Home » , » Menyimak Cerita Kepala Suku Len

Menyimak Cerita Kepala Suku Len

Tujuan kegiatan pembelajaran kali ini adalah melalui kegiatan menyimak cerita yang dibacakan, peserta didik dapat menemukan, menyimpulkan informasi, serta menyampaikan kembali simpulannya dengan tepat.

Kepala Suku Len
Tigor suka menyiram tanaman karena Tigor suka bermain air. Dengan semprotan air di tangannya, Tigor dapat membuat hujan. Jika Tigor memutar kepala semprotan ke kanan, Tigor bisa menyemprotkan air lebih jauh. Jika Tigor memutar kepala semprotan ke kiri, air keluar seperti hujan gerimis. Kadang-kadang Tigor dapat melihat pelangi!

Sayangnya, Molen tidak suka. Kucing yang suka membuntuti Tigor itu takut air. Begitu Tigor menyalakan keran, Molen segera kabur dan masuk rumah. Baiklah, Tigor bekerja sendiri saja.

Rasanya Tigor ingin menyiram tanaman seharian, apalagi saat cuaca panas seperti ini. Tentu saja Inang tidak membolehkannya karena halaman akan menjadi becek. Kata Inang, menyiram tanaman secara berlebihan itu membuang-buang air. Itu tidak baik.

Syuuur! Syuuuur! Tigor beraksi. Dari tanaman berbunga ungu di pojok kiri sampai pohon mangga besar di kanan, semua disiram Tigor. Tigor melakukannya secara sistematis agar tidak ada yang terlewat.

Tigor hampir sampai di tanaman kecil-kecil punya Kak Tiur.  Tiba-tiba …

“Jangan! Kemarin sudah. Tanaman ini bisa mati kalau sering disiram,” kata Kak Tiur.

“Kenapa?” Tigor heran sekali.

“Ini sukulen. Lihat, daunnya tebal sekali. Ini untuk menyimpan air. Kalau sering disiram, sukulen bisa membusuk,” Kak Tiur menjelaskan.

“Su-ku-len? Suku Len? Aku baru tahu tanaman juga punya suku,” sahut Tigor heran. Tigor tahu keluarga mereka bersuku Batak. Tigor dan Kak Tiur bermarga Siregar, mengikuti marga Bapak. 

“Kita bersuku Batak dan bermarga Siregar. Tanaman ini bersuku Len dan bermarga apa?” tanya Tigor.

Kak Tiur tertawa. “Bukan begitu. Namanya memang sukulen. Bukan karena punya suku.”

Tigor ikut tertawa. Seru juga seandainya tanaman juga punya suku. Ada suku Mawar, suku Mangga, suku Anggrek, dan suku Singkong.

Eh, kenapa Molen mengendus-endus?

Tigor terpikir, “Hei, namamu juga ada ‘Len’. Mo-Len. Hmmm …,  bagaimana kalau kamu menjadi Kepala Suku? Kepala Suku Len.”

“Meooong …,” jawab Molen.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan ini! Kalian tidak diperbolehkan membuka Buku Siswa untuk mencari jawabannya. Tuliskan jawaban kalian di buku tulis! 
1. Mengapa Tigor suka menyiram tanaman?
Tigor suka menyiram tanaman karena Tigor suka bermain air.
2. Apakah yang sering dilakukan Tigor saat menyiram tanaman?
Dengan semprotan air, Tigor dapat membuat hujan.
3. Disebut apakah tanaman Kak Tiur?
Tanaman Kak Tiur disebut Sukulen.
4. Mengapa tanaman Kak Tiur tidak boleh sering disiram?
Kalau sering disiram sukulen bisa membusuk.
5. Siapakah Molen?
Molen adalah kucing peliharaan Tigor.
6. Siapakah yang tidak membolehkan Tigor menyiram tanaman secara berlebihan?
Kak Tiur.
7. Apakah nama suku keluarga Tigor?
Nama suku keluarga Tigor adalah Siregar.
8. Apakah nama marga Tigor dan Kak Tiur?
Nama suku keluarga Tigor dan Kak Tiur adalah Siregar.
9. Mengapa Tigor mengira Molen ada hubungannya dengan tanaman Kak Tiur?
Karena Molen dan Sukulen memiliki kesamaan suku kata di akhir nama.
10. Jabatan apa yang disebutkan Tigor untuk Molen?
Tigor menyebut Molen sebagai kepala suku Suku Len.

Berdiskusi
Selanjutnya, diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut ini bersama-sama.
1. Apakah kalian juga punya tugas yang kalian sukai di rumah? Apa yang kalian kerjakan? Apakah kalian melakukannya setiap hari? Apa yang membuat kalian menyukainya?
Tugas saya adalah menyapu halaman rumah setiap sore. Hal yang membuat saya menyukai kegiatan tersebut adalah halaman menjadi bersih dan aman untuk bermain.
2. Apakah Molen memang kepala suku tanaman Kak Tiur? Jelaskan jawaban kalian!
Molen bukan kepala Suku Len, itu hanya sebutan Tigor untuk kucing peliharaannya.
3. Tigor mengatakan dia bersuku Batak. Dari provinsi manakah suku Batak berasal?
Suku Batak berasal dari Provinsi Sumatera Utara.
4. Tigor menyebut ibunya “Inang”. Bagaimana kalian memanggil ibu kalian?
Saya memanggil ibu dengan Bunda.
Jelajah Kata
1. Kata-kata Baru
Baca kembali cerita “Kepala Suku Len”. Kata-kata yang disorot kuning mungkin baru bagi kalian. Untuk mengetahui artinya, lakukan kegiatan berikut ini.

Salinlah kata-kata dan arti kata berikut ini ke buku tulis kalian.

Pasangkan kata dengan arti yang sesuai dan tepat. Buatlah garis lurus untuk menghubungkannya. Mulailah dengan kata yang paling mudah.

Tambahkan kata-kata baru tersebut ke dalam Kartu Kamus kalia
Kata Baru
kepala suku
orang yang menjadi pemimpin (raja) suatu suku;

keran:
n cerat pancuran (air leding), yang dapat dibuka dan ditutup dengan tutup berulir

mawar:
n tanaman perdu suku Rosaceae, meliputi ratusan jenis, tumbuh tegak atau memanjat, batangnya berduri, bunganya beraneka warna, seperti merah, putih, merah jambu, merah tua, dan berbau harum; bunga ros

membuntuti:
v mengikuti; mengekor

kabur:
a tidak dapat melihat sesuatu dengan jelas (tentang mata); v berlari cepat-cepat; melarikan diri

gerimis:
n hujan rintik-rintik

inang:
n perempuan yang merawat (menyusui dan sebagainya) anak tuannya (seperti anak raja atau anak pembesar)
n Tan organisme tempat parasit tumbuh dan makansistematis:
a teratur menurut sistem; memakai sistem; dengan cara yang diatur baik-baik.

marga:
n kl binatang liar (tidak diternakkan atau dipelihara); n Antr kelompok kekerabatan yang eksogam dan unilinear, baik secara matrilineal maupun patrilineal; n jalan; dasar (yang dipakai sebagai pegangan hidup, bekerja, dan sebagainya)

sistematis
a teratur menurut sistem; memakai sistem; dengan cara yang diatur baik-baik.

2. Kata Bermakna Ganda
Coba perhatikan dua kalimat berikut ini.
1. Kalau tidak memakai kacamata, semua tampak kabur bagi Ruli.
2. Begitu Tigor menyalakan keran, Molen segera kabur masuk rumah.

Samakah arti kata /kabur/ pada kedua kalimat di atas?
Perhatikan bagan berikut ini, lalu baca kembali kedua kalimat di atas. Mana arti yang lebih cocok untuk kalimat pertama dan mana arti yang lebih cocok untuk kalimat kedua?
kabur
Dapat kita lihat bahwa terdapat dua arti kata /kabur/. Di dalam bahasa Indonesia, ada beberapa kata yang memiliki arti lebih dari satu. Kata seperti itu disebut homonim

Kata-kata yang ada di dalam tabel berikut adalah contoh kata berhomonim.
KataArti 1Arti 2
Bisamampu (kuasa melakukan sesuatu); dapatzat racun yang dapat menyebabkan luka, busuk, atau mati bagi sesuatu yang hidup (biasanya terdapat pada binatang)
Bulansatelit alami yang mengitari bumi, tampak bersinar pada malam hari karena pantulan sinar mataharimasa atau jangka waktu perputaran bulan mengitari bumi dari mulai tampaknya bulan sampai hilang kembali (29 atau 30 hari)
Kalikata untuk menyatakan kekerapan tindakansungai
Palualat untuk memukul paku; godam; martilibu kota Provinsi Sulawesi Tengah
Rapathampir tidak berantara; dekat sekali (tidak renggang)pertemuan (kumpulan) untuk membicarakan sesuatu; sidang; majelis

Carilah arti kata-kata tersebut. Tuliskan di buku kalian.Kalian boleh bekerja berpasangan atau berkelompok. Jika kalian tidak mengetahui artinya, tanyakan kepada guru atau lihatlah dalam kamus.

Demikian pembahasan mengenai Menyimak Cerita Kepala Suku Len. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas IV, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 8:51 AM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.