Pada pembelajaran Seni Musik Kelas VII Kurikulum Merdeka terdapat pembahasan tentang Bernyanyi Bersama Lagu Daerah. Tujuan pembelajaran kali ini adalah peserta didik mampu menyanyikan lagu-lagu daerah Indonesia secara bersama sama dan mengekpresikan lagu sesuai dengan makna lagu; Peserta didik mampu menghargai dan mencintai keanekaragaman lagu-lagu Nusantara dan Indonesia; dan Peserta didik mampu memiliki kebiasaan baik dan rutin dalam berlatih olah vokal.
Bernyanyi secara berkelompok dibagi menjadi dua macam, yaitu kelompok kecil dan kelompok besar (paduan suara). Untuk kelompok kecil biasa terdiri atas 2 (duet), 3 orang (trio), 4 orang (kwartet) atau berupa vokal grup.
Vokal group adalah kelompok beberapa orang penyanyi yang bernyanyi bersama dengan satu suara, dua suara atau lebih. Anggota vokal grup terdiri dari penyanyi yang memiliki jenis dan karakter yang sama ataupun berbeda, seperti sopran, alto, bass, tenor. Sopran & alto adalah jenis suara wanita. Sedangkan bass & tenor adalah jenis suara laki-laki.
Pada zaman sekarang, komposisi anggota vokal grup dalam menyanyikan lagu-lagu modern sangat beragam bentuknya. Seperti campuran, seluruh laki-laki atau seluruh perempuan. Dengan demikian dalam proses aransemen lagu vokal grup atau paduan suara, jenis dan karakter vokal penyanyi sangat perlu untuk mendapat perhatian. Tujuannya agar selain nada-nada yang digunakan sesuai dengan wilayah nada setiap penyanyi, juga dapat dihasilkan perpaduan suara yang harmonis yang sesuai dengan lagu yang akan dibawakan.
Bentuk vokal grup saat ini lebih popular dibandingkan dengan paduan suara mengingat jumlah angota yang lebih sedikit, sehingga lebih mudah untuk dikelola. Cukup dengan 5-8 orang saja di dalam satu kelompok, terbentuklah vokal grup. Selain itu juga akan lebih mudah dalam berlatih variasi gerakan untuk menunjang penampilan.
Vokal Grup
Ciri–Ciri Vokal Grup
Ada beberapa ciri vokal grup. Ciri-ciri tersebut antara lain:
- Jumlah anggotanya lebih sedikit dari paduan suara, yaitu 3 – 8 orang. Sedangkan paduan suara jauh lebih banyak dari pada vokal grup (lebih dari 20 orang).
- Tidak ada dirigen yang berdiri didepan, sehingga komunikasi antara penyanyi lebih bebas langsung ke arah penonton.
- Secara umum aransemen dan ekpresi vokal grup lebih bervariasi.
Tahapan berlatih dalam bernyanyi Vokal Grup
- Pastikan bahwa para peserta didik mengenal dan menguasai dengan baik melodi pokok lagu yang akan dimainkan.
- Peserta didik menguasai dengan baik tangga nada lagu yang dinyanyikan. Apakah tangga nada lagu tersebut adalah diatonis major atau minor, pentatonik (pelog atau slendro),
- Peserta didik agar menyanyikan lagu di dalam jangkauan wilayah nada yang nyaman, tidak ketinggian dan kerendahan.
- Peserta didik diajarkan membaca not angka atau not balok. Memperhatikan tanda-tanda dinamika, tempo dan lain sebagainya agar pesan lagu dapat terekpresikan.
- Dibentuk kelompok tiap suara untuk berlatih pada bagian masing-masing.
Hal yang perlu diperhatikan adalah sebelum memulai berlatih sebuah lagu, kepada anggota vokal grup tetap perlu diperhatikan agar dilatih:
1. Pemanasan
2. Teknik Pernafasan
3. Vokalis
Apresiasi Pengarang Syair Lagu "Gundhul Pacul"
Lagu "Gundhul Pacul" merupakan gubahan dari Raden Cajetanus Soehardja Hardjasoebrata yang lahir di Sentolo, Yogyakarta pada tanggal 1 Maret 1905. Lagu "Gundhul Pacul" merupakan piridan yang artinya melodinya sudah ada, sedangkan lirik dibuat oleh R.C. Hardjasoebrata. Ini tertuang dalam bukunya "Ajo Pada Nembang" jilid 1, dinyatakan (sesudah diterjemahkan), "Tidak semua tembang yang termuat dalam buku ini buatan saya sendiri, sebagian hanya piridan dari tembang yang sudah ada, lalu saya buatkan liriknya yang mudah dimengerti oleh anak-anak. Tembang-tembang itu kemudian saya tandai dengan nama Piridan”.
Walaupun oleh pengarangnya tembang "Gundhul Pacul" dimaksudkan sebagai tembang dolanan anak, dalam perkembangannya, tembang tersebut sering digunakan sebagai contoh dalam tata cara berpolitik, dan dapat dijadikan tuntunan bagi para pejabat pemerintahan.
Lirik lagu Gundhul Pacul sangat sederhana hanya menggunakan 3 baris dengan pengulangan pada baris 4.
Gundhul gundhul Pacul cul, Gelelengan
Nyunggi nyunggi wakul kul, Gembelengan
Wakul ngglimpang segane dadi sakratan
Wakul ngglimpang segane dadi sakratan
Makna yang terkandung dalam lirik tersebut adalah menjadi seorang yang diberi tugas dan kewajiban hendaknya dilakukan dengan tanggung jawab dan ikhlas hati, tidak dengan sikap sombong yang nantinya dapat merugikan dan mengecewakan dirinya dan orang lain.
Karangan R.C. Hardjosoebrata lainnya yang cukup dikenal seperti Mentog-Mentog, Kidang Talun, Jago Kate, Kupu Kuwe, Montor Cilik, dan masih banyak lagi (Gunarto, 2015)
Lagu Cik Cik Periok Kalimantan Barat
Cik Cik Periuk
Cik cik periuk belanga' sumping dari Jawe
Datang nek kecibok bawa' kepiting dua' ekok
Cik cik periuk belanga' sumping dari Jawe
Datang nek kecibok bawa' kepiting dua' ekok
Cak cak bur dalam belanga', idong picak gigi rongak
Sape ketawa' dolok dipancung raje tunggal, hei!
Meski tidak diketahui siapa penciptanya, namun masyarakat Sambas percaya bahwa lagu ini diciptakan oleh orang asli Dayak dan sudah ada sejak 150 tahun lalu. Lirik lagu Cik Cik Periuk sendiri berisi tentang sindiran bagi suku Jawa yang datang ke daerah Sambas. Hal ini karena masyarakat Sambas merasa kedatangan suku Jawa ke wilayah mereka telah mempengaruhi jalannya adat istiadat dan budaya setempat.
Demikian pembahasan mengenai Bernyanyi Bersama Lagu Daerah. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Sumber : Buku Seni Musik Kelas VIII Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
0 komentar:
Post a Comment
Mohon tidak memasukan link aktif.