Home » » Biaya dan Transmisi Listrik

Biaya dan Transmisi Listrik

Transmisi Tenaga Listrik merupakan proses penyaluaran tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik (Power Plant) hingga Saluran distribusi listrik (substation distribution) sehingga dapat disalurkan sampai pada konsumen pengguna listrik. Proses dan cara menyalurkan energi listrik pada jarak yang berjauhan dari satu tempat ke tempat lainnya (dari pembangkit listrik ke gardu induk dan dari satu gardu induk ke gardu induk lainnya), yang terdiri dari konduktor yang direntangkan antara tiang-tiang (tower), melalui isolator-isolator, dengan sistem tegangan tinggi/ekstra tinggi.

Transmisi listrik jarak jauh dilakukan dengan menaikkan tegangan listrik. Jika tegangan listrik untuk transmisi jarak jauh rendah, maka arus listriknya akan menjadi besar sehingga diperlukan kabel listrik yang besar dan banyak energi yang terbuang menjadi kalor saat listrik disalurkan dari PLN ke rumah-rumah. Namun, dengan tegangan yang tinggi, maka arus listrik akan menjadi kecil sehingga kabel listrik yang dibutuhkan kecil dan tidak terlalu banyak energi yang terbuang.
transmisi energi listrik
Urutan dalam transmisi enegi listrik antara lain sebagai berikut.
  1. Uap air digunakan sebagai sumber utama pembangkit listrik
  2. Arus listrik sebelum dialirkan ke rumah penduduk tegangannya dinaikkan terlebih dahulu dengan menggunakan transformator step up.
  3. Untuk memenuhi kebutuhan industri, beberapa transformator step down digunakan untuk menurunkan tegangan hingga beberapa ribu volt.
  4. Sebelum dialirkan ke rumah penduduk, tegangan listrik diturunkan kembali hingga 220 volt

Agar tegangan listrik dari PLN dapat dinaikkan, maka diperlukan transformator step up. PLN memproduksi listrik dengan tegangan sebesar 10.000 volt, sehingga perlu dinaikkan menjadi sekitar 150.000 volt. Transmisi energi listrik dengan tegangan sebesar ini dilakukan dengan menaikkan kabel pada gardu-gardu listrik yang tinggi agar aman bagi penduduk. Pada transmisi berikutnya digunakan transformator step down untuk menurunkan tegangan hingga menjadi 220 volt sehingga dapat langsung didistribusikan ke penduduk.

Menghitung Biaya Listrik
Selain lampu, energi listrik juga dimanfaatkan untuk mengoperasikan berbagai teknologi untuk menunjang kehidupan manusia. Total biaya listrik setiap bulan yang dibayarkan kepada PLN dihitung sesuai penggunaan energi listrik di rumah. Melalui kWh meter yang biasa dipasang di rumah, petugas PLN setiap bulan mendatangi dan mencatat besar energi listrik yang telah digunakan. Energi yang telah digunakan tersebut dikalikan dengan tarif dasar listrik yang telah ditentukan.

Perhitungan biaya listrik di lakukan dengan mengalikan energi listrik yang terpakai dengan tarif dasar listrik per kWh. Misalnya sebuah lampu dengan daya 10 watt dinyalakan dalam waktu 8 jam/hari selama 30 hari. Karena lampu 10 watt artinya dalam 1 detik menggunakan energi listrik sebesar 10 joule, maka energi total yang digunakan lampu selama 30 hari adalah
W = P x t 
= 10 x 8 x 30 = 2400 Wh
= 2,4 kWh.

W = energi listrik (kWh)
p = daya listrik (W)
t = waktu (jam)

Jika tarif dasar listriknya Rp. 385, maka biaya yang harus dibayarkan adalah sebesar Rp. 924.

Contoh Soal
Sebuah rumah menyalakan sebuah lampu 40 W selama 5 jam sehari. Jika harga listrik Rp 500,- per kWh, berapakah biaya yang harus dibayarkan dalam sebulan (30 hari)?

Diketahui:
p = 40 W (daya)
t = 5 jam
Harga = Rp 500/kWh
Ditanya: Biaya = ?
Karena biaya berdasarkan besar energi, maka yang dihitung adalah energi.

W = p x t
= 40 x 5
= 200 Wh (sehari)

Dalam sebulan,
W = 30 x 200 Wh
= 6000 Wh
= 6 kWh

Biaya = Rp 500. x 6 kWh
= Rp 3.000.

Jadi biaya yang harus dibayar dalam sebulan Rp 3.000.

Contoh Soal 2
Sebuah keluarga menggunakan alat-alat listrik sebagai berikut.
  1. TV berdaya 350 watt dinyalakan selama 12 jam/hari
  2. Radio dengan daya 15 watt dinyalakan selama 10 jam sehari
  3. Lemari es berdaya 350 watt dinyalakan selama 18 jam/hari
  4. Mesin cuci berdaya 500 watt dinyalakan selama 5 jam/hari
  5. Pompa air berdaya 250 watt dinyalakan selama 4 jam/hari.

Hitunglah biaya listrik yang harus dibayar selama satu bulan (30 hari) jika harga 1 kWh Rp.200 dan biaya pelanggan Rp.5.000.

Diketahui :
TV : P = 350 watt, t = 12 jam
Radio : P = 15 watt, t = 10 jam
Lemari es = 350 x 18 = 6.300 Wh
Mesin cuci : P = 500 watt, t = 5 jam
Pompaa air : P = 250 watt, t = 4 jam

Ditanyakan biaya listrik selama 1 bulan (30 hari) dengan harga 1 kWh Rp.200 danj biaya pelanggan Rp. 5.000 sebulan.

Jawab :
W = P x t
TV  = 350 x 12 jam = 4.200 Wh
Radio = 15 x 10 = 150 Wh
Lemari es = 350 x 18 = 6.300 Wh
Mesin cuci = 500 x 5 = 2.500 Wh
Pompaa air = 250 x 4 = 1.000 Wh
Jumlah 14.150 Wh : 1.000 = 14,15 kWh
Biaya rekening 14,15 x Rp.200 = 2.830

Biaya rekening listrik selama 1 bulan (30 hari) adalah (Rp.2.830 x 30) + biaya langganan = Rp.84.900 + Rp.5.000 = 89.900.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 4:05 PM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.