Home » » Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Setelah Indonesia merdeka, secara sepihak Belanda kembali masuk ke Indonesia dengan mengatasnamakan sebagai penguasa yang sah karena berhasil mengalahkan Jepang yang sebelumnya mengambil alih kekuasaan Hindia Belanda (Indonesia) dari Belanda. Menghadapi situasi semacam ini, menggeloralah semangat revolusi kemerdekaan bangsa Indonesia.

Perjuangan mempertahankan kemerdekaan tersebut harus melewati beberapa episode penting yang mengombinasikan antara perang fisik dan perjuangan secara diplomasi atau perundingan-perundingan dalam kurun waktu antara tahun 1945 sampai 1949.

1. Perjuangan Fisik Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Belanda sebagai salah satu anggota Sekutu yang memenangkan Perang Dunia II, menyatakan berhak atas Indonesia karena sebelumnya mereka menjajah Indonesia. Mereka datang dengan membentuk Netherlands-Indies Civil Administration (NICA) dengan menumpang dalam Allied Forces Netherland East Indies (AFNEI). Beberapa perlawanan terhadap Belanda antara lain sebagai berikut.
  1. Insiden Bendera di Surabaya : bermula dari orang Belanda mengibarkanbendera Merah Putih Biru pada tiang di atas Hotel Yamato, Tunjungan yangmenimbulkan amarah rakyat. Kemudian mereka menyerbu hotel danmenurunkan bendera tersebut serta merobek bagian yang berwarna biru, lalumengibarkan kembali sebagai bendera Merah Putih.
  2. Pertempuran Lima Hari di Semarang : Peristiwa ini menewaskan ±400 orangveteran AL Jepang yang memberontak pada waktu dipindahkan ke Semarangkemudian menyerang polisi Indonesia yang mengawal mereka. Dr. Karyadimenjadi salah satu korban sehingga namanya diabadikan menjadi namasalah satu rumah sakit di kota Semarang sampai sekarang.
  3. Pertempuran Surabaya tanggal 10 November 1945 : diawali oleh kedatangan brigade 29 dipimpin oleh Brigadir Mallaby yang mengakibatkan kerusuhan dengan pemuda (dipimpin oleh Bung Tomo) karena adanya penyelewengan kepercayaan oleh Sekutu. Saat perundingan, terjadi insiden Jembatan Merah dan Brigadir Mallaby tewas. Pertempuran ini menumpahkan darah 15.000 orang. sehingga, peristiwa 10 November ini diperingati sebagai Hari Pahlawan oleh seluruh bangsa Indonesia.
  4. Pertempuran Ambarawa : diawali oleh kedatangan tentara Inggris di bawah pimpinan Brigjen Bethel di Semarang untuk membebaskan tentara Sekutu. Karena Sekutu diboncengi oleh NICA dan membebaskan para tawanan Belanda secara sepihak, maka terjadilah perlawanan dari TKR dan para pemuda. Pasukan Inggris akhirnya terdesak mundur ke Ambarawa.
  5. Pertempuran Medan Area : pertempuran antara pemuda dan pasukan Belanda yang merupakan awal perjuangan bersenjata dan disebut Medan Area. Bentrokan antara rakyat dengan serdadu NICA menjalar ke seluruh kota Medan, dan Sekutu mengeluarkan maklumat melarang rakyat membawa senjata serta semua senjata yang ada harus diserahkan kepada Sekutu.
  6. Bandung Lautan Api : Pemerintah RI di Jakarta memerintahkan supaya TRI mengosongkan Bandung dengan berat hati. Sebelum keluar dari Bandung tanggal 23 Maret 1946, pejuang RI menyerang markas Sekutu dan membumihanguskan Bandung bagian selatan. Untuk mengenang peristiwatersebut, Ismail Marzuki mengabadikannya dalam lagu “Hallo Hallo Bandung.”
  7. Pertempuran Margarana : I Gusti Ngurah Rai menggalang kekuatan dan menggempur Belanda pada 18 November 1945. Karena kekuatan pasukan tidak seimbang dan persenjataan kurang lengkap, pasukan Ngurah Rai dikalahkan dalam pertempuran “Puputan” di Margarana utara Tabanan Bali, hingga I Gusti Ngurah Rai gugur bersama anak buahnya.
  8. Perlawanan terhadap Agresi Militer Belanda : Agresi Militer I dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 1947, dengan menguasai daerah-daerah yang dikuasai oleh Republik Indonesia di Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Indonesia secara resmi mengadukan agresi militer ini kepada PBB dan akhirnya atas tekanan resolusi PBB tercapai gencatan senjata.
  9. Perang Gerilya : perang dengan berpindah-pindah tempat, dipimpin oleh Jenderal Soedirman. Ia bergerilya dari luar kota Yogyakarta selama delapan bulan ditempuh kurang lebih 1.000 Km di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tidak jarang, Soedirman harus ditandu atau digendong karena dalam keadaan sakit keras.

Tugas Kelompok 6.2
1. Uraian di atas menjelaskan secara singkat perjuangan fisik yang dilakukan oleh rakyat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan. Nah, agar pengetahuan dan pemahaman kalian semakin lengkap, coba kalian baca sumber belajar lain. Kemudian, cari peristiwa perjuangan fisik lainnya yang dilakukan oleh rakyat Indonesia. Tulis hasil temuan kalian dalam tabel di bawah ini dan presentasikanlah di depan kelas.
No.Peristiwa PerjuanganUraian Singkat Perjuangan
1.Pertempuran 5 hari di SemarangPertempuran 5 hari di Semarang adalah serangkaian pertempuran yang terjadi antara rakyat Indonesia melawan tentara Jepang pada 15 sampai 19 Oktober 1945.
2.Insiden Bendera di SurabayaInsiden bendera di Surabaya terjadi pada 19 September 1945 di hotel Yamato, Surabaya. Kejadian bermula saat orang Belanda mengibarkan bendera Belanda (berwarna merah, putih, biru) di atap hotel Yamato.
3.Pertempuran Medan AreaPertempuran Medan Area terjadi di tahun 1945 hingga 1947. Penyebabnya yaitu penghuni hotel atau pasukan NICA merampas dan menginjak-injak lencana merah putih yang dipakai oleh pemuda Indonesia.
4.Pertempuran AmbarawaPertempuran ambarawa terjadi pada tanggal 20 November hingga 15 Desember 1945 antara pasukan TKR dan pasukan sekutu. Penyebabnya yaitu terjadinya upaya pasukan sekutu untuk menduduki Ambarawa dan sekitanya serta mengembalikan kekuasaan Belanda di Indonesia melalui NICA.
5.Bandung Lautan ApiBandung Lautan Api adalah peristiwa dibumi hanguskannya kota Bandung provinsi Jawa Barat pada 23 Maret 1946. Hal ini terjadi karena mencegah tentara sekutu dan tentara Netherlands Indies Civiele Administration (NICA)  Belanda untuk dapat menggunakan kota Bandung sebagai markas strategis militer dalam perang Kemerdekaan Indonesia.ara

2. Selain perjuangan fisik melawan Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia, bangsa Indonesia juga dihadapkan dengan beberapa pemberontakan yang cukup menguras tenaga para pejuang dalam menumpasnya. Coba kalian cari peristiwa-peristiwa pemberontakan tersebut. Tulis hasil temuanmu dalam tabel di bawah ini dan presentasikanlah di depan kelas.
No.Peristiwa PemberontakkanUraian Singkat Pemberontakkan
1.Pemberontakan DI/TIIDarul Islam (DI) dan Tentara Islam Indonesia (TII) dibentuk karena banyak pihak yang kecewa dengan kepemimpinan Presiden Soekarno. Tujuan DI TII sendiri ialah mendirikan negara berbasis Islam dengan pimpinan utamanya bernama Kartosuwiryo.
2.Pemberontakan RMSRepublik Maluku Selatan (RMS) diproklamasikan merdeka pada 25 April 1950. Namun oleh Pemerintah Pusat, RMS dianggap sebagai pemberontakan dan harus segera ditumpas. Di Ambon RMS dikalahkan oleh militer Indonesia pada November 1950, tetapi konflik di Pulau Seram masih berlanjut sampai Desember
3.Pemberontakan PKI MadiunPada tanggal 18 September 1948, Musso memproklamasikan berdirinya pemerintahan Soviet di Indonesia. Gerakan PKI dapat merebut tempat-tempat penting di Madiun. Kemudian atas perintah Jenderal Sudirman, tentara berhasil menumpas gerakan ini. Sang tokoh utama itu tewas sedangkan beberapa yang lain seperti Dipa Nusantara Aidit (DN. Aidit) berhasil meloloskan diri.
4.Pemberontakan PRRIPemerintahan Revolusioner Republik Indonesia atau PRRI tercipta sebagai buah dari protes masyarakat daerah yang merasakan ketidakadilan pemerintah pusat. Kekecewaan tersebut diwujudkan dengan pembentukan Dewan Manguni di Sulawesi Utara yang dipimpin oleh Kolonel Ventje Sumual, Dewan Garuda di Sumatra Selatan yang dipimpin oleh Letkol Barlian, Dewan Gajah di Sumatra Utara yang dipimpin oleh Kolonel Maludin Simbolan, Dewan Banteng di Sumatra Barat yang dipimpin oleh Letkol Ahmad Husein.
5.Pemberontakan PermestaProklamasi PRRI ternyata mendapat dukungan dari Indonesia bagian Timur. Gerakannya dikenal dengan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta). Permesta dideklarasikan oleh pemimpin sipil dan militer Indonesia bagian timur pada 2 Maret 1957 yaitu oleh Letkol Ventje Sumual. Pemerintah melakuakan operasi militer beberapa kali.

2. Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui Jalur Diplomasi
Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui Jalur Diplomasi : Perjanjian Linggarjati, Perjanjian Renville, Perundingan Roem-Royen dan Konferensi Meja Bundar

a. Perundingan Linggarjati
Perundingan Linggarjati dilaksanakan di Linggarjati, Jawa Barat pada tanggal 10-15 November 1946 yang menghasilkan persetujuan mengenai status kemerdekaan Indonesia. Indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir, sedangkan Belanda diwakili oleh tim yang disebut Komisi Jenderal dan dipimpin oleh Wim Schermerhorn dengan anggota H.J. van Mook. Lord Killearn dari Inggris bertindak sebagai mediator. Hasil perundingan terdiri dari 17 pasal yang antara lain berisi hal-hal berikut. 
  1. Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia, yaitu Jawa, Sumatra, dan Madura.
  2. Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling lambat tanggal 1 Januari1949.
  3. Pihak Belanda dan Indonesia sepakat membentuk negara Republik Indonesia Serikat (RIS).
  4. Dalam bentuk RIS, Indonesia harus tergabung dalam Commonwealth/Persemakmuran Indonesia-Belanda dengan mahkota negeri Belanda sebagai kepala uni.

2. Perjanjian Renville
Perjanjian Renville adalah perundingan antara pemerintah Indonesia dan pihak Belanda, dengan Komisi Tiga Negara (Amerika Serikat, Belgia, dan Australia) sebagai perantaranya. Delegasi Indonesia diketuai oleh Perdana Menteri Amir Syarifuddin. Pihak Belanda menempatkan seorang Abdulkadir Wijoyoatmojo sebagai ketua delegasinya. Isi Perjanjian Renville, itu di antaranya sebagai berikut.
  1. Belanda tetap berdaulat sampai terbentuknya Republik Indonesia Serikat (RIS).
  2. Republik Indonesia sejajar kedudukannya dalam Uni Indonesia Belanda.
  3. Sebelum Republik Indonesia Serikat terbentuk, Belanda dapat menyerahkan kekuasaannya kepada pemerintah federal sementara.
  4. Republik Indonesia menjadi negara bagian dari Republik Indonesia Serikat.
  5. Antara enam bulan sampai satu tahun, akan diselenggarakan pemilihan umum untuk membentuk Konstituante RIS.
  6. Tentara Indonesia di daerah pendudukan Belanda (daerah kantong) harus dipindahkan ke daerah Republik Indonesia.

3. Perundingan Roem-Royen
Pada tanggal 4 April 1949, dilaksanakan perundingan di Jakarta di bawah pimpinan Merle Cochran, anggota komisi dari Amerika Serikat. Delegasi Republik Indonesia dipimpin oleh Mr. Mohammad Roem. Pada tanggal 7 Mei 1949, berhasil dicapai persetujuan antara pihak Belanda dengan pihak Indonesia. Pernyataan pemerintah Republik Indonesia dibacakan oleh Ketua Delegasi Indonesia Mr. Mohammad Roem yang antara lain berisi sebagai berikut.
  1. Pemerintah Republik Indonesia akan mengeluarkan perintah penghentian perang gerilya.
  2. Kedua belah pihak bekerja sama dalam hal mengembalikan perdamaian dan menjaga keamanan serta ketertiban.
  3. Belanda turut serta dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) yang bertujuan mempercepat penyerahan kedaulatan lengkap dan tidak bersyarat kepada negara Republik Indonesia Serikat.

Pernyaataan delegasi Belanda dibacakan oleh Dr. J.H. van Royen, yang berisi antara lain sebagai berikut.
  1. Pemerintah Belanda menyetujui bahwa Pemerintah Republik Indonesia harus bebas dan leluasa melakukan kewajiban dalam satu daerah yang meliputi Karesidenan Yogyakarta.
  2. Pemerintah Belanda membebaskan secara tidak bersyarat para pemimpin Republik Indonesia dan tahanan politik yang ditawan sejak tanggal 19 Desember 1948.
  3. Pemerintah Belanda menyetujui bahwa Republik Indonesia akan menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS).
  4. Konferensi Meja Bundar (KMB) akan diadakan secepatnya di Den Haag sesudah Pemerintah Republik Indonesia kembali ke Yogyakarta.

4. Konferensi Meja Bundar
Konferensi Meja Bundar (KMB) yang berlangsung di Den Haag pada  tanggal 23 Agustus sampai 2 November 1949, berhasil mengakhiri konfrontasi fisik antara Indonesia dengan Belanda. Konferensi ini dhadiri oleh antara perwakilan Republik Indonesia, Belanda, dan BFO. Berikut ini hasil Konferensi Meja Bundar yang disepakati pada 2 November 1949. 
Konferensi Meja Bundar
  1. Belanda menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat pada akhir Desember 1949. 
  2. Akan dibentuk Uni Indonesia-Belanda. Dalam uni itu, Indonesia dan Belanda akan bekerja sama. Kedudukan Indonesia dan Belanda sederajat.
  3. Indonesia akan mengembalikan semua milik Belanda dan memabayar utang-utang Hindia Belanda sebelum tahun 1949.
  4. Masalah Irian Barat akan dibahas satu tahun kemudian.

Tugas Mandiri 6.2
Buatlah karangan sebanyak 6 (enam) sampai 10 (sepuluh) paragraf yang menceritakan riwayat perjuangan dan keteladanan dari para tokoh bangsa yang berjuang mempertahankan keutuhan NKRI pada awal kemerdekaan. Pilihlah satu tokoh dari beberapa tokoh berikut ini. 1. Ir. Soekarno, 2. Drs. Mohamad Hatta, 3. Jenderal Sudirman, 4. KH. Agus Salim, 5. Sutan Syahrir, 6. Mr. Mohammad Roem, dan 7. Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

Jenderal Soedirman Sang Jenderal Besar TNI
Jenderan Sudirman sendiri adalah salah satu pahlawan besar Indonesia yang berjuang di medan perang dalam mewujudkan kemerdekaan pun juga dalam mempertahankan kemerdekaan setelah Indonesia membacakan proklamasinya.
Jenderal Soedirman
Jenderal Sudirman bernama asli Raden Soedirman. Beliau dilahirpan pada tahun 1916 tepatnya pada tanggal 24 Januari. Kemudian beliau wafat pada usia 34 di tahun 1950. Sudirman adalah perwira tinggi kebanggan Indonesia. Ia didaulat sebagai panglima besar dari masa revolusi Indonesia yang sangat dihormati dan disegani.

Pada mulanya Sudirman menjadi pemimpin organisasi bernama Kelompok Pemuda Muhammadiyah di tahun 1937. Kemudian ketika Jepang berkuasa, ia pun bergabung dengan PETA bentukan Jepang. PETA ini adalah singkatan dari Pembela Tanah Air. Sudirman sendiri diberi jabatan sebagai komandan battalion untuk wilayah Banyumas.

Bersama dengan kawan-kawan di PETA, Sudirman melakukan sejumlah pemberontakan. Oleh sebab itu ia ditangkap dan selanjutnya diasingkan di wilayah Bogor. Sesaat setelah peristiwa Proklamasi Kemerdekaan 1945, Sudirman kemudian melarikan diri dan berangkat ke Batavia mencari Soekarno yang saat itu sudah menjabat sebagai presiden.

Selanjutnya Sudirman menjalankan tugas sebagai penanggungjawab divisi milter. Tanggal 12 November pada tahun 1945, ia kemudian diangkat menjadi Panglima Besar pertama Indonesia. Pada masa ini, tentara sekutu (Inggris) kembali datang ke Indonesia dan Sudirman pun memerintahkan agar diperangi. Maka tercetuslah Pertempuran Ambarawa.

Selanjutnya Belanda pun menyerang Indonesia dengan Agresi Militer I dan Agresi Militer II. Sudirman sendiri menjadi pemimpin pasukan gerilya menghadapi serangan dahsyat tersebut meski ia dalam keadaan sakit (TBC). Meski harus ditandu dalam gerilya namun semangatnya melawan tak padam. Ia bertahan dan wafat sebulan setelah Belanda secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia.

Jenderal Sudirman adalah teladan terbaik bagi anak bangsa. Kecintaannya pada tanah air membuat ia rela berkorban apapun termasuk waktu, harta, tenaga dan nyawa. Selain itu, meski dihimpit kesulitan dalam berjuang namun ia teguh pendirian dan tidak goyah walau sedikitpun. Sungguh Sudirman adalah sosok mulia yang patut dicontoh.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 1:36 PM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.