Dalam teks berita, fakta dan opini berfungsi saling melengkapi. Pengungkapan sebuah fakta kadang kala perlu diperjelas dengan deskripsi yang berupa opini (pendapat) pembicara atau penulis, demikian sebaliknya. Untuk mengungkapkan opini perlu didukung oleh fakta-fakta sehingga opini dapat diterima oleh pendengar atau pembaca.
1. Kalimat Fakta
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa fakta adalah hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan, atau sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. Karena itu, kebenaran sebuah fakta sudah teruji, biasanya berdasarkan data yang akurat. Dalam teks, biasanya data tersebut berupa bilangan, tanggal dan waktu kejadian, foto atau video, maupun bukti lain yang sudah teruji kebenarannya oleh pihak yang berwenang. Fakta tidak berubah dari waktu ke waktu.
2. Kalimat Opini
Masih menurut KBBI, opini adalah pendapat, pikiran, atau pendirian. Dalam teks, opini berupa pendapat pribadi atau pendirian penulisnya. Karenanya, opini dapat berubah. Pada opini, kalimat yang digunakan bersifat relatif, misalnya “tampaknya, paling, agak, atau biasanya”.
Fakta | Opini |
---|---|
|
|
Contoh Kalimat Fakta | Contoh Kalimat Opini |
|
|
3. Kalimat Asumsi
Lain halnya dengan asumsi. KBBI menyebut asumsi sebagai dugaan yang diterima sebagai dasar, atau landasan berpikir karena dianggap benar. Kemampuan membedakan fakta, opini, dan asumsi sangat penting. Contoh asumsi:
- Hujan deras dan lama seperti tahun lalu, tampaknya kota ini akan disergap banjir lagi.
- Anak perempuan suka warna merah muda, anak laki-laki lebih suka warna biru.
- Anak-anak yang tinggal di pantai pandai berenang.
- Internet merupakan kebutuhan primer bagi semua orang zaman sekarang.
- Jika terbiasa membaca, pembaca akan memahami pesan sebuah bacaan dengan mudah
- Saat tangkapan ikan melimpah, terjadi lonjakan pendapatan.
- Pengolahan ikan yang tepat guna akan membuat pendapatan nelayan kian tinggi.
Dengan kemampuan ini, kalian mampu mendapatkan informasi yang sahih dan menggunakannya untuk berbagai keperluan. Dengan kemampuan ini kalian juga dapat menulis atau mempresentasikan informasi dan menyampaikan gagasan yang kompleks secara jelas dan akurat. Kalian mampu memilih rujukan yang tepat untuk mendukung tulisan kalian, sehingga pendengar atau pembaca memahaminya dengan baik. Ketika kalian menyampaikan pendapat, pendapat tersebut bukan asal bicara, tetapi didukung oleh fakta yang kuat. Kemampuan dan kebiasaan ini wajib kalian bangun sejak dini.
Membaca
Kalian telah berlatih membedakan fakta, opini, dan asumsi pada teks “Perkembangan Teknologi Komunikasi”. Sekarang, kalian dapat menerapkan pengetahuan tersebut dalam konteks yang lebih beragam. Lengkapi tabel ini dan diskusikan jawaban kalian dengan teman.
Kalimat | Fakta | Opini | Asumsi | Ciri |
---|---|---|---|---|
Selisih harga sepotong kue bolu di toko A dan toko B mencapai Rp1.000,00. | √ | - | - | Dapat diperiksa kebenarannya |
Menyontek jawaban teman saat ulangan walau seizin pemiliknya tetap tidak baik. | - | √ | - | merupakan pendapat seseorang |
Berdasarkan Pasal 284 UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, mengendarai sepeda motor di atas trotoar itu melanggar hukum. | √ | - | - | teruji kebenarannya |
Menurut saya, rambut keriting kadang terlihat lebih indah daripada rambut lurus. | - | √ | - | menyangkut perasaan |
Mendung gelap adalah pertanda akan turun hujan. | - | - | √ | bersifat dugaan |
Saya yakin menari itu menyenangkan dan menyehatkan | - | √ | - | menyangkut pendirian |
Komite Olimpiade Internasional mengakui catur sebagai olahraga. | √ | - | - | dapat diuji kebenarannya |
Berlatih dengan giat dan benar akan membawa seseorang pada prestasi. | - | - | √ | bersifat perkiraan |
Ir. Soekarno adalah proklamator Indonesia. | √ | - | - | dapat diuji kebenarannya |
Tampaknya komunikasi lisan lebih mudah daripada komunikasi tertulis | - | √ | - | berkaitan dengan pendapat |
Demikian pembahasan mengenai Membedakan Fakta, Asumsi, dan Opini dalam Teks Rekon. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas IX Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
0 komentar:
Post a Comment
Mohon tidak memasukan link aktif.