Home » , , , » Membaca Teks Biografi Isabel dan Melati Wijsen

Membaca Teks Biografi Isabel dan Melati Wijsen

Pada pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VI Kurikulum Merdeka terdapat pembahasan tentang Membaca Teks Biografi Isabel dan Melati Wijsen. Tujuan pembelajaran kali ini adalah merefleksi pengetahuan baru yang diperoleh dan membandingkannya dengan pengetahuan yang dimilikinya.

Teks biografi adalah teks yang berisikan kisah suatu tokoh dalam mengarungi kehidupannya. Teks ini ditulis oleh seseorang agar tokoh tersebut dapat diteladani banyak orang. Penulisan kisah hidup tokoh mencakup permasalahan yang pernah dihadapi maupun kelebihan-kelebihan tokoh yang dapat menginspirasi. 

Isabel dan Melati Wijsen:
Aktivis Lingkungan dan Pendiri Bye Bye Plastic Bag
Melati dan Isabel, yang berumur 12 dan 10 tahun, adalah kakak adik dari Pulau Bali. Sejak kecil, mereka suka bertualang, seperti bersepeda ke daerah-daerah pedesaan. Alam Bali adalah tempat bermain mereka.

Di sekolah, Melati dan Isabel belajar tentang orang-orang yang mengubah dunia, seperti Nelson Mandela, Martin Luther King, dan Mahatma Gandhi. Terinspirasi dari tokoh-tokoh tersebut, Melati dan Isabel berpikir, “Perubahan apa, ya, yang bisa kita buat sekarang sebagai anak-anak Pulau Bali?”
Melati dan Isabel
Ternyata jawabannya ada di depan mata mereka. Di pantai, Melati sering melihat tumpukan sampah plastik. Ketika bersepeda, Isabel selalu melihat sampah plastik bertebaran.

Mereka sadar bahwa tempat bermain mereka yang indah semakin kotor, dan waktunya untuk mereka berkata, “Cukup!” Melati dan Isabel tahu mereka harus berjuang untuk membuat Pulau Bali bebas dari sampah plastik. Gerakan ini mereka namakan Bye Bye Plastic Bag.

Mereka pun membuat petisi untuk mengurangi sampah plastik. Selain petisi, mereka juga ingin mendorong Gubernur Bali untuk membuat peraturan yang melarang kantong plastik.

Banyak orang meremehkan Melati dan Isabel karena mereka masih anakanak. Melati dan Isabel kembali ingat pelajaran mengenai Mahatma Gandhi yang melakukan mogok makan, atau puasa, untuk mendorong perubahan. Mengikuti kegigihan Gandhi, Melati dan Isabel berjuang keras agar Gubernur Bali mau bertemu dengan mereka.

Setelah mogok makan selama 24 jam, Gubernur Bali akhirnya bersedia menemui Melati dan Isabel. Pertemuan ini membuka banyak pintu agar Bye Bye Plastic Bag dapat bekerja sama dengan berbagai cabang pemerintahan.

Selama 6 tahun, Melati dan Isabel juga berjuang bersama-sama banyak orang dan media. Akhirnya pada 2019, Bali menyatakan larangannya terhadap plastik sekali pakai! Melati dan Isabel pun diundang ke United Nation, TED Talks, dan mendapatkan berbagai penghargaan termasuk gelar “Anak remaja paling berpengaruh” oleh Forbes, Times, dan CNN.

Melati dan Isabel menunjukkan bahwa usia bukanlah masalah. Semakin lama, gerakan Bye Bye Plastic Bag menjadi semakin besar dan tersebar ke seluruh dunia.

“Kami, anak-anak, mungkin hanya 25 persen populasi dunia, tetapi kami adalah 100 persen masa depan.”

Kosa Kata Baru
Adakah kata-kata sulit yang belum kalian pahami? Gunakan kamus untuk mencari arti kata-kata berikut ini. Tulislah dalam buku kalian.
  1. bertualang: v selalu pergi ke mana-mana (tidak suka tinggal di rumah)
  2. petisi: n (surat) permohonan resmi kepada pemerintah
  3. sekali pakai: hanya digunakan satu kali kemudian menjadi sampah
  4. terinspirasi: v terilhami
  5. meremehkan: v menganggap tidak penting, tidak berharga, kecil
  6. berpengaruh: v berkuasa, mempunyai pengaruh

Memahami Bacaan
Untuk menguji pemahamanmu, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Siapakah Isabel dan Melati Wijsen?
Isabel dan Melati Wijsen adalah kakak beradik aktivis lingkungan yang menjadi pendiri Bye Bye Plastic Bag.
2. Di mana kedua bersaudara ini tinggal?
Kedua saudara ini tinggal di Bali.
3. Siapa tokoh-tokoh dunia yang menginspirasi Isabel dan Melati?
Tokoh-tokoh dunia yang menginspirasi mereka antara lain: Nelson Mandela, Martin Luther King, dan Mahatma Gandhi.
4. Apa masalah yang dihadapi oleh Isabel dan Melati?
Masalah yang sering dihadapi Melati dan Isabel adalah selalu melihat sampah plastik bertebaran.
5. Apa yang mereka lakukan untuk memecahkan masalah tersebut?
Untuk memecahkan masalah tersebut, mereka membuat gerakan Bye Bye Plastic Bag.
6. Mengapa banyak orang meremehkan usaha Isabel dan Melati?
Banyak orang meremehkan usaha Melati dan Isabel karena mereka masih anak-anak.
7. Apakah usaha Isabel dan Melati akhirnya berhasil? Bagaimana caranya?
Usaha mereka akhirnya berakhir karena didukung oleh Gubernur Bali dan banyak orang di pemerintahan. Namun sebelum itu mereka berdua harus melakukan aksi mogok makan untuk mendapat perhatian.
8. “Kami, anak-anak, mungkin hanya 25 persen populasi dunia, tetapi kami adalah 100 persen masa depan.” Menurut kalian, apakah maksud pernyataan Melati dan Isabel ini? Ungkapkanlah dalam bahasa kalian sendiri.
Maksud ungkapan itu adalah bahwa anak-anak adalah pihak yang patut diperhitungkan karena anak-anak adalah generasi penentu atau pemimpin pada masa mendatang

Demikian pembahasan mengenai Membaca Teks Biografi Isabel dan Melati Wijsen Semoga tulisan ini bermanfaat. 

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas VI Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 12:37 PM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.