Pada kegiatan ini peserta didik akan menemukan dan mengidentifikasi informasi pada satu paragraf atau pada fitur grafis (grafik, bagan, dll.) serta informasi lain yang ditambahkan oleh penerbit dalam bentuk glosarium yang sesuai untuk jenjangnya.Menemukan informasi pada sumber pendukung lain seperti kamus, ensiklopedia, dan tesaurus yang sesuai jenjangnya.
Grafik adalah metode umum untuk mengilustrasikan hubungan dalam data secara visual. Grafik dapat menjadi cara efektif untuk menyajikan data dan menginterpretasikannya. Pepatah umum mengatakan “sebuah gambar bernilai ribuan kata”, yang mana asumsinya bahwa sebuah gambar dapat “mengatakan” hal-hal yang tidak dapat diungkapkan atau diungkapkan dengan jelas dan ringkas oleh kata-kata.
Penyajian data menggunakan grafik atau diagram merupakan pengembangan dari penyajian data menggunakan tabel. Penyajian data menggunakan grafik haruslah mudah dimengerti oleh pembaca, sebab terkadang pemberian informasi kepada umum hanya disajikan dalam benttuk grafik tanpa adanya tabel sebagai informasi yang mendukung.
Penyajian dalam bentuk grafik adalah suatu penyajian data secara visual. Untuk memahami dan menginterpretasikan data selain dengan menghitung nilai ststiatika deskriptif kadang-kadang lebih mudah dan cepat memahami data tersebut jika disajikan dalam bentuk diagram. Berikut merupakan jenis-jenis diagram.
- Diagram batang
- Diagram garis
- Diagram lambing atau diagram symbol
- Diagram pastel dan diagram lingkaran
- Diagram peta atau kartogram
- Diagram pencar atau diagram titik.
Cara Membaca Grafik
Tujuan grafik adalah untuk menyampaikan informasi. Berikut beberapa langkah untuk membantu Anda membaca grafik:
1. Merangkum
Merangkum dapat menggunakan kata ‘total’. Contoh: Pada tahun 2019, total luas kebakaran hutan dan lahan di 10 provinsi sebesar 857,755 hektare.
2. Menggunakan kata sifat superlatif (paling)
Kata sifat paling bisa digunakan untuk data yang paling tinggi dan paling rendah.
Contoh:
a) Provinsi Kalimantan Tengah mengalami kebakaran hutan dan lahan terluas pada tahun 2019.
b) Kebakaran hutan dan lahan paling sedikit terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Barat seluas 22,046 Ha.
3. Membandingkan
Membandingkan bisa dengan menggunakan kata-kata lebih banyak atau lebih sedikit. Contoh: Kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Barat sedikit lebih kecil daripada yang dialami provinsi tetangganya, Kalimantan Tengah.
4. Membaca tren (kecenderungan)
Kalau ada data waktu ke waktu, kalian bisa menyatakan kecenderungan suatu peristiwa meningkat atau menurun.
Latihan
Buatlah setidaknya lima kalimat dari pembacaan grafik berikut ini. Kalian bisa merangkum, membandingkan, menggunakan kata sifat superlatif (paling), dan menyatakan tren/kecenderungan
Hasil Membaca Grafik
- Pada tahun 2015, angka kunjungan wisatawan di Labuan Bajo adalah sebesar 27.325.
- Dari tahun 2015 sampai tahun 2018, jumlah kunjungan wisatawan di Labuan Bajo paling sedikit pada tahun 2017 sebesar 18.632.
- Kunjungan wisatawan di Labuan Bajo meningkat drastis pada tahun 2018 menjadi sebesar 67.592.
- Peningkatan kunjungan wisatawan di Labuan Bajo dari tahun 2017 ke tahun 2018 lebih dari 300%.
- Rata-rata kunjungan wisatawan di Labuan Bajo dalam empat tahun terakhir adalah 35 ribu orang.
- Antara tahun 2015 dan 2016 tidak ada perbedaan besar terhadap angka kunjungan wisatawan di Labuan Bajo
Dengan menuliskan kalimat tentang data pada grafik, kalian berlatih memahami dan menafsirkan data yang tersaji pada grafik.
Demikian pembahasan mengenai Membaca Grafik Jumlah Kunjungan Wisata Labuhan Bajo Semoga tulisan ini bermanfaat.
Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas VI Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
0 komentar:
Post a Comment
Mohon tidak memasukan link aktif.