Pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas X Kurikulum Merdeka terdapat pembahasan tentang Menyajikan Komik Potongan (Comic Strip). Tujuan pembelajaran kali ini adalah membuat teks anekdot dalam bentuk komik potongan (comic strip) berdasarkan informasi yang akurat dari hasil penelitian sederhana untuk dipublikasikan di media cetak maupun digital.
Selain dalam bentuk tulisan atau lisan, anekdot juga dapat disampaikan melalui grafis atau gambar, salah satunya melalui komik. Di bagian sebelumnya, siswa sudah melihat beberapa contoh komik yang memuat unsur humor sekaligus kritik.
Ada berbagai jenis komik, salah satu yang sering digunakan adalah komik potongan atau comic strip. Komik ini biasanya terdiri atas empat panel (dapat kurang atau lebih) bukan berbentuk buku. Panel adalah satu bingkai atau kotak pada komik yang berisi satu adegan saja.
Pada kegiatan sebelumnya, siswa sudah melakukan penelitian sederhana dan menuangkannya dalam bentuk teks eksposisi laporan. Gunakanlah hasil penelitian tersebut sebagai bahan untuk menyampaikan kritik sosial dalam bentuk komik potongan. Ikutilah langkah-langkah berikut untuk membuat komik potongan.
a. Tentukanlah cerita yang akan kalian tuangkan dalam komik tersebut.
Contoh: Penggunaan Masker untuk Semua
Pada suatu hari seorang ibu dan anaknya yang masih kecil pergi berbelanja ke toko buku untuk membeli perlengkapan prakarya. Tiba-tiba sang anak melihat petugas razia masker. Semua pengunjung pasar harus menggunakan masker karena sedang terjadi penyebaran virus yang berbahaya. Pada saat itu, sang ibu sudah memakai masker tetapi sang anak tidak. Ia berpikir bahwa masker hanya wajib digunakan oleh orang dewasa. Namun, sang anak menimpali, “memangnya virus tidak menyerang anak kecil?”
Sang ibu pun mencari cara agar anaknya tidak di razia. Saat melihat isi tas belanjaan mereka, sang ibu pun mendapat ide untuk menggunakan solatip sebagai masker untuk anaknya. Ia berpikir bahwa itu adalah ide yang solutif.
Ketika mereka bertemu petugas razia, petugas razia kaget dan menegur ibu tersebut. Petugas menyampaikan bahwa masker wajib dipakai oleh orang dewasa maupun anak-anak
b. Ubahlah cerita yang siswa miliki ke dalam naskah komik. Karena panel yang akan digunakan terbatas, maka siswa harus memilih adegan-adegan inti dalam cerita tersebut.
Judul | Masker Selotip | |
---|---|---|
Panel | Deskripsi gambar | Dialog |
1. | Gambar seorang ibu dan anak membawa tas belanja berisi alat tulis. Tas belanja bertuliskan nama toko alat tulis. Sang anak menunjuk beberapa polisi yang terlihat dari kejauhan. | Ibu: Wah, ada apa ya ini? Anak: Itu razia masker, Mih! |
2. | Gambar seorang ibu dan anaknya sedang berbincang. Tampak polisi di kejauhan. | Ibu: Walah, anak kecil gak usah pakai masker. Gak apa-apa. Anak: Ih, mamih kok gitu. Anak-anak juga bisa kena virus. Ibu: Ya udah tenang. Mamih kan wong solutip. |
3. | Gambar ibu, anak, dan polisi. Sang anak yang sebagian mulut dan hidungnya ditutup pakai selotip. Polisi menegur sang ibu. | Polisi: Aduh, masker ibu ini sudah bagus, tapi kok anaknya pakai selotip? Ibu: Yang penting kan menutupiselotip, Pak. Anak: Solutip apanya? |
4. | Gambar ibu, anak, dan polisi. Anak sudah memakai masker. | Polisi: selotip bukan solusi. Pakai masker baru solutip. |
c. Buatlah sketsa gambar. Siswa dapat menggambar sendiri komik yang akan dibuat. Siswa juga dapat menggunakan foto-foto sendiri yang gerakannya disesuaikan dengan rencana naskah yang dibuat.
d. Setelah yakin dengan sketsa yang telah dibuat, siswa dapat menebalkan dan mewarnai sketsa itu hingga menjadi komik yang utuh.
Siswa dapat mengirimkan hasil karyanya ke berbagai media baik cetak maupun elektronik. Siswa juga dapat menerbitkan komiknya dalam bentuk anotologi komik kelas atau sekolah sehingga dapat bernilai ekonomis.Demikian pembahasan mengenai Menyajikan Komik Potongan (Comic Strip). Semoga tulisan ini bermanfaat.
Sumber : Buku Bahasa Indonesia kelas X kurikulum Merdeka, Kemendikbud
0 komentar:
Post a Comment
Mohon tidak memasukan link aktif.