Home » , , » Hidup Damai dalam Kebersamaan

Hidup Damai dalam Kebersamaan

A. Membaca Surah Ali ‘Imran/3: 64 dan Al-Baqarah/2: 256
Al-Qur’an memberikan penjelasan tentang perbedaan keyakinan tersebut. Al-Qur’an juga menjelaskan tata carabersikap terhadap teman yang berbeda keyakinan. Karena itulah kalian harus mampu mempelajari Al-Qur’an dengan benar dan utuh. Supaya bisa bersikap di tengah- tengah banyak perbedaan. Tentu kalian berharap bangsa ini tetap bersama dalam kebinnekaan.

1. Surah Ali ‘Imran/3: 64
Surah Ali ‘Imran artinya keluarga Imran. Surah ini terdapat pada urutan ke-3 dan berjumlah 200 ayat. Surah Ali ‘Imran tergolong Surah Madaniyah yang berisi pesan pokok tentang keimanan kepada Allah Swt., bukti-bukti kebenaran dan kekuasaan Allah, janji dan ancaman, juga kisah para teladan.
Surah Ali ‘Imran/3: 64
2. Surah Al-Baqarah/2: 256
Surah al-Bagarah artinya sapi betina surah ini terdapat pada urutan ke-2 setelahsurah al-Fatihah. Surah ini tergolong Surah Madaniyah yang menjelaskantentang pokok keimanan, bukti-bukti kebesaran Allah, sifat-sfat manusia,perintah dan larangan Allah serta janji dan ancaman Allah. Perhatikan bacaan Surah al-Baqarah/2: 256 berikut!
Surah Al-Baqarah/2: 256
Cara membaca Surah Ali ‘Imran/3: 64 dan Al-Baqarah/2: 256
Membaca Al-Qur’an harus sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Hal ini pentingkarena jika membaca Al-Qur’an tidak sesuai dengan kaidah ilmu tajwid akan berakibat kepada salah makna.

Aktivitasiku
1. Temukan hukum bacaan pada surah Ali Imran /3: 64 dan Al baqarah /2 : 256
2. Praktikkan cara membaca hukum tajwid pada surah Ali ‘Imran/3: 64 dan al-Baqarah/2: 256!

Surah Ali Imran /3: 64
Surah Ali Imran /3: 64
  1. Mad Jaiz munfashil karena mad thabi'i yang bertemu dengan hamzah, namun tidak dalam satu kata dibaca 4 - 5 harakat.
  2. Alif lam qomariyah karena alif lam sukun (ال) bertemu dengan salah satu huruf qamariah Kaf).
  3. Mad Thobii karena fathah tegak di atas huruf ta sehingga dipanjangkan dua harakat.
  4. Mad Thobii karena alif yang didahului fatah dipanjangkan dua harakat.
  5. Mad Thobii karena ada fatah berdiri di atas huruf lam dipanjangkan dua harakat.
  6. Mad wajib munfashil karena mad Thobii bertemu dengan hamzah dalam satu kata dipanjangkan 4 - 5 harakat'
  7. Mad Thobii karena alif yang didahului fatah dipanjangkan dua harakat
  8. Mad Thobii karena alif yang didahului fatah dipanjangkan dua harakat.
  9. Mad Thobii karena ada fatah berdiri di atas huruf lam dipanjangkan dua harakat.
  10. Mad Thobii karena alif yang didahului fatah dipanjangkan dua harakat.
  11. Mad Thobii karena alif yang didahului fatah dipanjangkan dua harakat.
  12. Mad Thobii karena alif yang didahului fatah dipanjangkan dua harakat.
  13. Mad Thobii karena alif yang didahului fatah dipanjangkan dua harakat.
  14. Idhar halqi karena tanwin fatah yang bertemu huruf halqi yaitu hamzah
  15. Mad Thobii karena alif yang didahului fatah dipanjangkan dua harakat.
  16. Idghom bigunnah karena ada tanwin fatah bertemu mim.
  17. Mad Thobii karena wau sukun didahului dhomah dipanjangkan dua harakat.
  18. Mad Thobii karena wau sukun didahului dhomah dipanjangkan dua harakat.
  19. Mad Thobii karena wau sukun didahului dhomah  dipanjangkan dua harakat.
  20. Ghunnah Musyaddadah karena nun bertasydid.
  21. Mad arid lissukun karena mad thobii bertemu huruf yang disukunkan karena waqaf

B.Mengartikan Surah Ali ‘Imran/3: 64 dan Al-Baqarah/2: 256
1. Mufradat (arti kata) surah Ali ‘Imran/3: 64
إِلٰى كَلِمَةٍتَعَالَوْايٰأَهْلَ الْكِتٰبِقُلْ
menuju kepada satu kalimat (pegangan)marilah (kita)wahai Ahli Kitabkatakanlah
أَلَّا نَعْبُدَوَبَيْنَكُمْبَيْنَنَاسَوَاءٍ
bahwa kita tidak menyembahdan kamuantara kamiyang sama
وَّلَا يَتَّخِذَشَيْئًاوَلَا نُشْرِكَ بِهٖإِلَّا اللّٰهَ
dan bahwa kita tidak menjadikandengan sesuatu pundan kita tidak mempersekutukan-Nyaselain Allah
مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِۗأَرْبَابًابَعْضًابَعْضُنَا
selain Allahtuhan-tuhandan sebagian lain(antara) sebagian kita
مُسْلِمُوْنَبِأَنَّافَقُوْلُوا اشْهَدُوْافَإِنْ تَوَلَّوْا
adalah orang Muslimbahwa kamimaka katakanlah (kepada mereka), saksikanlahjika mereka berpaling

2. Perhatikan arti per kata Surah Al-Baqarah/2 : 256
قَدْ تَّبَيَّنَفِى الدِّيْنِۗلَا إِكْرَاهَ
sesungguhnya telah jelasdalam agamatidak ada paksaan
فَمَنْمِنَ الْغَيِّۚالرُّشْدُ
barang siapadengan jalan yang sesatjalan yang benar
وَيُؤْمِنْبِالطَّاغُوْتِيَّكْفُرْ
dan berimankepada Tagutingkar
الْوُثْقٰىبِالْعُرْوَةِفَقَدِ اسْتَمْسَكَبِاللّٰهِ
yang teguhdengan/kepada talimaka sungguh, telah berpegangiakepada Allah
عَلِيْمٌسَمِيْعٌوَاللّٰهُلَا انْفِصَامَ لَهَاۗ
Maha MengetahuiMaha MendengarAllahyang tidak akan putus

3. Mengartikan Surah Ali ‘Imran/3: 64 dan Surah al-Baqarah/2: 256
a. Surah Ali ‘Imran/3: 64
Qul yā ahlal-kitābi ta'ālau ilā kalimatin sawā`im bainanā wa bainakum allā na'buda illallāha wa lā nusyrika bihī syai`aw wa lā yattakhiża ba'ḍunā ba'ḍan arbābam min dụnillāh, fa in tawallau fa qụlusy-hadụ bi`annā muslimụn
Terjemahnya:
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwakita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpalingmaka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang muslim.”(Q.S. Ali ‘Imran/3:64)

b. Surah Al-Baqarah/2: 256
Lā ikrāha fid-dīn, qat tabayyanar-rusydu minal-gayy, fa may yakfur biṭ-ṭāgụti wa yu`mim billāhi fa qadistamsaka bil-'urwatil-wuṡqā lanfiṣāma lahā, wallāhu samī'un 'alīm.
Terjemahnya:
Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas(perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkarkepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh)pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (Q.S. al-Baqarah/2: 256)

C.Pesan Pokok Surah Ali ‘Imran/3: 64 dan Al-Baqarah/2: 256
1. Pesan Pokok Surah Ali ‘Imran/3: 64
Pesan-pesan Surah Ali-‘Imran/3: 64 yang sangat istimewa di antaranya adalah sebagai berikut:
  1. Persamaan (kalimatun sawa). Berperilaku santun itulah identitas muslim. Di mana pun dan kapan pun perilaku santun harus diterapkan.
  2. Tidak menyekutukan Allah. Menyekutukan Allah adalah dosa besar. Menyekutukan Allah artinya menjadikan makhluk Allah sebagai sesembahan atau tuhan.

2. Pesan Pokok Surah Al-Baqarah/2:256
Isi pokok Surah al-Bagarah menjelaskan tentang keimanan dan berbagai peristiwa keteladanan dalam keimanan. Termasuk pada ayat 256 ini menjelaskan etika keimanan. Adapun pesan-pesan pokok dalam surah al-Baqarah/2: 256 adalah:
  1. Tidak memaksa keyakinan lain. Anak muslim mengakui bahwa Allah telah menciptakan manusia dalamkeragaman. Pengakuan ini dibuktikan dengan sikap menerima atas perbedaan keyakinan. 
  2. Berpegang teguh pada agama Allah. Sebagai anak muslim harus yakin terhadap ajaran Allah. Tidak ada keraguan dalam Al-Qur’an. Kalian harus sungguh-sungguh meyakini kebenaran Agama Islam. Namun harus menerima terhadap keyakinan orang lain. 

Berdasarkan dua ayat di atas maka kalian harus memiliki sikap yang baik. Sikap baik tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:
  1. Menyadari bahwa setiap individu memiliki hak yang berbeda
  2. Menghormati dan menghargai keyakinan orang lain
  3. Berdialog, berdiskusi dan burmusyawarah untuk mencapai kesepakatan
  4. Setuju dan bersikap terbuka tentang adanya perbedaan
  5. Kesadaran dan kejujuran

Sungguh indah pesan-pesan Al-Qur’an untuk kita semua. Dua ayat ini jika kita renungkan sungguh bangsa kita akan menjadi bangsa yang nyaman, aman dan damai. Semua pemeluk agama dan kepercayaan adalah bersaudara. Harus saling menghormati dan menghargai dalam perbedaan untuk bersama-sama membangun negeri tercinta ini.

Aktivitas Kelompok
Diskusikan
1. Bagaimana cara menciptakan kerukunan beragama?
2. Bagaimana menciptakan hidup tenang dan tenteram?
3. Ceritakan pengalaman kalian hidup bersama dengan tetangga!

Kerukunan antar umat beragama dapat diwujudkan dengan: 
  1. Saling tenggang rasa, saling menghargai, toleransi antar umat beragama.
  2. Tdak memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu.
  3. Umat beragama diberi kebebasan beribadah sesuai dengan agama masing- masing.

Bagaimana menciptakan hidup tenang dan tenteram?
Bersikap toleran terhadap orang lain. Dengan cara  menerima dan menghargai segala bentuk perbedaan dan berpegang tuguh kepada Allah dengan sungguh-sungguh menjalankan perintah Allah
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 7:16 PM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.