Home » , , , » Menulis Puisi Berdasarkan Cerpen Hatarakibachi

Menulis Puisi Berdasarkan Cerpen Hatarakibachi

Puisi dan cerpen (cerita pendek) menjadi karya sastra yang paling sederhana dalam menulis kreatif. Karena proses penciptaan yang dilakukan tergolong tidak kompleks.

Cerpen atau disebut juga cerita pendek adalah sebuah karangan prosa yang terbilang tidak Panjang, singkat dan pendek. Cerpen dikatakan cerita pendek karena cerpen hanya berisi satu masalah (permasalahan yang ada di dalam cerpen hanya terdapat satu dan tidak lebih). Satu masalah tersebut merupakan satu bagian kehidupan tokoh (tidak mengalami perubahan nasib) dan hanya menampilkan perwatakan tokoh secara sekilas.

Umumnya, struktur cerita cerpen tergolong sederhana dan memuat pengisahan yang terdiri dari: 1) situasi pembuka cerita, 2) peristiwa-peristiwa yang terjadi, 3) peristiwa-peristiwa inti mulai memuncak, 4) klimaks, dan 5) anti klimaks.

Puisi adalah karya sastra dengan pilihan kalimat yang padat dan berbahasa indah. Menurut Richards (Raharjo, 2018: 47), struktur batin puisi ada empat, yakni tema, perasaan penyair, nada atau sikap penyair terhadap pembaca, dan amanat (tujuan/pesan). Untuk menulis kreatif karya sastra puisi, perlu dipahami langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Menentukan tema;
  2. Membangun rasa dengan memaksimalkan imajinasi menggunakan  panca indera saat menyusunnya;
  3. Menciptakan nada dengan pemilihan gaya bahasa indah melalui diksi dan majas; serta
  4. Menyisipkan tujuan atau pesan dengan ungkapan yang indah dan memikat.
Hatarakibachi
Setelah memahami cerpen “Hatarakibachi” karya Awit Radiani, ubahlah cerpen tersebut menjadi sebuah puisi sesuai dengan unsur-unsur puisi yang telah dibahas. Puisi terdiri atas 4-8 bait. Kerjakanlah kegiatan ini secara berkelompok yang terdiri atas 4-5 siswa.

NamaWawan Hendrawan
Tema PuisiPercintaan, persahabatan
Judul Puisi:Pertemuan Kembali di Hatarakibach
Puisi
Di negeri matahari terbit, aku berdiri tegar
Kendala bahasa membuat kepala terasa berat
Undangan Satoshi-san, sebuah tugas berat
Kehormatan kongres seni budaya Asia menanti

Angin musim semi membelai rambutku
Tokyo yang ramah menyambut kehadiranku
Tobu Levant di Sumida-ku kutempuh dalam perjalanan
Aku sedikit mual, mengingat akar-akar kampung

Seorang seniman kampung di negeriku
Kini menjadi duta seni, mewakili bangsaku
Tak siap dengan perjalanan jauh ini
Namun aku terus melangkah, menghadapinya

Di sepanjang jalan kulihat barisan para pedagang
Sushi asli menanti untuk dicicipi
Pemandangan Tokyo Sky Tower menjulang
Landmark kota, sebuah kemegahan yang serupa

Tinggi menara, tak terjangkau pandang mata
Kupandang dengan penuh rasa takjub
Tapi di hati, aku merindu tanah airku
Tugu Yogya, landmark sederhana yang merakyat

Demikian pembahasan mengenai Menulis Puisi Berdasarkan Cerpen. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas XI Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 5:24 PM

1 komentar:

Mohon tidak memasukan link aktif.