Home » » Menguji Ketampakan Bulan Purnama

Menguji Ketampakan Bulan Purnama

Bulan merupakan adalah satelit alami yang dimiliki oleh bumi. bulan tidak memancarkan cahaya sendiri. Cahaya bulan yang terlihat pada malam hari berasal dari cahaya matahari yang dipantulkan kembali oleh permukaan bulan.

Bulan berbentuk bulat dan memiliki diameter 3.474 km dengan massa 0,012 massa Bumi. Jarak rata-rata-ratanya ke Bumi sekitar 384.403 km atau sebanding dengan 30 kali diameter Bumi. Sebagai satelit bumi bulan melakukan tiga gerakan.

1. Rotasi Bulan
Bulan juga berputar pada porosnya atau berotasi. Waktu yang diperlukan bulan untuk melakukan satu kali rotasi sama dengan waktu yang diperlukan bulan untuk berevolusi mengelilingi bumi. Periode rotasi bulan sama dengan periode revolusinya sehingga permukaan bulan yang menghadap bumi akan selalu terlihat sama.
Rotasi Bulan
2. Revolusi Bulan
Bulan juga bergerak mengelilingi bumi yang disebut revolusi bulan. Akibat revolusi bulan, bulan akan tampak berubah-ubah jika dilihat dari bumi yang disebut dengan fase bulan. Fase bulan dipengaruhi oleh posisi bulan terhadap bumi dan matahari.

3. Revolusi Bulan Mengelilngi Matahari.
Bulan juga bergerak mengelilingi matahari bersama bumi. Ketika bumi bergerak mengeliling matahari bulanpun melakukan hal yang sama. Waktu yang diperlulan bulan untuk bergerak mengelilingi matahari sama dengan waktu yang diperlukan bumi untuk bergerak mengelilingi matahari. Hal ini mengakibatkan dalam 1 tahun bulan hanya satu kali bergerak mengelilingi matahari dan duabelas kali bergerak mengelilingi bumi. . Hal inilah yang menyebabkan ada 12 bulan selama 1 tahun di dalam kalender masehi.

Menguji Ketampakan Bulan Purnama
Alat dan Bahan
1. Kotak sepatu besar.
2. Kertas hitam.
3. Bola plastik busa/styrofoam dengan ukuran diameter 5 cm.
4. Lampu senter kecil dengan cahaya yang kuat, isolasi kertas, dan benang hitam.

Langkah Percobaan
  1. Lapisi permukaan kotak sepatu bagian dalam dengan kertas hitam.
  2. Gantungkan bola styrofoam dengan benang hitam 5 cm dan tempelkan ujung benang pada pertengahan penutup kotak.
  3. Buatlah 1 lubang yang sama besarnya dengan diameter lampu senter pada ujung kotak dan tutup rapat celah di antara lampu senter dan kotak dengan menggunakan isolasi kertas.
  4. Buatlah 5 lubang intip pada sisisisi kotak di mana 4 lubang pada tiap sisi memanjang dan 1 lubang pada posisi miring yang lebih rendah dari lampu senter.
  5. Pasang penutup kotak bersama bola yang tergantung padanya di atas kotak dan rapatkan tepi-tepinya dengan menggunakan selotip kertas.
  6. Nyalakan senter, lalu amati bola dengan mengintip melalui lubang-lubang intip dengan urutan seperti gambar.

Setelah melakukan percobaan, diskusikan pertanyaan berikut bersama dengan kelompokmu!
1. Apa yang kamu lihat ketika mengintip melalui lubang-lubang tersebut?
Ketika melihat melalui lobang tersebut kita bisa melihat fase-fase bulan.

2. Matikan lampu senter, apa yang terjadi?
Ketika lampu senter dimatikan ruangan menjadi gelap dan tidak tampak bulan.

3. Melalui lubang mana kamu dapat melihat bentuk yang sama dengan bentuk Bulan baru?
Bulan sabit dapat disamakam dengan mengintip lubang 1.
Bulah separuh dan Bulan cembung pada lubang 2
Bulan penuh pada lubang 3

4. Ada berapa banyak fase Bulan? Apa saja bentuknya? Jelaskan.
Fase bulan adalah bentuk bulan yang selalu berubah-ubah jika dilihat dari bumi. Fase bulan itu tergantung pada kedudukan bulan terhadap matahari jika dilihat dari bumi.
Fase Bulan
  • Fase bulan mati juga disebut dengan bulan baru. Pada fase ini permukaan bulan yang mendapat cahaya matahari membelakangi bumi sehingga bulan tidak terlihat dari bumi dengan mata telanjang.
  • Fase bulan sabit mulai terlihat dari bumi dengan mata telanjang dan bentuknya menyerupai bentuk sabit.
  • Pada fase bulan separuh, separuh permukaan bulan yang memantulkan cahaya matahari menghadap ke bumi.
  • Fase bulan bungkuk (cembung). Pada fase ini bulan terlihat cembung atau hampir penuh.
  • Fase bulan purnama. Pada fase ini semua permukaan bulan yang mendapat dan memantulkan cahaya matahari menghadap ke bumi. dari bumi bulan terlihat satu lingkaran penuh. Setelah fase purnama bulan terus mengecil dan kembali menjadi fase bulan separuh, fase bulan sabit dan fase bulan mati atau fase bulan baru lagi.

Peristiwa naik atau turunnya air laut dari keadaan normal (garis pantai) disebut dengan pasang atau surut. Air laut mengalami pasang surut sebanyak dua kali dalam satu hari. Peristiwa ini terjadi akibat adanya pengaruh gaya gravitasi bulan dan matahari. Karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak matahari ke bumi, maka gaya gravitasi bulan memiliki pengaruh yang lebih besar daripada gravitasi matahari terhadap peristiwa pasang surut ini.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 4:04 PM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.