Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Puisi juga menjadi sarana bagi pengarangnya untuk menuangkan perasaan ke dalam sebuah tulisan. Pada puisi biasanya pengarang menggunakan berbagai bahasa kiasan yang beberapa mungkin sulit untuk dimengerti.
Nah, ada beberapa langkah yang bisa kita tempuh untuk menemukan makna puisi. Simak, yuk!
- Perhatikan judulnya. Dengan membaca judulnya, biasanya kalian akan menemukan kata kunci.
- Tandai kata-kata yang tidak dipahami, lalu cari tahu artinya. Dengan mengetahui arti kata-kata dalam sebuah puisi, kalian dapat menebak maksud puisi secara keseluruhan.
- Bayangkan kejadian yang disebut dalam puisi.Sebuah puisi sering kali menggambarkan kejadian tertentu. Bayangkan kejadian itu dalam pikiran kalian! Dengan membayangkannya, kalian dapat menebak pesan-pesan yang ada dalam puisi.
- Tandai kata-kata yang sering diulang. Kata-kata itu dapat menjadi kunci bagi kalian untuk memahami puisi.
- Perhatikan pilihan katanya. Untuk menyampaikan sebuah maksud atau pesan, seorang penyair akan menggunakan kata-kata yang dapat mencerminkan maksudnya.
Membaca Tanda-Tanda
Karya Taufiq Ismail
Ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangandan meluncur lewat sela-sela jari kitaAda sesuatu yang mulanya tidak begitu jelastapi kita kini mulai merindukannyaKita saksikan udara abu-abu warnanyaKita saksikan air danau yang makin surut jadinyaBurung-burung kecil tak lagi berkicau pergi hariHutan kehilangan rantingRanting kehilangan daunDaun kehilangan dahanDahan kehilangan hutanKita saksikan zat asam didesak asam arang dankarbon dioksid itu menggilas paru-paruKita saksikanGunung membawa abuAbu membawa batuBatu membawa linduLindu membawa longsorLongsor membawa airAir membawa banjirBanjir air mataKita telah saksikan seribu tanda-tandaBisakah kita membaca tanda-tanda?AllahKami telah membaca gempaKami telah disapu banjirKami telah dihalau api dan hamaKami telah dihujani api dan batuAllahAmpunilah dosa-dosa kamiBeri kami kearifan membaca tanda-tandaKarena ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tanganakan meluncur lewat sela-sela jariKarena ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelastapi kini kami mulai merindukannya
Langkah | Keterangan |
---|---|
Perhatikan judulnya | Judulnya adalah “Membaca Tanda-Tanda”. |
Tandai diksi yang tidak dipahami. Cari tahu artinya |
|
Bayangkan kejadian yang disebutkan dalam puisi | Kita saksikan udara abu-abu warnanya Kita saksikan air danau yang makin surut jadinya Burung-burung kecil tak lagi berkicau pergi hari Hutan kehilangan ranting Ranting kehilangan daun Daun kehilangan dahan Dahan kehilangan hutan Kata-kata di atas menggambarkan lingkungan yang sudah rusak. |
Tandai diksi yang sering diulang | “Kehilangan” “Tanda-tanda”. |
Perhatikan pilihan kata atau diksinya. | Penyair banyak menggunakan kata-kata yang ada hubungannya dengan kerusakan alam dan bencana alam, seperti dahan kehilangan hutan, lindu membawa longsor, longsor membawa air, air membawa banjir, dan banjir air mata.Penyair juga menuliskan: Ampunilah dosa-dosa kami. Beri kami kearifan membaca tanda-tanda. |
Berdasarkan informasi yang ada di dalam tabel tersebut, kalian dapat menyimpulkan bahwa pesan puisi “Membaca Tanda-Tanda” adalah mengingatkan manusia agar menjaga alam dan lingkungan serta lebih memperhatikan perbuatannya terhadap alam. Tindakan manusia merusak alam dapat memicu munculnya bencana, seperti kemarau panjang, banjir, longsor, kebakaran hutan, dan lain-lain. Semua bencana itu pada akhirnya akan merugikan manusia. Bencana-bencana yang terjadi merupakan tanda agar manusia berpikir untuk menjaga alam dan lingkungan. Itulah pesan-pesan yang hendak disampaikan dalam puisi “Membaca Tanda-Tanda” karya Taufiq Ismail.
Demikian pembahasan mengenai Langkah-Langkah Memahami Pesan Puisi Membaca Tanda-Tanda Semoga tulisan ini bermanfaat.
Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas VIII Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
0 komentar:
Post a Comment
Mohon tidak memasukan link aktif.