Home » , , » Soal Post Test Modul 2 Kepemimpinan dalam Berinovasi dan Transformasi

Soal Post Test Modul 2 Kepemimpinan dalam Berinovasi dan Transformasi

Kepemimpinan adalah keterampilan seseorang (dalam hal ini: Guru) untuk menggerakkan orang lain (dalam hal ini: Murid) dalam mencapai tujuan. Soft skill Kepemimpinan ini diperlukan pada Guru Merdeka Belajar. Guru berperan sebagai fasilitator dalam praktik pembelajaran yang berpusat pada murid. Dalam peran sebagai fasilitator ini lah soft skills kepemimpinan dibutuhan dari seorang guru.

Sesuai dengan namanya kurikulum merdekah memberi kemrdekaan pada pendidik untuk menciptakan pembelejaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik. Untuk mewujudkan inovasi pembelajaran dalam kurikulum merdeka yang berpusat pada pengembangan karakter, fokus pada materi esensial, serta pembelajaran fleksibel ini membutuhkan peran Bapak/Ibu Guru yang sangat optimal sebagai pemimpin dalam proses pembelajaran.

Kemimpinan lazim didefinisikan sebagai kemampuan untuk menggerakan sekelompok orang dalam mencapai tujuan bersama. Definisi ini memuat dua poin utama, menggerakan dan mencapai tujuan.
Kepemimpinan dalam Berinovasi dan Transformasi
Menurut Warren Bannis, seorang pakar kepemimpinan, aktivitas-aktivitas tadi, lekat kaitanya dengan kepemimpinan yang efektif, seperti menginspirasi dan memotivasi orang lain. Memberikan visi untuk masa depan bertindak sebagai mentor, pembangun komunitas, dan menginplementasikan visi.

Lebih lanjut lagi, pemimpin dalam kelas juga akan memprioritaskan mengajar dan belajar, mendukung budaya belajar berkelajutan, serta menggunakan bukti atau data terkait capaian akademik murid untuk membuat keputusan dan menentukan prioritas.

Jadi, sebagai pemimpin dalam kelas dibutuhkan peran aktif untuk turut menggerakan anggotanya tidak hanya mengarahkan dan mensupervisi saja. Tidak hanya di dalam kelas, Kurikulum Mardeka juga membutuhkan peran vital dari Bapak Ibu Guru, yang berperan sebagai pemimpin di sekolah.

Studi The Wallace Foundation pada tahun 2021 menemukan bahwa kepala sekolah yang efektif, memberikan dampak positif yang signifikan terhadap hasil pembelajaran murid di kelas dibandingkan kepala sekolah yang kurang efektif. Ini karena kepala sekolah dapat membuat dan mengatur kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan guru dan infrastruktur sekolah yang dapat mendukung pembelajaran di kelas. Misalnya melalui penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik murid, maupun konteks sosial budaya lingkungan tempat sekolah berada.

Kepala sekolah yang menunjukkan kepemimpinan yang baikpun, dapat memberikan contoh kepada pada para guru, yang kemudian mencontohkan kepemimpinannya kepada muridnya pula.

Dapat disimpulkan bahwa Bapak/Ibu adalah pemimpin yang memberikin peran sangat esensial untuk merealisasikan kemerdekaan pembelajaran di satuan pendidikan masing-masing. Pemimpin yang dibutuhkan adalah menggerakan, membangun dan menginspirasi. Kata-kata tersebut mengambarkan salah satu jenis kepemimpinan yang amat baik bila diterapkan dalam innovasi pendidikan, di itu ke pemimpinan transformasional.

Kepemimpinan Transformasional
Ada dua jenis Kepemimpinan: Kepemimpinan Transaksional dan Kepemimpinan Transformasional. Merdeka Belajar tercapai ketika seorang Guru menunjukkan soft skills Kepemimpinan Transformasional. 

Pemimpin transaksional adalah pemimpin yang menekankan pentingnya hasil, penghargaan dan insentif. Hal ini berkaitan dengan dua kebutuhan awal sesuatu dalam hirarki kebutuhan Maslow. Yaitu kebutuhan visiologis dan kebutuhan rasa aman. Sedangkan kepemimpinan transformational merupakan gaya kepemimpinan di mana pemimpin dapat mempengaruhi, menginspirasi dan mendorong individu untuk menyumbangkan perubahan positif.

Pemimpin transformational secara sukarela melatih dan memimpin orang lain. Pada hirarki kebutuhan Maslow, tiap pemimpin inilah yang dapat memenuhi kebutuhan dasar individu hingga tahap aktualisasi diri. Transformational leadership pemiliki lima ciri utama.
  1. Memiliki visi, visi harus menjawab pertanyaan dasar. Apa yang kita inginkan? Selain mengataui dan memahami arah, pemimpin transformational harus mampu mengkomunikasikan visi dengan jelas dan memfalidasi bahwa hal itu difahami sebagaimana dimaksud.
  2. Memiliki komunikasi yang menginpirasi. Komenikasi inspirasional adalah ekspresi pesan positif yang mendorong, membangun motivasi dan kepercayaan diri pada individu. Dalam konteks pembelajaran, peran bapak ibu guru tentunya sangat krusial untuk memberikan inspirasi yang mendorong perubahan positif pada diri siswa.
  3. Memiliki gaya kepemimpinan yang mendukung. Kemenimpinan yang mendukung ini, tentunya sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Guru yang selalu memberikan dukungan memiliki dampak positif terhadap hasil belajar siswa. Dukungan yang memberikan oleh bapak ibu guru dapat berupa appresiasi, motivasi dan atau mendnunjukan kepedulian personal yang tidak hanya berhubungan dengan proses pembelajaran.
  4. Memberikan simulasi intelektual. Simulasi intelektual dari bapak ibu guru dapat mendorong minat siswa untuk bisa memecahkan masalah secara kreatif. Dengan merangkul peluang untuk melibatkan siswa dalam pemecahan masalah.
  5. Memberikan appresiasi. Ada dua kunci untuk memberikan appresiasi siswa. Pertama, memahami bagaimana appresiasi dapat mempengaruhi, motivasi dan partisipasi siswa dalam belajar.  Yang kedua, mengatahui prilaku mana yang mendorong prilaku yang tepat dan membuat siswa tetap terinspirasi dan ingin mengejar tujuan atau cita-citanya.

Kepemimpinan transformasional adalah sesuatu yang kita semua dapat lakukan. Kususnya peran bapak ibu guru sebagai pendidik untuk mengadopsi gaya kepemimpinan ini untuk diterapkan di kelas. Gaya kemimpinan ini sejatinya dapat terus dipraktikan untuk mendorong siswa memiliki karakter pembelajar sepanjang hayat.

Menurut Silvia Tolessano terdapat 4 komponen yang perlu diperhatikan dalam praktik kepemimpinan kelas. Yaitu model, experience, share and trust.
  1. Model atau memberikan teladan. Murid tidak belajar dari perkataan, tapi contoh. Jika Bapak Ibu ingin murid menjadi kreatif, metode pembelajaran Bapak Ibu pun harus bervariasi. Jika Bapak Ibu ingin mengajarkan berfikiran terbuka, jangan bersikap pokoknya lakukan seperti yang saya bilang.
  2. Experience yang berarti mengciptakan pengalaman. Ajak siswa untuk merangkul situasi baru, seasing apapun itu. Bapak Ibu dapat menempatkan posisi pada posisi murid dan berjalan berdampingan dengan mereka terlebih dahulu. Misalnya dibanding meminta murid membacakan suatu cerita, Bapak Ibu dapat memperagakan dialog yang ada di dalamnya bersama murid.
  3. Share atau membagikan ilmu. Suara pemimpin, mengapresiasi, memantau dan berbagi ilmunya kepada rekan sejawat. Praktikan hal yang sama dengan murid. Dorong mereka untuk berbagi. Pemimpin juga bertanggung jawab, mendokumentasikan dan memperkuat satuan pendidikan.
  4. Trust, yang artinya membangun kepercayaan. Pemimpin diikuti karena warganya mempercayainya. Dapatkan kepercayaan murid lewat berbagi kesempatan. Bapak dan Ibu bisa mulai dengan memberikan rasa percaya kepada mereka lebih dahulu. Ajak mereka menyusun kesepakatan kelas atau kontrak belajar bersama murid. Mengutamakan, musyawara mufakat dalam kelas serta merealisasikan hal-hal yang Bapak Ibu janjikan kepada murid.

Latihan Pemahaman
A. Kepemimpinan, Inovasi, dan Implementasi Merdeka Belajar
Definisi Kepemimpinan adalah:
Jawaban : Kemampuan menggerakan sekelompok orang dalam mencapai tujuan bersama
B. Kepemimpinan Transformasional
Salah satu ciri Pemimpin Transformasional adalah "mengetahui dan memahami arah, pemimpin transformasional harus mampu mengkomunikasikan visi dengan jelas." Ciri ini disebut:
Jawaban : Memiliki visi
C. Praktik Kepemimpinan Transformasional dalam Kelas
Ada empat komponen yang perlu diperhatikan dalam praktik kepemimpinan kelas: Model, Experience, Share dan Trust. Komponen yang manakah praktik ini: "Guru mengajak siswa merangkul situasi-situasi baru, seasing apapun situasi tersebut"
Jawaban : Experience
2. Ceritaa Reflektif
A. Kepemimpinan, Inovasi, dan Implementasi Merdeka Belajar
Adakah pemahaman baru yang Anda dapat dari paparan video tadi tentang peran soft skills Kepemimpinan dan Inovasi dalam implementasi Merdeka Belajar?
Kepemimpinan yang dilakukan oleh seorang guru adalah Guru berperan sebagai fasilitator dalam praktik pembelajaran yang berpusat pada murid.
B. Kepemimpinan Transformasional
Setelah menyimak video tadi, bagaimana Anda akan mencoba mempraktikkan soft skills Kepemimpinan dan Inovasi selama sebulan ke depan?
Saya akan mencoba melakukan kepemimpinan transformasional yang dapat mempengaruhi, menginspirasi dan mendorong siswa untuk dapat melakukan perubahan positif dengan memberikan pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa.
C. Praktik Kepemimpinan Transformasional dalam Kelas
Setelah menyimak video tadi, bagaimana Anda akan mencoba mempraktikkan soft skills Kepemimpinan dan Inovasi selama sebulan ke depan?
Saya akan mencoba hal-hal baru dengan melakukan pembelajaran dengan menerapkan model Experience sehingga siswa dapat menemukan pengalaman dan situasi baru.
3. Post test
1.
Seorang murid menemui Bu Syifa, seorang Guru BK. Ia malu karena belum tahu ingin melanjutkan kuliah ke jurusan apa. Ia mengambil kertas kosong ukuran A4 dan menempelnya di tembok ruangannya. Ia mengajak muridnya menyelidiki berbagai profesi dan program studi. Hasilnya mereka buat menjadi mindmap di kertas A4 tersebut. Ciri Pemimpin Transformational yang paling dicerminkan Bu Syifa adalah:
A.Memiliki visi
B.Memilih gaya kepemimpinan yang mendukung
C.Memberikan stimulasi intelektual
D.Memberikan apresiasi
Pembahasan :
Jawaban : A
2.Pada Guru, kepemimpinan tercermin ketika di kelas ia:
A.Belajar dari pengalaman
B.Mendukung budaya belajar berkelanjutan
C.Menggunakan bukti ( misalnya capaian akademik murid) untuk membuat keputusan
D.A, B, dan C Benar
Pembahasan :
Jawaban : D
3.Salah satu ciri Pemimpin Transformasional adalah "mendorong minat siswa untuk bisa memecahkan masalah secara kreatif." Ciri ini disebut:
A.Memiliki visi
B.Memilih gaya kepemimpinan yang mendukung
C.Memberikan stimulasi intelektual
D.Memberikan apresiasi
Pembahasan :
Jawaban : B
4.Ada empat komponen yang perlu diperhatikan dalam praktik kepemimpinan kelas. Apakah tindakan pemimpin yang dianggap sebagai komponen "Experience":
A.Memberikan teladan
B.Menciptakan pengalaman belajar
C.Berbagi ilmu
D.Membangun kepercayaan
Pembahasan :
Jawaban : B
5.Ada empat komponen yang perlu diperhatikan dalam praktik kepemimpinan kelas: Model, Experience, Share dan Trust. Komponen yang manakah praktik ini: "Jika Bapak Ibu ingin mengajarkan berpikiran terbuka, jangan bersikap 'Pokoknya lakukan seperti yang saya bilang'"
A.Model
B.Experience
C.Share
D.Trust
Pembahasan :
Jawaban : A
6.Definisi Kepemimpinan adalah:
A.Kemampuan menulis kebijakan
B.Kemampuan memimpin rapat
C.Kemampuan menggerakkan sekelompok orang dalam mencapai tujuan bersama
D.Kemampuan membuat orang lain menurut
Pembahasan :
Jawaban : C
7.Pak Leo, guru IPA, berbincang-bincang dengan Bima, Lintang, dan Rian. Mereka baru saja selesai dengan project-based learning tentang pertanian urban. Mereka kecewa karena kebun kecil mereka gagal panen. Pak Leo bilang bahwa ia senang mereka bertiga merasa kecewa, karena artinya mereka serius dengan kebunnya. Ia juga menyampaikan ia kagum bahwa mereka bertiga mencari tahu penyebab gagal panennya. Ciri Pemimpin Transformasional yang paling dicerminkan Pak Leo adalah:
A.Memiliki visi
B.Memiliki gaya kepemimpinan yang mendukung
C.Memberikan stimulasi intelektual
D.Memberikan apresiasi
Pembahasan :
Jawaban : C

Demikian pembahasan mengenai Modul 2 Kepemimpinan dalam Berinovasi dan Transformasi Platform Merdeka Mengajar. Semoga bermanfaat.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 9:35 PM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.