Home » » Pembelajaran 3 Tema 6 Subtema 1 Masyarakat Peduli Lingkungan

Pembelajaran 3 Tema 6 Subtema 1 Masyarakat Peduli Lingkungan

Ayo Membaca
Kemerdekaan yang telah dicapai bangsa Indonesia merupakan sarana mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera. Upaya membangun masyarakat Indonesia yang sejahtera di antaranya dengan meningkatkan taraf kehidupan bangsa, meningkatkan taraf kecerdasan bangsa, dan mengembangkan segala potensi yang dimiliki untuk kemajuan bangsa Indonesia. Hingga saat ini upaya-upaya tersebut masih terus dilaksanakan meskipun Indonesia sudah merdeka cukup lama. Dukungan masyarakat yang peduli lingkungan sangat diperlukan dalam upaya-upaya bangsa untuk mewujudkan masyarakat sejahtera.
Siswa Belajar
Gambar-gambar di atas menunjukkan pelajar-pelajar Indonesia sedang belajar dengan bersungguh-sungguh. Mereka sedang melaksanakan kewajibannya sebagai warga negara. Mengikuti pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah merupakan kewajiban bagi semua warga negara. Semua warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar. Kewajiban mengikuti pendidikan dasar bagi setiap warga negara Indonesia ditegaskan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia pasal 31 ayat (2). Bunyi pasal 31 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu “Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”.

Mewajibkan warga negara untuk mengikuti pendidikan dasar 9 tahun merupakan satu di antara upaya pemerintah untuk memperbaiki pendidikan di negara kita. Pemerintah menginginkan tingkat kecerdasan bangsa ini semakin meningkat. Upaya pemerintah yang lain sebagai contoh memperbaiki fasilitas pendidikan misalnya memperbaiki gedung-gedung sekolah yang rusak, memberikan bantuan buku gratis, dan menyediakan pengajar-pengajar atau guru yang profesional.

Ayo Mengamati
Jam Belajar Warga
Amatilah gambar di atas. Kemudian, tuliskan hasil pengamatanmu mengenai gambar pada kolom berikut!
Pada gambar tersebut menunjukkan suasana kampung yang menerapkan peraturan jam belajar bagi warga.. Hal tersebut merupakan perilaku positif masyarakat yang merupakan wujud makna proklamasi kemerdekaan dalam kehidupan sehari-hari.

Ayo Berdiskusi)
Bersama seorang temanmu, diskusikan tentang hal berikut!
1. Apakah yang dimaksud dengan kewajiban?
Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab.

2. Apa kewajibanmu sebagai seorang siswa, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan rumahmu?
Kewasjiban siswa di lingkungan sekolah antara lain sebagai berikut :
  • Siswa harus taat kepada Guru dan Kepala Sekolah.
  • Ikut bertanggung jawab atas kebersihan, keamanan, ketertiban sekolah.
  • Ikut bertanggung jawab atas pemeliharaan gedung, halaman, perabotan yang ada di sekolah.
  • Ikut menjaga nama baik sekolah, guru maupun pelajar lainnya baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
  • Menghormati guru dan saling menghargai antarsesama murid.
  • Memakai pakaian seragam sekolah sesuai dengan hari yang telah ditentukan.
  • Siswa berkewajiban untuk mengikuti upacara pengibaran Bendera Merah Putih yang diselenggarakan.
  • Siswa wajib memberikan keterangan sakit, izin atau alpa dari orang tua bahwa anak berhalangan hadir di sekolah.
 
Beberapa kewajiban siswa di lingkungan rumah antara lain :
  • Kewajiban belajar
  • Kewajiban membantu orang tua
  • Kewajiban mematuyhi nasehat dari kedua orang tua
  • Kewajiban menjalankan perintah agama
  • Menjaga kebersihan rumah
  • Menghormati dan menghargai anggota keluarga yang lain

3. Bagaimanakah sikapmu terhadap kewajiban yang kamu miliki?
Sikapku terhadap kewajibanku adalah aku harus berusaha untuk melaksanakan kewajiban yang harus aku lakukan, serta enerimanya dengan penuh rasa tanggung jawab.

4. Mengapa kamu harus bersikap seperti jawabanmu pada soal nomor 3?
Kita harus bersikap seperti itu karena dengan menjalankan kewajibanku tersebut dapat menjadikanku pribadi yang disiplin

Berperilaku positif di masyarakat merupakan perwujudan dari sikap dalam memaknai proklamasi kemerdekaan Indonesia. Perilaku positif berarti perilaku yang susuai dengan norma-norma dan aturan dalam masyarakat.

Perilaku positif terhadap makna Proklamasi Kemerdekaan adalah perilaku kreatif, kritis, mandiri, berani membela kebenaran, dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip, asas-asas serta tujuan hidup bernegara sebagaimana telah dikumandangkannya Proklamasi Kemerdekaan dan asas kerohanian Pancasila serta nilai-nilai yang terkandung dalam Undang-Undang Dasar 1945.

Kemerdekaan yang telah diperjuangkan para pahlawan tidak boleh disia-siakan. Kemerdekaan harus dipertahankan serta diwujudkan dalam tindakan nyata guna mencapai tujuan nasional.

Perilaku positif terhadap makna Proklamasi Kemerdekaan berarti menghargai perjuangan para pahlawan bangsa. Penghargaan terhadap para pejuang bangsa serta para pahlawan bangsa dapat ditunjukkan dengan berbagai upaya untuk mengisi kemerdekaan guna tercapainya tujuan nasional bangsa Indonesia.

Ayo Berlatih
Apa upaya yang dapat dilakukan untuk mengisi kemerdekaan? Tuliskan dalam tabel berikut!
NoUpaya untuk mengisi kemerdekaan
1.Rajin beribadah sesuai agama
2.Belajar dengan giat, rajin dan tekun
3.Mengikuti upacara kemerdekaan dengan hikmat
4.Saling menghormati antar sesama
5.Mengikuti perlombaan 17 Agustus yang diadakan Panitia setempat
6.Ikut serta dalam mengemukakan gagasan/ide/pendapat di dalam kemerdekaan yang ada di kalangan masyarakat maupun sekolah
7.Ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang ada di masyarakat
8.Menghormati dan menghargai jasa tokoh-tokoh kemerdekaan dengan meneladani semangat kepahlawan.
9.Menjaga dan memelihara semangat persatuan kesatuan
10.Menolong orang yang membutuhkan.

Ayo Membaca
Kerukunan di Kampung Wonorejo, Papua
Kampung Wonorejo, Arso Timur, Papua adalah salah satu kampung transmigran. Warganya berasal dari berbagai daerah padat penduduk di Pulau Jawa. Kondisi tersebut membuat warga di kampung Wonorejo memiliki perbedaan suku, agama, dan budaya.

Di Kampung Wonorejo, posisi rumah warga bersebelahan. Semua warga akrab tak terkecuali anak-anak. Setiap hari anak-anak di Kampung Wonorejo pergi ke sekolah bersama. Itu sebabnya mereka sangat akrab. Mereka suka bermain bersama dan sering menghabiskan waktu di rumah satu sama lain.

Meskipun berbeda suku, kebersamaan begitu kental terlihat dalam keseharian mereka. Setiap akhir minggu anak-anak Kampung Wonorejo berkumpul di balai utama kampung. Biasanya, mereka olahraga bersama atau sekadar bermain-main. Bagi anak-anak yang menginjak usia remaja akan mendapat penyuluhan tentang menjaga kebersihan diri saat pubertas dari tenaga kesehatan. Kadang-kadang mereka juga membantu orang tua yang sedang bekerja bakti membersihkan lingkungan.

Semua warga di Kampung Wonorejo hidup rukun. Mereka menyadari bahwa para pahlawan telah meraih kemerdekaan dengan semangat perjuangan tinggi. Dalam meraih kemerdekaan, para pejuang tidak memandang perbedaan daerah, agama, dan suku bangsa. Mereka bersatu padu untuk merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah. Oleh sebab itu, semua warga Kampung Wonorejo ingin menjaga persatuan di daerah mereka sebagai wujud menjaga kesatuan NKRI. Mereka hidup rukun dalam perbedaan.

Potret Kampung Wonorejo, Arso Timur, menunjukkan kepada kita tentang kerukunan dalam keragaman. Semua warga kampung hidup rukun walaupun berbeda asal usul suku bangsa, agama, dan budaya. Keragaman suku bangsa menjadi modal sosial dalam pembangunan.

Keberadaan berbagai suku bangsa yang ada di Kampung Wonorejo ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah tentang transmigrasi. Program transmigrasi di mulai sejak pemerintahan Orde Baru pada tahun 1961. Pemerintah Orde Baru menggalakkan program transmigrasi sebagai upaya untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera. Melalui program ini membuktikan bahwa setelah mengikuti transmigrasi, masyarakat memiliki rumah, lahan pertanian, dan keterampilan sebagai bekal hidup di lokasi transmigrasi. Program tersebut mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini berlandaskan pada hak setiap warga negara untuk mendapat penghidupan dan pendidikan yang layak dari negara.

Saat ini latar belakang kehidupan warga di Kampung Wonorejo sudah mengalami percampuran budaya dan agama. Sebagian warga Kampung Wonorejo sudah melakukan pernikahan antarsuku. Bagi warga Kampung Wonorejo, keragaman adalah kekayaan mereka.

Dalam perkembangannya, ada beberapa yang harus diperhatikan antara Kampung Wonorejo dan kampung-kampung sekitarnya, misalnya Kampung Kibay. Penduduk asli Kibay terdiri atas 121 kepala keluarga. Sebagian dari mereka tersebar di Distrik Arso. Wilayah Kibay memiliki potensi sumber daya alam seperti hutan dan hasil pertanian. Warga di Kampung Kibay menanam sayur dan umbi-umbian untuk dikonsumsi sebagai makanan pengganti beras. Para wanita di kampung ini juga terampil menganyam noken dari kulit pohon. Sebagian warga bekerja serabutan penebang kayu, tukang bangunan, dan buruh harian di perkebunan sawit.

Potret Kampung Kibay memberi gambaran kepada kita tentang mata pencaharian sebagian besar penduduk asli Papua dan para transmigran, seperti di Kampung Wonorejo. Di Kampung Wonorejo, kehidupan masyarakat cukup harmonis. Mereka hidup berdampingan dengan penduduk asli Papua. Apabila terjadi peristiwa yang menyangkut hukum, seperti pencurian atau gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat akan diproses secara hukum. Akan tetapi, sebelumnya mereka harus menyelesaikan masalah tersebut melalui paguyuban adat. Jika ada kerusuhan di Kampung, paguyuban selalu berperan penting dalam proses penyelesaian masalah.

Para perempuan di Kampung Wonorejo dan Kampung Kibay juga saling bertukar pengetahuan antara perempuan Papua dan perempuan transmigrasi yang berasal dari Jawa. Para perempuan Jawa mengajarkan perempuan Papua cara membuat kue dari bahan tepung singkong dan cara membuat sayur dari batang pohon pisang. Sebelumnya orang Papua, selalu membuang batang pohon pisang yang sudah ditebang. Berkat pengetahuan dari perempuan Jawa, kini mereka memanfaatkan batang pisang menjadi sayur yang lezat.

Penduduk asli Papua dan warga transmigran saling bertoleransi. Mereka saling menghormati perbedaan agama maupun budaya. Mereka menganggap bahwa perbedaan budaya dan agama merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang harus dijaga. Para penduduk bisa hidup rukun berdampingan sebagai satu bangsa yaitu bangsa Indonesia.

Warga Kampung Kibay dan Kampung Wonorejo tetap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mereka juga menjaga persatuan dan kesatuan serta selalu menjunjung tinggi semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam segala perbedaan yang ada. Mereka memiliki jati diri sebagai bangsa Indonesia yang beretika dan santun, serta mempunyai jiwa gotong royong, dan toleransi tinggi. Mereka ingin menciptakan kehidupan di bumi Indonesia yang damai, tenteram, hidup rukun berdampingan.
Ayo Berlatih
A. Jawablah pertanyaan di bawah ini secara lisan!
1. Apa judul bacaan di atas?
Bacaan tersebut berjudul “Kerukunan di Kampung Wonorejo, Papua”.

2. Apa kata kunci pada judul bacaan di atas?
Kata kunci yang terdapat pada bacaan di antaranya: transmigran, kerukunan, perbedaan suku, agama, dan budaya.

3. Apakah informasi dari bacaan berdasarkan kata kunci pada judul?
Kampung Wonorejo menunjukkan tentang kerukunan dalam keberagaman. Semua warga kampung hidup rukun walaupun berbeda asal usul suku bangsa, agama, dan budaya. Keragaman suku bangsa menjadi modal sosial dalam pembangunan.

Hubungan penduduk asli Papua dan warga transmigran tidak mengalami pengkotakan dalam menjalankan ibadah. Masing-masing tidak menajamkan identitas tradisi atau agama yang dapat membuat hubungan menjadi terganggu. Sebaliknya, mereka menganggap bahwa perbedaan budaya dan agama merupakan kekayaan yang harus dilestarikan.

Warga Kampung Kibay dan Kampung Wonorejo tetap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mereka juga menjaga persatuan dan kesatuan serta selalu menjunjung tinggi semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam segala perbedaan yang ada. Mereka memiliki jati diri sebagai bangsa Indonesia yang beretika dan santun, serta mempunyai jiwa gotong royong, dan toleransi tinggi. Mereka ingin menciptakan kehidupan di bumi Indonesia yang damai tenteram, hidup rukun berdampingan, terhindar dari segala macam bentuk radikalisme, terorisme, konflik sosial, perang saudara, dan ancaman perpecahan.

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan menuliskan pada kolom tersedia!
1. Apa yang dapat kamu lakukan sebagai warga masyarakat dalam memaknai kemerdekaan?
Berikut yang dapat aku lakukan sebagai warga masyarakat dalam memaknai kemerdekaan.
  • Belajar dengan tekun.
  • Mengikuti perlombaan 17 Agustus yang diadakan Panitia setempat
  • Saling menghormati antarsesama

2. Bagaimana pelaksanaan kewajibanmu sebagai warga masyarakat?
Kewajibanku sebagai warga masyarakat sudah dilaksanakan dengan baik. Aku mengikuti kegiatan yang diadakan di masyarakat. Misalnya, kerja bakti membersihkan jalan desa.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 10:12 PM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.