Home » , , » Soal Post Test Modul 3 Praktik Coaching

Soal Post Test Modul 3 Praktik Coaching

Guru dapat berperan sebagai coach bagi peserta didiknya. Pada saat berperan sebagai coach, maka ia adalah mitra berfikir bagi peserta didiknya. Dia melakukan percakapan yang memberdayakan untuk mengoptimakan potensi peserta didik. Definisi coaching menurut interasional coaching federation adalah hubungan kemitraan dengan klien dalam suatu percakapan yang kreatif dan memicu pemikiran untuk memaksimakan potensi pribadi dan profesional klien.

Berikut ini merupakan contoh praktik coaching untuk mengembangkan potensi peserta didik jenjang SD, tepatnya percakapan perencanaan. Praktik ini juga dapat menjadi inspirasi untuk Ibu dan Bapak di jenjang lainnya.
  1. Guru menunjukkan kalau dia memperhatikan peserta didik dengan cara menganggukan kepala. Ini merupakan bagian dari mendengarkan dengan RASA, tahapan apreciate
  2. Guru mengulang kata kunci yang diucapkan peserta didik sebelum bertanya untuk menggali. Ini merupakan bagian dari mendengarkan dengan RASA tahapan sumarize
  3. Guru menangkap adanya emosi yang timbul dari peserta didik dan kemudian menkonfirmasinya. Ini merupakan bagian dari salah satu paradigma berpikir coaching yaitu memiliki kesadaran diri yang kuat
  4. Guru tidak berfokus pada masalah peserta didik dan mendorong peserta didik untuk berani mencoba. Ini merupakan bagian dari paradigma coaching fokus pada peserta didik dan melihat peluang baru dan masa depan.
  5. Guru mengajak peserta didik membuat prencanaan
  6. Guru menutup dengan berjanji bertemu berikutnya.
Coaching
Guru dapat berperan sebagai coach bagi peserta didik dengan cara memiliki paradigma berpikir, memegang prinsip mempraktekan kompetensi ini coaching dan menggunakan alur percakapan coaching TIRTA. TIRTA kepanjangan dari T: Tujuan, I: Identifikasi, R: Rencana aksi, dan TA: Tanggung jawab

Berikut ini merupakan contoh praktik coaching untuk mengembangkan potensi peserta didik jenjang SMP, tepatnya contoh percakapan refleksi. Praktik ini juga dapat menjadi inspirasi untuk Ibu dan Bapak di jenjang lainnya.
  1. Guru menunjukkan kalau dia memperhatikan peserta didik dengan cara menganggukkan kepala. Ini merupakan bagian dari mendengarkan dengan RASA tahapan appreciate
  2. Guru menangkap tujuan percakapan untuk refleksi
  3. Guru mengulang kata kunci yang diucapkan oleh peserta didik sebelum bertanya untuk menggali. Ini merupakan bagian dari mendengarkan dengan RASA tahapan sumarize
  4. Guru menangkap adanya emosi yang timbul dari peserta didik dan kemudian mngonfirmasinya. Ini merupakan bagian dari salah satu paradigma berpikir coaching yaitu memiliki kesadaran diri yang kuat
  5. Guru tidak berfokus pada masalah peserta didik dan mendorong peserta didik untuk berani mencoba. Ini merupakan bagian dari paradigma berpikir coaching yang berfokus pada peserta didik dan melihat peluang baru dan masa depan
  6. Guru mengajak peserta didik untuk membuat perencanaan dan rencana aksi
  7. Guru menutup percakapan dengan kesimpulan yang dinyatak oleh peserta didik sebagai salah satu prinsip coaching yaitu memaksimalkan potensi

Berikut ini merupakan contoh praktik coaching untuk mengembangkan potensi peserta didik jenjang SMA. Praktik ini juga dapat menjadi inspirasi untuk Ibu dan Bapak di jenjang lainnya.
  1. Guru dan peserta didik menyepakati topik dan hasil pembicaraan
  2. Guru menggali dan memetakan situasi saat ini
  3. Guru membantu mengembangkan ide untuk alternatif rencana aksi peserta didik
  4. Guru mengajak peserta didik untuk berkomitmen akan langkah selanjutnya

1. Latihan Pemahaman 
A. Fasilitator Pembelajaran untuk Mengembangkan Potensi Peserta Didik (SD-SMP)
Guru dapat berperan sebagai coach bagi peserta didiknya. Pada saat guru berperan sebagai coach, maka ia adalah ... berpikir bagi peserta didiknya.
Jawaban : Mitra
Pada saat guru berperan sebagai coach, maka ia adalah mitra berpikir bagi peserta didiknya.
Pernyataan di atas adalah ....
Jawaban : benar
B. Fasilitator Pembelajaran untuk Mengembangkan Potensi Peserta Didik (SMA-SMK)
Percakapan coaching bisa dilakukan kapan saja untuk mengantarkan peserta didik ke situasi yang dia inginkan di masa depan. Situasi tersebut bisa untuk mencapai target, mendapatkan kesadaran baru, mengatasi tantangan, atau mendapatkan solusi dari masalah yang mereka hadapi.Pernyataan di atas adalah..
Jawaban : Benar
Perhatikan cerita Gustaf berikut ini:Gustaf : Bu, orang yang suka menggambar seperti saya ini, apakah kelak bisa hidup dari menggambar ya bu?Sebagai seorang guru yang berperan sebagai coach reaksi apa yang tepatdikeluarkan oleh Bu Jelita?
Jawaban : Hmm, pertanyaanmu menarik sekali. Apa yang membuatmu berpikir untuk menanyakan hal tersebut?
2. Cerita reflektif
A. Fasilitator Pembelajaran untuk Mengembangkan Potensi Peserta Didik (SD-SMP)
1 hal yang saya ketahui setelah belajar materi ini adalah….
Ternyata hanya dengan menganggukan kepala merupakan bagian dari mendengarkan dengan RASA / tahapan apreciate, dan hal tersebut memberikan dampak yang sangat luar biasa terhadap kemajuan belajar peserta didik.
B. Fasilitator Pembelajaran untuk Mengembangkan Potensi Peserta Didik (SMA-SMK)
1 hal yang saya ketahui setelah belajar materi ini adalah....
Ternyata hanya dengan menganggukan kepala merupakan bagian dari mendengarkan dengan RASA / tahapan apreciate, dan hal tersebut memberikan dampak yang sangat luar biasa terhadap kemajuan belajar peserta didik.
3. Post test
1.
Sesuai dengan definisi coaching menurut International Coaching Federatioan, tujuan coaching adalah untuk ... coachee.
A.Mencapai target
B.Mengatasi tantangan
C.Memecahkan masalah
D.Mengoptimalkan potensi
Pembahasan :
Jawaban : D
2.Bapak lihat kamu ada 5 pertanyaan, yang tidak bisa. Ini memang susah sih ya.. kamu kesulitan ya sepertinya. Pernyataan di atas adalah merupakan salah satu pernyataan yang menghambat untuk menjadi pendengar aktif saat mempraktikkan coaching, yaitu...
A.Asumsi
B.Asosiasi
C.Menyetujui
D.Menghakimi
Pembahasan :
Jawaban : A
3.Saat mengajukan pertanyaan selama proses coaching, sebaiknya kita menghindari kata tanya yang bersifat menghakimi. Berikut adalah kata tanya yang TIDAK tepat, yaitu...
A.Apa
B.Bagaimana
C.Di Mana
D.Mengapa
Pembahasan :
Jawaban : B
4.
Nah saya amati, dari buku latihan soal ini, AWAN sudah menunjukkan penguasaan atas 3 bidang tadi. Tapi, kenapa yang lain Awan tidak bisa? Susah, ya? Pertanyaan di atas yang dilontaskan guru adalah...
A.Tepat agar anak berefleksi
B.Tidak tepat karena terkesan menghakimi anak saat tidak dapat mengerjakan soal
C.Sudah tepat karena sudah sesuai dengan prinsip mendengarkan
D.Semua salah
Pembahasan :
Jawaban : B
5.Ibu Hana sedang melakukan praktik coaching terhadap Sara. Bu Hana mengulang kata kunci yang diucapkan oleh Sara sebelum bertanya untuk menggali. Ini merupakan bagian dari mendengarkan dengan RASA, tahapan ....
A.Ask
B.Receive
C.Appreciate
D.Sumarize
Pembahasan :
Jawaban : D
6.Vera: "Saya awalnya kasihan jadi saya bawa kucingnya, meskipun setelahnya saya terus bingung".
Pak Romi: "Apa yang membuat kamu bingung?"
Vera: "Saya bingung apakah saya melakukan hal yang benar karena sampai saat ini saya sendiri gak tahu harus bagaimana dengan kucing-kucing ini."
Sebagai seorang coach bagaimana sebaiknya reaksi Pak Romi?
A.Ya sudah, bawa saja kucingnya atau kembalikan saja ke pasar
B.Bagaimana kalau kita cari saja siapa yang mau mengadopsi kucing ini, ya
C.Oh, kamu bingung, memangnya kamu ingin kucing-kucing ini memiliki keadaan yang bagaimana?
D.Coba kamu jangan mengandalkan perasaan. Coba dipikir lagi deh, kamu mampu merawat kucingnya
Pembahasan :
Jawaban : C
7.Berikut adalah kalimat yang merupakan penerapan paradigma berpikir coaching, yaitu...
A.Apa yang membuat kamu takut tidak menang?
B.Ibu lihat kamu ragu-ragu. Apa betul seperti itu?
C.Senang ya? Apa yang membuat kamu merasa senang?
D.Wah gambar kamu mirip sekali dengan aslinya. ... Ibu sampai bisa membayangkan di dalam laut sana.
Pembahasan :
Jawaban : A
8.Gustaf : Kata bapak dan ibu saya, lebih baik saya rajin belajar matematika dan IPA bu daripada menggambar. "Bisa menggambar tidak bisa buat beli beras", kata mereka. Salah satu paradigma coaching yaitu bersikap terbuka ditunjukkan oleh pernyataan Bu jelita berikut ini, yaitu..
A.Wah, kok orang tuamu berpikir begitu ya?
B.Wow, Ibu kurang setuju. Menggambar juga bagus lho.
C.Menurutmu, itu hal yang salah ya?
D.Menurutmu, apa yang menyebabkan kedua orang tuamu berpikir demikian?
Pembahasan :
Jawaban : D
9.Guru yang berperan sebagai coach dapat melakukan percakapan yang memberdayakan untuk mengoptimalkan potensi peserta didik. Manakah yang termasuk pertanyaan memberdayakan potensi peserta didik?
A.Lalu apa yang akan untuk membuat kucing-kucing itu dapat diadopsi?
B.Kamu pasti bingung karena terlalu gegabah membuat keputusan. Berarti kamu berpikir dulu sebelum bertindak
C.Oh, iya sekolah tidak mungkin menampung kucing-kucing itu jadi kamu pastikan pulang sekolah nanti sudah ada solusinya ya?
D.Semua salah
Pembahasan :
Jawaban : A
10.Guru yang berperan sebagai coach dapat melakukan percakapan yang memberdayakan untuk mengoptimalkan potensi peserta didik. Yang manakah yang BUKAN pertanyaan memberdayakan potensi peserta didik?
A.Menurut kamu, apa sih keadilan itu?
B.Ibu lihat kamu ragu-ragu, apa benar seperti itu?
C.Kamu pasti tidak suka kan dengan keadaan seperti ini?
D.Bagaimana kita dapat tahu yang mana hak dan kewajiban?
Pembahasan :
Jawaban : D

Demikian pembahasan mengenai Modul 3 Penyesuaian untuk Karakteristik Satuan Pendidikanku Platform Merdeka Mengajar. Semoga bermanfaat.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 7:17 AM

1 komentar:

Mohon tidak memasukan link aktif.