Home » , , , » Menganalisis Sumber Berita

Menganalisis Sumber Berita

Sebuah berita selalu berdasarkan pada fakta, bersifat objektif (sesuai dengan keadaan yang sebenarnya), berimbang, lengkap, tepat, akurat, dan benar. Namun sayangnya, berita palsu kadang sengaja dibuat dengan tujuan tertentu. Di sisi lain, artikel berita kadang dibuat bombastis untuk menarik perhatian pembaca.

Judul berita yang menarik perhatian pembaca umumnya menggunakan kata yang memancing emosi pembaca seperti ‘Kocak’, Seru’, hingga frasa seruan seperti ‘Wow!’. Judul seperti ini dibuat untuk mencapai target jumlah pengunjung sebuah laman sebanyak mungkin. Karena itu, selain memilih berita yang lengkap dan akurat, tanyakan kepada diri kalian: Haruskah saya mengeklik berita ini? Apakah artikel ini bermanfaat untuk saya?

Nah, pernahkah kalian membaca judul artikel seperti ini?
  1. Berita 1 :Waspada !! Bendungan Bili-bili SIang Ini Melewati Angka Normal
  2. Berita 2 : Bili-bili Bersatatus Waspada Bupati Goa Ingatkan Potensi Banjir
Bili-Bili Berstatus Waspada
NoPertanyaanJawaban SayaJawaban Teman
1.Berita mana yang mengutip pernyataan sumber yang memiliki otoritas, misalnya pejabat daerah setempat?Berita keduaBerita pertama dan kedua
2.Berita mana yang menggunakan data yang dikeluarkan oleh lembaga berwenang?Berita pertamaBerita pertama dan kedua
3.Berita mana yang lebih dapat kalian percaya, berita pertama atau kedua?Berita keduaBerita kedua

Hoax merupakan informasi, kabar, berita yang palsu atau bohong. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) hoax diartikan sebagai berita yang bohong. Hoax yaitu informasi yang dibuat-buat atau direkayasa untuk menutupi informasi yang sebenarnya. Dengan kata lain, hoax diartikan sebagai upaya pemutarbalikan fakta menggunakan informasi yang seolah-olah meyakinkan akan tetapi tidak dapat diverifikasi kebenarannya.

Berita atau informasi bohong biasa dikenal dengan hoaks. Kalian dapat menghindari hoaks dengan memperhatikan rambu-rambu berikut ini.
NoHindariLakukan
1.Judul provokatif, sensasional, dan menggunakan kata-kata yang memancing emosi.Cari referensi berita serupa dari situs online resmi, lalu bandingkan isinya.
2.Alamat situs yang tidak terverifikasi dan ditulis oleh perseorangan, seperti blog pribadiCermati alamat URL situs. Pastikan situs tersebut sudah terverifikasi sebagai situs resmi.
3.Informasi yang hanya berasal dari satu sumber, pegiat ormas, tokoh politik, atau pengamat.Periksa sumber berita dan keberimbangan berita dari beberapa narasumber agar mendapat gambaran yang utuh.
4.Opini; pendapat dan kesan dari penulis berita yang cenderung subjektif.Melihat fakta; peristiwa yang terjadi dengan kesaksian dan bukti
5.Percaya pada foto dan video dalam berita.Cek keaslian foto dan video, salah satunya dengan memanfaatkan mesin pencarian Google. Kalian tinggal meletakkan (drag and drop) gambar di mesin pencarian Google Imagesyang akan menyajikan gambar-gambar serupa untuk dibandingkan.
6.Berdiam diri atau spontan menyebar beritaBerpartisipasilah dalam grup diskusi antihoaks. Dalam grup ini kalian dapat menanyakan kebenaran suatu berita, sekaligus melihat klarifikasi yang diberikan orang lain

Telusuri dan bacalah dua hingga tiga berita dalam media daring dengan saksama. Tentukan apakah berita tersebut memenuhi kriteria berita hoaks menggunakan rambu-rambu pada tabel di atas. Kemudian, bandingkan kesimpulan kalian dengan teman kalian.
NoJudul BeritaAlamat SitusHoaks/Bukan*Penjelasan
1.Dikira Sosok Mencurigankan, Ternyata Patung Bigfoot yang Hilang DitemukaKompas.com BukanAlamat situs resmi, ada pernyataan dari orang yang berwenang (polisi), ada bukti gambar yang diunggah. 
2.Depresi, Masalah Terbesar Remaja Masa KiniBeritagar.idBukanAlamat situs resmi, hasil penelitian, ada pernyataan dari pihak berwenang dan data-data hasil penelitian
3.Detik-Detik Dalang Ki Seno Nugroho MeninggalYoutube .comHoaxsTidak ada bukti atau pernyataan dari pihak berwenang. Setelah cek kompas.com, Ki Seno meninggal di rumah sakit, bukan saat pentas

Kemampuan untuk memilah dan menyeleksi informasi tidak hanya dapat diterapkan pada teks berita eksplanasi, tetapi juga jenis informasi yang lain. Ingatkan peserta didik untuk selalu mempertimbangkan sumber informasi yang berimbang, penulisan judul yang tidak provokatif, alamat situs terverifikasi, serta penggunaan foto dan video yang asli dan dapat dipertanggungjawabkan dalam memilih berita yang akurat.

Demikian pembahasan mengenai Menganalisis Sumber Berita. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas VII Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 1:16 PM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.