Home » , , , » Mengungkap Perwatakan Tokoh dalam Cerita

Mengungkap Perwatakan Tokoh dalam Cerita

Menurut Abram (1981:20) yang dikutip Nurgiyantoro (2000:165) tokoh cerita adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu, seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan.

Adapun istilah penokohan memiliki pengertian yang lebih luas. Penokohan meliputi siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakan, dan bagaimana memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca. Penokohan sekaligus menyaran pada teknik perwujudan dan 
pengembangan tokoh dalam sebuah cerita.
Unfriend You
Tokoh-tokoh dalam cerita fiksi dapat dibedakan ke dalam  beberapa sebutan bergantung sudut pandangnya. Dilihat dari segi peranan atau tingkat pentingnya tokoh, ada yang disebut tokoh utama (central character/ main character) dan tokoh tambahan (peripheral character).

Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam cerita yang bersangkutan. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian. Sementara itu, tokoh tambahan adalah tokoh yang pemunculannya sedikit, tidak dipentingkan, dan kehadirannya hanya jika ada keterkaitannya dengan tokoh utama, secara langsung atau tidak langsung.

Teknik Penggambaran Watak Tokoh
Karakter atau perwatakan tokoh di dalam cerita dapat digambarkan melalui dua cara, yakni

1) Teknik Analitik
Teknik analitik disebut juga teknik ekspositori. Melalui teknik ini pengarang melukiskan tokoh cerita dengan memberikan  deskripsi, uraian, atau penjelasan secara langsung.

2) Teknik Dramatik
Teknik dramatik adalah pengambaran watak tokoh secara tidak langsung. Pengarang tidak mendeskripsikan secara eksplisit sifat, sikap, dan tingkah laku tokoh. Watak tokoh digambarkan melalui dialog antartokoh, tanggapan tokoh lain, perbuatan tokoh, pikiran tokoh, atau melalui peristiwa yang terjadi. Teknik dramatik ini dapat diidentifikasi melalui penggambaran berikut.
  • Senandika adalah pembicaraan tokoh dengan dirinya sendiri. Hal ini biasa terdapat pada cerita yang menggunakan sudut pandang orang pertama atau gaya akuan.
  • Dialog tokoh adalah pembicaraan antartokoh di dalam cerita yang dapat menggambarkan pikiran dan perasaan setiap tokoh cerita.
  • Tindakan atau perilaku tokoh adalah penggambaran keputusan-keputusan yang diambil tokoh ketika menghadapi suatu konflik di dalam cerita.
  • Penggambaran fisik dan watak tokoh oleh penulis/pengarang sendiri melalui deskripsi.

Tokoh dalam cerita haru mampu memikat pembaca. Pemikatan tersebut dapat dibangun mulai dari pemberian nama tokoh dan pembentukan karakter yang kuat. Sebab, tokoh dalam cerita mengemban suatu tugas, yakni menyampaikan pesan tersirat yang ingin diungkapkan pengarang (Nurgiyantoro, 2000: 165).

Ayo Berlatih
Berdasarkan semua yang telah kalian baca di Kegiatan 1 ini, lakukanlah tugas sebagai berikut. 
1. Buatlah deskripsi ketiga tokoh berikut ini berdasarkan cuplikan novel Unfriend You: Masihkah Kau Temanku?
TokohGambaran FisikGambaran Watak
Katrissa
  1. Sekilas fakta, tahun lalu Katrissa adalah si itik nerdy: berkacamata, nyaris tidak punya teman. Dan kemudian, karena satu dan lain hal, ia bertemu dengan angsa yang menaikkan derajatnya menjadi seekor angsa.
  2. “Belum mikirin? Katrissa, lo tuh udah jadi salah satu cewek terkeren di Egan, yang artinya lo bisa menggaet cowok mana pun yang suka dan lo belum memutuskannya siapa yang kudu mendampingi lo?”
  1. Katrissa berusaha setegar mungkin. Tidak. Ia tidak boleh kalah. Tidak akan ia biarkan mereka tertawa penuh kemenangan. Tetapi semakin lama ia berada di sana, pertahanannya mulai runtuh. Pikirannya mulai dipenuhi oleh hal-hal buruk yang mungkin terjadi. Apa yang akan mereka lakukan padanya?
  2. “Gue bukan tipe yang gampang lupa sama orang.”
  3. “Katrissa, lo lagi sibuk apaan sekarang?” Langit menoleh kepadanya.Selain sibuk berbelanja, ke salon atau yoga dengan Aura dan Milani? Tidak banyak.“Biasa aja. Emangnya kenapa?”“Masih suka bikin apa itu kerajinan dari kertas itu…umm…papercraft?”Tidak banyak orang di sekolahnya yang tahu bahwa ia menyukai papercraft.
Langit LazuardiSemua dari diri Langit menghembuskan udara geeky. Mulai dari kacamatanya yang berframe tebal hingga poninya yang panjang dan diikat ke belakang dengan gelang karet. Padahal sebenarnya Langit tidak jelek. Ia cukup tinggi, meskipun tidak menjulang tinggi seperti tiang listrik, dan ketika ia tersenyum, seperti yang tengah ia perlihatkan sekarang, senyumnya cukup manis. Tetapi semuanya menguap, berkat aura geeky-nya.
  1. Sudah cukup lama Katrissa tidak melihat Langit Lazuardi dan sejujurnya, ia tidak berharap ia akan bertemu dengannya lagi. Bukan karena dia pernah jahat padanya. Hanya saja, katakanlah, ia jatuh di kategori yang salah. Kalau ada spesimen sempurna dari itik geeky yang membuat Aura antipati, Langitlah orangnya.
  2. Cowok itu pernah membantunya beberapa bulan yang lalu. Ia berterima kasih untuk itu, tetapi pada saat yang sama ia juga tidak ingin mengingatnya kembali. Itu adalah salah satu momen paling memalukan dalam hidupnya.
  3. Langit mengulurkan tangannya untuk membantu. Dengan terpaksa, Katrissa membiarkan Langit mengangkat boks cokelatnya. Begitu enteng cowok itu membawa bawaannya seakan-akan boks itu hanyalah segenggam kapas. Terkadang Katrissa lupa kalau cowok lebih kuat dari cewek.
  4. “Ah,” Langit seperti sadar arti lirikan Aura. “Gue cuma nganterin Katrissa. Kasihan dia bawa barang seberat ini. Cowok yang baik harus ngebantuin cewek, kan?”
Aura AmandaIa memiliki tubuh cukup tinggi dan langsing untuk menjadi model, ditambah dengan mata indah, hidung mancung, kulit putih bersih blasteran Cina-Sunda, dan yang paling penting, memiliki senyum terindah di Egan
  1. Namun sementara gadis-gadis yang lain memanfaatkan kecantikannya untuk merengek pada cowok, bersikap seperti drama queen dan merasa dirinya supermodel, Aura tetap lembut rendah hati seperti Lady Di.
  2. Aura mengabaikan Katrissa, memandang tajam pada Langit. Aura mungkin baik hati, tetapi ia juga menarik tegas batas pergaulan. Baginya itik dan angsa tidak pernah boleh bertemu kecuali terpaksa dan Aura punya daftar situasi terpaksa itu atau dunia akan kiamat.
Milani AtmajaMilani itu sebenarnya cantik, berkat mamanya yang punya darah separuh bule Inggris. Tetapi pada saat yang sama, Milani mewarisi tubuh mamanya yang besar dan gampang gemuk. Akibatnya, segala sesuatu yang seharusnya terlihat cantik di wajah Milani jadi terlihat besar: matanya, hidungnya, dan juga bibirnya. Lebih parah lagi, betapapun kerasnya usaha Milani untuk menurunkan berat badannya, ia tidak akan pernah seramping AuraMilani tidak pernah mengkhawatirkan posisinya, termasuk ketika Aura memutuskan untuk mengajak Katrissa bergabung dalam cliquemereka di akhir tahun pelajaran kemarin.

2. Bab 1 novel menggunakan judul “Angsa dan Itik”. Dua kata itu mengandung makna konotasi. Jelaskanlah makna dari sebutan angsa dan itik dalam 1–2 paragraf. 
Makna konotatif itik dan angsa dalam cerita tersebut menunjukkan perbedaan “kelas”. Sebutan “itik” ditujukan bagi peserta didik yang tidak memiliki pengaruh apa-apa dalam lingkungan teman-temannya atau pihak yang layak untuk di-bully (dirisak). Alasan perisakan itu bermacam-macam. Umumnya perisakan dilakukan oleh peserta didik senior terhadap junior atau peserta didik yang memiliki gank terhadap peserta didik yang tidak disukai oleh gank tersebut. 

Sementara itu, kata “angsa” memiliki makna konotasi kelompok peserta didik yang ‘berkelas’, memiliki pengaruh besar di lingkungannya. Pengaruh tersebut dapat berupa kecantikan, kekayaan, kekuatan, kepintaran, dsb. yang menunjukkan superioritasnya di sekolah. Kondisi seperti ini harus diakui sering terjadi di lingkungan sekolah. Tentu saja hal ini tidak bisa dibiarkan karena akan membuat suasana pembelajaran yang tidak menyenangkan.
3. Buatlah ringkasan cerita dari Bab 1 “Itik dan Angsa” berdasarkan alur cerita yang telah kalian baca. Ringkasan cerita dibuat paling banyak 300 kata.

Parateks
Parateks merupakan verbal material atau material-material lain yang mendampingi sebuah teks dan penyajiannya (Genette, 1997).  Ini tentu saja biasa muncul dan menjadi penting dalam penyajian sebuah karya sastra. Genette membedakan antara epiteks dan periteks; yang pertama merupakan unsur yang berjarak di luar karya sastra seperti wawancara dan kritik karya sementara yang kedua mewujud dalam karya seperi ilustrasi, sampul, glosari, kata pengantar, pengantar penerjemah, blurb (uraian singkat, testimoni) dan lainnya (Sahin, 2014: 55).
Parateks
Untuk menganalisis sebuah karya sastra dengan pendekatan parateks, tentu saja pengumpulan verbal material atau meterial lainnya yang mendampingi sebuah karya menjadi langkah pertama. Bila sebuah karya sastra merupakan hasil dari terjemahan, maka sangat penting untuk membandingkan verbal material teks asal dengan terjemahannya. Langkah kedua bisa dilakukan dengan membandingkan setiap penerbitan karya sastra dari cetakan pertama hingga terakhir. Dengan ini, peneliti bisa menemukan perbedaan pada setiap penerbitan. 

Menurut Genette, parateks dapat berubah bergantung pada periode, genre, dan budaya (Genette, 32). Langkah ketiga baru kemudian menganalisis perbedaan-perbedaan yang ada pada elemen material parateks tadi. Bisa juga dengan menganalisis satu karya sastra dengan melihat konteks kesejarahan, sosial, ideologi, dan konteks politik dalam penerbitan karya. Tentu saja ini membutuhkan alat bantu baru di luar parateks itu sendiri karena pada dasarnya parateks terkonsentrasi pada analisis verbal material atau material lain dalam karya.

Ayo Berlatih
1. Ungkapkan hubungan antara ilustrasi kover (gulungan kertas) dan isi novel Unfriend You: Masihkah Kau Temanku?. Kalian dapat menemukannya pada Bab 1 novel Unfriend You.
Hubungan cover novel dengan isinya:
  • Bunga warna-warni menandakan kecantikan perempuan. Bunga adalah simbol keindahan.
  • Warna oranye merupakan warna cerah menyimbolkan semangat. Warna ini juga terlihat segar.
  • Warna dan letak bunga di pojok menandakan isi novel ada “Itik” yang kadang terpojokkan. Itik yang ditindas angsa.
  • Tulisan atau Font bergoyang untuk menarik pembaca. Itu juga menandakan pertemanan tidak selalu mulus.
  • Tulisan judul “UNFRIEND YOU” ditulis dengan huruf kapital menyimpulkan jika isi novel mengenai pertemanan yang ada unsur bullying. Tidak berteman jika bullying, dsb.
  • Sampul terlihat sederhana tidak banyak aksen gambar juga tulisan.
  • Ada nama penulis di bunga menandakan penulis juga menjadi bunga. Penulis merasa menjadi bunga yang indah.
  • Nama penulis font sedang mengisyaratkan penulis yang rendah hati. Tidak sebesar font judul yang besar.
  • Kombinasi warna background dan huruf terlihat terang dan kontras. Sampul menjadi menarik seperti isi novel mengenai kisah remaja yang menarik.
  • Bunga tidak lazim atau abstrak ini menandakan isi novel yang nano-nano dan ceritanya campur aduk rasanya.
2. Profil penulis fiksi termasuk ke dalam unsur parateks. Carilah informasi tentang penulis novel Unfriend You dan tuliskan profilnya dalam 1–2 paragraf
Dyah Rinni ialah seorang penulis novel romantis. Ia juga menulis novel detektif. Judul novelnya yaitu: Beautiful Liar, Marginalia. Ia termasuk novelis Wattpad.

Unfriend You merupakan novel remaja yang mengangkat tema serius: bullying. Cukup berat dan menyesakkan membaca novel seperti ini, tapi Dyah Rinni membungkusnya dengan jalinan cerita yang menarik. Meski plot tidak terlalu soft dalam berpindah adegan, namun alurnya menghanyutkan.

Demikian pembahasan mengenai Mengungkap Perwatakan Tokoh dalam Cerita. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas XII Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 12:49 PM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.