Home » » Semangat Kejuangan Pemuda dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Semangat Kejuangan Pemuda dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, para pemuda telah mampu memanfaatkan fase gejolak kepemudaan untuk diarahkan menjadi daya dorong dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Sejarah mencatat organisasi pergerakan nasional pertama, yaitu Boedi Oetomo. Gelora untuk berjuang juga diwujudkan dalam bentuk organisasi pemuda lainnya seperti Jong Java, Jong Celebes, Jong Sumateranen Bond, dan lain-lain.

Berawal dari aktivis Perhimpuan Pelajar di negeri Belanda dan klub belajar (Aglemen Studie Club) yang dipimpin Soekarno di Bandung, dibentuklah Partai Nasional Indonesia. Partai Bangsa Indonesia yang kemudian berubah menjadi Partai Indonesia Raya yang berasal dari Indische Studie Club di Surabaya.

Partai Nasional Indonesia (PNI) didirikan pada tahun 1927. Digawangi oleh tokoh-tokoh besar seperti Ir. Soekarno, Dr. Cipto Mangunkusumo, Ir. Anwari, Sartono SH, Budiarto SH, dan Dr. Samsi, PNI tumbuh dan berkembang menjadi salah satu partai politik berpengaruh pada saat itu. Soekarno pada pada waktu itu lebih kurang berusia 26 tahun. Usia 26 tahun merupakan usia yang masih muda dan memiliki semangat muda, yaitu semangat untuk mengubah bangsa ini lebih baik.

Pada tahun 1929, PNI melakukan kongres dan mencetuskan cita-cita sosialisme dan semangat nonkooperasi. Pemerintah Belanda menangkap para pemimpin PNI, yakni Ir. Soekarno, Gatot Mangkupraja, Maskun, dan Suriadinata. Kemudian, keempat tokoh tersebut disidangkan di pengadilan Bandung pada tahun 1930.

Namun, karena lemahnya posisi bangsa Indonesia pada saat itu, keempat tokoh itu dinyatakan bersalah dan Pengadilan Negeri Bandung menjatuhkan hukuman pidana kepada Ir. Soekarno dengan 4 tahun penjara, Maskun 2 tahun penjara, Gatot Mangkupraja 1 tahun 8 bulan penjara, dan Suriadinata 1 tahun 3 bulan penjara.

Sejarah mencatat beberapa pejuang nasional yang berjuang dan meninggal di usia muda. Para pahlawan tersebut di antaranya sebagai berikut.

1. Wage Rudolf Supratman
Wage Rudolf Supratman lahir pada tanggal 19 Maret 1903, di Purworejo, dan wafat pada tanggal 17 Agustus 1938 ketika berusia 35 tahun. Pada saat penutupan Kongres Pemuda II Supratman memperdengarkan lagu ciptaannya berjudul ”Indonesia” melalui gesekan biola.

Hingga saat ini, lagu ciptaan Supratman berjudul ”Indonesia Raya” menjadi lagu kebangsaan negara Indonesia. Pada saat ini, lagu Indonesia Raya terus dipatri dalam jiwa para pemuda karena setiap pagi dinyanyikan sebelum belajar.

2. Chairil Anwar
Chairil Anwar adalah penyair Angkatan ‘45. Chairil lahir di Medan, 26 Juli 1922. Ia mulai mengenal dunia sastra di usia 19 tahun. Sebagai seorang penyair, kondisi sosial dan perjuangan bangsa Indonesia mengilhami pembuatan puisinya.

Chairil Anwar menciptakan karya yang sangat terkenal seperti ”Krawang Bekasi” dan ”Aku”.Belum genap 27 tahun, Chairil meninggal dunia. Chairil Anwar dan karya-karyanya sangat melekat pada dunia sastra Indonesia. Sebagai tanda penghormatan, dibangun patung dada Chairil Anwar di Jakarta.
Pahlawan Pemuda
3. Wolter Monginsidi
Wolter Monginsidi lahir di Manado, pada 14 Februari 1925 dan wafat di usia 24 tahun pada 5 September 1949. Pada tanggal 28 Februari 1947, ia ditangkap oleh bala tentara Belanda di Sekolah SMP Nasional Makassar. Wolter divonis hukuman mati pada tanggal 26 Maret 1949.

Robert Wolter Monginsidi menulis banyak rangkaian kata penuh makna yang menunjukkan kesetiaannya terhadap Ibu Pertiwi. ”Raga Boleh Mati, Tapi Perjuangan Jalan Terus”, ”Jangan takut melihat masa yang akan datang. Saya telah turut membersihkan jalan bagi kalian meskipun belum semua tenagaku kukeluarkan.” dan lain-lain.

Hari Senin tanggal 05 September 1949, Robert Wolter Monginsidi menolak menutup matanya ketika dieksekusi. Ia berkata ”Dengan hati dan mata terbuka, aku ingin melihat peluru penjajah menembus dadaku.” Lalu, Wolter berteriak ”Merdeka... merdeka... merdeka…!” dan peluru menghantam tubuhnya.

4. I Gusti Ngurah Rai
I Gusti Ngurah Rai lahir di Badung, 30 Januari 1917. Pada tahun 1945, I Gusti Ngurah Rai diangkat menjadi Komandan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Sunda Kecil berpangkat letnan kolonel. Bersama Ciung Wanara, pasukan kecil Ngurah Rai, pada tanggal 18 November 1946, menyerang Tabanan yang menghasilkan satu datasemen Belanda dengan persenjataan lengkap menyerah.

Pada tanggal 20 November 1946 Ngurah Rai berperang sampai pada pertahanan terakhir Ciung Wanara, Desa Margarana, Ngurah Rai dan pasukannya meninggal semua. Perang tersebut dikenal dengan perang Puputan Margarana karena sebelum gugur, Ngurah Rai sempat meneriakkan kata puputan yang berarti perang habis-habisan.

Untuk mengenal lebih dalam tokoh pejuang dari kalangan pemuda, carilah informasi secara berkelompok tentang tokoh pejuang dari kalangan pemuda. Aktivitas mencari informasi dapat dilakukan dengan mengisi tabel berikut ini.

Tabel 5.3 Daftar Pertanyaan
No.TokohTahun Lahir dan Tahun PerjuanganBentuk Perjuangan
1.Martha Christina TiahahuLahir pada 4 Januari 1800 di Nusa Laut, Maluku. Mulai berjuang pada tahun 1818.Membantu ayahnya, Kapten Pattimura dalam perjuangan melawan penjajah Belanda di Maluku
2.Raden Ajeng KartiniLahir pada 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah. Mulai berjuang pada tahun 1899.Mewujudkan cita-citanya yang terkait dengan persamaan hak perempuan dan laki-laki sehingga perempuan dapat menuntut ilmu dan mengenyam pendidikan tinggi.
3.Pierre Andreas TendeanLahir pada 21 Februari 1939. Mulai berjuang pada tahun 1965.Prajurit angkatan darat yang terbunuh saat peristiwa G30S-PKI karena melindungi rumah Jenderal AH Nasution yang diserbu dan diserang oleh pasukan misterius.
4.Abdul Hakim Perdanakusuma sekolahLahir pada 18 November 1922 di Sampang-Madura, Jawa Timur. Mulai berjuang pada tahun 1940.Berperan dalam upaya melawan penjajah Belanda di Sumatera, beliau ditugaskan membeli perlengkapan senjata di Thailand. Dalam perjalanan pulang ke Indonesia, pesawat yang ditumpanginya terjatuh secara misterius.
5.Ignatius Slamet RiyadiLahir pada 26 Juli 1927 di Surakarta, Jawa Tengah. Mulai berjuang pada tahun 1945.Ia berperan dalam perang gerilya melawan penjajah Belanda yang berlangsung pada tahun 1947 di Ambarawa dan Semarang dan tahun 1950 dikirm ke Maluku.

Nilai-nilai Luhur Sumpah Pemuda
Kongres Pemuda II yang melahirkan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dilaksanakan oleh para pemuda yang berbeda suku, agama, ras, dan cara pandang politik. Dari sejarah Sumpah Pemuda ini, dapat kita ambil nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa. Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Sumpah Pemuda adalah sebagai berikut :
  1. Cinta Bangsa dan Tanah Air. Sumpah Pemuda berisi ikrar satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu bahasa Indonesia.
  2. Persatuan. Sumpah Pemuda dirumuskan dan diikrarkan oleh pemuda dari daerah, suku, agama, dan golongan yang berbeda.
  3. Sikap Rela Berkorban. Para pemuda dengan ikhlas berkorban untuk bangsa dan negara tanpa mengharapkan imbalan.
  4. Mengutamakan Kepentingan Bangsa. Sumpah Pemuda dan perjuangan pemuda merebut kemerdekaan menunjukkan bahwa para pemuda tak mementingkan daerah atau golongannya masing-masing.
  5. Dapat Menerima dan Menghargai Perbedaan. Perbedaan latar belakangdaerah, suku, dan agama peserta Kongres Pemuda tidak menyurutkan tekad pemuda untuk bersatu.
  6. Semangat Persaudaraan. Tingginya semangat kekeluargaan, pemuda dan pemudi Indonesia berikrar mengantarkan bangsa Indonesia untuk berbangsa dan bertanah air yang satu.
  7. Meningkatkan Semangat Gotong Royong atau Kerja Sama. Kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan bukti nyata dari gotong royong dan kerja sama yang dilakukan bangsa Indonesia.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 9:43 PM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.