Home » , » Perencanaan Tenaga Kerja Perhotelan

Perencanaan Tenaga Kerja Perhotelan

Usaha perhotelan dalam kegiatannya selalu membutuhkan jumlah tenaga kerja yang tidak sedikit dan tidak dapat digantikan oleh tenaga pengganti manusia, mengingat sifat industri hotel yang memerlukan jasa pelayanan tenaga manusia yang professional, tegas namun ramah dan menjalin hubungan yang baik pada saat yang bersamaan.

Peraturan dan sistem ketenagakerjaan sebuah hotel tidak memiliki perbedaan yang berarti dibandingkan dengan perusahaan perusahaan yang bergerak dibidang lain, kecuali spesifikasi pendidikan, standar kompetensi dan kualitas kepribadian dari karyawan/watinya. Hukum yang dipergunakan dalam pengurusan dan manajemen ketenaga kerjaan dihotelpun berdasarkan hukum yang sama, seperti yang ditetapkan oleh pemerintah dan masih berlaku pada saat ini yakni Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13, tahun 2003.

Di samping itu, setiap hotel seharusnya memiliki peraturan yang disebut dengan Peraturan Perusahaan yang berkiblat kepada Hukum Ketenagakerjaan – Hubungan Industrial yang berlaku saat itu, hal ini penting sekali untuk mengendalikan kedisiplinan dan pencapaian tujuan dari perusahaan atau hotel tersebut.

Peraturan Perusahaan biasanya dibuat sedetil mungkin yang akan mencakup seluruh aspek-aspek hak dan kewajiban tenaga kerja dan pengusaha, dari mulai proses dan persyaratan rekruitmen tenaga kerja, status tenaga kerja, kompensasi dan benefit yang diberikan kepada tenaga kerja, jaminan kesehatan dan jaminan sosial lainnya, tindakan disiplinair untuk pelanggaran, pengembangan karir sampai dengan pengunduran diri tenaga kerja. Berikut ini beberapa Peraturan Perusahaan dalam ketenaga kerjaan
  1. Proses dan persyaratan rekruitmen tenaga kerja
  2. Status tenaga kerja
  3. Kompensasi dan benefit yang diberikan kepada tenaga kerja,
  4. Jaminan kesehatan dan jaminan sosial lainnya,
  5. Tindakan disiplinair untuk pelanggan,
  6. Pengembangan karir,
  7. Proses pengunduran diri tenaga kerja

Setiap perusahaan memiliki suatu peraturan perusahaan yang secara garis besar dapat disamakan namun pasti ada beberapa peraturan yang berbeda berdasarkan kondisi dan sifat operasional perusahaan tersebut.

A. Perencanaan Tenaga Kerja
Analisa jabatan adalah suatu kegiatan untuk mencatat, mempelajari dan menyimpulkan keterangan-keterangan atau fakta-fakta yang berhubungan dengan masing-masing jabatan secara sistematis dan teratur.

Analisa jabatan dilakukan terutama untuk menyelidiki fungsi, peranan dan tanggung jawab sesuatu jabatan. Hasil Analisa Jabatan ini akan memberikan gambaran tentang tugas dan tanggung jawab setiap pekerja.

Langkah-langkah Job Analysis antara lain sebagai berikut :
Job Analisis

Di samping itu perlu sekali dibuatkan deskripsi pekerjaan (Job Description) dari masing-masing posisi yang ada dalam bagan organisasi tersebut. Uraian jabatan adalah suatu catatan yang sistematis tentang tugas dantanggung jawab suatu jabatan tertentu, yang ditulis berdasarkan fakta-fakta yang ada. Job Description akan berbeda-beda untuk masing-masing hotel, namun isi dari Job Description biasanya mencakup 4 elemen penting sebagai berikut :
  1. Data identifikasi pekerjaan (Job Identification Data), terdiri dari jabatan pekerja, unit pekerjaan, jabatan dari atasan, grade/tingkat penggajian
  2. Rangkuman pekerjaan (Job Summary), terdiri dari rangkuman pekerjaan yang secara garis besar akan menyebutkan fungsi umum jabatan tersebut dan tanggung jawabnya
  3. Tugas dalam pekerjaan (Job Duties), terdiri dari menyebutkan jenis tugas dan tanggung jawab yang berhubungan dengan pekerjaan untuk jabatan tersebut
  4. Spesifikasi pekerjaan (Job Specification) yang menyebutkan spesifikasi standar yang harus dipenuhi oleh tenaga kerja untuk mampu melaksanakan pekerjaan tersebut

Job Description ini penting sekali untuk dipergunakan sebagai dasar melakukan:
  1. Rekruitmen (Recruiting). Job Description akan membantu menentukan isi dari iklan untuk mencari tenaga kerja dalam bentuk mesia apapun, karena akan disebutkan kualifikasi untuk pekerjaan yang ditawarkan
  2. Seleksi (Selection). Job Description dapat dipakai untuk mengembangkan persyaratan dan spesifikasi calon tenaga kerja yang diinginkan
  3. Orientasi (Orientation) . Job description dapat pula digunakan untuk pengarah yang baik dalam program orientasi tenaga kerja yang baru direkrut
  4. Pelatihan (Training) . Dengan membandingkan kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja yang baru direkrut dengan Job Description akan memudahkan atasan untuk menentukan program pelatihan apa saja yang akan dibutuhkan oleh karyawan baru tersebut dan bagaimana hal itu dapat dilaksanakan dengan baik.
  5. Evaluasi Karyawan (Employee Evaluation) . Job description dapat dikembangkan langsung menjadi suatu sarana untuk melakukan evaluasi terhadap performa karyawan dalam periode tertentu secara berkala.
  6. Promosi dan Transfer (Promotion & Transfer) Job description dapat pula memberikan gambaran apakah seorang karyawan dapat melakukan pekerjaannya dengan baik dan memuaskan dan dapat dipertimbangkan untuk rencana promosi dan transfer dikemudian hari sesuai dengankesempatan dan rencana ketenaga kerjaan perusahaan atau hotel tersebut.

B. Proses Rekrutmen (Recruitment Process)
Kebutuhan tenaga kerja bukan hanya terjadi pada hotel yang baru akan beroperasi, namun hotel yang sudah lebih dahulu beroperasipun memerlukan rekruitmen untuk mengisi kekosongan jabatan tertentu yang dapat ditimbulkan dari pengunduran diri karyawan terdahulu atau terjadinya promosi dan transfer. Untuk itu, perlu dilakukan proses rekruitmen untuk menggantikan dan mengisi posisi jabatan yang lowong.

Proses rekrutmen tersebut dapat dilakukan dari 2 (dua) sumber: sumber Internal dan sumber eksternal. Sumber internal adalah menggunakan papan pengumuman karyawan (Employee Notice Board) dengan menempelkan pengumuman lowongan sebuah posisi (Job Posting) untuk mencapai sumber yang didapat didalam hotel yaitu:
  1. Karyawan internal itu sendiri dengan melalui proses transfer atau promosi.
  2. Penyebaran berita oleh karyawan/karyawati kepada teman, handai taulan, sekolah atau tempat kursus dan tempat tempat lain dimana mereka biasa berkumpul dan bergaul

Saat ini sumber-sumber eksternal untuk proses rekrutmen makin beragam:
  1. Melalui pemasangan iklan diberbagai media cetak ataupun elektronik.
  2. Melalui internet dengan menjadi bagian dari beberapa website seperti misalnya : JOBsDB.com, Karir.com, dll.
  3. Melalui asosiasi : asosiasi HHRMA (Human Resources Manager Association).
  4. Melalui milis: milis ikatan alumni STPB (Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung)
  5. Melalui perusahaan rekrutmen (Head Hunter)
  6. Melalui presentasi ke Sekolah Tinggi Pariwisata ataupun SMK.
  7. Melalui pemasangan pengumuman di sekolah atau tempat kursus
  8. Melalui pameran ketenaga kerjaan seperti: Jobs Fair i. Dan berbagai sumber lainnya

Pada saat-saat sekarang ini, kebutuhan akan tenaga kerja dapat digantikan dengan cara mencari sumber tenaga dari luar atau biasa disebut dengan outsourcing.

Proses recruitment adalah sebagai berikut :
a. Pre-recruitment Process
Pre-recruitment Process merupakan suatu proses yang dimulai dari :
  • Pengajuan permintaan tenaga kerja dari bagian yang membutuhkan dengan mencantumkan jabatan, spesifikasi, waktu dibutuhkan, dan lain lain
  • Mengumumkan lowongan tersebut baik kesumber internal maupun eksternal dengan menggunakan media yang ditentukan
  • Menyeleksi pelamar yang masuk untuk memenuhi kualifikasi yang diinginkan
  • Mengatur jadwal panggilan untuk proses interview, testing dan proses lainnya

b. Recruitment Process
ecruitment Process merupakan suatu proses yang terdiri dari beberapa langkah dibawah ini:
  • Pengisian formulir aplikasi
  • Proses testing (bahasa Inggris, test kompetensi, psychotest, test kejujuran dan test yang lainnya)
  • Proses Interview, yang dimulai dari Bagian Human Resources Manager, dilanjutkan dengan Kepala Bagian dari departemen yang membutuhkan, kemudian oleh General Manager (untuk posisi tingkat tertentu)
  • Proses Seleksi, dari beberapa kandidat untuk suatu posisi jabatan yang lowong dilakukan seleksi dengan mempertimbangkan kandidat dengan hasil yang terbaik dari proses-proses yang telah dijalani sebelumnya
  • Proses pemeriksaan referensi dan rekomendasi
  • Proses penawaran dan persetujuan kondisi, kompensasi dan benefit yang ditawakan kepada tenaga kerja
  • Proses pemeriksaan kesehatan melalui prosedur dan laboratorium atau klinik yang ditunjuk oleh perusahaan atau hotel tersebut
  • Penanda tanganan kontrak sesuai dengan kondisi, kompensasi dan benefit yang telah disetujui sebelumnya

c. Orientation & Training Process
Orientation & Training Process merupakan suatu proses akhir dari suatu rekruitmen Orientasi, pengenalan karyawan baru terhadap fasilitas karyawan dan tamu, area kerja yang bersangkutan, peraturan perusahaan yang berlaku dan lain lainnya yang merupakan bagian dari Genral Orientation dan Job Orientation Pelatihan.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 7:30 PM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.