Dalam menulis puisi, penyair menggunakan aneka majas dan gaya bahasa. Beberapa majas dan gaya bahasa yang sering dipakai dalam puisi adalah majas metafora, simile, dan repetisi. Majas diartikan sebagai kiasan atau cara melukiskan sesuatu dengan menyamakan dengan sesuatu yang lain yang bersifat sama. Majas menciptakan efek estetika dalam puisi.
Terdapat banyak jenis majas, tetapi pada bagian ini kalian hanya akan mempelajari tiga majas, yaitu metafora, simile, dan repetisi.
1. Metafora
Metafora diartikan sebagai pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan. Majas metafora menggunakan kata-kata yang bukan arti sebenarnya atau arti kiasan. Majas ini biasa digunakan untuk menunjukkan perbandingan yang tersirat atau tidak langsung antara suatu benda dan benda atau antara orang dan benda. Contoh:
- tulang punggung > penopang
- buah hati > anak kesayangan
- cendera mata > oleh-oleh
- bunga desa > gadis cantik di desa
- sampah masyarakat > orang yang tidak berguna
Selain contoh-contoh tersebut, metafora dalam pengertian yang lebih luas juga menggunakan kata-kata kiasan yang berkaitan dengan alam, seperti matahari, bulan, bintang, pelangi, hujan, benda-benda, dan keadaan lain yang mengandung estetika sebagai kiasan dalam puisi.
2. Simile
Menurut Keraf (2007: 138), simile diartikan sebagai perbandingan yang bersifat eksplisit. Hal yang dimaksud dengan perbandingan yang bersifat eksplisit ialah perbandingan yang langsung menyatakan sesuatu sama dengan hal lainnya dengan menggunakan kata-kata pembanding: seperti, sama, sebagai, bagaikan, bak, laksana, dan umpama.
Contoh:
- Bibirnya seperti delima merekah
- Matanya seperti bintang timur
- Seperti menating minyak penuh
- Bagai air di daun talas
- Laksana bulan empat belas
3. Repetisi
Masih dalam Keraf (2007: 127), repetisi diartikan sebagai majas berupa perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan pada kata-kata yang dianggap penting.
Contoh:
- Satu kekasihku
- Aku manusia
- Rindu rasa
- Rindu rupa
(Penggalan bait puisi “Padamu Jua” karya Amir Hamzah)
Berikut ini beberapa majas yang ada dalam puisi.
Puisi | Kata-Kata yang Mengandung Majas | Terdapat Di | ||
---|---|---|---|---|
Metfora | Simile | Repetisi | ||
Pahlawan Tak Dikenal | - | - | Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring,tetapi bukan tidur, sayang | Bris pertama dan terakhir puisi |
Waktu | - | Waktu seperti burung tanpa hinggapan.Waktu seperti butir-butir air | - | Baris Pertama dan Kedua |
Hujan Bulan Juni | Tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan Juni | - | - | Baris pertama, keenam, dan kesepuluh |
Nyanyian | Raja siang | - | - | Baris pertama |
Demikian pembahasan mengenai Membandingkan Majas Metafora, Simile, dan Repetisi dalam Puisi. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas VII Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
0 komentar:
Post a Comment
Mohon tidak memasukan link aktif.