Home » , , , » Menemukan Informasi Peristiwa Sejarah Cerpen Tanah Air karya Martin Aleida

Menemukan Informasi Peristiwa Sejarah Cerpen Tanah Air karya Martin Aleida

Salah satu manfaat membaca karya sastra adalah memperhalus akal budi. Akal budilah yang membedakan antara manusia dan binatang. Dalam salah satu tulisannya, tepatnya dalam novel Bumi Manusia Pramoedya Ananta Toer sastrawan besar Indonesia pernah menulis bahwa manusia tanpa sastra hanya seperti binatang yang pintar. “Kalian boleh maju dalam pelajaran, mungkin mencapai gelar kesarjanaan apa saja, tapi tanpa mencintai sastra, kalian hanya tinggal hanya hewan yang pandai” (Bumi Manusia, hlm. 313). 

Mengapa Pramoedya Ananta Toer mengatakan hal ini? Karena yang membedakan manusia dan hewan terletak pada kemampuannya menentukan pilihan terbaik dari banyak pilihan di dalam hidupnya. Seperti kemauan untuk menolong seseorang atau membiarkan saja, saya mau korupsi atau tidak, saya mau melakukan kekerasan atau tidak. 

Kemampuan sastra dalam membantu manusia mengolah akal budi tidak lepas dari hubungan antara sastra dan masyarakat. Sastra lahir dari konflik-konflik yang diangkat pada masyarakat. Di dalam menghadapi konflik tersebut, para tokoh dihadapkan pada pilihan-pilihan dalam mengambil keputusan. Dari situlah pembaca disuguhi contoh bagaimana seharusnya bersikap ketika harus dihadapkan pada pilihan-pilihan baik dan buruk dalam hidupnya. Ajaran-ajaran kehidupan yang terdapat dalam sastra dinamakan nilai. Di dalam karya sastra kita bisa menjumpai nilainilai kehidupan yang diambil dari peristiwa yang dialami manusia. 

DalamKamus Besar Bahasa Indonesia, nilai adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan atau sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai dengan hakikatnya. Oleh karena itu, nilai adalah suatu standar baik buruknya suatu tindakan bagi orang lain maupun diri sendiri. Seperti tindakan membantu orang lain dianggap mempunyai nilai kebaikan sedangkan berbohong dianggap mempunyai nilai keburukan.

Berikut adalah beberapa nilai yang dapat kita temukan pada karya sastra khususnya dalam karya berbentuk prosa seperti cerpen.
Unsur Ekstrinsik
Untuk memahami isi cerita pendek yang berjudul “Tanah Air” karya Martin Aleida ini secara komprehensif, kalian harus mempunyai pengetahuan latar belakang sejarah berkaitan dengan peristiwa Gerakan 30 September 1965. Berikut ini beberapa hal yang harus kalian ketahui sebelum memulai membaca cerita pendek tersebut. Bekerjalah dalam kelompok yang terdiri atas 4-5 siswa dan temukanlah informasi di bawah ini!
Martin  Aleida
1. Temukan informasi tentang gedung atau tempat bernama Tjandra Naja! Mengapa tempat tersebut menjadi istimewa dalam cerpen tersebut? Berikan alasan dan bukti yang mendukung!
Tjandra Naja adalah sebuah bangunan cagar budaya di Jalan Gajah Mada, Jakarta, Indonesia. Bangunan ini merupakan bekas kediaman keluarga Khouw van Tamboen, terutama Majoor der Chinezen Khouw Kim An, pemimpin bangsa Tionghoa di Batavia yang terakhir (1910–1918 dan diangkat kembali 1927–1942). Bangunan mempunyai luas 2.250 meter persegi dengan arsitektur Tionghoa yang khas.
2. Apa yang kamu ketahui tentang peristiwa G30S/PKI 1965? Mengapa peritiwa itu terjadi dan mengapa ini disebut sejarah kelam bagi Indonesia? 
Peristiwa Gerakan 30 September 1965 selama ini oleh Pemerintah Orde Baru dikatakan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) ingin melakukan perebutan kekuasaan terhadap pemerintah Soekarno. Hal itu dimulai dengan membunuh tujuh jenderal Angkatan Darat yang sekarang disebut sebagai Pahlawan Revolusi. Walaupun demikian, buku putih sejarah tentang peristiwa tersebut belum pernah dirilis oleh Pemerintah Indonesia sehingga bisa menjadi acuan kita belajar bersama.
3. Setelah peristiwa 30 September 1965, apa dampak yang harus ditanggung oleh orang-orang yang dituduh sebagai anggota PKI?
Akibat dari peristiwa Gerakan 30 September dan terbunuhnya tujuh jenderal Angkatan Darat tersebut, akhirnya PKI kemudian dilarang ada di Indonesia dan akibatnya para anggota dan simpatisannya mengalami pembun*han, pemenjaraan, pembuangan, serta jenis-jenis diskriminasi lain.
4. Apa itu Revolusi Kebudayaan di Tiongkok/China? Apa latar belakang terjadinya gerakan tersebut dan mengapa peristiwa itu disebut sebagai peristiwa kelam di Tiongkok pada waktu itu?
Revolusi Kebudayaaan secara resmi disebut Revolusi Kebudayaan Proletarian Besar. Revolusi ini adalah sebuah gerakan sosiopolitik yang terjadi di Tiongkok dari 1966 sampai 1976. Gerakan ini dipelopori oleh Mao Zedong, Ketua Partai Komunis  Tiongkok. Tujuan gerakan ini adalah menyajikan ideologi komunis yang yang dianggap benar di negara tersebut. Akibat gerakan ini adalah terjadinya pertumpahan darah di Tiongkok pada periode 1966–1976 karena orang-orang yang dianggap keluar dari ajaran Mao Zedong harus mengalami pembun*han dengan pelanggaran hak asasi manusia yang luar biasa. 

Demikian pembahasan mengenai Menemukan Informasi Peristiwa Sejarah Cerpen Tanah Air” karya Martin  Aleida.. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas XI Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 12:28 PM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.