Home » , , , » Mengidentifikasi Unsur Kritik dan Esai

Mengidentifikasi Unsur Kritik dan Esai

Kritik dan esai adalah dua jenis tulisan yang hampir sama. Keduanya sama-sama mengungkapkan pendapat atau argumen. Namun, penulis kritik dan esai haruslah melakukan analisis dan penilaian secara objektif terlebih  dahulu agar dapat dipercaya.

Selain artikel, resensi, dan ulasan, dalam kolom bebas (kolom yang bisa diisi oleh penulis lepas, bukan redaksi) juga ada kritik dan esai. Kedua jenis teks ini sangat menarik untuk dipelajari karena dapat memberi wawasan sekaligus berpikir kritis dalam menilai karya orang lain.

Kata ’kritik’ sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang terlintas dalam benakmu ketika ada seseorang menyampaikan kritik? Sebagian di antara kamu mungkin ada yang beranggapan bahwa kritik adalah celaan, pernyataan yang mengungkap kekurangan karya seseorang. Tentulah tidak salah jika yang dimaksud adalah kritik tanpa dasar. Yang dimaksud dengan kritik di dalam pelajaran ini adalah kritik yang didasarkan atas analisis yang mendalam. Karya yang dikritik biasanya berupa karya seni, baik karya sastra, musik, lukis, buku, maupun film.

Berbeda dengan kritik yang fokusnya adalah menilai karya, esai lebih mengarah pada ’cara pandang’ seseorang terhadap suatu objek atau peristiwa; tidak selalu terhadap karya. Pemahaman tentang kritik dan esai sering kali rancu karena keduanya merupakan teks yang harus didasarkan pada suatu objek untuk dinilai.

Selanjutnya, gurumu atau salah seorang temanmu akan membacakan teks kritik terhadap cerpen Capaian Eksperimen Novel Lelaki Harimau
No.PernyataanYaTidak
1.Membahas tentang sebuah karya sastra✔️-
2.Di dalamnya dituliskan isi atau sinopsis cerpen.✔️-
3.Teks tersebut menilai kelebihan dan kekurangan cerpen✔️-
4.Penilaian dilakukan secara objektif, didasarkan atas data objektif yang benar-benar ada✔️-
5.Disertai kajian teori untuk menguatkan analisis atau penilaian. Disertai kajian teori untuk menguatkan analisis atau penilaian✔️-

Teks kritik berisi tentang penilaian atas kelebihan dan kelemahan sebuah karya secara objektif, disertai dengan data-data pendukung, baik sinopsis karya, alasan logis, maupun teori-teori yang mendukung? Jika hal itu terpenuhi, kritik termasuk dalam genre teks eksposisi. Kritik terfokus pada penilaian. Hal ini tentu akan berbeda dengan esai.

Berikut ini adalah contoh esai film ”Batman” yang ditulis oleh Gunawan Muhammad. Untuk mengetahui unsur esai, jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberi tanda (✔️) sesuai dengan hasil temuanmu!
Esai Batman
No.PernyataanYaTidak
1.Membahas tentang sebuah karya sastra-✔️
2.Di dalamnya dituliskan isi atau sinopsis film.-✔️
3.Teks tersebut menilai kelebihan dan kekurangan film-✔️
4.Penilaian dilakukan secara objektif, didasarkan atas data objektif yang benar-benar ada-✔️

Esai di atas membahas karya film, tetapi tidak mencantumkan sinopsisnya, tidak menilai kelebihan dan kelemahan karya, tetapi membahas satu hal saja dari film ”Batman” dengan sudut pandang pribadi (secara subjektif). Subjektivitas penulis esai tampak sekali pada penggunaan kata ganti saya dalam teks di atas. Hal lain yang juga penting untuk diketahui bahwa bahasan esai tidak hanya terkait karya, tetapi terdapat obyek lain misalnya peristiwa sehari-hari bahkan imajinasi dan impian penulisnya tentang suatu hal atau keadaan.

Demikian pembahasan mengenai Mengidentifikasi Unsur Kritik dan Esai. Semoga tulisan ini bermanfaat. 

Sumber : Buku Bahasa Indonesia keas XII Kurikulum 2013, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 9:53 AM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.