Home » » Indonesia Jantung Hutan Dunia

Indonesia Jantung Hutan Dunia

Salah satu Taman Nasional yang berada di pulau Kalimantan adalah Kawasan Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK) pada awalnya merupakan cagar alam (dahulu bernama Cagar Alam Bentuang Karimun). TNBK ditetapkan oleh Menteri Pertanian pada tahun 1982. Pada 5 September 1995, status kawasan mengalami perubahan dari cagar alam menjadi Taman Nasional dengan nama Taman Nasional Bentuang Karimun. Empat tahun kemudian, tepatnya tanggal 2 September 1999, kawasan TNBK akhirnya ditetapkan sebagai taman nasional dan berubah nama menjadi Taman Nasional Betung Kerihun.

Berbukit dan bergunung-gunung merupakan karakteristik topografi dari kawasan TNBK. Kawasan bukit dan gunung di dalam kawasan TNBK merupakan bagian kompleks dari pegunungan Muller yang berbatasan dengan Propinsi Kalimantan Timur. Gunung Kerihun merupakan gunung tertinggi yang terdapat di TNBK dengan ketinggian 1.790 m di atas permukaan laut. Gunung tersebut berada di bagian sebelah timur dari kawasan.

Bapak Suharno adalah seorang polisi hutan yang bekerja di Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK), Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Pak Suharno saat ini merasa sedih, karena pepohonan di hutan Indonesia terus berkurang dan banyak ditebangi untuk dimanfaatkan kayunya. Dahulu Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dengan luas hutan 113 juta hektar.

Area 800.000 hektar atau sekitar 5,5% dari luas total daratan Provinsi Kalimantan Barat. Terdapat 1.216 jenis flora, 48 jenis mamalia, 7 jenis primata, 301 jenis burung, 112 jenis ikan, serta 170 jenis serangga yang telah teridentifikasi. Beberapa merupakan jenis-jenis yang langka dan dilindungi, seperti pisang hutan, anggrek hitam, orangutan, dan kupu-kupu raja brook.

Berikut ini adalah beberapa fungsi hutan bagi kehidupan:
  • Sebagai tempat berlindung tumbuh-tumbuhan serta hewan/binatang langka.
  • Bisa dijadikan sebagai lahan pertanian dan pemukiman penduduk.
  • Sebagai penjaga keteraturan air dalam tanah, menjaga tanah agar tidak terjadi erosi, mengatur iklim, sebagai penanggulang pencemaran udara seperti 02 dan C02.
  • Untuk dikelola sehingga menghasilkan sesuatu yang bernilai ekonomi.
Penebangan di hutan harus menggunakan sistem tebang pilih. Dengan memilih pohon yang cukup umur dan ukuran saja. Bapak Suharno sekarang harus lebih waspada, karena banyak penebang liar yang menebangi berbagai jenis pohon dan meninggalkannya tanpa menanam kembali dengan pohon yang baru.(http://betungkerihun.dephut.go.id/tentang_kami.html).
manfaat hutan
Supaya pohon-pohon di hutan tidak cepat habis, maka saat penebangan pohon harus dipilih pohon-pohon yang telah siap ditebang, dan harus segera diganti dengan bibit tanaman yang baru.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 3:11 PM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.