Home » » Pembelajaran 1 Tema 9 Subtema 2 Benda Angkasa Luar dan Rahasianya

Pembelajaran 1 Tema 9 Subtema 2 Benda Angkasa Luar dan Rahasianya

Pada Pembelajaran 1 Tema 9 Subtema 2 Benda Angkasa Luar dan Rahasianya akan mempelajari tentang menjelaskan sistem tata surya dan karakteristik anggota tata surya (bintang), mengurutkan planet anggota tata surya menurut jaraknya dengan matahari, menyampaikan hasil telusuran tuturan dan tindakan tokoh serta penceritaan penulis dalam teks fiksi, dan menyampaikan cerita sesuai dengan jalan cerita. Sebagai catatan tulisan ini hanya sebagai panduan saja ketika mengikuti kegiatan pembelajaran bersama Bapak/Ibu guru Anda.

Ayo Mengamati
Amatilah gambar berikut ini dengan saksama. Pernahkah kamu melihat pemandangan seperti yang tampak pada gambar? Kira-kira, apa yang hendak kamu katakan tentang cahaya yang paling terang pada gambar itu? Di manakah kamu akan menemukan pemandangan seperti itu?
Bintang di langit
Bersama dengan teman sebangkumu lakukanlah kegiatan berikut.
1. Tuliskan sebanyak mungkin apa yang kamu ketahui tentang gambar tersebut!
  • Gambar tersebut menunjukkan gambar bintang di langit.
  • Bintang memancarkan cahaya di malam hari.
  • Matahari merupakan sebuah bintang
  • Bintang tampak kecil karena jaraknya sangat jauh dari bumi.

2. Tuliskan hal-hal yang ingin kamu ketahui tentang gambar tersebut di dalam bentuk pertanyaan.
  • Mengapa bintang memencarkan cahaya?
  • Berapa jumlah bintang di langit?
  • Apa nama bintang yang paling dekat dengan bumi?
  • Apa nama bintang paling terang yang terlihat di langit?
  • Mengapa kita terkadang bisa melihat bintang terkadang tidak?

Salah satu benda langit yang sering kamu lihat di malam hari yang cerah adalah bintang. Apakah bintang itu? Ayo, kita cari tahu tentang bintang dari bacaan berikut ini.

Ayo Membaca
Fakta tentang Bintang

Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahayanya sendiri. Cahaya tersebut tersusun atas gas-gas, antara lain hidrogen dan helium. Bintang memiliki warna yang bermacam-macam. Ada yang berwarna merah, jingga, kuning putih, hingga berwarna biru. Perbedaan warna-warna tersebut salah satunya disebabkan oleh perbedaan suhu permukaan bintang tersebut.

Matahari adalah salah satu contoh bintang. Matahari merupakan bintang yang letaknya paling dekat dengan Bumi. Hal ini menyebabkan cahaya Matahari tampak lebih terang. Ukuran Matahari tampak lebih besar jika dilihat dari Bumi bila dibandingkan bintang-bintang lainnya di dalam tata surya.

Matahari memiliki volume yang sangat besar yaitu sekitar satu juta kali volume Bumi. Dengan ukurannya yang sangat besar itu, Matahari memiliki gaya gravitasi yang sangat besar pula. Gaya gravitasi Matahari kurang lebih 28 kali lebih besar daripada gravitasi Bumi. Gaya gravitasi tersebut menyebabkan gaya tarik menarik antara Matahari dengan planet-planet dan benda langit lainnya. Hal inilah yang menyebabkan Matahari menjadi pusat tata surya yang dikelilingi oleh delapan planet. Kedelapan planet tersebut memiliki jarak yang bervariasi dari Matahari. Jarak dari Matahari ke Merkurius sekitar 57,9 juta km, ke Venus berjarak 108 juta km, ke Bumi berjarak 150 juta km, dan ke Mars berjarak 228 juta km. Sedangkan jarak Matahari ke planet luar yaitu Jupiter adalah 779 juta km, ke Saturnus berjarak 1.430 juta km, ke Uranus berjarak 2.880 juta km, dan paling jauh jarak ke Neptunus yaitu sejauh 4.500 juta km.

Sumber: Antariksapedia, Aguilar David A, 2015 dengan penyesuaian

Ayo Mencoba
Berdasarkan bacaan di atas, jawablah pertanyaan berikut ini dengan menggunakan kata-katamu sendiri.

1. Apakah yang disebut dengan bintang?
Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahayanya sendiri.
2. Mengapa bintang memiliki warna yang berbeda-beda?
Bintang memiliki warna yang berbeda-beda karena perbedaan suhu permukaan bintang tersebut
3. Mengapa Matahari disebut sebagai bintang?
Matahari disebut bintang karena mampu memncarkan cahayanya sendiri.
4. Apakah yang kamu ketahui tentang Matahari?
Matahari merupakan bintang yang letaknya paling dekat dengan Bumi. Matahari memiliki volume yang sangat besar yaitu sekitar satu juta kali volume Bumi. Matahari memiliki gaya gravitasi kurang lebih 28 kali lebih besar daripada gravitasi Bumi. Matahari menjadi pusat tata surya yang dikelilingi oleh delapan planet

Ayo Mengamati
Perhatikanlah keterangan tentang jarak Matahari dengan delapan planet dalam tata surya kita. Susunlah data tentang jarak Matahari ke planet-planet secara berurutan dan catat di tabel berikut. Kemudian cobalah untuk melengkapi tabel tersebut untuk mengetahui perbandingan jarak antara planet satu dengan yang lainnya dari Matahari. Perhatikan contoh yang disediakan
Nama PlanetJarak Planet dari MatahariPerbandingan Jarak Antar Planet dalam Gambar
Merkurius±58 juta km-
Venus±108 juta km
108= 2 kali jarak antara Matahari ke Merkurius
58
Bumi±150 juta km
150=2,6 kali jarak antara Matahari ke Merkurius
58
Mars±228 juta km
228=3,9 kali jarak antara Matahari ke Merkurius
58
Jupiter±779 juta km
779=15,4 kali jarak antara Matahari ke Merkurius
58
Saturnus±1.430 juta km
1.430=24,7 kali jarak antara Matahari ke Merkurius
58
Uranus±2.880 juta km
2.880=49,7 kali jarak antara Matahari ke Merkurius
58
Neptunus±4.500 juta km
4.500=77,6 kali jarak antara Matahari ke Merkurius
58

Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan di atas?
Matahari meupakan sebauah bintang. Matahari memiliki gaya gravitasi sangat besar yang menyebabkan gaya tarik menarik antara Matahari dengan planet-planet. Gaya gravitasi matahari menyebabkan Matahari menjadi pusat tata surya yang dikelilingi oleh delapan planet

Ayo Mencoba
Sistem tata surya kita selalu menarik untuk diteliti karena banyak misteri dan pertanyaan yang belum terjawab tentangnya. Salah satu cara ilmuwan untuk mengetahui bagaimana sistem tata surya bekerja adalah dengan membuat model. Model merupakan barang tiruan dari sesuatu dengan ukuran yang lebih kecil tetapi dengan bentuk atau rupa yang diusahakan mirip dengan yang ditiru.\

Sistem tata surya kita telah dibuat berbagai model yang diharapkan dapat memberikan gambaran tentang tata surya yang sebenarnya. Untuk membuat model, diperlukan perencanaan yang matang tentang bentuk, ukuran, warna, dan bahan yang akan digunakan. Tahukah kamu bahan apa saja yang dapat digunakan untuk membuat model tata surya kita? Amati kembali beberapa contoh model tata surya sederhana yang dijelaskan pada pembelajaran sebelumnya. Pilihlah paling tidak dua model, yaitu model dua dimensi dan tiga dimensi yang ingin kamu buat, lalu gambarkan pada tabel berikut ini. Tentukan alat dan bahan apa saja yang menurutmu diperlukan untuk membuat model tersebut.
Model Tata Surya yang Dipilih Alat dan Bahan Yang Diperlukan
Model Dua Dimensi
  1. Kertas Karton
  2. Kertas warna-warni/kertas origami
  3. Gunting
  4. Spidol Warna
  5. Krayon
  6. Penggari
  7. Lem
Model Tiga Dimensi
Model Tata Surya 3D
  1. Kayu
  2. Tabung pipa
  3. Bola (sesuaikan banyaknya dengan gambar)
  4. Pilok
  5. Kawat secukupnya
  6. mur

Sekarang, kamu mungkin telah mendapatkan gambaran lebih banyak tentang benda-benda langit yang kamu lihat. Apakah kamu mempunyai pengalaman melihat benda-benda langit dengan lebih jelas tanpa menggunakan alat? Apa yang kamu rasakan? Apa saja yang kamu lihat?

Pergilah ke luar rumah pada malam hari, dan lihatlah benda-benda langit itu. Lalu, bacalah cerita fiksi berikut ini, mungkin kamu pernah mengalaminya.

Ayo Membaca
Langit di Wae Rebo
Oleh Diana Karitas

“Ayah! Gita baru saja melihat sebuah bintang jatuh!” seru Gita kegirangan. Wajahnya gembira sekali. Ia tetap saja memandangi langit yang penuh bintang malam itu.

Malam ini Gita untuk pertama kalinya menginap di sebuah kampung terpencil yang sangat terkenal akhir-akhir ini di penjuru negeri. Nama kampung itu adalah Kampung Wae Rebo yang terletak di ketinggian 1.200 meter di atas permukaaan laut. Kampung itu adalah bagian dari Desa Satar Lenda, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur. Bersama dengan kedua orang tuanya serta beberapa orang lainnya, Gita bersemangat sekali menikmati petualangannya. Waktu dan tenaga yang ia habiskan untuk menempuh perjalanan mendaki menuju kampung itu cukup membuatnya beberapa kali hampir patah semangat. Namun, kini ia merasa tidak pernah menyesalinya. Pemandangan yang menakjubkan di kampung terpencil itu telah membayar semua kelelahannya.

Pada malam hari, Gita dan rombongan tinggal di rumah adat. Rumah adat tersebut disediakan penduduk kampung untuk para pengunjung. Salah satu hal yang selalu ditunggu para pengunjung adalah menikmati pemandangan langit Wae Rebo pada malam hari. Gita tidak mengeluh sama sekali ketika ia dibangunkan orang tuanya pada tengah malam. Gita dibangunkan kedua orang tuanya untuk melihat pemandangan langit dari kampung itu. Di langit Kampung Wae Rebo malam itu ada jutaan bintang bertaburan. Gita merasa kagum luar biasa.

“Ayah, mengapa baru kali ini Gita dapat melihat bintang sebanyak dan seterang ini? Mengapa Gita tidak pernah melihatnya ketika kita berada di luar rumah kita? Bukankah seharusnya kita dapat melihat bintang di mana saja?” tanya Gita tetap tak mengalihkan pandangan matanya ke langit.

“Pertanyaan menarik, Gita. Pertama, karena kita berada di ketinggian yang cukup untuk dapat mengamati bintang di langit. Dibandingkan rumah kita yang berada di dataran yang lebih rendah, tempat ini memang memungkinkan untuk bisa mengamati benda-benda langit dengan lebih jelas,” jawab Ayah.

“Ya, tadi Gita mendengar pemandu kita menjelaskan tentang ketinggian tempat ini. Memang tinggi sekali ya, Ayah. Gita tadi hampir tak ingin melanjutkannya,” kata Gita bangga.

Terus, yang kedua apa, Ayah?” tanya Gita tidak sabar.

“Ayah baru mau menjelaskan, kamu sudah memotong,” tawa Ayah. “Ayah tahu kamu sangat bersemangat dengan semua ini, Gita!” kata Ayah sambil mengusap kepala Gita. Gita tertawa, sambil tetap menatap langit.

“Yang kedua, kita tidak dapat melihat benda langit dengan jelas bila di sekeliling kita terlalu banyak cahaya. Para ilmuwan menyebutnya sebagai polusi cahaya,” jelas Ayah lagi.

“Polusi cahaya? Ayah, Gita tidak pernah mendengar tentang polusi cahaya. Setahu Gita yang ada hanya polusi udara, air, dan tanah. Apa itu polusi cahaya? Mana bisa?” tanya Gita memotong penjelasan Ayah lagi.

“Oh, Gitaku sayang. Ayah masih hendak menjelaskannya, terus saja kamu potong,” tawa Ayah keras-keras

“Maaf, Ayah. Gita hanya heran,” Gita ikut tertawa. “Tak mengapa, anakku. Ayah senang kamu ingin tahu tentang hal-hal yang ada di sekitarmu. Ayah yakin kamu tidak akan bertanya jika tidak melihat bintang-bintang itu. Ini pengalaman menarik, kan!” goda Ayah.

Ayah teruskan, ya. Polusi cahaya adalah suatu keadaan ketika cahaya berpendar terlalu banyak, bahkan berlebihan. Cahaya itu bisa berasal dari sumber cahaya buatan seperti lampu, atau cahaya alami. Akan tetapi, sumber utama polusi cahaya berasal dari sumber cahaya buatan. Contohnya, lampulampu yang biasa digunakan sebagai penerang jalan, papan iklan, lampu dekorasi, lampu gedung, lampu kendaraan, dan lainnya. Pendaran cahaya ini dapat menghalangi kita untuk melihat benda-benda langit,” jelas Ayah. “Nah, sekarang kamu perhatikan, apakah kamu melihat ada cahaya buatan di sekitar sini kecuali cahaya di rumah-rumah adat yang disebut Mbaru Niang itu? Hampir tidak ada cahaya, bukan? Dan kalau Gita ingat, di sepanjang perjalanan menuju kampung ini, yang kita lihat hanya hutan belantara, tidak tampak ada rumah tinggal, dan jauh dari jalan raya. Kita berada di tengah hutan yang gelap. Maka, hampir tidak ada cahaya buatan di sekitar sini. Apakah kamu sekarang mengerti?” tanya Ayah.

“Oh, begitu, Ayah. Wah, kita bersyukur sekali bisa menikmati pemandangan ini, ya, Ayah! Kita dapat melihat bintang-bintang ini, sungguh indah!” seru Gita. Ayah tersenyum dan meninggalkan Gita yang masih ingin melihat bintang di langit, sambil berharap dapat menyaksikan bintang jatuh malam itu.

Ayo Berdiskusi
Bagaimana menurutmu cerita fiksi di atas? Dapatkah kamu mengenali jalan cerita dan menjelaskannya kembali secara lisan, tulisan atau gambar? Dapatkah kamu mengenali bagian-bagian penting di setiap alinea dalam cerita di atas?

Tahukah Kamu?
Jalan cerita atau isi cerita atau alur cerita disebut dengan plot. Plot merupakan salah satu bagian tulisan fiksi yang sangat penting. Plot atau alur cerita berisi tentang peristiwa-peristiwa yang mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya. Keterkaitan ini akan membentuk satu kesatuan cerita yang utuh. Biasanya, alur cerita dalam cerita fiksi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian awal, tengah, dan akhir. Bagian awal biasanya berisi tentang pengenalan tokoh dan masalah. Bagian tengah biasanya berisi tentang masalah dan konflik dalam cerita. Sedangkan bagian akhir biasanya menceritakan tentang penyelesaian masalah dari cerita tersebut.

Ayo Menulis
A. Bacalah kembali cerita di atas dengan saksama. Lalu lengkapilah diagram berikut ini berdasarkan bacaan di atas.
Judul Cerita: Langit Wae Rebo
Siapa Tokohnya?
Gita dan Ayah Gita
Di mana peristiwanya? Desa Satar Lenda, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Kapan?
Malam hari
Apa yang terjadi dan mengapa?
Gita pertama kali dapat melihat bintang sebanyak dan seterang di Wae Rebo. Mengapa Gita tidak pernah melihatnya ketika berada di luar rumahnya?

Bagaimana penyelesaiannya?
Ayah Gita menjelaskan bahwa mereka dapat melihat bintang sebanyak dan seterang ini karena berada di ketinggian yang cukup tinggi dan di sekeliling kita terlalu banyak cahaya.

B. Bacalah kembali cerita di atas dan juga hasil pekerjaanmu sebelumnya. Bayangkanlah kamu ada di dalam cerita itu dan ingin menjelaskannya kepada temanmu dengan menggunakan sebuah gambar. Gunakanlah imajinasimu untuk membuat gambar yang menjelaskan cerita di atas. Gunakanlah kotak di bawah ini untuk menggambarkannya. Lalu, berikanlah keterangan yang menarik di samping gambarmu!
Langit penuh Bintang
Tukarkanlah gambarmu dengan temanmu yang lain dan mintalah pendapat mereka. Apakah ada persamaan dan perbedaan antara gambar dan keterangan yang kamu buat dengan milik temanmu? Diskusikan mengapa terjadi persamaan dan perbedaan. Tuliskan beberapa pertanyaan sehubungan dengan kegiatan di atas sebagai bahan renungan. Simpan pertanyaanmu untuk ditanyakan pada kegiatan pembelajaran berikutnya.

Ayo Renungkan
Pernahkah kamu menyanyikan lagu “Bintang Kecil”? Lagu itu mendorong anak-anak untuk mengetahui lebih banyak tentang rahasia bintang di langit yang terang. Rahasia apa sajakah yang kamu pahami dari lagu itu? Hal baru apakah yang kamu dapatkan untuk memperkaya pemahamanmu tentang bintang di langit? Pertanyaan apa lagi yang ingin kamu sampaikan untuk mengetahui lebih banyak tentang bintang sebagai salah satu benda luar angkasa?
Lagu Bintang Kecil menceritakan tentang seorang anak yang ingin terbang tinggi ke angkasa untuk menggapai bintang. Hal baru yang saya dapatkan adalah ternyata matahari merupakan sebuah bintang. Saya ingin tanyakan adalah apakah bintang yang terlihat dilangit setiap malam selalu sama?

Kerja Sama dengan Orang Tua
Pergilah bersama orang tuamu di salah satu malam yang cerah untuk mengamati bintang yang ada di langit. Gambarlah bintang-bintang yang paling terang yang dapat kamu amati saat itu. Adakah bentuk khusus yang kamu lihat?
Sirius merupakan bintang paling terang di langit malam. Saat terbaik untuk mengamati bintang tersebut yakni ketika memasuki tengah malam di bulan Desember-Januari karena posisinya tepat berada di atas kepala manusia.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 6:08 AM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.