Home » , , » Soal Post Test Modul 1 Literasi Dalam Kurikulum Merdeka

Soal Post Test Modul 1 Literasi Dalam Kurikulum Merdeka

Seperti yang kita tahu, banyak sekali kegiatan literasi yang dapat kita lakukan di sekolah sebagai upaya meningkatkan kemampuan literasi peserta didik. Namun, kalau kita tidak melatih peserta didik untuk berpikir, menanggapi, menganalisis, dan mengevaluasi bacaan dalam proses pembelajaran, kegiatan literasi yang semarak itu tidak akan berdampak apa-apa.

Terdapat beragam definisi literasi yang selama ini telah dikenal dalam dunia pendidikan. Beberapa lembaga dunia (misalnya UNESCO, World Literacy Foundation, OECD) telah merilis definisi literasi dengan beragam versi. Definisi ini menjadi acuan perumusan program-program yang selaras dengan peran serta fungsi lembaga tersebut. Agar mengarahkan guru untuk mengembangkan pembelajaran yang berfokus pada penguatan literasi, kita perlu merujuk kepada lembaga dunia yang kredibel dalam mengembangkan riset dan praktik literasi dalam pembelajaran. Salah satu lembaga ini adalah International Literacy Association (ILA) yang mewadahi akademisi, peneliti, dan pendidik literasi. 

Literasi menurut ILA (2016) adalah kemampuan untuk mengenali, memahami, menafsirkan, mencipta, mengkomputasi, dan berkomunikasi menggunakan simbol visual, auditori, dan digital mengenai topik lintas disiplin dan keilmuan. Definisi ini menegaskan bahwa konsep literasi perlu mengakomodasi dua komponen penting, yaitu teks dan kecakapan berpikir.

Rapor pendidikan menjadi acuan sekolah untuk menganalisis kemampuan literasi dan numerasi peserta didik. Kecakapan literasi merupakan salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan satuan pendidikan pada rapor pendidikan kita.

Kecakapan literasi pada rapor pendidikan didapatkan dari Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), yaitu salah satu komponen Asesmen Nasional (AN). Pemerintah daerah dan sekolah dapat mengakses data hasil AN, khususnya AKM, untuk mengidentifikasi atribut sekolah terkait kemampuan literasi. Atribut dalam rapor pendidikan memetakan sekolah yang telah berada di atas kompetensi minimum, mencapai kompetensi minimum, di bawah kompetensi minimum, dan jauh di bawah kompetensi minimum. Atribut ini bergantung kepada proporsi peserta didik yang menunjukkan kemampuan literasi membaca di jenjang cakap dan mahir.

Literasi adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu agar dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat. Kompetensi Literasi adalah kemampuan Guru untuk mendampingi peserta didik dalam mengakses, menggunakan, menafsirkan, dan mengomunikasikan informasi dan ide melalui berbagai teks sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik.

Numerasi adalah kemampuan berpikir untuk menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari- hari dalam berbagai jenis konteks yang relevan dengan individu. Kompetensi Numerasi adalah kemampuan Guru untuk mendampingi peserta didik dalam mengakses, menggunakan, menafsirkan, dan mengomunikasikan informasi dan ide matematika untuk mengelola berbagai situasi dalam kehidupan sehari-hari.

Ragam Kegiatan Membaca
Minat dan kemampuan membaca peserta didik tidak bisa datang dengan sendirinya. Kita sebagai pendidik harus menjadikan kegiatan membaca menjadi kegiatan yang menarik dan menyenangkan bagi peserta didik. Pada video ini kita akan berkenalan dengan berbagai macam kegiatan yang dapat meningkatkan minat dan kemampuan membaca peserta didik. 
  1. Pembelajaran literasi mendapatkan waktu khusus setiap hari tanpa interupsi pelajaran lain. Total waktu untuk pembelajaran literasi berimbang sekitar 100-120 menit.
  2. Setiap hari, siswa membaca teks yang dipilih sendiri. Siswa membaca untuk memahami teks. Hal ini berarti bahwa guru harus mengajarkan dan memodelkan strategi pemahaman teks secara eksplisit agar siswa dapat mempraktikkannya sendiri.
  3. Setiap hari, siswa berbicara dan berbincang secara terstruktur tentang teks yang dibacanya. Kegiatan ini berdasarkan pandangan bahwa berbicara melibatkan proses berpikir dan merupakan dasar literasi.
  4. Setiap hari, siswa mendengarkan orang dewasa membacakan teks agar mereka dapat mendengarkan bagaimana caranya membaca efektif dan juga mengembangkan apresiasi terhadap kegiatan membaca.
  5. Setiap hari, siswa menulis sesuatu yang bermakna. Menulis setiap hari memberi fondasi latihan yang berharga, kesempatan untuk mendapatkan umpan-balik dan koreksi atas tulisan mereka.
  6. Topik-topik pembelajaran tematik digunakan dalam waktu literasi untuk mencapai tujuan membaca, menulis, menyimak, dan berbicara, selain tentunya mencapai tujuan pembelajaran tematik itu sendiri.
Kurikulum Merdeka
Menurut Gerakan Literasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Budaya ( Kemendikbud ) literasi baca tulis adalah kemampuan untuk memahami isi teks tersirat dan tersurat serta menggunakannya untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi. Menuangkan ide dan gagasan secara tertulis dengan susunan yang tepat untuk bergabung dalam lingkungan sosial. 

Literasi baca tulis ini merupakan jenis literasi pertama yang diterapkan dalam kurikulum Merdeka Belajar. Yang mana proses literasi membaca dan menulis dapat meliputi membaca dan menulis bersuara. Selama proses pelaksanaannya dibawah bimbingan guru. Membaca dan menulis bersama maupun mandiri. 

1. Latihan Pemahaman
A. Penguatan Literasi dalam Kurikulum Merdeka
Untuk meningkatkan minat dan keterampilan membaca peserta didik, pendidik cukup memberikan tugas membaca maupun soal-soal terkait bacaan. Pernyataan di atas adalah…
Jawaban : Salah
B. Kegiatan Literasi dalam Kurikulum Merdeka
Untuk meningkatkan minat dan keterampilan membaca peserta didik, pendidik cukup memberikan tugas membaca maupun soal-soal terkait bacaan. Pernyataan di atas adalah…
Jawaban : Salah
2. Soal Post Test
1.Berikut merupakan contoh penguatan literasi yang dapat dilakukan oleh pendidik di kelas kecuali …
A.Pendidik memilih bahan ajar yang sesuai dengan minat dan kemampuan peserta didik
B.Pendidik menyampaikan materi untuk meningkatkan motivasi dan minat baca
C.Pendidik mendorong peserta didik untuk membaca teks yang sulit.
D.Pendidik melakukan pendampingan kepada peserta didik agar dapat memahami teks dalam bahan ajar
Pembahasan :
Jawaban : C
2.Guru memiliki kecakapan literasi mahir apabila, kecuali....
A.Mampu mengelola kelas dengan baik
B.Paham tentang literasi
C.Melaksanakan pembelajaran yang menguatkan kecakapan literasi siswa
D.Mengembangkan kecakapan literasi dirinya
Pembahasan :
Jawaban : A
3.Berikut merupakan contoh penguatan literasi yang dapat dilakukan oleh pendidik dikelas, kecuali...
A.Pendidik memilih bahan ajar yang sesuai dengan minat dan kemampuan peserta didik
B.Pendidik menyampaikan materi untuk meningkatkan motivasi dan minat baca
C.Pendidik mendorong peserta didik untuk membaca teks yang sulit
D.Pendidik melakukan pendampingan pada peserta didik agar dapat memahami teks dalam bahan ajar
Pembahasan :
Jawaban : C
4.Setelah melakukan asesmen awal pembelajaran, Pak Dani mengelompokkan peserta didiknya menjadi beberapa kelompok kecil yang berisi enam anak. Maka, kegiatan membaca yang tepat untuk Pak Dani terapkan adalah ialah....
A.Membaca mandiri
B.Membaca terbimbing
C.Membaca bersama
D.Membaca nyaring
Pembahasan :
Jawaban : B
5.Peserta didik di kelas Bu Ratih memiliki minat baca dan pemahaman akan bacaan yang kurang. Saat diberi tugas membaca, peserta didiknya sering kali terlihat malas-malasan. Selain itu, ketika Bu Ratih memberi pertanyaan terkait bacaan, peserta didiknya pun tidak bisa menjawab. Kegiatan apa yang dapat Bu Ratih terapkan untuk mengatasi masalah ini?
A.Membaca mandiri dan membaca terbimbing
B.Membaca terbimbing dan membaca bersama
C.Membaca terbimbing dan membaca nyaring
D.Membaca nyaring dan membaca mandiri
Pembahasan :
Jawaban : D

Demikian pembahasan mengenai Modul 1 Mengenal Asesmen Awal Pembelajaran Literasi Kelas Awal Platform Merdeka Mengajar. Semoga bermanfaat
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 11:44 AM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.