Unsur pendukung tari tak kalah penting fungsinya dari unsur utama tari. Unsur pendukung tari yang dimaksudkan ada tata rias, kostum, musik, tata panggung, dan tata cahaya yang digunakan. Bila unsur utama tari harus ada dalam pementasan tari, tidak semua unsur pendukung tari wajib ada.
Tata rias wajah fantasi dipergunakan untuk menampilkan wajah asli berubah menjadi tidak realistik, karena yang tampil adalah wujud rekaan yang merupakan adaptasi dari bentuk tertentu. Hal ini bisa mengubah wajah menjadi sangat ektrim, sehingga penonton tidak mengenali lagi wajah aslinya. Hal ini bisa berlaku untuk peran padi dan burung Pipit, yang secara bentuknya bukan berwujud manusia tetapi tumbuhan dan hewan. Rias wajah untuk peran padi Diantaranya bisa berbentuk beberapa batang padi berwana hijau atau gambar bulir bulir padi menguning yang dilukis di wajah.
Untuk burung Pipit juga sama, wajah menjadi media untuk menggoreskan warna. Garis-mata burung, bulu-bulu, bentuk hidung, dan bentuk fisik lain yang bisa diaplikasikan dan semua goresan itu memperkuat karakter burung. Guru bisa menyampaikan contoh tata rias dalam bentuk gambar dan video bisa disampaikan pada peserta didik sebagai sarana apresiasi peserta didik. Hal ini menjadi rangsang visual peserta didik untuk mendapatkan ide gambar lain sesuai dengan kebutuhan.
Busana atau kostum yang digunakan untuk menari dipergunakan untuk memperkuat karakter dan tema yang dibawakan. Untuk peran padi dan burung Pipit, peserta didik bisa membuat kreasi dari kain-kain dan kertas-kertas hias sebagai penambah aksen. Rias dan busana harus terlihat harmoni, saling mendukung secara artistik.
Untuk kebutuhan artistik peserta didik juga bisa menggunakan bahan-bahan daur ulang dengan memanfaatkan berbagai barang bekas atau sampah di sekitar kita. Selain murah meriah, cara ini juga sebagai bagian dari pemanfaatan dan mengurangi sampah bagi lingkungan.
Keberadaan tari tentu tidak lepas dari musik. Harus ada keselarasan antara musik dan tari, baik aspek irama maupun tempo. Bila keduanya cocok dan dinamika musik sesuai, tampilan tari akan utuh. Selain sebagai iringan tari, kehadiran musik juga sebagai pembawa suasana.
Untuk cerita padi dan burung Pipit, musik yang dipergunakan bisa mengambil dari musik tradisi setempat yang akan menambah suasana persawahan. Selain musik eksternal yaitu suara musik yang berasal dari sebuah konsep musikal alat musik tertentu, ada juga musik internal yaitu musik yang bersumber dari penari misalnya hentakan kaki di lantai, jentikan jari, tepukan tangan, suara vokal penari dan sebagainya.
Peserta didik bisa menggali ide dari musik yang sudah ada dan membuat komposisi dari alat-alat musik yang mudah ditemukan di lingkungan sekelilingnya. Misalnya dari alat-alat dapur, kaleng-kaleng bekas, bambu bambu dan lain sebagainya. Penggunaan barang daur ulang sampah sebagai penunjang artistik pertunjukan tari menjadi sebuah aktivitas kreasi peserta didik yang bermanfaat. Hal ini dapat mengurangi pencemaran sampah, mengasah kreativitas dan menghemat pengeluaran.
Selanjutnya peserta didik bekerja secara individu maupun kelompok untuk membuat unsur-unsur pendukung tari.
Unsur Pendukung | Keterangan |
---|---|
Tata busana/ kostum |
|
Tata Rias |
|
Musik |
|
Tata Panggung |
|
Tata Cahaya |
|
Demikian pembahasan mengenai Unsur Unsur Pendukung Tari pada pembelajaran Seni Tari untuk kelas IV Sekolah Dasar Kurikulum Merdeka.
Sumber : Buku Seni Tari Kelas IV Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
0 komentar:
Post a Comment
Mohon tidak memasukan link aktif.