Puisi adalah ungkapan peristiwa atau perasaan yang disampaikan penulis lewat kata-kata. Puisi juga diartikan sebagai karya sastra yang menunjukan kehidupan sosial, kejiwaan, dan aspek yang timbul karena interaksi langsung maupun tidak, serta sadar maupun tidak. Puisi dibagi menjadi dua berdasarkan bahasa yang digunakan dan tingkat pemahamannya, yaitu puisi diafan dan puisi prismatis.
Puisi diafan merupakan puisi anak-anak yang mudah dipahami, karena tidak menggunakan kata kiasan atau yang sukar dipahami. Puisi diafan memakai bahasa sehari-hari dalam penulisannya. Puisi ini juga dapat ditulis dengan mendeskripsikan bentuk di sekitar penulis. Salah satu bentuk puisi diafan yaitu puisi anak-anak yang baru belajar menulis puisi
Puisi prismatis merupakan puisi yang mengandung diksi, kata konkret, imaji, majas, dan gaya bahasa yang sangat baik. Puisi prismatis disebut sebagai puisi yang sukar dipahami. Puisi ini bersifat multy interpretable atau memiliki banyak makna. Salah satu contoh puisi prismatis dapat dilihat dalam karya Saparti Djoko Damono.
Puisi prismatis memerlukan penafsiran, karena menggunakan kata dan kalimat yang bermakna ganda. Puisi prismatis tidak bisa dipahami secara langsung seperti puisi diafan. Namun, pembaca dapat merasakan apa yang disampaikan penulis dalam puisi setelah membaca kedua kalinya atau lebih.
Perbandingan antara Puisi Diafan dan Prismatis
Puisi Diafan | Puisi Prismatis |
---|---|
Diafan berarti jernih atau bening. Jadi, puisi diafan berarti puisi yang isinya mudah dipahami. Puisi diafan sering disebut puisi polos | Prismatis mempunyai makna cukup sulit dipahami |
Kalimat-kalimatnya jelas dan umumnya merupakan kalimat yang digunakan dalam percakapan sehari-hari. | Kalimat-kalimatnya mengandung majas dan perlu ditafsirkan agar dapat dipahami pesan-pesan yang ada di dalamnya. |
Contohnya puisi “Pada Sebuah Kedai Kopi” | Contohnya puisi “Kedai Kopi Pukul Sebelas Siang” |
Berlatih
Berikut ini disajikan bait beberapa puisi. Cermatilah baik-baik isinya apakah termasuk puisi diafan atau puisi prismatis. Berilah tanda centang pada kolom yang sesuai.
Bait Puis | Puisi Diafan | Puisi Prismatis |
---|---|---|
Sahabatku bernama Farid Orangnya jenaka Suka melontarkan lelucon sepanjang waktu | ✅ | = |
Aku membeli topi Pedagangnya sudah tua Setiap hari membawa berlusin-lusin topi di keranjang | ✅ | - |
Setelah 10 tahun, aku melihatnya lagi\Tubuhnya seperti daun yang dimakan ulat\ eropos oleh sakit Kopong oleh waktu | - | ✅ |
Ketika dia tersenyum Aku bisa melihat warna-warni dunia, segala irama, juga tawa Berhamburan di sekitarnya | - | ✅ |
Sebelum tidur aku berdoa Semoga dalam mimpi Kita bisa bersua | ✅ | - |
Hidupku berjalan seperti siput aku ingin berlari Tapi yang kumampu hanya merangkak | - | ✅ |
Aku memiliki kelinci Hadiah ulang tahun dari ayahku Kupasang pita di lehernya Sebagai tanda ia milikku | ✅ | - |
Kau bertanya tentang hidupku Tahukah kau Hidupku seburam kaca jendela mobilmu pada suatu malam berhujan, dan tak ada apa pun yang bisa kau lihat dari baliknya, selain kerlap suram cahaya lampu toko. | ✅ | - |
Demikian pembahasan mengenai Membandingkan Puisi Diafan dan Puisi Prismatis. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas VIII Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
0 komentar:
Post a Comment
Mohon tidak memasukan link aktif.