Profil pelajar Pancasila merupakan bentuk penerjemahan tujuan pendidikan nasional. Profil pelajar Pancasila berperan sebagai referensi utama yang mengarahkan kebijakan-kebijakan pendidikan termasuk menjadi acuan untuk para pendidik dalam membangun karakter serta kompetensi peserta didik. Profil pelajar Pancasila harus dapat dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan karena perannya yang penting.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan upaya untuk mencapai Profil Pelajar Pancasila dengan menggunakan pembelajaran paradigma baru. Oleh karena itu, pemahaman mengenai Profil Pelajar Pancasila dan Pembelajaran Paradigma Baru perlu diupayakan. Faktor yang penting adalah membuat desain tentang bagaimana tahapan pelaksanaan projek dan bagaimana proses pelaksanaannya.
Untuk itu dibutuhkan suatu perencanaan yang matang agar pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dapat berjalan di suatu satuan pendidikan. Berikut ini beberapa tahap dalam mendesain projek penguatan Profil Pelajar Pancasila.
1. Merancang alokasi waktu dan dimensi Profil Pelajar Pancasila
Pimpinan satuan pendidikan menentukan alokasi waktu pelaksanaan projek dan dimensi untuk setiap tema, agar dapat memetakan sebaran pelaksanaan projek pada satuan pendidikan tersebut.
2. Membentuk tim fasilitasi projek
Pimpinan satuan pendidikan menentukan pendidik yang tergabung dalam tim fasilitasi projek yang berperan merencanakan projek, membuat modul projek, mengelola projek, dan mendampingi peserta didik dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
3, Identifikasi tingkat kesiapan satuan pendidikan
Pimpinan satuan pendidikan dapat menilai tahap pelaksanaan projek berdasarkan tingkat kesiapan satuan pendidikan.
4. Pemilihan tema umum
Tim fasilitasi bersama pimpinan satuan pendidikan memilih minimal 2 tema (Fase A, B, C) dan minimal 3 tema (Fase D, E, F) dari 7 tema yang ditetapkan oleh Kemendikbud-Dikti untuk dijalankan dalam satu tahun ajaran berdasarkan isu yang relevan di lingkungan peserta didik. Tujuh tema tersebut adalah:
- Gaya Hidup Berkelanjutan (SD‒SMA/SMK)
- Kearifan lokal (SD‒SMA/SMK)
- Bhinneka Tunggal Ika (SD‒SMA/SMK)
- Bangunlah Jiwa dan Raganya (SMP‒SMA/SMK)
- Suara Demokrasi (SMP‒SMA/SMK)
- Berekayasa dan Berteknologi untuk Membanguan NKRI (SD‒SMA/SMK)
- Kewirausahaan (SD‒SMA/SMK)
5. Penentuan topik spesifik
Dari tema besar, tim fasilitasi projek (dapat juga bersama peserta didik) menentukan ruang lingkup isu yang spesifik sebagai projek.
6. Merancang modul projek
Tim fasilitasi bekerja sama dalam merancang modul projek dan berdiskusi dalam menentukan elemen dan sub-elemen profil, alur kegiatan projek, serta tipe asesmen yang sesuai dengan tujuan dan kegiatan projek.
Perencanaan ini bisa dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tiap satuan pendidikan.
1. Latihan Pemahaman
A. Identifikasi potensi Satuan Pendidikan
Langkah kedua untuk menyiapkan projek profil sesudah menentukan tim fasilitator adalah satuan pendidikan melakukan identifikasi kesiapan penerapan projek profil.
Pernyataan di atas adalah...
Jawaban : Benar
Dimensi profl pelajar Pancasila sebagai tujuan projek profil dalam satuan pendidikan dapat ditentukan oleh guru di tahap awal?
Jawaban : Benar
B. Mendesain projek penguatan profil pelajar pancasila
Guru yang punya hak untuk menentukan dimensi projek profil, murid tidak berhak menentukan, meskipun itu pada satuan pendidikan tahap mahir.
Pernyataan di atas adalah...
Jawaban : Salah
Dalam desain projek profil, hanya guru yang boleh melakukan assesmen atau penilaian terhadap proses dan karya murid.
Pernyataan di atas adalah...
Jawaban : Salah
2. Cerita Reflektif
A. Identifikasi potensi Satuan Pendidikan
Bagaimana anda menjalankan peran anda sebagai pendidik dalam kegiatan pembelajaran bersama murid?
Sebagai seorang Pendidik, peran saya dalam kegiatan pembelajaran bersama murid adalah menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif, mendukung, dan interaktif.
B. Mendesain projek penguatan profil pelajar pancasila
Menurut Anda, apa yang berbeda antara kegiatan belajar mengajar yang selama ini anda jalankan dengan desain alur pembelajaran projek Profil?
RPP lebih berfokus pada rencana kegiatan pembelajaran, sementara alur pembelajaran lebih berfokus pada strategi dan proses pembelajaran.
| 1. | Memahami perubahan peran merupakan bagian dari upaya membangun budaya yang mendukung terciptanya ekosistem pendidikan kontekstual. Siapakah yang harus memahami perubahan perannya untuk dapat mendukung upaya terciptanya ekosistem pendidikan kontekstual? | |
| A. | Murid | |
| B. | Guru | |
| C. | Kepala sekolah | |
| D. | Semuanya benar | |
| Pembahasan : Jawaban : D | ||
| 2. | Dari hasil refleksi, murid dapat turut serta untuk menentukan piihan topik projek. Pada tahap berikutnya, murid dapat melakukan observasi pada saat proses melakukan projek profil. Apa tujuan dari observasi yang harus dilakukan murid? | |
| A. | Mengkaji topik pilihannya supaya sesuai dengan keinginan guru. | |
| B. | Melaporkan pilihan topik hasil refleksi kepada guru | |
| C. | Mendapatkan penilaian oleh guru supaya dapat melanjutkan ke tahap pembelajaran berikutnya. | |
| D. | Mencari dan menemukan data objektif dan referensi informasi yang relevan untuk mendukung topik pilihannya. | |
| Pembahasan : Jawaban : D | ||
| 3. | Hasil temuan data pada kegiatan observasi kemudian dikaji, dipilih, dipilah dan dianalisa untuk mendapatkan simpulan. Selanjutnya murid melanjutkan pembelajarannya pada tahap penentuan pilihan karya. Mengapa simpulan hasil kajian data dan informasi merupakan suatu hal yang penting dan utama dalam pembelajaran berbasis projek? | |
| A. | Simpulan kajian data dan informasi hasil observasi merupakan pengetahuan baru yang murid sendiri dan bermanfaat bagi murid. | |
| B. | Simpulan kajian data merupakan informasi tambahan yang memperkuat alasan pemilihan topik projek | |
| C. | Simpulan kajian data menentukan asesmen sumatif murid nantinya. | |
| D. | Semua benar | |
| Pembahasan : Jawaban : A | ||
| 4. | Dalam desain projek profil, terdapat cukup banyak tahapan pembelajaran. Yang merupakan salah satu tahap awal dalam kegiatan projek profil, yaitu.. | |
| A. | Refleksi untuk menentukan kesiapan satuan pendidikan | |
| B. | Pemutakhiran data satuan pendidikan | |
| C. | Observasi dan penentuan simpulan | |
| D. | Kajian bahan referensi untuk penelitian | |
| Pembahasan : Jawaban : A | ||
| 5. | Membangun ekosistem pendidikan kontekstual harus dipersiapkan dengan baik oleh semua pihak di satuan pendidikan. Mengapa ekosistem pendidikan kontekstual harus dipersiapkan? | |
| A. | Karena semua pihak yang berkepentingan dengan pendidikan murid harus memahami arti ekosistem pendidikan kontekstual | |
| B. | Karena ekosistem pendidikan kontekstual merupakan budaya pendidikan yang menuntut perubahan cara pandang, peran dan sikap baru dari semua pihak yang berkepentingan dalam pendidikan murid | |
| C. | Karena membangun ekosistem pendidikan kontekstual merupakan kewajiban tambahan yang berat bagi semua pihak | |
| D. | Karena ekosistem pendidikan kontekstual dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran murid | |
| Pembahasan : Jawaban : B | ||
| 6. | Untuk membentuk dan menguatkan ekosistem pendidikan kontekstual dibutuhkan budaya yang mendukung implementasi pembelajaran berbasis projek. Apa yang dimaksud dengan budaya satuan pendidikan yang mendukung implementasi pembelajaran berbasis projek yang berpusat pada murid? | |
| A. | Kebiasaan menerapkan nilai-nilai keutamaan praktik kegiatan pembelajaran | |
| B. | Hasil budi daya pemangku kepentingan dalam menciptakan ekosistem pendidikan kontekstual | |
| C. | Kebiasaan menerapkan cara pembelajaran baru dengan menghapuskan cara pembelajaran lama | |
| D. | Adaptasi terhadap perkembangan sumber-sumber pembelajaran baru | |
| Pembahasan : Jawaban : A | ||
| 7. | Refleksi diri menjadi tahap pembelajaran bagi murid untuk menentukan pilihan topik projek. Apakah yang dimaksud dengan tahap kegiatan refleksi diri? | |
| A. | Refleksi diri adalah kegiatan yang menandakan bahwa pembelajaran projek itu bagus | |
| B. | Refleksi diri merupakan kegiatan murid untuk memahami topik projek yang ditentukan oleh guru | |
| C. | Refleksi diri merupakan kegiatan murid mengenali kepeduliannya terhadap kenyataan lingkungan dan kehdupan sosial-budaya masyarakat sekitar | |
| D. | Refleksi adalah kegiatan murid merencanakan tahap-tahap dalam proses pembelajaran berbasis projek | |
| Pembahasan : Jawaban : C | ||
| 8. | Ekosistem pendidikan kontekstual harus dibangun dan dikuatkan untuk mendukung implementasi pendidikan kontekstual berbasis projek. Berikut ini merupakan langkah-langkah persiapan membangun ekosistem pendidikan kontekstual, kecuali….. | |
| A. | Membangun budaya sekolah yang mendukung | |
| B. | Memperbaiki sarana dan prasarana penunjang | |
| C. | Memaknai perubahan peran pemangku kepentingan | |
| D. | Mendorong penguatan kapasitas pendidik | |
| Pembahasan : Jawaban : B | ||
| 9. | Budaya yang mendukung penerapan pembelajaran kontekstual berbasis projek yang berpusat pada murid dapat dimulai dari pembiasaan untuk menghormati hak murid sebagai subjek pemelajar. Berikut adalah wujud sikap menghormati hak murid sebagai subjek kecuali…. | |
| A. | Mendengarkan pendapat murid | |
| B. | Memperlihatkan semua, tanpa kecuali | |
| C. | Memberikan kesempatan murid untuk bertanya | |
| D. | Membuatkan rencana pembelajaran untuk murid | |
| Pembahasan : Jawaban : B | ||
Demikian pembahasan mengenai Modul 2 Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Semoga tulisan ini bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment
Mohon tidak memasukan link aktif.