Buku adalah jendela dunia, dan kegiatan membaca buku merupakan suatu cara untuk membuka jendela tersebut agar kita bisa mengetahui lebih tentang dunia yang belum kita tahu sebelumnya. Kegiatan tersebut dapat dilakukan oleh siapa saja, anak-anak, remaja, dewasa, maupun orang-orang yang telah berusia lanjut.
Buku merupakan sumber berbagai informasi yang dapat membuka wawasan kita tentang berbagai hal seperti ilmu pengetahuan, ekonomi, sosial, budaya, politik, maupun aspek-aspek kehidupan lainnya. Selain itu, dengan membaca, dapat membantu mengubah masa depan, serta dapat menambah kecerdasan akal dan pikiran kita.
Membaca merupakan sebuah aktivitas berupa melafalkan atau mengeja sebuah tulisan. Hal ini sesuai dengan yang tertuang dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yang menyatakan bahwa membaca adalah mengeja atau melafalkan apa yang tertulis.
Bacalah teks berjudul “Menyesap Sepi di Kafe Sunyi”
Memahami Bacaan
Untuk menguji pemahaman kalian, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Kata “difabel” beberapa kali digunakan dalam artikel di atas. Tanpa melihat kamus, apakah kalian mengetahui maknanya?Jika ya, apa yang membantu pemahaman kalian memahami artinya?
Difabel bermakna kemampuan berbeda yang dimiliki seseorang, baik karena kondisi fisik maupun mentalnya. Kalimat “Sunyi House of Coffee and Hope memiliki enam pegawai, seluruhnya difabel. Dika (24) menjadi satusatunya barista difabel dengan tunadaksa, sementara lainnya tunarungu” menunjukkan contoh bentuk-bentuk difabel.
2. Apa yang membuat Kafe Sunyi berbeda dari kafe lainnya?
Hal yang membuat Kafe Sunyi berbeda dari kafe lainnya adalah kafe ini suasananya sangat sunyi, pramusaji dan pembeli menggunakan bahasa isyarat, dan seluruh pegawainya merupakan difabel.
3. Pelayan di Kafe Sunyi menggunakan bahasa isyarat. Namun, belum banyak yang mengerti bahasa ini. Menurut kalian, sepenting apa mempelajari bahasa isyarat?
Mempelajari bahasa isyarat untuk orang tanpa disabilitas cukup penting supaya bisa berkomunikasi dengan difabel. Sebaiknya sekolah mengajarkan dasar-dasar bahasa isyarat ini.
4. Media menggunakan istilah “tuna” untuk teman-teman difabel, misalnya tunanetra dan tunadaksa. Namun, komunitas tunarungu lebih suka disebut sebagai teman “tuli”. Bagaimana pendapat kalian?
Menurut saya, lebih baik kita menggunakan istilah sesuai yang disarankan oleh komunitas teman-teman difabel. Kalau mereka ingin dipanggil teman tuli, kita sebaiknya memanggil mereka seperti itu.
5. Jika suatu saat nanti kalian menjadi pengusaha, bersediakah kalian mempekerjakan orang difabel? Berikan alasan kalian.
Kalau suatu saat nanti saya menjadi pengusaha, saya bersedia mempekerjakan penyandang disabilitas karena mereka tetap bisa bekerja meski dengan cara yang sedikit berbeda.
6. Menurut kalian, siapa yang akan lebih banyak berkunjung ke Kafe Sunyi? Penyandang disabilitas atau bukan?
Penyandang disabilitas akan lebih banyak berkunjung ke Kafe Sunyi karena belum banyak tempat lain yang ramah difabel, baik dari segi desain ruangan dan seluruh fasilitas.
7. Menurut kalian mengapa penulis memilih “Menyesap Sepi di Kafe Sunyi” sebagai judul teks ini?
Penulis memilih “Menyesap Sepi di Kafe Sunyi” untuk menggambarkan suasana makan dan minum yang khas di Kafe Sunyi.
8. Apakah kalian memiliki teman atau kerabat yang difabel? Ceritakan pengalaman kalian bersama mereka.
Saya memiliki kerabat yang difabel. Untuk berkomunikasi dengan dia awalnya memang sulit, Namun karena terbiasa akhirnya kami bisa melakukan melakukan komunikasi dengan baik.
Adakah kata-kata sulit yang belum kalian pahami? Gunakan kamus untuk mencari arti kata-kata berikut ini. Isilah kotak kosong dengan kata lain yang tidak kalian pahami. Catatlah dalam buku tulis kalian
Kosakata Baru dalam Bacaan “Menyesap Sepi di Kafe Sunyi”
KBBI >>> https://kbbi.kemdikbud.go.id
- pramusaji: n orang yang melayani pesanan makanan dan minuman sesuai dengan permintaan
- bahasa isyarat: Ling bahasa yang menggunakan isyarat (gerakan tangan, kepala, badan dan sebagainya), khusus diciptakan untuk tunarungu, tunawicara, tunanetra, dan sebagainya
- difabel: n orang yang mempunyai kemampuan fisik dan mental yang berbeda
- tunarungu: tidak bisa mendengar
- tunadaksa: mempunyai cedera fisik yang membatasi kemampuan
- huruf braille: n sistem tulisan dan cetakan (berdasarkan abjad Latin) untuk para tunanetra berupa kode yang terdiri atas enam titik dalam pelbagai kombinasi yang ditonjolkan pada kertas sehingga dapat diraba
- disabilitas: n keadaan (seperti sakit atau cedera) yang merusak atau membatasi kemampuan mental dan fisik seseorang; n keadaan tidak mampu melakukan hal-hal dengan cara yang biasa
- ramah difabel: menyediakan fasilitas untuk difabel
Demikian pembahasan mengenai Membaca artikel “Menyesap Sepi di Kafe Sunyi”. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas VI Kurikulum Merdeka, Kemendikbud.
0 komentar:
Post a Comment
Mohon tidak memasukan link aktif.