Home » , , , » Soal Post Test Modul 3 Praktik Pembelajaran Profesional Tahap Layak

Soal Post Test Modul 3 Praktik Pembelajaran Profesional Tahap Layak

Pada Tahap Layak, guru mampu membuat rancangan pembelejaran dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rancangan tersebut. Selain itu, di Tahap Layak, Guru cenderung menggunakan media pembelajaran tunggal untuk semua peserta didik. Tentunya ini belum memadai untuk meningkatkan kecakapan literasi peserta didik. Maka untuk meningkatkan kompetensinya, Guru perlu mengenali, memilih dan menggunakan media pembelajaran yang beragam, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik.

Kira-kira, strategi apa saja ya, yang dapat Guru laksanakan?
Pertama, guru dapat mulai mengenalkan buku-buku non-teks sesuai dengan kemampuan membaca dan minat murid dalam kegiatan pembiasaan membaca di luar pembelejaran. Sedangkan pada kegiatan pembelajaran, guru dapat mulai menggunakan buku-buku non-teks fiksi dan non-fiksi untuk kegiatan apersepsi yang dapat memantik minat peserta didik terhadap materi yang akan dipelajari.
Pak Benhard
Sebagai contoh, Ibu Uni, guru SMP Kelas delapan, memberikan kegiatan membaca berita di koran atau artikel yang berkaitan dengan kearifan lokal sebelum pembelajaran pendidikan pancasila dimulai. Lalu murid diajak untuk berbagi hasil bacakannya secara bergiliran di depan teman-temannya. Atau Pak Benhard yang senang mengajak murid memperhatikan ilustrasi buku non-tech-fiksi untuk memantik minat murid terhadap permasalahan polusi sebelum kemudian mempelajari pencemaran lingkungan dalam buku-tekse-ipas kelas enam.

Apakah kalian pernah melihat situasi seperti pada gambar ini? Bagaimana perasaan kalian jika hal yang sama pada gambar terjadi di lingkungan kalian? Bagitu cara Pak Benhard memberikan pertanyaan pemantik bagi murid-muridnya. Dari kegiatan apresepsi tersebut, Bu Uni dan Pak Benhard mengetahui pengetahuan awal murid tentang materi eyang akan dipelajari. Mereka dapat melaksanakan pembelajaran terdiferensiasi sesuai dengan pengetahuan dan ketrampilan prasarat yang dikuasa murid sebelum mempelajari suatu materi.

Yang kedua mulai melaksanakan pembelajaran terdifrensiasi pada saat kegiatan membaca. Setiap murid pasti memiliki keterampilan literasi yang berbeda-beda. Maka dari itu kita perlu melaksanakan pembelajaran terdifrensiasi yang terkait dengan kemampuan ataupun minat murid. Misalnya, Bu Puteri menugaskan kegiatan menggunakan buku-teks dengan materi sumber daya alam kepada murid yang sudah siap. Namun, untuk murid yang belum siap, Bu Puteri menugaskan mereka untuk berkegiatan dengan buku-non-teks-fiksi tentang sumber daya alam yang telah dibaca pada kegiatan apresepsi.Tentunya, Bu Puteri sudah melakukan asesmen awal untuk mengetahui kemampuan awal membaca muridnya.

Ketiga, untuk menumbuhkan minat belajar murid, ibu dan bapak dapat mulai menggunakan bahan ajar yang beragam atau multimodal. Teks itu tidak hanya dapat ditemukan di dalam buku, maka dari itu kita juga perlu memperkaya media pembelajaran selain buku. Seperti Pak Anwar yang sedang meningkatkan kecakapan berpikir murid dengan cara mengajak mereka mengamati peta. Ia menunjukkan suatu peta di depan kelas dengan menggunakan proyektor. Lalu setiap murid diminta untuk menuliskan taks diskriptif yang menjalaskan perjalan sesuatu orang dari satu titik awal ketitik tujuannya. Titik ke awal dan titik tujuan untuk setiap murid pun dibedakan oleh Pak Anwar.

Selanjutnya, terategi ke empat, guru dapat mulai melati murid untuk meningkatkan kecakapan berpikir mereka. Misalnya, dalam pembelajaran dengan matari badan usaha di perekonomian Indonesia, murid dapat diajar untuk memberhatikan kosakata yang belum mereka pahami. Mereka dapat diminta untuk memprediksi artik kosakata tersebut. Atau murid dapat diminta untuk menuliskan kosakata teknis terkait matari bacaan dan menuliskan pemahaman mereka terhadap kosakata tersebut.

Seperti apa sih gambaran guru di tahap layak dalam aspek ini? Pertama, dalam tahap layak guru mampu untuk menyesaikan tata letak kelas dengan kebutuhan murid dan metode pembelajaran yang diterapkan. Kedua, ibu dan Bapak mampu untuk menyusun waktu khusus bagi murid membaca walaul belum berkala. Dan ketiga, ibu dan Bapak sudah menyediakan saran yang mendukung untuk mencetakan kelas yang kaya literasi. Ketiga kompetensi ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan, bermakna dan meningkatkan minat membaca dan menulis murid.

Kira-kira, strategi apa saja yang bisa guru tahap layak kelakukkan untuk mengembangkan kompetensi kompetensi tersebut? Hari ini kita akan bertemu dengan Ibu Ati, salah satu wali kelas empat SD dengan kompatensi literasi di tahap layak. Ibu Ati sedang merefleksikan apakah lingkungan kelasnya sudah menjadi lingkungan kelas yang kaya akan teks. Lingkungan kelas yang dapat menembukan motivasi murid dan memberikan pengalaman yang menyenangkan dalam membaca.

Apa saja yang dapat ibuat dilakukan sebagai guru di tahap layak? Hal yang paling utama, tentu saja menyesuaikan penataan kelas dengan kebutuhan peserta didik dan ragam pembelajaran yang Ibu Ati lakukan. Seperti halnya pagi tadi, murid di kelas Ibu Ati telah melakukan sebuah projek mengenai sumber daya alam. Secara berkelompok mereka membuat poster yang lengkap dengan tulisan bergambar. Sebagai bentuk apresiasi Ibu Ati terhadap proses pembelajaran yang sudah dilalui murid, Ibu Ati mengajak muridnya untuk memajang poster poster tersebut pada dinding kelas. Harapannya, murid bisa dengan mudah membaca kembali materi tentang sumber daya alam yang telah ia dan teman-temannya kerjakan.

Sekarang, coba kita lihat di pojokanan belakang kelas. Ibu Ati sudah berusaha untuk menjadikan sarana literasi yang mendukung. Bersama murid-muridnya, ia sudah membuat pojok baca yang terlihat sangat nyaman. Semua buku terpampang jelas di rak dan terdapat banyak poster poster yang sesuai dengan tema buku, pembelajaran dan situasi di kelas.

Beda dengan tahap berkembang, Ibu Ati sudah mengalokasikan waktu 15 menit di sela-sela jam mata pelajaran pada pukul 11. Harapannya, murid bisa menjadikan kegiatan membaca menjadi kegiatan yang menyegarkan sebagai waktu jeda antar mata pelajaran. Idealnya Ibu Ati menjadwalkan sebanyak tiga kali dalam seminggu, namun kadang hanya dapat dilakukan satu kali dalam seminggu. Tapi Ibu Ati tidak pernah lupa untuk menganti buku-buku dan poster sesuai dengan tema pembelajaran dan situasi yang relevan di kelas.

Dan tentunya, ia selalu melibatkan muridnya, agar buku-buku dan poster yang berade di kelas juga sesuai dengan minat dan dapat memenuhi rasa ingin tahu mereka. Selain menggunakan buku di kelas dan perpustakaan, Ibu Ati juga mengajak muridnya membaca bersama dari laman situs yang memuat buku-buku elektronik yang menarik. Tidak hanya buku berbahasa Indonesia, murid di kelas, sering kali jadi tertarik untuk membaca buku elektronik dalam bahasa inggris maupun bahasa daerah. Murid menjadi lebih mengapresiasi buku pengayaan dan mendapatkan pengalaman yang menyenangkan dalam aktivitas membaca.

Latihan Pemahaman
Hanya guru Bahasa Indonesia saja yang mampu membuat rancangan pembelajaran dengan memasukkan konten literasi di dalamnya.
Pernyataan di atas adalah...
Jawaban : Salah
Pada tahap layak, hal apa yang harus dilakukan guru untuk menyiapkan lingkungan yang kaya teks?
Jawaban : Menyesuaikan penataan kelas dengan kebutuhan murid
Cerita Reflektif
1 hal yang saya akan lakukan untuk meningkatkan pembelajaran literasi di kelas saya adalah..
Mengalokasikan waktu 15 menit di sela-sela jam mata pelajaran untuk kegiatan literasi
Soal Post Test
1.Dalam hal meningkatkan kemampuan literasi murid, pemilihan media yang tepat adalah dengan memperhatikan...
A.Kemewahan medianya
B.Kesesuaian dengan kondisi pendidik
C.Kemampuan keuangan sekolah
D.Kebutuhan murid
Pembahasan :
Jawaban :D. Kebutuhan murid
2.Minggu ini, murid sedang mempelajari mata pencaharian penduduk sesuai dengan letak geografis. Penyesuaian lingkungan kaya teks yang kurang tepat adalah...
A.Menyediakan buku mengenai ragam dan ciri letak geografis
B.Menyediakan buku fiksi yang sedang populer di masyarakat
C.Memajang poster dan gambar lingkungan geografis yang beragam
D.Memajang infografis mengenai berbagai mata pencaharian di Indonesia
Pembahasan :
Jawaban : C. Memajang poster dan gambar lingkungan geografis yang beragam
3.Berikut ini yang tidak termasuk dalam strategi untuk meningkatkan kemampuan literasi adalah ..
A.Melakukan ragam strategi menginterpretasi dan mengintegrasi materi bacaan
B.Memilih media yang beragam sesuai dengan kebutuhan murid
C.Memberikan bahan bacaan satu murid satu buku yang berbeda setiap hari
D.Mengasah keterampilan menumbuhkan kesadaran murid termasuk menanggapi isi bacaan secara kreatif, estetik, dan kritis
Pembahasan :
Jawaban : C. Memberikan bahan bacaan satu murid satu buku yang berbeda setiap hari
4.Murid di Sekolah Cita telah mempresentasikan materi tata surya dengan berbagai macam produk, seperti poster, diorama, infografis, dan lain sebagainya. Untuk menciptakan lingkungan kelas yang kaya teks, guru pada tahap layak dapat…
A.Memajang seluruh produk pembelajaran murid tersebut di suatu sudut kelas
B.Meminta murid membawa pulang hasil pembelajarannya karena presentasi sudah selesai
C.Membuang produk pembelajaran murid karena presentasi sudah selesai
D.Memajang satu produk pembelajaran terbaik di satu sudut kelas
Pembahasan :
Jawaban : A. Memajang seluruh produk pembelajaran murid tersebut di suatu sudut kelas
5.Hal yang harus diperhatikan dalam mengatur pojok baca kelas adalah...
A.Menyediakan buku-buku yang mahal dan terbaru
B.Menyediakan buku berbahasa Inggris
C.Menyediakan karpet, meja kecil, dan bantal yang banyak
D.Menyediakan buku dan poster yang sesuai dengan tema pembelajaran dan situasi kelas
Pembahasan :
Jawaban : D. Menyediakan buku dan poster yang sesuai dengan tema pembelajaran dan situasi kelas
6.Dalam melaksanakan pembelajaran terdiferensiasi pada saat kegiatan membaca, untuk meningkatkan minat baca murid terlebih dahulu kita harus mengetahui...
A.Kemampuan awal dan minat membaca murid
B.Keaktifan murid di kelas
C.Latar belakang guru yang mengajar sebelumnya
D.Semua benar
Pembahasan :
Jawaban : A. Kemampuan awal dan minat membaca murid

Demikian pembahasan mengenai Soal Post Test Modul 3 Praktik Pembelajaran Profesional Tahap Layak platform Merdeka Mengajar. Semoga bermanfaat.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 7:20 AM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.