Kreativitas adalah proses berpindah-pindah dari berpikir divergen dan konvergen. Ada saat yang tepat untuk berpikir divergen, ada juga saat yang tepat untuk berpikir konvergen. Contoh praktik berpikir divergen: brainstorming. Contoh praktik berpikir konvergen: seleksi gagasan. Jika tahap berpikir divergen diganggu konvergen (dan sebaliknya) proses kreativitas terhambat. Oleh karena itu, supaya ide dapat betul-betul bermanfaat, baik kemampuan berpikir divergen maupun konvergen sangat perlu untuk dikembangkan.
Ada dua jenis pola berpikir analitis manusia dalam menyelesaikan masalah, maupun menghasilkan ide baru dalam dunia bisnis, yaitu berpikir fokus (konvergen) dan berpikir kreatif (divergen). Konsep Berpikir Analitis - Konvergen dan Divergen pertama kali digagas oleh seorang psikolog bernama Joy Paul Guilford pada tahun 1956. Kedua proses berpikir ini seperti dua sisi mata uang, namun saling melengkapi dan menguntungkan dalam berinovasi.
Orang yang berpikir konvergen memiliki standar dan analisis probabilitas dalam menyelesaikan masalah dengan tepat. Artinya, orang dengan pola pikir ini disebut juga dengan problem solver. Sebaliknya, orang yang memiliki cara berpikir divergen disebut sebagai orang yang punya kreativitas tinggi.
A. Pola Pikir Konvergen
Berpikir konvergen adalah proses berpikir untuk mencari solusi yang konkret. Pola pikir ini berfokus pada pencarian alternatif jawaban paling efektif dari setiap permasalahan yang ada. Berpikir analitis secara konvergen juga berarti mengedepankan kecepatan, ketepatan, dan berpikir logis. Biasanya, merupakan pengaplikasian teknik yang sudah pernah digunakan dan berpusat pada pengumpulan informasi.
B. Pola Pikir Divergen
Berbeda dengan berpikir fokus dalam mencari solusi, berpikir divergen adalah berpikir analitis dan mengedepankan kreativitas. Berpikir divergen adalah proses berpikir yang mengeksplorasi berbagai kemungkinan solusi untuk menghasilkan ide brilian dan kreatif. Jika berpikir konvergen terfokus pada pengumpulan fakta dari sebuah peristiwa, maka pola pikir kreatif mengacu pada sudut pandang yang bervariasi dalam melihat suatu peristiwa. Kemudian mencoba berbagai solusi untuk memecahkan masalah, hingga menemukan solusi yang tepat. Orang dengan pemikiran divergen sering melakukan trial and error.
Gagasan baru: bagi saya vs orang lain
Suatu gagasan/produk disebut kreatif jika: orisinal (baru), dan adalah solusi terhadap masalah tertentu. Materi ini berkaitan dengan aspek orisinal. Gagasan/produk bisa saja “baru” bagi saya (pencipta), tapi sudah lazim di masyarakat. Jadi, harus dibedakan antara berpikir kreatif dan produk kreatif. Berpikir kreatif berfokus pada menghasilkan gagasan orisinal (tidak menjiplak), sementara produk kreatif baru mungkin melibatkan penilaian orang lain. Produk inovatif hanya terjadi jika seseorang sudah punya mampu berpikir kreatif. Hal ini yang menyebabkan proses berpikir kreatif harus ditumbuhkan dulu menjadi kompetensi seseorang.
Dari kesalahan ke ide orisinal
Suatu gagasan/produk disebut kreatif jika orisinal dan memiliki efektivitas atau solusi terhadap masalah tertentu. Materi ini akan berkaitan dengan aspek solusi. Artinya, berpikir kreatif adalah bentuk khusus problem solving. Seringkali gagasan baru benar-benar orisinal setelah berulang-ulang direvisi. Proses revisi terus-menerus inilah yang tidak dipraktikkan oleh proses berpikir nonkreatif. Hal ini sejalan dengan kata-kata Edison: “Munculnya ide sebetulnya hanya memegang 1% saja dari kreativitas, tapi 99% lainnya adalah kerja keras”.
Mengambil risiko
Gagasan kreatif seringkali keluar dari pemikiran dan tindakan yang sudah menjadi tradisi. Gagasan tersebut belum masih minim praktik, bahkan mungkin belum ada dan berisiko memiliki celah kesalahan (kerugian mungkin besar dan/atau tidak terduga). Sebagai individu kreatif seharusnya tidak terhambat oleh ketakutan terhadap risiko-risiko tersebut, bukan karena ia tidak takut, tapi karena proses kreatif juga merupakan problem solving. Tepatnya, problem solving dalam kreativitas menempuh “extra miles”, artinya individu kreatif sudah mengkalkulasi risiko yang akan dihadapinya.
1. Latihan Pemahaman
A, Berpikir divergen dan konvergen
Di bawah ini adalah karakteristik penting yang harus diperhatikan saat menggali ide sebanyak-banyaknya atau berpikir divergen, kecuali…
Jawaban : Simlicity
B. Gagasan baru: bagi saya vs. orang lain
Ide kreatif yang muncul harus memiliki kebaruan atau memiliki aspek…
Jawaban : orisinilitas
C. Dari kesalahan ke ide orisinal
Aspek yang membedakan produk unik yang dihasilkan dari usaha seseorang dengan produk unik yang tercipta secara tidak sengaja adalah…
Jawaban : Efektifitas
D. Mengambil risiko
Maksud dari mengambil risiko dalam ide baru antara lain adalah…
Jawaban : Berani mengambil hal yang belum teruji
1. | Budi menyalin sebuah karya tulis dari laman internet yang ia temukan, kemudian ia kumpulkan sebagai tugas karya tulis buatannya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sementara itu, untuk mata pelajaran Seni dan Budaya, Santi membawa contoh gambar lukisan bunga matahari yang ia temukan dari laman internet. Contoh lukisan bunga tersebut digunakan sebagai acuan memodifikasi lukisannya yang bertema pekarangan rumah. Dari cerita di atas, dapat disimpulkan bahwa... | |
A. | Budi menjiplak dan Santi terinspirasi karya lain | |
B. | Santi menjiplak dan Budi terinspirasi karya lain | |
C. | Budi dan Santi menjiplak karya lain | |
D. | Budi dan Santi menjiplak karya lain | |
Pembahasan : Jawaban : A | ||
2. | Proses memunculkan satu kemungkinan solusi pada suatu masalah disebut juga sebagai.. | |
A. | Berpikir logis | |
B. | Berpikir divergen | |
C. | Berpikir analitis | |
D. | Berpikir konvergen | |
Pembahasan : Jawaban : D | ||
3. | Saat kelas 2 SD, Kana sangat kagum ketika melihat teman kelasnya membuat prakarya dari batang korek api. Menurut Kana, apa yang dibuat oleh temannya sangat kreatif dan baru. Namun, bagi Pak Amar, seorang guru seni, prakarya tersebut tidaklah baru karena merupakan bahan materi ajar untuk peserta didik kelas 3 SD. Ilustrasi di atas menunjukkan prinsip orisinalitas yang bersifat relatif, yaitu... | |
A. | Sesuatu yang baru bagi seseorang sudah pasti menjadi hal yang tidak biasa bagi orang lain | |
B. | Sesuatu yang baru bagi seseorang bisa jadi sudah menjadi hal yang biasa bagi orang lain | |
C. | Sesuatu yang baru bagi seseorang sudah pasti menjadi hal yang biasa bagi orang lain | |
D. | Sesuatu yang baru bagi seseorang sudah pasti baru bagi orang lain | |
Pembahasan : Jawaban : B | ||
4. | Silakan lihat kegiatan-kegiatan berikut ini: (1) Guru memberikan pertanyaan pemicu mengenai perubahan iklim. (2) Guru memberikan aturan yang ketat dalam tugas eksperimen sains. (3) Peserta didik berada dalam lingkungan pembelajaran yang membuatnya tertekan. (4) Peserta didik diberikan apresiasi atas keberaniannya dalam menuangkan ide. Apa saja kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru untuk mendorong peserta didiknya menjadi pribadi yang kreatif? | |
A. | 1 dan 2 | |
B. | 3 dan 4 | |
C. | 1 dan 4 | |
D. | 2 dan 3 | |
Pembahasan : Jawaban : C |
0 komentar:
Post a Comment
Mohon tidak memasukan link aktif.