Home » » : Kegiatan Berbasis Proyek Gita Anemia

: Kegiatan Berbasis Proyek Gita Anemia

Gita Anemia
“I don’t like Friday,” itulah kata-kata yang sering diucapkan Gita. Gita benci hari Jumat karena ada olahraga, pelajaran yang paling tidak disukainya. Biasanya Gita mencari alasan untuk tidak mengikuti pelajaran olahraga, misalnya sakit perut atau pusing. Bahkan, Gita kadang terpaksa tidak masuk sekolah karena menghindari pelajaran olahraga.

Hari itu hari Jumat. Gita tidak bisa lagi menghindari hari itu. Jumat pagi itu anak-anak sudah berkumpul di lapangan. Pak Guru olahraga memberi penjelasan kegiatan olahraga hari itu. “Anak-anak, untuk pemanasan kalian harus berlari mengelilingi lapangan sebanyak tiga putaran?” perintah Pak Guru. “Celaka! lari keliling lapangan tiga putaran,” Gita mengeluh.

Pak Guru memberi aba-aba, anak-anak mulai berlari. Baru beberapa langkah berlari Gita sudah merasa lelah. Gita berjalan, lalu berlari pelan, berjalan lagi, lalu berlari lagi. Teman-temannya sudah tiga putaran mengelilingi lapangan, Gita baru satu kali. Akhirnya, Gita menyerah. Dia sudah tidak kuat melanjutkan larinya.

Gita berjalan dengan lunglai ke arah Pak Guru. “Pak, saya tidak kuat. Saya lelah sekali.” “Istirahatlah dulu,” kata Pak Guru. Gita berjalan ke pinggir lapangan. Dia menuju sebuah pohon rindang. Belum sampai di bawah pohon, mata Gita berkunang-kunang. Kemudian, dia tidak ingat apa-apa lagi.

“Gitaaaa...”, teman-teman berteriak melihat Gita terjatuh. Pak Guru dan anak-anak berlari mendekati Gita. Pak Guru menggendong Gita ke bawah pohon. “Jangan mengerumuni Gita, berikan udara segar agar Gita bisa bernapas,” kata Pak Guru. Anak-anak agak menjauh dari Gita. “Gita...Gita...,” teman-teman memanggil-manggil nama Gita. Tidak berapa lama kemudian, Gita mulai sadar. Dia membuka matanya. “Syukurlah, Gita sudah sadar,” anak-anak bersyukur. Pak Guru menyuruh Gita minum. Gita duduk dan meminum jus buah yang dibawa Pak Guru. “Jus buah dapat memberi tenaga pada tubuhmu yang lemah,” terang Pak Guru.

Gita sudah lebih segar. Pak Guru dan anak-anak duduk di bawah pohon sambil beristirahat. Pak Guru bertanya, “Gita, kamu sakit apa?” “Saya anemia, Pak. Tubuh saya lemas dan mudah lelah,” jawab Gita. “O...anemia,” sahut Dina. “Anemia itu kurang gizi ya, Pak?” tanya Badu dengan polosnya. “Hahaha...,” anak-anak tertawa. “Kalau kamu baru kurang gizi,” seloroh Hendi pada Badu. Badu cengar-cengir.

“Anemia adalah penyakit karena kekurangan sel-sel darah atau cairan darah. Anemia bisa dikarenakan adanya pendarahan dari dalam atau dari luar tubuh. Pendarahan ini mengakibatkan kekurangan cairan darah. Anemia juga bisa disebabkan karena kekurangan zat besi atau vitamin B 12, sehingga mengakibatkan kekurangan sel-sel darah,” Pak Guru menerangkan. “Bagaimana cara mengatasi anemia, Pak?” tanya Ana. “Banyak mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi dan vitamin B 12,” jawab Pak Guru.

“Teng teng teng!” bel berbunyi. Anak-anak berdiri dan berlari menuju ruang ganti. Gita berjalan bersama Pak Guru. “Pak, saya nggak suka olahraga karena saya mudah lelah,” kata Gita. “Olahraga itu bagus untuk kesehatan dan kebugaran tubuh. Jadi, kamu harus tetap berolahraga. Untuk sementara, lakukan olahraga yang ringan saja, seperti berjalan atau senam,” kata Pak Guru. “Baik Pak, terima kasih,” Gita tersenyum senang. Beban Gita berkurang. Jumat depan dia tak perlu berbohong atau membolos lagi karena Pak Guru sudah mengerti keadaan dirinya. “Aku akan ikut olahraga, tetapi santai saja,” kata Gita dalam hati.

1. Apa yang kalian ketahui tentang peredaran darah manusia?
Peredaran darah manusia adalah suatu sistem organ yang memiliki fungsi memindahkan zat ke sel dan dari sel.
2. Apa saja organ peredaran darah manusia?
1. Jantung
Jantung merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung terletak di bagian tengah rongga dada, tepatnya di bagian belakang sisi kiri tulang dada. Ukuran jantung orang dewasa kira-kira sedikit lebih besar dari satu kepalan tangan.

Di dalam jantung, terdapat empat ruangan yang terbagi menjadi dua bilik (ventrikel) dan dua serambi (atrium). Serambi dan bilik kiri jantung berisi darah bersih yang kaya oksigen, sedangkan bilik dan serambi kanan berisi darah kotor.

Empat ruangan di dalam jantung juga dilengkapi empat katup yang berfungsi untuk menjaga aliran darah mengalir ke arah yang tepat.

2. Pembuluh darah
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem peredaran darah yang berfungsi untuk mengedarkan darah dari jantung ke berbagai organ dan jaringan tubuh maupun sebaliknya. Ada dua jenis pembuluh darah di dalam tubuh, yaitu:

Arteri
Pembuluh darah ini bertugas membawa darah yang kaya akan oksigen dari jantung menuju seluruh jaringan dan organ tubuh, kecuali pembuluh arteri pulmonalis.

Darah bersih dipompa keluar dari jantung akan melalui pembuluh darah utama (aorta) dari bilik kiri jantung. Aorta ini kemudian bercabang menjadi pembuluh darah arteri yang lebih kecil (arteriol) yang menyebar di seluruh bagian tubuh.

Vena
Pembuluh darah vena berfungsi untuk membawa darah dari seluruh jaringan dan organ tubuh untuk kembali ke jantung, baik dari seluruh tubuh atau dari paru-paru.

Pembuluh vena besar (vena cava) membawa darah kotor yang mengandung karbon dioksida dari seluruh tubuh untuk dialirkan ke paru-paru dan ditukar dengan oksigen melalui proses pernapasan. Sementara itu, vena pulmonalis (vena paru) membawa darah bersih yang kaya oksigen dari paru-paru menuju jantung.

3. Darah
Darah adalah komponen terpenting dari sistem peredaran darah manusia. Darah berperan sebagai pembawa nutrisi, oksigen, hormon, dan antibodi ke seluruh tubuh. Tak hanya itu, darah juga mengangkut zat beracun dan sisa metabolisme seperti karbondioksida, untuk dikeluarkan dari tubuh.

Darah manusia terdiri atas beberapa bagian, yang meliputi:
  • Plasma darah merupakan cairan berwarna kekuningan yang mengandung berbagai zat penting, seperti hormon dan protein.
  • Sel darah merah (eritrosit) berfungsi sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida.
  • Sel darah putih (leukosit) merupakan komponen utama dari sistem kekebalan tubuh. Sel darah ini bertugas untuk mendeteksi keberadaan benda asing yang berbahaya, seperti zat beracun dan kuman, lalu melawannya agar tubuh terlindungi dari berbagai penyakit.
  • Keping darah (trombosit) dibutuhkan oleh tubuh untuk menunjang proses pembekuan darah saat terjadi luka atau cedera.

3. Apa saja gangguan peredaran darah manusia selain pada cerita di atas?
Berikut ini adalah beberapa macam gangguan atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah:
  • Hipertensi atau tekanan darah tinggi
  • Anemia
  • Leukimia
  • Sklerosis
  • Varises
  • Jantung koroner
  • Thalassemia
  • Hemofilia

4. Apa yang menyebabkan gangguan peredaran darah tersebut?
  • Hipertensi disebabkan oleh naiknya tekanan darah akibat pembuluh darah menyempit.
  • Anemia disebabkan oleh kadar hemoglobin (Hb) dalam darah yang terlalu rendah
  • Leukimia disebabkan oleh tubuh terlalu banyak memproduksi sel darah putih abnormal.
  • Sklerosis disebabkan oleh pengerasan pembuluh darah nadi atau arteri.
  • Varises disebabkan oleh pelebaran pembuluh balik atau pembuluh vena.
  • Penyakit jantung koroner disebabkan oleh penumpukan lemak darah atau kolesterol pada pembuluh darah jantung
  • Thalassemia disebabkan oleh faktor keturunan.
  • Hemofilia disebabkan oleh faktor keturunan.

Ayo Mencoba
Bentuklah kelompok terdiri atas empat anak. Buatlah alat sederhana untuk mengetahui peredaran darah pada tubuh manusia. Mintalah guru atau orang tua untuk membimbing dalam melakukan kegiatan ini. Berhati-hatilah saat menggunakan alat-alat berbahaya seperti pisau, cutter, dan solder. Siapkan bahan dan alat. Cobalah untuk praktik sesuai langkah-langkah berikut.

1. Menyiapkan bahan dan alat
Bahan :
  • 6 botol plastik bekasb.
  • 3 meter selang kecil (diameter 8 mm)
  • Dua bekas ballpoint pegas (ballpoint yang digunakan adalah jenis gel pen)
  • Papan triplek 40 x 60 cm
  • Pewarna merah (tinta printer) secukupnyaf.
  • buah gotri kecil
  • Busa karet
Alat dan Bahan
Alat 
  • Pisau
  • Cutter
  • Solder
  • Lem silicon rubber
  • Lem alteco

2. Langkah-Langkah Kerja
Alat Pengukur Tekanan Darah
  • Botol dilubangi bagian atas dan bawah menggunakan Solder sesuai diameter selang
  • Siapkan triplek, lalu atur posisi 6 buah botol tersebut sesuai gambar di bawah
  • Potong busa karet sebanyak 6 bagian sesuai ukuran. Rekatkan semua busa karet pada triplek menggunakan Lem kastol, lalu rekatkan semua botol pada busa karet (sebagai tumpuan)
  • Untuk membuat katub, potong ballpoint dan ambil isinya, sisakan pegas dan dudukannya. Masukan gotri hingga gotri terkunci oleh per dan ujung ulir ballpoint sehingga gotri dan per akan selalu bergerak untuk membuka dan menutup ketika mendapat tekanan.
  • Sambungkan botol satu dengan botol yang lain dengan selang. Alur penyambungan selang terdapat pada gambar di bawah. Tambahkan lem alteco di penyambungan selang jika terasa longgar
  • Pasang katub dari ballpoint di antara bilik dan serambi seperti gambar di bawah.
  • Pastikan setiap sambungan benar-benar kedap udara dengan menambahkan lem silicon rubber di sekitar sambungan selang.
  • Rekatkan selang (pembuluh darah) pada triplek.
  • Campurkan air dengan pewarna merah, lalu masukan air (darah) tersebut ke alat melalui bagian “paru-paru” atau “tubuh”

Dalam alat ini, ketika salah satu bilik ditekan akan terjadi simulasi proses peredaran darah dari jantung ke paru-paru dan seluruh tubuh. Seluruh botol terhubung dengan selang (sebagai pembuluh darah) dan katup bekerja dalam waktu bersamaan meskipun hanya satu bilik yang ditekan sehingga air (darah) bersirkulasi layaknya sistem peredaran darah manusia. Sebagai contoh, pada saat bilik kiri ditekan, air akan mengalir dari bilik kiri ke seluruh tubuh melalui pembuluh nadi, kemudian menuju ke serambi kanan melalui pembuluh balik. Pada saat ditekan, air dari bilik kiri tidak bisa kembali/bercampur ke serambi kiri, pada saat ditekan katub akan menutup dan pada saat dilepas air akan turun dari serambi ke bilik kiri.

Membuat Laporan
Buatlah laporan hasil percobaan yang telah kalian lakukan. Isi dari laporan di antaranya mengenai berhasil atau tidaknya percobaan yang dilakukan.
Laporan Hasil Percobaan
Nama Percobaan :Membuat Alat Peredaran Darah Sederhana
Tujuan Percobaan :Melakukan percobaan membuat alat peredaran darah sederhana
Alat dan bahan :
  1. 6 botol plastik bekas
  2. 3 meter selang kecil (diameter 8 mm)
  3. Dua bekas ballpoint pegas (ballpoint yang digunakan adalah jenis gel pen)
  4. Papan triplek 40 x 60 cm
  5. Pewarna merah (tinta printer) secukupnya
  6. 2 buah gotri kecil
  7. Busa kare
  8. Pisau
  9. Cutter
  10. Solder
  11. Lem silicon rubber
  12. Lem alteco
Langkah-langkah :Langkah-langkah Percobaan:
  1. Botol dilubangi bagian atas dan bawah menggunakan Solder sesuai diameter selang
  2. Siapkan triplek, lalu atur posisi 6 buah botol tersebut sesuai gambar di bawah
  3. Potong busa karet sebanyak 6 bagian sesuai ukuran. Rekatkan semua busa karet pada triplek menggunakan Lem kastol, lalu rekatkan semua botol pada busa karet (sebagai tumpuan)
  4. Untuk membuat katub, potong ballpoint dan ambil isinya, sisakan pegas dan dudukannya. Masukan gotri hingga gotri terkunci oleh per dan ujung ulir ballpoint sehingga gotri dan per akan selalu bergerak untuk membuka dan menutup ketika mendapat tekanan.
  5. Sambungkan botol satu dengan botol yang lain dengan selang. Alur penyambungan selang terdapat pada gambar di bawah. Tambahkan lem alteco di penyambungan selang jika terasa longgar
  6. Pasang katub dari ballpoint di antara bilik dan serambi seperti gambar di bawah.
  7. Pastikan setiap sambungan benar-benar kedap udara dengan menambahkan lem silicon rubber di sekitar sambungan selang.
  8. Rekatkan selang (pembuluh darah) pada triplek.
  9. Campurkan air dengan pewarna merah, lalu masukan air (darah) tersebut ke alat melalui bagian “paru-paru” atau “tubuh”
Hasil Percobaan:Pada percobaan yang telah dilakukan terhadap alat peredaran darah sederhana, ternyata alat bekerja dengan baik. Ketika salah satu bilik ditekan akan terjadi proses peredaran darah dari jantung ke paru-paru dan seluruh tubuh. Seluruh botol terhubung dengan selang (sebagai pembuluh darah) dan katup bekerja dalam waktu bersamaan.
Kesimpulan:
    Pada manusia terjadi peredaran darah tertutup, dimana darah mengalir didalam pembuluh darah dan pada manusia darah mengalir melewati jantung 2 kali sehingga disebut peredaran darah ganda. Darah yang mengalir dari jantung ke jaringan tubuh melalui pembulu arteri. Darah yang banyak mengandung CO2 (karbondioksida) dari ventrikel kanan menuju ke paru-paru melalui arteri pulmonalis.
    Posted by Nanang_Ajim
    Mikirbae.com Updated at: 8:28 PM

    0 komentar:

    Post a Comment

    Mohon tidak memasukan link aktif.