Home » , , , » Saatnya Bermain Musik dan Bernyanyi

Saatnya Bermain Musik dan Bernyanyi

Partitur digunakan untuk memandu memainkan alat musik. Agar dapat membaca isi partitur lagu, kamu perlu memahami notasi musik terlebih dahulu. Notasi merupakan seperangkat lambang/simbol yang digunakan untuk menuliskan lagu. Dalam notasi musik, nada dilambangkan dengan not. Not dapat dituliskan dalam bentuk notasi angka dan notasi balok.

A. Mengenal Pola Irama
Pola irama merupakan bagian penting dalam unsur musik. Setiap lagu atau musik memiliki pola irama yang berbeda-beda. Pola irama menciptakan keunikan pada musik. Pola irama bisa menggambarkan suasana atau perasaan tertentu pada sebuah musik. Lantas, apa yang dimaksud dengan pola irama? Bagaimana cara memainkan pola irama? Untuk memahaminya, simak materi berikut!

1. Membaca dan Memainkan Pola Irama
Pola irama merupakan bagian dari irama yang penting dikuasai. Irama juga dikenal sebagai ritme. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, irama artinya turun naik lagu (bunyi dan sebagainya) yang beraturan. Irama dalam musik mengacu pada pengulangan not dan istirahat (diam) dalam waktu. Irama tersusun dari not-not pendek dan panjang serta not-not yang bertekanan dan tidak bertekanan dengan pola tertentu dan berulang-ulang. Setiap lagu memiliki pola yang berbeda-beda. Pola irama tersebut yang memberikan kekhasan pada lagu atau musik. Pola irama bisa ditulis menggunakan simbol tertentu atau not balok yang disebut notasi irama.

Kamu perlu memahami nilai not jika ingin belajar membaca dan memainkan pola irama. Kamu sudah mempelajari nilai not pada bab lalu. Bentuk not memengaruhi nilai dan panjang not yang dimainkan. Untuk mengingatnya kembali, perhatikan tabel nilai not berikut!
Not ANgka
Untuk berlatih pola irama, dibutuhkan alat-alat sederhana, misalnya stik kayu, ranting pohon, atau sumpit mi, yang saling dipukulkan atau dengan memukulkan ke media pukul seperti meja atau galon air. Bisa juga dengan sendok yang dipukulkan ke gelas. Berlatih pola irama juga bisa dilakukan tanpa alat, misalnya dengan bertepuk tangan. Selain itu alat musik ritmis, seperti triangle, kastanyet, dan marakas juga dapat digunakan untuk berlatih pola irama.

Untuk berlatih membaca dan memainkan pola irama kamu memerlukan alat yang bernama metronom. Metronom membantu menentukan tempo pola irama yang akan dimainkan. Apabila tidak memiliki metronom, kamu dapat menggunakan aplikasi metronom pada smartphone atau gawai lainnya. Latihan membaca dan memainkan pola irama ini menggunakan tempo sedang (80–90)

2. Tanda Istirahat
Pola irama tidak hanya terdiri dari not-not, melainkan juga tanda istirahat. Tanda istirahat (rest) merupakan tanda yang menunjukkan diam atau istirahat selama selang beberapa waktu. Jika not untuk dibunyikan, tanda istirahat untuk diam/tidak dibunyikan. Tanda istirahat dituliskan dalam bentuk simbol. Bentuk simbol tanda istirahat berbeda-beda.

Asemen Formatif
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
1. Berapakah nilai not penuh?
Jawab: 4 ketuk
2. Gambarkan bentuk not seperenambelasan!
Jawab:ketuk
3. Apakah alat yang dapat digunakan untuk mengukur tempo?
Jawab: Metronom
4. Bagaimana simbol tanda istirahat yang bernilai 1 ketuk?
Jawab:xx
5. Berapakah nilai tanda istirahatIST
Jawab: 2 ketuk
B. Membagi Kelompok Bermusik dan Kelompok Bernyanyi
Sebuah karya musik dapat ditampilkan melalui kegiatan pertunjukan musik. Kegiatan ini merupakan ajang untuk menampilkan kemampuan memainkan pertunjukan musik. Selain itu pula dengan kegiatan seperti ini, merupakan ajang belajar untuk mengukur kemampuan dalam bermusik.
 
Dalam sebuah pertunjukan musik, terdapat orang-orang yang bermain alat musik dan yang bernyanyi. Dalam menampilkan pertunjukan musik secara berkelompok, setiap anggota harus memahami pola irama dalam lagu yang ditampilkan agar lagu terdengar harmonis.

1. Kelompok Bermusik
Irama dibentuk melalui alat musik ritmis atau perkusi. Dengan alat musik tersebut, irama akan dibuat untuk mengiringi lagu atau menandai lagu. Kamu bisa memainkan pola irama pada lagu bersama teman-temanmu dengan membentuk kelompok bermusik atau grup musik. Sebelum membentuk kelompok bermusik, kamu perlu memahami mengenai kelompok bermusik atau grup musik terlebih dahulu.

Kelompok bermusik merupakan kumpulan yang terdiri atas dua atau lebih musisi yang memainkan alat musik. Kelompok bermusik dapat disebut kelompok ensambel. Setiap ragam musik memiliki aturan yang berbeda atas jumlah dan komposisi penampilan ensambel. Begitu pula halnya dengan lagu-lagu atau musik yang dibawakan pada permainan ensambel tersebut. Berdasarkan jumlah pemain, kelompok bermusik dibedakan menjadi ensambel kecil dan ensambel besar.
  1. Ensambel kecil berisi duet (terdiri dari dua pemain), trio (tiga pemain), kuartet (empat pemain), kuintet (lima pemain), sektet (enam pemain), septet (tujuh pemain), dan oktet (delapan pemain).
  2. Ensambel besar dimainkan oleh lebih dari delapan pemain. Ensambel besar masih diklasifikasikan menjadi berikut. 1) Ensambel sedang yang jumlah pemainnya antara 8–30 orang. 2) Ensambel besar atau orkes yang jumlah pemainnya lebih dari 30. Suatu orkes yang jumlahnya lebih dari 120 pemain disebut orkes simfoni.

Pembelajaran kali ini, kamu akan membentuk kelompok bermusik untuk memainkan pola irama pada lagu. Alat musik utama yang dibutuhkan adalah alat musik perkusi atau ritmis. Kamu dapat menggunakan alat musik ritmis atau perkusi sederhana, misalnya sepasang stik kayu atau sumpit bakmi yang dipukulkan satu sama lain. Apabila ada yang bisa memainkan alat musik lain, seperti gitar atau keyboard, kelompok bermusik boleh memainkan alat musik tersebut.

2. Kelompok Bernyanyi
Selain kelompok bermusik, ada juga yang disebut dengan kelompok bernyanyi. Kelompok bernyanyi juga disebut grup vokal. Menyanyi secara berkelompok dapat dilakukan dengan satu suara, dua suara, atau lebih. Menyanyi secara berkelompok dengan menggunakan satu suara disebut juga unisono. Secara etimologi, kata unisono berasal dari kata “uni” yang berarti satu dan “sono” yang berarti suara. Seluruh penyanyi dalam kelompok bernyanyi yang menggunakan unisono harus menyuarakan nada yang sama. Lagu unisono terdiri atas satu melodi utama. Melodi merupakan rangkaian dari nada-nada yang telah dipilih untuk mewakili keinginan pencipta lagu agar sesuai dengan tema dan makna lagu tersebut.

Kegiatan pembelajaran kali ini, guru akan membimbingmu untuk membentuk kelompok bernyanyi. Lagu yang akan dinyanyikan adalah lagu “Anak Kambing Saya” dan “Si Patokaan”. Nyanyikan lagu “Anak Kambing Saya” dan “Si Patokaan” bersama guru dan teman-temanmu! Sebelum menyanyikan lagu ini, kamu perlu mengenal lagu ini terlebih dahulu.

a. Lagu “Anak Kambing Saya”
Lagu “Anak Kambing Saya” merupakan lagu daerah yang berasal dari Nusa Tenggara Timur. Lagu ini dinyanyikan dengan tempo cepat, yaitu 120 BPM. Lagu “Anak Kambing Saya” sering dianggap mudah karena keseluruhan lagu menggunakan Bahasa Indonesia, bukan bahasa daerah setempat. Lagu ini mengisahkan orang tua yang sedang mencari anaknya. Sang anak sedang merantau dan berjuang sehingga harus meninggalkan orang tuanya. Ketika sudah kembali, orang tua dan anak merasakan kebahagiaan dan sukacita. Berikut partitur lagu “Anak Kambing” Saya dalam bentuk notasi balok.

b. Lagu “Si Patokan”
Lagu “Si Patokaan” merupakan lagu daerah yang berasal dari Sulawesi Utara. Lagu ini dinyanyikan dengan tempo cepat, yaitu 120 BPM. Lagu “Si Patokaan” mengisahkan seorang ibu yang cemas karena anaknya yang sudah beranjak dewasa akan pergi jauh meninggal tanah kelahirannya untuk mencari nafkah. Secara umum lagu ini memberikan sebuah pesan, yaitu seorang ibu harus rela melepaskan anaknya ke tempat jauh, meskipun rasanya berat. Doa yang dipanjatkan merupakan tanda bahwa kasih sayang seorang ibu tiada batas meskipun hatinya sedih. Berikut partitur lagu “Si Patokaan” dalam bentuk notasi balok.

3. Pembagian Kelompok Bermusik dan Kelompok Bernyanyi
Apakah kamu sudah bisa menyanyikan lagu “Anak Kambing Saya” dan “Si Patokaan” dengan baik? Jika sudah, kamu dan teman-temanmu sudah bisa berlatih menyanyikan lagu “Si Patokaan” dan “Anak Kambing Saya” serta mengiringinya dengan iringan pola irama sederhana. Kegiatan ini dilakukan oleh seluruh anggota kelas. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut.
  1. Bagilah kelas menjadi dua kelompok, yaitu kelompok bermusik dan kelompok benyanyi. Caranya membagi siswa berdasarkan nomor absen ganjil dan genap. Siswa yang bernomor absen ganjil masuk ke dalam kelompok bermusik. Siswa yang bernomor absen genap masuk ke dalam kelompok bernyanyi.
  2. Kelompok bernyanyi bertugas menyanyikan lagu.
  3. Kelompok bermusik memainkan pola ritmis (pola irama) untuk mengiringi kelompok bernyanyi yang menyanyikan lagu “Anak Kambing Saya” dan “Si Patokaan”. Kelompok bermusik memainkan pola ritmis menggunakan alat musik perkusi atau ritmis, misalnya sepasang stik kayu. Adapun pola ritmis yang dimainkan sebagai berikut.
  4. Setelah lancar, kelompok bisa ditukar. Apabila sebelumnya menjadi kelompok bernyanyi, pada sesi berikutnya menjadi kelompok bermusik.

Asemen Formatif
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
1. Bagaimanakah irama dibentuk?
Jawab: Irama dibentuk melalui alat musik ritmis atau perkusi.
2. Apakah nama lain kelompok bermusik?
Jawab: Kelompok ensembel.
3. Jelaskan yang dimaksud grup vokal!
Jawab: Menyanyi secara berkelompok dapat dilakukan dengan satu suara, dua suara, atau lebih.
4. Dari manakah asal lagu Si Patokaan?
Jawab: Sulawesi Utara.
5. Apakah maksud lagu Anak Kambing Saya?
Jawab: Lagu ini mengisahkan orang tua yang sedang mencari anaknya. Sang anak sedang merantau dan berjuang sehingga harus meninggalkan orang tuanya. Ketika sudah kembali, orang tua dan anak merasakan kebahagiaan dan sukacita.

C. Latihan Kelompok dengan Pengembangan Teknik Interlocking
Musik merupakan bentuk hasil karya seni yang permainannya bisa menggunakan berbagai macam instrumen. Bermain musik ansambel juga merupakan sajian musik yang butuh kerja sama yang baik dalam membawakan sebuah lagu. Sebelum karya musik ditampilkan, perlu dibuat komposisi musik. Untuk membuat sebuah komposisi musik, ada beberapa teknik yang dapat diterapkan, salah satunya adalah teknik interlocking.

1. Memainkan Teknik Interlocking Sederhana untuk Mengiringi Komposisi Lagu
Komposisi musik adalah seni yang kaya dan bervariasi, serta memiliki kebebasan untuk menciptakan karya-karya yang unik dan penuh dengan ekspresi pribadi mereka. Komposisi musik dapat berupa karya orisinal atau karya musik baru dalam bentuk instrumen atau vokal. Orang yang menciptakan komposisi musik disebut komposer. Komposer yang menciptakan lagu disebut juga songwriter atau pencipta lagu. Orang yang membuat lagu disebut lyricist atau pembuat lirik.

Teknik interlocking adalah teknik memainkan pola irama atau pola ritme yang berbeda- beda dan saling mengisi atau bersaut-sautan dalam satu kesatuan irama. Teknik interlocking membuat pemain-pemain alat musik dapat memainkan pola irama yang berbeda dalam waktu yang bersamaan.

Permainan pola irama dengan teknik interlocking membutuhkan lebih dari satu pemain alat musik ritmis. Masing-masing pemain akan memainkan pola irama yang berbeda-beda. Pola irama yang dimainkan biasanya bermotif pendek dan selalu diulang-ulang. Hasil pengulangan permainan pola irama pada setiap alat musik akan menghasilkan jaringan struktur musik yang utuh.

Kegiatan memainkan pola irama dengan teknik interlocking membutuhkan lebih dari satu alat musik. Pada kegiatan ini kamu bisa menggunakan stik kayu/sumpit bakmi atau tepuk tangan dan jimbe atau galon air minum. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut.
  1. Buatlah dua kelompok A dan B. Kelompok A menggunakan stik kayu atau sumpit mi yang dipukulkan satu sama lain sebagai alat musik. Kelompok B menggunakan galon air mineral sebagai alat musik yang dipukul dengan tangan.
  2. Setiap kelompok berlatih pola irama berikut dengan diulang-ulang.
  3. Jika setiap kelompok sudah menguasai pola masing-masing, kedua kelompok berlatih bersama-sama dengan teknik interlocking. Caranya, kelompok A dan kelompok B memainkan pola iramanya masing-masing secara bersamaan dengan tempo yang sama.
  4. Pola irama dimainkan secara bersama-sama dengan memutar musik/lagu “Naik Delman” dan “Burung Hantu”.
  5. Setelah lancar, kelompok bisa ditukar. Apabila sebelumnya menjadi kelompok A, pada sesi berikutnya menjadi kelompok B.

2. Penggabungan Kelompok Bermusik, Kelompok Bernyanyi, dan Musik Minus One
Pola ritmis dengan teknik interlocking dimainkan tidak hanya untuk mengiringi berbagai jenis musik, termasuk untuk mengiringi musik minus one. Minus one adalah sebuah lagu atau rekaman yang salah satu instrumennya dihilangkan atau tidak diikutsertakan.
 
Misalkan, sebuah lagu terdiri dari vokal, bas, gitar, drum, dan keyboard. Jika vokal dalam lagu dihilangkan, lagu tersebut disebut minus one vocal. Jika permainan gitar dalam lagu dihilangkan, lagu tersebut disebut minus one gitar.

Berikut cara berlatih pola irama dengan teknik interlocking untuk mengiringi musik minus one.
  1. Carilah iringan musik minus one vocal lagu “Naik Delman” di internet! Adapun yang dibutuhkan dalam kegiatanmu kali ini adalah musik minus one vocal.
  2. Bagilah kelas menjadi dua kelompok, yaitu kelompok bermusik dan kelompok bernyanyi. Caranya membagi siswa berdasarkan nomor absen ganjil dan genap. Siswa yang bernomor absen ganjil masuk ke dalam kelompok bermusik. Siswa yang bernomor absen genap masuk ke dalam kelompok bernyanyi.
  3. Kelompok bernyanyi bertugas menyanyikan lagu “Naik Delman” yang diiringi musik minus one vocal.
  4. Kelompok bermusik dibagi menjadi dua kelompok, kelompok A dan kelompok B! Kelompok bermusik A memainkan pola ritmis menggunakan stik kayu/sumpit bakmi atau tepuk tangan. Kelompok bermusik B memainkan pola irama menggunakan jimbe atau galon air minum. Pola irama yang dimainkan kelompok A dan kelompok B sama seperti yang telah dipelajari sebelumnya, sebagai berikut.
  5. Kelompok A dan kelompok B berlatih memainkan pola irama dengan teknik interlocking. Caranya, kelompok A dan kelompok B memainkan pola iramanya masing-masing secara bersamaan dengan tempo yang sama.
  6. Kelompok bernyanyi berlatih menyanyikan lirik lagu Naik Delman dengan harmonis.
  7. Praktikkan secara bersamaan antara kelompok bermusik, kelompok bernyanyi, dan iringan minus one vocal.
  8. Setelah lancar, kelompok bisa ditukar. Apabila sebelumnya menjadi kelompok bernyanyi, pada sesi berikutnya menjadi kelompok bermusik.

Asemen Formatif
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
1. Disebut apakah musik yang dihilangkan vokalnya?
Jawab: Musik minus one vocal.
2. Siapakah pencipta lagu Naik Delman?
Jawab: Ibu Sud
3. Jelaskan yang dimaksud teknik interlocking!
Jawab: Teknik interlocking adalah teknik memainkan pola irama atau pola ritme yang berbeda- beda dan saling mengisi atau bersaut-sautan dalam satu kesatuan irama.
4. Apakah birama lagu Naik Delman?
Jawab: 2/4
5. Alat apakah yang digunakan untuk menggantikan stik kayu ketika bermain pola irama?
Jawab: Sumpit mi
D. Menyanyikan Lagu-Lagu Pilihan dengan Iringan Perkusi
Permainan pola irama menggunakan alat musik pukul dapat digunakan untuk mengiringi lagu. Iringan tersebut dinamakan iringan perkusi. Pada pembelajaran ini kamu akan berlatih menyanyikan lagu-lagu pilihan dengan iringan perkusi. Alat musik perkusi merupakan seluruh benda yang bisa menghasilkan suara dengan cara digesek, dipukul, digoyang, diadu, baik memakai alat bantu maupun tidak.Terdapat dua jenis alat musik perkusi, yaitu alat musik perkusi yang bernada, seperti xylophone, piano, dan timpani, serta alat musik perkusi yang tidak bernada, seperti drum, kastanyet, dan simbal.

1. Menyanyikan Lagu “Apuse” Dengan Iringan Perkusi
Lagu “Apuse” berasal dari daerah Papua. Lagu “Apuse” merupakan lagu perpisahan dengan keluarga. Lagu ini menceritakan tentang seorang cucu yang berpamitan dengan kakek dan neneknya karena hendak merantau ke Teluk Doreri di Manokwari. Pada saat itu Teluk Doreri sempat menjadi pelabuhan penting dengan banyaknya kapal yang karam di dalamnya. Sang kakek dan nenek yang ditinggalkan merasa khawatir dan sedih karena harus berpisah dengan cucu. Meskipun demikian, sang kakek dan nenek harus rela melepaskan kepergian cucunya. Berikut partitur lagu “Apuse”.

2. Menyanyikan Lagu “Ampar-Ampar Pisang” dengan Iringan Perkusi
Lagu “Ampar-Ampar Pisang” berasal dari daerah Kalimantan Selatan dan diciptakan oleh Hamiedhan A.C. Lagu “Ampar-Ampar Pisang” menggunakan bahasa Banjar yang menceritakan tentang proses pengolahan pisang dengan cara diamparkan atau dijemur. Pisang tersebut akan diolah menjadi makanan khas daerah ini, yaitu kue rimpi.

Hamparan pisang saat dijemur menarik perhatian binatang-binatang kecil di sekitarnya karena aromanya yang harum. Masyarakat biasa menyebutnya bari-bari. Biawak juga disebut dalam lagu tersebut supaya anak-anak yang ingin mengambil pisang yang sedang dijemur mengurungkan niatnya. Lagu ini kerap dinyanyikan oleh anak-anak sebagai lagu pengiring permainan. Birama lagu “Ampar-Ampar Pisang” adalah 2/4. Lagu ini dinyanyikan dengan tempo sedang, yaitu 110 BPM. Berikut partitur lagu “Ampar-Ampar Pisang”.

3. Menyanyikan Lagu “Cublak-Cublak Suweng” dengan Iringan Perkusi
Lagu “Cublak-Cublak Suweng” berasal dari Jawa Timur. Lagu ini juga populer di Jawa Tengah. Lagu ini merupakan lagu permainan. Lagu ini dinyanyikan anak-anak saat memainkan permainan cublak-cublak suweng. Lagu ini mengajarkan kita untuk tidak selalu menuruti hawa nafsu dalam mencari harta. Dengan tidak dipengaruhi hawa nafsu, hati nurani akan bersih dan tidak tersesat. Birama lagu “Cublak-Cublak Suweng” adalah 4/4. Lagu ini dinyanyikan dengan tempo cepat, yaitu 140 BPM. 

4. Menyanyikan Lagu “Bungong Jeumpa” dengan Iringan Perkusi
Lagu “Bungong Jeumpa” berasal dari Aceh. Lagu iniberkisah tentang semangat dan keindahan budaya dan tanah Aceh. Bungong Jeumpa artinya bunga cempaka dalam bahasa Indonesia. Bunga cempakan merupakan simbol bunga khas di Kesultanan Aceh. Bunga ini menjadi lambang keindahan tanah Aceh.

Bagi masyarakat Aceh, bungong jeumpa melambangkan kesucian. Lagu Bungong Jeumpa bermula dari Kerajaan Jeumpa yang berdiri pada abad ke-7 M. Lagu ini juga melambangkan semangat dari warga atau penduduk yang ada di Aceh. Dengan lagu “Bungong Jeumpa”, masyarakat diingatkan untuk bersyukur karena tinggal di tempat yang indah dan subur. Birama lagu “Bungong Jeumpa” adalah 4/4. Lagu ini dinyanyikan dengan tempo sedang, yaitu andante. Berikut partitur lagu “Bungong Jeumpa”

5. Menyanyikan Lagu “Potong Bebek Angsa” Dengan Iringan Perkusi
Lagu “Potong Bebek Angsa” berasal dari Nusa Tenggara Timur. Lagu ini menceritakan tentang cara memotong bebek dan angsa untuk dimasak dan dimakan. Lagu ini juga bermakna untuk bersenang-senang dan mengajak orang lain untuk berdansa. Lagu ini begitu populer di kalangan anak-anak dan menjadi lagu yang riang gembira. Birama lagu “Potong Bebek Angsa” adalah 2/4. Lagu ini dinyanyikan dengan tempo sedang, yaitu 110 BPM. Berikut partitur lagu “Potong Bebek Angsa”.

Asesmen Formatif
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
1. Jelaskan yang dimaksud dengan alat musik perkusi!
Jawab: Alat musik perkusi merupakan seluruh benda yang bisa menghasilkan suara dengan cara digesek, dipukul, digoyang, diadu, baik memakai alat bantu maupun tidak.
2. Apa saja jenis alat musik perkusi?
Jawab: Alat musik perkusi bernada dan alat musik perkusi tidak bernada.
3. Sebutkan alat musik yang termasuk dalam alat musik perkusi bernada!
Jawab: Xylophone, piano, dan timpani.
4. Dari mana lagu “Apuse” berasal?
Jawab: Papua
5. Tempo apa yang digunakan untuk menyanyikan lagu “Ampar-Ampar Pisang”?
Jawab: Tempo sedang. 110 BPM
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 7:17 PM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.