeku.
c. Apa yang akan terjadi jika jelly didiamkan selama 3 jam?
Jelly akan memadat. Teksturnya akan menjadi kenyal, bukan cair seperti saat setelah dipanaskan.
d. Jika setelah didiamkan selama 3 jam jelly dipanaskan kembali, menurut kalian bagaimana kira-kira wujud jelly?
Jelly akan kembali menjadi cair seperti sebelumnya.

Mari Refleksikan
1. Apakah kalian pernah merasakan atau mendengar berita tentang gempa Bumi?
Pernah
2. Menurut pendapat kalian apa yang menyebabkan gempa Bumi terjadi?
Gempa Bumi terjadi karena adanya pergerakan lempeng Bumi, letusan gunung berapi, atau bisa juga karena ada suatu aktivitas seperti ledakan atau runtuhan (sifatnya lokal). Arahkan peserta didik untuk menggunakan pengetahuannya mengenai struktur permukaan Bumi yang selalu bergerak saat menjawab pertanyaan ini.

Uji Pemahaman

A. Benarkah pernyataan ini?
1. Bagian daratan di Bumi diistilahkan dengan hidrosfer. 
Salah.
Alasan: Bagian daratan Bumi disebut dengan litosfer. Hidrosfer adalah lapisan air yang terdapat di permukaan Bumi. 
2. Proses penguapan air dalam siklus air hanya terjadi di laut. 
Salah. 
Alasan: Bagian daratan Bumi disebut dengan litosfer. Hidrosfer adalah lapisan air yang terdapat di permukaan Bumi. 
3. Bagian lembah selalu lebih rendah dibandingkan puncak gunung.
Benar.
Alasan: Lembah merupakan dataran rendah yang berada di sekitar gunung. 
4. Danau merupakan salah satu bagian dari hidrosfer. 
Benar.
Alasan: Yang termasuk dalam hidrosfer antara lain sungai, danau, rawa, dan laut.
5. Jika tidak ada atmosfer maka kehidupan di Bumi akan musnah. 
Benar.
Alasan: Dalam lapisan atmosfer, terdapat lapisan troposfer yang berisi oksigen untuk kebutuhan makhluk hidup bernapas. Terdapat pula lapisan ozon yang mengurangi intensitas sinar UV dari Matahari sehingga suhu di Bumi tidak terlalu panas.

B. Jawablah pertanyaan berikut ini. 
1. Sungai memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan kita. Sungai selalu mengalir dari tempat yang berada di dataran tinggi ke dataran yang lebih rendah. Menurut pendapat kalian mengapa hal ini bisa terjadi?
Pada dasarnya, setiap materi yang memiliki massa akan terdampak oleh gaya gravitasi. Dalam bahasa sederhananya, setiap benda yang memiliki massa secara spontan akan berpindah dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah. Termasuk air sungai.
2. Menurut pendapat kalian apa yang akan terjadi jika seluruh air yang ada di permukaan Bumi tidak dapat menguap dan membentuk awan? Apa dampaknya terhadap kehidupan manusia?
Jika seluruh air yang ada di permukaan Bumi tidak dapat menguap maka tidak akan ada awan yang terbentuk. Hal ini akan membuat tidak turun hujan. Akibatnya, berbagai daerah akan mengalami kekeringan, tumbuhan secara perlahan-lahan akan mati karena tidak mendapatkan air yang memadai. Berkurangnya vegetasi yang hidup akan menyebabkan hewan dan manusia kehilangan sumber pangan utama. Jika kondisi ini terus-menerus terjadi maka seluruh hewan dan manusia akan punah karena tidak dapat bertahan hidup.

3. Coba identifikasi bentuk permukaan Bumi di lingkungan sekitar kalian. Cari tahu apakah ada bukit, gunung, sungai, danau, pantai, atau kenampakan alam lainnya. Ceritakan bagaimana kondisi permukaan Bumi di sekitar memengaruhi kehidupan kalian.
Contohnya, di daerah tempat tinggalku terdapat sebuah sungai yang sangat lebar. Untuk bisa melewati sungai ini kita perlu menyeberangi jembatan yang panjangnya sekitar 200 meter. Sungai ini menjadi sumber kehidupan banyak orang. Banyak petani di daerah tempat tinggalku yang mendapatkan pasokan air dari sungai ini. Begitu pula para pedagang di daerahku banyak sekali yang menggunakan sungai ini sebagai sarana transportasi ke kota sebelah.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 7:01 AM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.