Home » , , , » Soal Post Test Modul 2 Pengetahuan Profesional Tahap Cakap dan Mahir

Soal Post Test Modul 2 Pengetahuan Profesional Tahap Cakap dan Mahir

Sebagai guru ditahap cakap atau mahir, kita tetap perlu terus mengembangkan pemahaman kita terkait pengetahuan dan strategi literasi. Guru yang memiliki pengetahuan dan pemahaman yang dalam mengenai perkembangan literasi, tentunya dapat memenuhi keputuhan peserta didik dengan lebih baik. Kita dapat mengidentifikasi sejauh mana kemampuan membaca dan menulis peserta diidik, serta meningkatkan motivasi mereka sesuai dengan potensi, minat dan bakat mereka.

Lalu, apa ya yang bisa kita lakukan untuk terus meningkatkan pengek tahun dan pemahaman terkait strategi literasi? Tentunya, guru ingin mendorong peserta didik menjadi pembelajar sepanjang hayat, yang senang untuk terus belajar dan mendapat pengetahuan baru. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, kita harus mulai dari diri sendiri dulu, yaitu dengan menjadi guru yang juga pembelajar sepanjang hayat.
Pak Sobri
Banyak sekali sumber-sumber pembelajaran terkait strategi literasi di luar sana, baik yang bisa dilakukan sendiri, maupun secara kolaborasi dengan komunitas, rrkan buru lainya atau sesama penggiat literasi. Salah satu Segiatan yang dapat dilakukan adalah mengikuti loka karya untuk meningkatkan kecakapan literasi diri kita sendiri.

Loka karya seperti apa sih yang dimaksud? Mari kita lihat bapak sobri. Bapak sobri adalah guru di SMP Damai, sedari dulu, bapak Sobri sangat senang membaca buku fiksi. Saat kepala sekolah memberi tahu bahwa terdapat loka karya membaca menggunakan buku non-teks fiksi dan non-fiksi oleh sekolah Bina Bangsa, bapak Sobri langsung mendaftarkan diri.

Pada loka karya tersebut, bapak Sobri belajar tentang cara menganalisis sebagai element dalam karya fiksi seperti karakter, alur, latar, amanat dan sebagainya. Ia terlibat langsung dalam kegiatan loka karya tersebut dengan mendiskusikan teks fiksi yang dipilih di dalam kelompoknya. Ia sadar, bahwa teks fiksi dapat membantu dirinya memahami konsep dalam sebuah konteks.

Bapak Sobri jadi terinspirasi untuk melakukan kegiatan yang sama dikelasnya. Mungkin bisa membentuk klub buku yang rutin mendiskusikan suatu teks dengan tema tertentu di berbagai mata pelajaran, baik bahasa mau pun non-bahasa. Ia berharap, muridnya di kelas juga bisa memiliki kesenangan dalam membaca teks fiksi seperti dirinya.

Selanjutnya, ada ibu Sari. Ibu sari adalah guru IPS di salah satu SMA. Persama dengan guru IPS lainnya, ia ingin mempraktikan kegiatan debat dalam pembelajaran di kelas. Maka dari itu, ibu Sari merasa perlu belajar lebih dalam menain cara mengenai mengemukakan argumen tertulis menggunakan fakta yang kredibel. Ia menceritakan aspirasinya kepada kepala sekolah. Hingga akhirnya datanglah narasunber ke sekolah untuk melakukan loka karya mengenai penulisan teks argumentatif. Loka karya ini terbuka untuk semua guru yang berminat. Para guru langsung diajak menulis teks argumentatif langkah demi langkah.

Mereka belajar mengenai cara membuat argumen yang jelas, cara menggunakan bukti untuk mendukung argumennya dan cara menulis dengan struktur yang logis dan koheren. Ibu Sari jadi paham bahwa desar penulisan argumentatif dapat membantu muridnya menyajikan gagasan secara terstruktur dan dalam melakukan riset sederhana, sehingga dapat bertanggung jawab terhadap argumen yang dikemukakannya.

Satu lagi, yuk kita bertemu dengan ibu Nuri? Ibu Nuri adalah seorang guru matematika di SD Cendana yang ingin membuat asesmen dengan soal cerita yang kontekstual dan relevan bagi muridnya. Akhirnya, ibu Nuri berkonsultasi dengan Pak Doni guru bahasa Indonesia. Kebetulan, Pak Doni akan menghadiri loka karya menulis teks naratif ibu Nuri pun diajaknya.

Ibu Nuri senang sekali bisa belajar bagaimana caranya mengembangkan alur dan menggunakan bahasa yang deskriptif untuk menghidupkan serta memberi makna pada cerita yang ia tulis. Ibu Nuri tersadar, bahwa ternyata tidak hanya untuk membuat soal cerita. Teks naratif juga sebenarnya dapat membantu muridnya untuk memahami konsep matematika dan menghubungkannya dengan dunia di sekitarnya.

Ketiga kegiatan loka karya yang telah kita saksikan tadi hanya segelintir contoh kegiatan dari banyak kegiatan lainnya untuk meningkatkan kecakapan literasi ibu dan bapak guru. Walaupun kecakapan literasi kita sudah sampai di tahap cakap atau mahir, bukan berarti kita sudah tidak bisa belajar lagi ya. Semakin banyak yang sudah kita pelajari pasti akan semakin banyak pula yang ingin terus kita pelajari lebih dalam.

Latihan Pemahaman
Sebagai guru yang mempunyai kemampuan literasi mahir, diharapkan sudah mampu menganalisis dan mengintepretasi profil kemampuan peserta didiknya.
Pernyataan di atas adalah…
Jawaban : benar
Saat guru sudah berada di tahap mahir, mengapa tetap perlu meningkatkan kecakapan literasinya?
Jawaban : Agar dapat terus memotivasi dan meningkatkan kemampuan membaca dan menulis peserta didik
Cerita Reflektif
Setelah mempelajari materi ini, saya baru tahu kalau...
Walaupun kecakapan literasi kita sudah sampai di tahap cakap atau mahir, bukan berarti kita sudah tidak bisa belajar lagi
Soal  Post Test
1.Seorang guru SD kelas 5 ingin mengaplikasikan strategi pentingnya lingkungan kaya literasi untuk meningkatkan kecakapan menulis peserta didik. Hal-hal yang dapat dilakukan, antara lain:
A.Memberi tugas menyalin dan menulis sambung di jam Bahasa Indonesia
B.Berkoordinasi dengan guru kelas 6 untuk mengajak murid di kedua kelas aktif mengisi majalah dinding sekolah secara berkala
C.Menggunakan buku-buku ensiklopedia sebagai sumber belajar tunggal
D.Mengadakan jam kunjungan ke perpustakaan 1 x per semester
Pembahasan :
Jawaban :B. Berkoordinasi dengan guru kelas 6 untuk mengajak murid di kedua kelas aktif mengisi majalah dinding sekolah secara berkala
2.Hal-hal berikut adalah kemampuan membaca dan menulis peserta didik yang perlu diamati dan dianalisis oleh pendidik, yaitu....
A.Aspek huruf dan dekoding
B.Kesadaran fonemik dan dekoding
C.Sudut pandang dan aspek huruf
D.Kesadaran fonemik dan sudut pandang
Pembahasan :
Jawaban :C. Sudut pandang dan aspek huruf
3.Murid Bapak Heri memiliki kesulitan dalam memahami bacaan dan menulis, khususnya menulis teks naratif. Bapak Heri ingin meningkatkan kecakapan literasinya agar bisa lebih membantu muridnya. Strategi apa yang paling tepat dilakukan oleh Bapak Heri?
A.Memberikan banyak materi teoretis tentang pemahaman bacaan dan penulisan teks naratif untuk muridnya
B.Mengikuti pelatihan atau lokakarya terkait penulisan teks naratif dan pemahaman bacaan untuk mendapatkan inspirasi dan memperluas strateg
C.Memberikan tugas menulis teks naratif yang banyak pada peserta didik
D.Memberikan tugas membaca yang banyak pada peserta didik
Pembahasan :
Jawaban :B. Mengikuti pelatihan atau lokakarya terkait penulisan teks naratif dan pemahaman bacaan untuk mendapatkan inspirasi dan memperluas strategi
4.Berikut ini strategi yang dapat meningkatkan kecakapan literasi guru pada tahap cakap dan mahir yaitu...
A.Menyediakan pelatihan guru yang berfokus pada konsep teoritis saja
B.Mendorong guru untuk tetap menggunakan metode pembelajaran yang sama dengan sebelumnya
C.Memberikan kesempatan pada guru untuk mengikuti lokakarya terkait kompetensi literasi
D.Menganjurkan guru untuk bekerja mandiri tanpa bimbingan dan umpan balik
Pembahasan :
Jawaban :C. Memberikan kesempatan pada guru untuk mengikuti lokakarya terkait kompetensi literasi
5.Bentuk kegiatan yang kurang tepat untuk meningkatkan kecakapan literasi guru di tahap cakap dan mahir adalah...
A.Menghadiri lokakarya mengenai strategi pengajaran literasi
B.Berkolaborasi dengan rekan guru lainnya dan berbagi praktik baik dalam pengajaran literasi
C.Membaca literatur dan praktik baik mengenai pengajaran literasi
D.Menghabiskan waktu lebih untuk memberikan tugas yang banyak pada murid
Pembahasan :
Jawaban :D. Menghabiskan waktu lebih untuk memberikan tugas yang banyak pada murid
6.Kita menyadari bahwa murid kita ada yang masih belum hafal bentuk huruf dan kemampuannya memegang alat tulis masih perlu dilatih. Apa yang dapat kita lakukan untuk mengatasi hal ini:
A.Memberi tugas menyalin tulisan setiap hari dan menghafal bentuk huruf
B.Mengajaknya bermain yang menguatkan kekuatan tangan (motorik halus), seperti lempar tangkap bola dan bermain dengan kartu huruf
C.Mengajak anak menghafal bentuk huruf dan menulis 10 kata
D.Mengajak anak membaca dan menghafal huruf-huruf yang ia baca
Pembahasan :
Jawaban :B. Mengajaknya bermain yang menguatkan kekuatan tangan (motorik halus), seperti lempar tangkap bola dan bermain dengan kartu huruf

Demikian pembahasan mengenai Soal Post Test Modul 2 Pengetahuan Profesional Tahap Cakap dan Mahir Platform Merdeka Mengajar. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 8:09 AM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.