Seorang pemelajar yang memiliki kemampuan berefleksi akan selalu menemukan ruang untuk belajar dan mengembangkan dirinya. Sebagai pemelajar mandiri, kegiatan refleksi membantu kita menumbuhkan 3 hal penting yaitu:
- Pengetahuan yang komprehensif
- Motivasi intrinsik
- Terbentuknya disiplin diri
Berpikir Reflektif
Proses refleksi menuntut kemampuan berpikir metakognisi. Metakognisi ialah kesadaran yang dimiliki pemelajar mandiri pada keseluruhan (awal hingga akhir) proses pembelajaran. Melalui kesadaran ini, pemelajar dapat dapat mengetahui apakah proses telah berhasil, sampai sejauh mana keberhasilan tersebut, serta dapat mengevaluasi letak kesulitan dan cara penyelesaiannya.
Metakognisi umum didefinisikan sebagai “berpikir dalam berpikir” yang artinya kemampuan berpikir tingkat tinggi yang melibatkan kontrol aktif selama proses berpikir dalam pembelajaran. Pemelajar Mandiri yang mengembangkan kemampuan
Metakognisi akan:
- Saya adalah Pemelajar Mandiri.
- Ini adalah tugas yang harus saya selesaikan.
- Saya memiliki atas kesulitan yang ada.
- Saya mengetahui langkah untuk menyelesaikan tugas ini.
- Saya bisa menerapkan pengetahuan yang dimiliki dalam situasi berbeda.
Dampak kemampuan berpikir Metakognisi dalam proses refleksi:
- Mendorong pemelajar aktif dalam proses belajar, daripada pasif
- Memberikan pemelajaran kesadaran akan cara berpikir yang dimiliki
- Mendorong proses belajar yang ‘mendalam’
- Membantu pemelajar menyadari sejauh mana perkembangan dalam belajar
Langkah-Langkah Berpikir Reflektif
Sebelum Mulai Belajar : Merencanakan, dan Mengorganisasikan :
- Menetapkan tujuan dan memeriksasejauh mana tujuan sudah tercapai
- Membuat rencana tentang yang ingin dilakukan untuk mendekatkandiri pada tujuan yang telah dibuat
Saat Kegiatan Belajar Berlangsung : Memantau dan Mengidentifikasi Masalah.
- Memeriksa sejauh mana pencapaian tujuan
- Mengevaluasi langkah-langkah yang sudah dilakukan untuk mencapai tujuan
- Memeriksa apakah ada bagian yang sulit untuk dikuasai
Setelah Selesai Belajar : Melakukan Evaluasi
- Melihat perkembangan yang dicapai dan mengapresiasinya
- Mengevaluasi sejauh mana keberhasilan dalam belajar
- Mengevaluasi efektivitas strategi yang digunakan
- Menentukan perubahan yang akan dilakukan dalam proses belajar berikutnya
Keseluruhan Proses Belajar : Menjaga Keberlanjutan
- Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
- Mencari kesempatan untuk berlatih
- Menjaga fokus pada tugas-tugas
Pentingnya Proses Refleksi dalam Proses Belajar
Sebagai pemelajar mandiri, proses refleksi ini membantu kita menumbuhkan tiga hal penting yaitu:
1. Pengetahuan yang Komprehensif
Untuk memperoleh pengetahuan yang komprehensif tentang diri sendiri, peran, tanggung jawab, dan strategi yang sesuai dalam belajar. Hal ini dapati diterapkan dengan menanyakan pertanyaan berikut pada diri sendiri:
- Apa hal baik yang sudah berhasil saya terapkan pada tahun sebelumnya? Mengapa demikian?
- Apa hal yang kurang berjalan baik pada tahun sebelumnya? Mengapa demikian?
- Apa hal yang saya lakukan agar hal tersebut tidak terulang?
- Siapakah yang bisa saya libatkan untuk memperbaiki hal yang kurang berjalan baik pada tahun sebelumnya?
2. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan dari dalam diri kita untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk dirinya atau memberikan kepuasan pada dirinya, bukan karena ingin mendapatkan imbalan atau menghindari hukuman. Untuk mengenal motivasi diri, tanyakan pertanyaan berikut pada diri sendiri:
- Mengapa saya perlu mempelajari materi ini?
- Bagaimana materi ini berguna di kehidupan saya saat ini dan masa yang akan datang?
- Apa yang saya bisa lakukan untuk memahami dan menguasai materi ini?
- Apa yang saya bisa aplikasikan setelah menguasai materi ini?
3. Terbentuknya Disiplin Diri
Disiplin diri membantu kita lebih fokus mencapai tujuan belajar. Refleksi bisa dilakukan dengan beberapa pertanyaan berikut yaitu:
- Apa perasaanku ketika mempelajari materi ini?
- Apa hambatan/kesulitan yang dihadapi saat mempelajari materi ini?
- Apa strategi dalam menghadapi kesulitan tersebut?
- Apa yang saya lakukan agar strategi tersebut dapat
- sesuai rencana?
1. Latiham Pemahaman
Refleksi cukup dilakukan saat sudah mendapatkan hasil.
Jawaban : Salah
Berefleksi itu penting bagi pemelajar yang mandiri, karena....
Jawaban : bBenar semua
1. | Refleksi sebaiknya dilakukan di akhir pembelajaran atau saat sudah mendapatkan hasil asesmen akhir murid... | |
A. | Benar | |
B. | Salah | |
Pembahasan : Jawaban : B | ||
2. | Urutan yang benar dalam tahapan 3R adalah... | |
A. | rehat-rencana-refleksi | |
B. | rehat-refleksi-rencana | |
C. | refleksi-rencana-rehat | |
D. | rencana-refleksi-rehat | |
Pembahasan : Jawaban : B | ||
3. | Hal apa yang menjadi kekurangan saya? Pertanyaan di atas merupakan contoh praktik metakognisi/refleksi dalam... | |
A. | Pengetahuan yang komprehenshif | |
B. | Motivasi insrinsik | |
C. | Disiplin diri | |
D. | Semua benar | |
Pembahasan : Jawaban : A |
0 komentar:
Post a Comment
Mohon tidak memasukan link aktif.