Home » , , , » Menemukan Informasi Peristiwa Sejarah yang Menjadi Latar Belakang Sebuah Cerpen.

Menemukan Informasi Peristiwa Sejarah yang Menjadi Latar Belakang Sebuah Cerpen.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi cerpen adalah “kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi (pada suatu ketika)”. Oleh karena itu, cerpen bentuknya pendek dan cerita ini akan selesai dibaca dalam sekitar sepuluh menit dan sering disebut dengan cerita yang dapat dibaca dalam sekali duduk. 

Cerita pendek disusun dari beberapa unsur pembangun, baik unsur yang ada di dalam cerita itu sendiri maupun unsur yang ada di luar cerita. Unsur-unsur pembangun yang ada di dalam cerita disebut unsur intrinsik.
Unsur Intrinsik
  1. Tema adalah gagasan utama suatu cerita. Tema dapat ditemukan dengan melihat pikiran-pikiran pokok dari cerpen tersebut. 
  2. Tokoh utama adalah tokoh yang ditampilkan secara terus-menerus atau paling sering diceritakan. Tokoh tambahan adalah tokoh yang dimunculkan sekali atau beberapa kali saja dalam sebuah cerita. 
  3. Penokohan adalah cara penulis menggambarkan tokoh. Penokohan terdiri atas tokoh protagonis, tokoh antagonis, dan tokoh campuran. Tokoh protagonis adalah tokoh yang mewakili sifat-sifat baik sebagai manusia dan sebaliknya adalah tokoh antagonis. Adapun tokoh campuran adalah tokoh yang memiliki perwatakan baik dan buruk. 
  4. Sudut pandang pencerita yaitu kedudukan penulis dalam cerita. Sudut pandang pencerita dibagi menjadi dua jenis, yaitu sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga. 
  5. Alur cerita sering pula disebut plot. Alur cerita berisi rangkaian peristiwa yang memperlihatkan sebuah hubungan sebab akibat. Terdapat lima tahap alur, yaitu tahap pengenalan (exposition atau orientasi), tahap kemunculan konflik (rising action), tahap konflik memuncak (turning point atau klimaks), tahap konflik menurun (antiklimaks), tahap penyelesaian (resolution).
  6. Latar adalah segala keterangan, petunjuk, dan acuan yang berkaitan dengan tempat, waktu, dan suasana terjadinya suatu peristiwa dalam karya sastra. 
  7. Gaya bahasa adalah bagaimana pengarang menggunakan bahasa yang tepat sehingga bisa menampilkan suasana, seperti sedih, gembira, menyeramkan, romantis, atau suasana penuh sindiran. Penggunaan bahasa yang tepat akan mendukung jalan cerita.
  8. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca. Amanat biasanya disampaikan oleh penulis secara tersirat. 

Untuk memahami isi cerita pendek yang berjudul “Tukang Cukur” karya Budi Darma secara komprehensif, kalian harus mempunyai pengetahuan tentang latar belakang peristiwa sejarah yang menjadi latar belakang cerpen tersebut. Berikut adalah beberapa hal yang harus kalian temukan informasinya sebelum kalian memulai membaca cerpen tersebut. Bekerjalah dalam kelompok masing-masing, terdiri atas 4-5 siswa untuk menemukan informasi di bawah ini!

1. Jalan Daendels
Siapakah yang membuat Jalan Daendels? Apa tujuan dan bagaimana  proses pembangunan jalan tersebut? 

2. Pemberontakan PKI 1948
Siapa yang memelopori pemberontakan PKI 1948? Apa alasan yang menyertainya sehingga mereka mengadakan pemberontakan terhadap pemerintah Republik Indonesia? Bagaimana hasil dari pemberontakan tersebut? 

3. Agresi Belanda II atas Yogyakarta
Mengapa Belanda menyerang Yogyakarta? Bagaimana hasil serangan mersebut? Bagaimana antisipasi atau tindakan pemerintah, tentara Nasional Indonesia (TNI), serta rakyat Indonesia terhadap serangan tersebut? 

4. Konferensi Meja Bundar
Apa yang dimaksud dengan Konferensi Meja Bundar? Mengapa konferensi ini begitu penting bagi Indonesia?

5. Pemberontakan DI/ TII 1949
Siapa yang memelopori pemberontakan DI/ TII 1949, apa alasan yang menyertainya sehingga mereka mengadakan pemberontakan terhadap pemerintah Republik Indonesia? Bagaimana keadaan setelah 
pemberontakan tersebut?

Setelah kalian menemukan informasi tersebut presentasikan hasil temuan tersebut secara lisan di hadapan kelompok yang lain. 

Menemukan latar sejarah perjuangan sebagai latar cerpen “Tukang Cukur” karya Budi Darma. 
  1. Jalan Daendels diprakarsai oleh Gubernur Jenderal Belanda (1808-1811) bernama Daendels yang memelopori pembukaan  jalur sepanjang 1.000 kilometer di pesisir utara Jawa dari Anyer sampai Panarukan. Jalur yang disebut Jalan Raya Pos (De Grote Postweg) itu dibangun Daendels pada awal masa kepemimpinannya di Hindia Belanda. Tujuan dibangunnya Jalan Raya Pos adalah untuk memudahkan pengangkutan hasilhasil perkebunan di pedalaman tanah Jawa untuk bisa dibawa ke pelabuhan-pelabuhan pantai utara Jawa dan dibawa ke pasar Eropa. 
  2. Pemberontakan PKI tahun 1948 terjadi di Madiun, Jawa Timur dan dipelopori oleh organisasi Partai Komunis Indonesia, Partai  Sosialis Indonesia, Partai Buruh Indonesia, Pemuda Rakyat, dan Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia. Tokoh yang terkenal adalah Musso dan Amir Sjarifuddin yang kabinetnya jatuh akibat Perjanjian Renville. Pemberontakan ini dilakukan dengan membunuh banyak tokoh-tokoh di Jawa Tengah dan Jawa Timur seperti tewasnya Gubernur Jawa Timur saat itu. Pemberontakan ini bisa ditumpas oleh TNI khususnya pasukan Siliwangi yang didatangkan dari Jawa Barat. 
  3. Agresi Belanda II dilakukan Belanda dengan menyerang Yogyakarta sebagai ibu kota negara Indonesia. Serangan pagi hari atas pangkalan udara Maguwo tersebut berhasil melumpuhkan Yogyakarta sebagai ibu kota Indonesia. Para pemimpin Indonesia seperti Soekarno, Hatta, dan Sjahrir ditangkap dan dibuang ke luar Pulau Jawa. TNI dan rakyat tidak tinggal diam dan melancarkan serangan balasan atas Yogyakarta dengan pendudukan atas Yogyakarta selama 6 jam pada 11 Maret 1949. 
  4. Konferensi Meja Bundar (KMB) adalah sebuah pertemuan yang dilaksanakan di Den Haag, Belanda, dari 23 Agustus 1949 sampai dengan 2 November 1949 antara perwakilan Republik Indonesia, Belanda, dan BFO (Bijeenkomst voor Federaal Overleg), yang mewakili berbagai negara yang diciptakan Belanda di kepulauan Indonesia. Konferensi ini begitu penting karena akhirnya Belanda menyerahkan kedaulatan Indonesia secara penuh kepada pemerintah Indonesia, kecuali Irian Barat. 
  5. Darul Islam (DI) dan Tentara Islam Indonesia (TII) adalah salah satu bagian dari ide mendirikan Negara Islam Indonesia (NII) oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirja pada tanggal 7 Agustus 1949 di Tasikmalaya. Ide NII adalah ingin membentuk negara Indonesia menggunakan dasar-dasar Islam sebagai dasar negara. Akhirnya, berdirinya negara ini dianggap membuat kegaduhan dan saling curiga di antara pemerintah, para ulama, dan rakyat. Oleh karena itu, NII dibubarkan dan pemimpinnya Sekarmadji Maridjan Kartosoewirja dijatuhi hukuman mati. 

Demikian pembahasan mengenai Menemukan  Informasi Peristiwa Sejarah yang Menjadi  Latar Belakang Sebuah Cerpen.. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas XI Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 11:30 AM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.