Home » , , , » Mahir Menggunakan Tanda Baca

Mahir Menggunakan Tanda Baca

Pada pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XII Kurikulum Merdeka terdapat pembahasan tentang. Tujuan pembelajaran kali ini adalah peserta didik mampu menggunakan tanda baca pada kalimat yang mengandung kata-kata serapan asing/daerah serta kata-kata teknis dengan penekanan dan intonasi yang sesuai dengan konteksnya.

Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang telah diintegrasikan ke bentuk bahasa dan telah diterima penggunaanya secara umum. Kata serapan berfungsi untuk memperkaya kosa kata dan memberikan pengetahuan lebih tentang bahasa asing kepada pemakai Bahasa Indonesia.

Penyebab adanya kata serapan ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang menyebabkan terjadinya pola suatu bahasa yang mengambil dari bahasa lain berbeda. Misalnya dalam bahasa Indonesia, munculnya bahasa serapan yang masuk ke dalam bahasa ini selain diakibatkan dari faktor interaksi masyarakat, juga diakui dari faktor pesatnya ilmu pengetahuan dari berbagai bidang dan kehidupan.

Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa bahasa Indonesia sebetulnya berasal dari bahasa Melayu. Pada perkembangan, bahasa Melayu menyerap bahasa asing sebelum diresmikan kedalam bahasa Indonesia. Dikutip dari berbagai sumber, bahasa yang banyak diserap kedalam bahasa Melayu atau Indonesia merupakan bahasa Sansekerta, Belanda, China, Arab, Inggris, Portugis, Parsi, Tamil, dan Hindi.

Perhatikan tiga kalimat berikut ini:
1. Saat ini cyberbullying ‘perundungan siber’ termasuk jenis perundungan yang mengkhawatirkan.
2. Saat ini cyberbullying (perundungan siber) termasuk jenis perundungan yang mengkhawatirkan.
3. Saat ini cyberbullying/perundungan siber termasuk jenis perundungan yang mengkhawatirkan.

Di dalam ketiga kalimat tersebut terdapat istilah dalam bahasa Inggris dan padanannya dalam bahasa Indonesia. Keduanya digunakan bersamaan dengan tujuan memperkenalkan padanannya dalam bahasa Indonesia. Kalian menemukan bahwa ada tanda petik tunggal (‘…’), dalam kurung ((…)), dan garis miring (/) digunakan di dalam kalimat. Untuk memahami penggunaan tanda baca tersebut, bacalah penjelasan berikut ini yang dikutip dari PUEBI Daring.
Tanda Baca

1. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan.
Misalnya:
  • tergugat ‘yang digugat’
  • retina ‘dinding mata sebelah dalam’
  • noken ‘tas khas Papua’
  • tadulako ‘panglima’
  • marsiadap ari ‘saling bantu’
  • tuah sakato ‘sepakat demi manfaat bersama’
  • policy ‘kebijakan’
  • wisdom ‘kebijaksanaan’
  • money politics ‘politik uang’

2. Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Misalnya:
  • Dia memperpanjang surat izin mengemudi (SIM).
  • Warga baru itu belum memiliki KTP (kartu tanda penduduk).
  • Lokakarya (workshop) itu diadakan di Manado.

3. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, serta setiap.
Misalnya:
  • mahapeserta didik/mahasiswi = ‘mahapeserta didik dan mahasiswi’
  • dikirimkan lewat darat/laut = ‘dikirimkan lewat darat atau lewat laut’
  • buku dan/atau majalah = ‘buku dan majalah atau buku atau majalah’
  • harganya Rp1.500,00/lembar = ‘harganya Rp1.500,00 setiap lembar

Ayo Berlatih
1. Ucapkanlah kalimat berikut ini dengan intonasi yang tepat. Rekamlah dengan gawaimu.
a. Kita harus mencegah terjadinya cyberbullying (perundungan siber) di sekolah ini!
b. Apakah kalian menyadari bahwa komentar pedas yang kalian sampaikan melalui media sosial itu termasuk cyberbullying ‘perundungan siber’?
c. Penyandang disabilitas/kaum difabel berhak mendapatkan pelayanan untuk mengakses pendidikan. 

2. Buatlah tiga contoh kalimat yang masing-masing menggunakan tanda petik tunggal, tanda kurung, dan tanda garis miring secara tepat.
  • Karena kita keluarga, maka berat sama dipikul ringan sama dijinjing alias 'terus bersama dalam duka dan suka'.
  • Bahasa Indonesia mempunyai tes standar yang disebut Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI).
  • Kecepatan mobil ini dapat mencapai 150 km/jam.

3. Carilah sebuah teks tentang teknologi informasi. Temukan kalimat yang menggunakan tanda baca kurang tepat. Perbaikilah kalimat tersebut. Contoh:
Kalimat AsliKalimat Setelah Perbaikan
Bantu mereka dengan memahami alasan di balik perilaku bullying mereka (seperti apakah mereka punya masalah di rumah, kurangnya perhatian, pengalaman bullying sebelumnya, dll.)Bantu mereka untuk memahami alasan di balik perilaku bullying, seperti masalah yang ada di rumah mereka, kurangnya perhatian, dan pengalaman bullying sebelumnya
Penjelasan mengenai anatomi otak manusia bisa kamu baca di buku karangan Netter halaman 1255.Penjelasan mengenai anatomi otak manusia bisa kamu baca di buku karangan Netter halaman 1.255.
Susunan acara jalan sehat hari ini adalah pembukaan oleh ketua RW, ketua RT, dan ketua panitia, senam, jalan sehat, serta pembagian konsumsi, pin, dan doorpize.Susunan acara jalan sehat hari ini adalah pembukaan oleh ketua RW, ketua RT, dan ketua panitia; senam; jalan sehat; serta pembagian konsumsi, pin, dan doorpize.
Budiman tidak bisa tidur malam itu setelah ia membaca ‘Misteri Pembunuhan di Usaha Tando’.Budiman tidak bisa tidur malam itu setelah ia membaca “Misteri Pembunuhan di Usaha Tando”.
“Eh, tahukah kau dari mana suara teriakan “aduh” barusan berasal?”“Eh, tahukah kau dari mana suara teriakan ‘aduh’ barusan berasal?”

Demikian pembahasan mengenai Mahir Menggunakan Tanda Baca. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas XII Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 3:56 PM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.